Bagaimana cara menganalisis kalimat definisi sebagai unsur KEBAHASAAN TEKS LAPORAN hasil observasi

Ilustrasi menulis. (Photo created by stories on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Dalam teks laporan hasil observasi berisi fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Teks laporan observasi berfungsi memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah dilakukan investigasi atau penelitian secara sistematis.

Adapun objek pengamatan yang bisa diangkat dalam teks laporan hasil observasi, antara lain keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian, dan kebudayaan.

Teks laporan hasil observasi bersifat informatif, komunikatif, dan objektif. Hal itu berarti isi teks laporan hasil observasi harus memberikan sebuah informasi yang mudah dipahami oleh pembaca.

Setiap informasi yang didapat juga harus disajikan atau ditulis secara objektif dan sesuai fakta yang sebenarnya, tidak dibuat-buat atau tidak menurut opini sang penulis, serta dapat dibuktikan kebenarannya.

Dalam teks hasil laporan hasil observasi tersebut terdapat tiga struktur. Selain itu, teks laporan hasil observasi juga mempunyai kaidah atau ciri kebahasan.

Berikut ini rangkuman tentang struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi, dilansir dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Kamis (29/7/2021).

Ilustrasi mengetik. /Copyright unsplash.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), struktur adalah susunan, bangunan, atau hal yang disusun berdasarkan pola tertentu. Sedangkan, struktur yang berhubungan dengan karangan isinya memperlihatkan susunan dan hubungan setiap hal yang akan menjadi tema dan pembahasan karangan itu.

Dengan demikian, setiap jenis teks akan dibangun atau disusun dengan struktur yang berbeda. Dalam teks hasil laporan hasil observasi tersebut terdapat tiga struktur, yakni pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat.

1. Pernyataan umum atau klasifikasi

Pernyataan umum merupakan pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan. Misalnya, pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.

2. Deskripsi bagian

Deskripsi bagian berisi, perincian, dan pembahasan secara lebih detail. Semisal, binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, perilaku.

Lalu, tumbuhan berupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian bagian yang lain. Perincian manfaat dan nutrisi juga dipaparkan pada bagian ini. Kalau yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifikasi objek dari berbagai segi.

3. Deskripsi Manfaat

Deskripsi manfaat berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

Ilustrasi menulis. (Image by Free-Photos from Pixabay)

Teks laporan hasil observasi berkaitan dengan penelitian dan pengetahuan maka hal ini termasuk jenis teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami. Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi, di antaranya:

1. Kata umum (hipernim) dan kata khusus (hiponim) dalam pengklasifikasian.

  • Benda (kata umum/hipernim) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu benda hidup (kata umum/hiponim) dan benda mati (kata khusus/hiponim).
  • Benda hidup (kata umum/hipernim) dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuh-tumbuhan (kata khusus/hiponim dari benda hidup) dan binatang (kata khusus/hiponim dari benda hidup)
  • Tumbuh-tumbuhan (kata umum/hipernim) dapat dikelompokkan menjadi tumbuhan berbunga (kata khusus/hiponim dari kata tumbuh-tumbuhan) dan tumbuhan tidak berbunga (kata khusus/hiponim dari kata tumbuh-tumbuhan)
  • Binatang (kata umum/hipernin) diklasifikasikan menjadi vertebrata/bertulang belakang (kata khusus/ hiponim dari kata binatang) dan invertebrata/tidak bertulang belakang (kata khusus/hiponim dari kata binatang).

2. Menggunakan frasa verbal (kelompok kata kerja) yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Misalnya: dibagi menjadi.

2. Menggunakan verba (kata kerja), baik verba aktif maupun verba pasif. Misalnya: membagi, mengelompokkan, mengklasifikasikan (verba aktif), dibagi, dikelompokkan, diklasifikasikan (verba pasif).

3. Menggunakan kata bersinonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna yang sama. Misalnya, kata membagi bersinonim dengan kata mengelompokkan dan mengklasifikasikan.

4. Menggunakan kata berantonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna berlawanan. Misalnya, kata hidup berantonim dengan kata mati.

5. Perubahan verba (kata kerja) menjadi nomina (kata benda). Misalnya, membagi (verba) berubah menjadi pembagian (nomina).

6. Menggunakan konjungsi (kata penghubung), misalnya: dan, tetapi, sementara itu, selanjutnya, dan sedangkan. Masing-masing konjungsi itu mempunyai fungsi masing-masing.

7. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks. Kalimat simpleks ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama. Contohnya: tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup.

Sedangkan, kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih. Contohnya: tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.

Sumber: Kemdikbud

Berita video sportbites yang membahas tentang pesepak bola yang memiliki hobi unik dari Cristiano Ronaldo hingga David Beckham

Halau para penguntai abjad. Bagaimana kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan baik dan bahagia yaa... Selamat datang kembali di ruang media informasi pendidikan ini. Semoga di sini kita bisa belajar bersama-sama. bila ingin membuat komentar, kalian bisa memanfaatkan kolom komentar. 

Kali ini Untaian Abjad akan berbagi materi Bahasa Indonesia tentang Teks Laporan Hasil Observasi. Jika kalian nanti sudah membaca materi ini, bisa juga kalaian langsung melihat contoh beserta analisisnya agar menjadi lebih paham. Contoh analisisnya yakni Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi dengan Mudah dan Sederhana Beserta Contohnya dan Analisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan Teks LHO Wayang.

Oke sebelum ke contoh dan analisisnya, lebih baik kita langsung saja belajar materi Teks Laporan Hasil Observasi berikut...

