Jakarta - Setelah menjalani hari yang panjang dan melelahkan, setiap orang pasti ingin berbaring untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tidak sedikit yang langsung memposisikan badannya tengkurap di atas kasur.
Namun, terlalu sering melakukan posisi tidur seperti itu dapat membuat leher bahkan punggung seseorang tegang dan kaku. Selain itu, posisi tidur tengkurap juga dapat merusak postur tubuh, mengganggu kesehatan usus hingga pernapasan.
Dirangkum dari Times of India, ini tiga alasan harus menghindari tidur dengan posisi tengkurap.
1. Dapat membuat tubuh sakit
Berbaring dengan posisi tengkurap dapat merenggangkan tulang belakang, yang akan berdampak pada sakit punggung, leher, dan persendian. Tulang belakang berfungsi untuk melindungi sistem saraf yang mengontrol semua fungsi tubuh. Bila terjadi gangguan pada sistem saraf tersebut, dapat menyebabkan fungsi tubuh tidak normal dan akan merasakan sakitnya.
2. Mengganggu kesehatan usus
Pada posisi tengkurap akan menekan punggung bagian bawah yang mungkin akan meningkat pada linu panggul. Sebuah studi menunjukkan, bahwa masalah pada punggung bawah dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan.
3. Menyebabkan masalah pernapasan
Saat tengkurap, badan akan disanggah dengan perut. Otomatis tubuh akan berbaring di atas otot pernapasan inti dan diafragma. Terlalu sering melakukan posisi ini dapat mencegah seseorang bernapas secara normal dan penuh. Hal ini seringkali menyebabkan sesak napas.
Simak Video "Siapa Saja yang Disarankan untuk Jalani Meditasi?"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Pada zaman modern saat ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir seluruh kalangan usia, dari orang dewasa, remaja, bahkan juga anak-anak yang sudah menggunakan smartphone dalam kegiatan sehari-harinya.
Ponsel pintar ini memang memudahkan anak untuk berkomunikas, berinteraksi, dan berbagi pada semua penggunanya.
Terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 saat ini di mana anak harus melakukan pembelajaran jarak jauh, sehingga meningkatkan penggunaan ponsel pada anak.
Nah terlalu sering menggunakan ponsel pintar, suka membuat anak jadi lupa waktu. Bahkan, tak jarang menggunakannya sambil tiduran. Baik itu untuk bermain game, menyaksikan film favorit, atau melihat sosial media.
Sering menggunakan ponsel sambil tiduran bisa berdampak pada kesehatan mata dan tubuh anak. Apa saja dampaknya? Berikut ini Popmama.com akan membahasnya di bawah ini!
1. Menyebabkan insomnia atau sulit tidur di malam hari
Freepik/Khromkrathok
Setelah beraktifitas seharian, umumnya anak bermain smartphone sambil tiduran di waktu malam hari sebelum tidur. Tanpa disadari, hal ini dapat menyebabkan anak mengalami insomnia atau sulit tidur.
Jika anak sering bermain ponsel di malam hari, membuat tubuh khususnya mata yang sudah kelelahan karena beraktifitas seharian, dipaksa bekerja lebih keras. Hal ini yang menyebabkan anak mengalami insomnia ditambah kualitas tidur yang menjadi tidak sehat.
2. Berisiko terkena kanker mata dan tumor otak
Popmama.com/Fx Dimas
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media
Bermain smartphone sambil tiduran bisa menyebabkan kanker? Yup, hal ini ditemukan oleh International Agency for Research on Cancer yang berada di bawah naungan WHO, serta dipublikasikan oleh Journal of Clinical Oncology pada tahun 2009.
Intensitas anak menggunakan ponselnya sambil tiduran, apalagi dengan pencahayaan yang minim dapat menyebabkan kanker pada mata. Dengan seringnya anak terpapar radiasi dari handphone, selain menimbulkan kanker juga dapat berisiko terkena tumor otak.
Radiasi dari smarphone dapat mempengaruhi terbentuknya neoplasma dari regenerasi sel yang tidak wajar, hal ini yang menyebabkan risiko tumor otak.
3. Menyebabkan kebutaan sementara hingga permanen
Freepik/Khromkrathok
Menurut hasil penelitian yang ditulis dalam New England Journal of Medicine, seringnya seseorang menggunakan ponsel sambil tiduran dapat meningkatkan risiko Transient Smartphone Blindness.
Transient Smartphone Blindness merupakan sindrom yang berpotensi memicu mata anak jadi tidak dapat melihat dalam beberapa waktu. Hal ini diakibatkan karena penyesuaian cahaya dari mata sebelah kiri ke mata sebelah kanan, yang berisiko menyebabkan mata minus sebelah.
Jika kebiasaan anak tidak segera dihentikan, maka kemungkinan kebutaan permanen pun menjadi lebih besar. Gejalanya bisa dilihat dari bagian mata anak yang berwarna putih lama-kelamaan menjadi merah.
Nah itu dia Ma, dampak buruk jika anak selalu bermain smartphone sambil tiduran di malam hari. Agar tidak terkena dampaknya, sebaiknya ingatkan anak untuk melepas ponselnya satu jam sebelum tidur.
Selain untuk menghindari dampak di atas, anak juga bisa tidur lebih cepat dan nyenyak agar dapat lebih bersemangat menjalani aktivitas keesokan harinya.
Baca juga:
- Benarkah Screen Time Bisa Sebabkan Speech Delay?
- Cara Bijak Atur Penggunaan Gadget dan Screen Time Anak Selama di Rumah
- Screen Time Meningkat 300 Persen Jadi Permasalahan Orangtua Zaman Now