Pengertian 

Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi tentang pembahasan atau penjabaran sesuatu yang merupakan hasil dari observasi atau pengamatan. Teks ini juga sering disebut dengan teks klasifikasi karena di dalamnya terdapat klasifikasi tentang sesuatu yang berdasarkan kriteria khususnya. Jenis teks ini selalu berisi tentang deskripsi bentuk, ciri-ciri, dan sifat umum dari objek yang diamati baik itu benda, manusia, hewan, tumbuhan dan lain sebagainya.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Definisi Umum/klasifikasi (pembukaan) berisi pengertian akan sesuatu yang dibahas.
  2. Deskripsi Bagian, berisi gambaran tentang sesuatu secara jelas dan terperinci.
  3. Deskripsi Manfaat, bagian yang berisi manfaat atau kegunaan.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Struktur teksnya terdiri atas definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat.
  2. Memuat informasi berdasarkan fakta.
  3. Bersifat objektif dan tidak memihak.
  4. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
  5. Bersifat universal dan global.

UNSUR KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

KATA, FRASA, VERBA, NOMINA

  1. KATA merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misal: batu, rumah, datang) atau gabungan morfem (misal: pejuang, pancasila, mahakuasa). Morfem
  2. FRASA merupakan  gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misal: gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
  3. VERBA merupakan Kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja.
  4. NOMINA/KATA BENDA merupakan kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dng kata tidak, msl rumahadalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.

AFIKSASI

Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988). Sebagai contoh, satuan gramatik {meN-}, {di-}, {ter-}, {ke-an}, {se-nya}, {memper-}, {memper-i}, {ber-an} dan sebagainya.

Afiksasi ialah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata.

Jenis-Jenis Afiksasi

  1. PREFIKS merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar.
  2. KONFIKS merupakan afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.
  3. SUFIKS merupakan afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.

Contoh kalimat definisi:

“D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di kota Batu, Jawa Timur.”

Contoh kalimat deskripsi: 

Mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.

Pakaian suku Baduy Dalam pun tidak berkancing atau berkerah.

KALIMAT SIMPLEK DAN KOMPLEKS

Kalimat simplek adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama. Contoh :  Di pangkalan itu pemulung mencoba mengais rezeki.

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau  keadaan, sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama.

  1. Kalimat Kompleks Parataktik yaitu kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih, yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna. (dan, tetapi, atau)  Contoh : Parni dan parno terpaksa hidup di pinggiran Jalan Ciateul, Bandung.
  2. Kalimat Kompleks Hipotaktik merupakan kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar dengan makna. (apabila, jika, karena, ketika, jadi, sebelum itu, setelah itu dan meskipun) Contoh: Proses pengangkutan sampah tidak cepat selesai karena petugas  kebersihan harus membersihkan sampah di pangkalan terlebih dahulu.

LANGKAH-LANGKAH MENGIDENTIFIKASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  1. Membaca/ mengamati teks secara seksama.
  2. Memahami struktur dan isi teks
  3. Mengenali bahasa yang digunakan
  4. Menentukan identifikasi karakteristik teks

LANGKAH-LANGKAH MENGABSTRAKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  1. Membaca teks laporan yang akan diabstraksi.
  2. Menentukan ide-ide pokok dalam teks laporan hasil observasi yang akan diabstraksi.
  3. Menentukan kalimat-kalimat utama dalam teks.
  4. Menentukan mana saja kata kunci dari teks.
  5. Merangkai kalimat dengan menggunakan kata kunci dalam teks.
  6. Menyusun teks menjadi abstraksi.

MENGEVALUASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Hakikat Evaluasi

KBBI (2008: 403) Evaluasi adalah penilaian, mengevaluasi adalah menialai, memberikan penilaian (KBBI,2008:403). Mengevaluasi teks laporan hasil observasi berati memberikan penilaian pada struktur teks. Teks laporan hasil observasi tersebut dinilai dari segi kelengkapan struktur teks. Apabila teks laporan hasil observasi tersebut terdapat struktur secara langsung, maka penilaian yang dilakukan adalah ketepatan dalam pembuatan isi dalam pembuatan strukturnya.

Langkah-langkah mengevaluasi teks laporan hasil observasi,

  1. Membaca/ mengamati teks laporan hasil observasi secara  seksama.
  2. Memahami struktur dan isi teks laporan hasil observasi.
  3. Mengenali bahasa yang digunakan.
  4. Menentukan kelebihan dan kekurangan teks laporan hasil  observasi.

Mengonversi menurut kamus KBBI adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain. Mengonversi teks adalah mengubah bentuk teks ke bentuk yang lain. Misalnya teks laporan hasil observasi menjadi puisi atau bentuk teks yang lain.

Kemampuan yang harus dikuasai dalam mengonversi teks laporan menjadi puisi yaitu pemahaman tentang struktur teks, tema, dan pemilihan kata. Untuk dapat menemukan atau menentukan tema dapat dilakukan dengan  cara membaca teks laporan secrara cermat, teliti dan berulang-ulang.

Langkah-langkah mengonverensi teks laporan hasil observasi

  1. Bacalah teks hasil laporan observasi dengan seksama
  2. Tentukan struktur teks laporan hasil observasi
  3. Rumuskan tema umum dari laporan tersebut untuk membantu mengonversi teks tersebut menjadi puisi.
  4. Tentukan makna yang terkandung dalam teks laporan hasil observasi. Pahami pada bagian deskripsi untuk membantu menuangkan ide dalam puisi
  5. Gunakan bahasa sendiri dengan tetap melibatkan kalimat dalam teks laporan.
  6. Gunakan telinga, mata, hati, peraba untuk menghidupkan imajinasi mengenai tema atau ide yang telah dirumuskan.
  7. Tuliskan hal-hal yang kita pikirkan, rasakan baik itu kegelisahan, kecewa, kegembiraan, simpati, dan lain-lain.
  8. Gunakan pilihan kata yang indah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA