Berapakah jumlah berhala yang dihancurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam peristiwa Fathul Mekah?

AKURAT.CO, Jauh sebelum masyarakat Makkah mengenal Islam, mereka telah memiliki sekitar 360 berhala yang mengelilingi Ka’bah.

Apa itu berhala Hubal?

KOMPAS.com – Hubal merupakan salah satu dewa yang disembah oleh masyarakat Arab, terutama Bani Quraisy sebelum kedatangan Islam. Adapun Hubal berwujud sebuah berhala besar yang terbuat dari akik berwarna merah berbentuk patung manusia, yang ditempatkan di sisi Kabah.

Dimana letak berhala Manat?

Berhala ini menghadap ke arah Laut Merah yang berjarak dari pesisir pantai kurang lebih 40 km dan dari Madinah berjarak sekitar 4 mil.

Berhala yang di hancurkan di sekeliling Kabah pada peristiwa Fathu Mekah ini?

Peristiwa ini terjadi setelah peristiwa pembebasan kota Makkah atau Fathul Makkah. Ada 3 sahabat yang diutus untuk mengancurkan berhala, yakni Khalid bin al-Walid merobohkan berhala Al-‘Uza. Amr bin Al-‘Ash yang ditugaskan merobohkan berhala Suwa’ dan Sa’d bin Zaid Al-Asyhali yang merobohkan berhala Al-Manat.

Sebutkan tiga nama berhala terkenal yang diyakini masyarakat Mekkah beserta tempatnya?

Sebutkan 3 nama berhala terkenal yg diyakini bangsa arab jahiliyah beserta tempatnya,mengapa ketiga berhala itu terkenal?

  • Latta, tempatnya di Thaif.
  • Uzza, tempatnya di Hijaz,kedudukannya sebelum hubal.
  • Manah, tempatnya di Kota Madinah.

Apa nama berhala yang diletakkan di dekat Kabah?

Seorang Arab jahiliyah yang bernama Amar bin Luhayyi membawa berhala yang diberi nama Hubal ke Kabah. Berhala Hubal ini adalah berhala yang paling besar di kalangan kafir Quraisy Mekah. Berhala ini diletakkan di dekat Kabah, kemudian penduduk Mekah diperintahkan untuk menyembahnya.

Terbuat dari apa berhala Hubal?

Hubal adalah nama sebuah berhala yang terbuat dari batu akik berwarna merah berbentuk patung manusia yang ditempatkan di sisi Ka’bah yang dibawa dari negeri​

Apa nama berhala yang berada di Hijaz dan Thaif?

Uzza merupakan berhala yang paling besar di kalangan kaum Quraisy. Berhala ini terletak di Kota Thaif.

Kalimat yang diucapkan kaum muslimin ketika peristiwa pembebasan kota Mekah adalah?

Jawaban: takbir,tasbih,tahmid dan juga membaca al quran surat al isra ayat 81 .

Pada Fathu Makkah di sekitar Ka bah banyak terdapat?

Jawaban: 1. pada waktu fathu mekkah, disekitranya ka’bah terdapat banyak berhala.

Sebutkan nama berhala yang terkenal di Mekkah sebelum Islam?

Berikut nama-nama berhala yang disembah oleh masyarakat Mekkah:

  • Berhala Hubal.
  • Berhala Latta.
  • Berhala Uzza.
  • Berhala Manat.
  • Berhala Dzu Al-Halas, letaknya antara Mekkah & Madinah.

Siapa saja nama-nama berhala?

Berhala yang disembah Arab Jahiliyah itu biasanya diberi nama dengan nama-nama perempuan atau lelaki, berhala yang terkenal di antaranya adalah:

  • Hubal. Berhala yang dianggap sebagai “Dewa Bulan” ini dibawa oleh ‘Amr bin Luhay dari Ma’arib (Moab) suatu daerah di Balqa’.
  • Lātta.
  • ‘Uzzá
  • Manāt.

Berhala besar yang dibawa Amir bin lubay ke Mekah yang diletakkan di sisi Kabah untuk disembah penduduk Hijaz bernama?

Amr bin Luhay tiba di Makkah dengan membawa berhala Hubal. Ia memasangnya, kemudian memerintahkan manusia menyembahnya dan mendewa-dewakannya.

Sebagaimana telah diketahui, terjadi persitiwa besar pada tanggal 20 Ramadhan. Peristiwa dibebaskannya Kota Mekah dari syirik dan ahlinya. Tentang hal ini telah kami muat pada artikel 20 Ramadhan: Pembebasan Kota Mekah. Pada tulisan ini, kami akan memuat tentang hancurnya kesyirikan dan simbol-simbolnya di kota suci Mekah.

Setelah Mekah menjadi wilayah Islam pada 20 Ramadhan 8 H, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai membersihkan Ka’bah dari kotoran kesyirikan. Berhala-berhala dibuang dan dihancurkan. Beliau sendiri turun tangan dalam peristiwa ini. Saat menghancurkan berhala-berhala itu beliau membaca ayat:

قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ

Katakanlah: “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi”. [Quran Saba’: 49]

dan ayat:

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. [Quran Al-Isra: 81].

Jumlah berhala yang berada di Ka’bah kala itu adalah 360 berhala. Saat itu, di Ka’bah terdapat gambar Nabi Ibrahim, Ismail, dan Ishaq dalam keadaan sedang mengundi nasib dengan anak panah. Gambar-gambar itu diwarnai dengan za’faron. Nabi Muhammad tidak mau masuk ke dalam Ka’abah sebelum gambar-gambar itu dikeluarkan. Beliau bersabda, “Semoga Allah memerangi mereka. Ibrahim tidak pernah mengundi nasibnya dengan anak panah.” (HR. al-Bukhari: al-Fath (16/126, hadits No. 4288), dll).

Dalam riwayat lain disebutkan juga terdapat gambar Maryam. Dan juga ditemukan patung merpati yang terbuat dari kayu, beliau pun membuangnya keluar Ka’bah. Setelah Ka’bah dibersihkan, beliau shalat dua rakaat di dalamnya.

Setelah pembersihan Ka’bah, Rasulullah mengirim utusan ke wilayah sekitar Mekah untuk menghancurkan berhala-berhala terbesar milik bangsa Arab. Rasulullah mengirim Khalid bin al-Walid bersama tiga puluh orang lainnya menuju Bathni Nakhlah yang terdapat di Tsaqif. Mereka diamanahi untuk menghancurkan berhala al-Uzza.

Uzza adalah beberapa pohon di daerah Bathni Nakhlah. Sebuah wilayah antara Mekah dan Thaif. Pohon-pohon ini dikelilingi bangunan dan ditutupi kelambu. Dijaga oleh juru kunci. Dan terdapat setan-setan yang berbicara dengan manusia. Orang-orang penggemar kesyirikan menyangka pohon keramat inilah yang berbicara sendiri. Dan Uzza adalah berhala penduduk Mekah dan sekitarnya. Yakni milik bani Mudhar, Quraisy, dan Kinanah. Uzza dihancurkan saat bulan Ramadhan tinggal tersisa lima hari lagi. Khalid menebang pohon hingga rata dengan tanah. Dan membunuh jin wanita yang berbicara dengan manusia, yang menyesatkan itu.

Rasulullah juga mengutus Saad bin Zaid al-Asyhali bersama dua puluh orang lainnya untuk menghancurkan Manah di al-Musyallal. Sebuah tempat dekat Qudaid. Manah adalah sebuah batu besar yang terletak di sebuah wilayah antara Mekah dan Madinah. Berhala ini milik orang-orang Aus, Khazraj, dan Khuza’ah. Penghancuran ini terjadi enam hari sebelum berakhirnya Ramadhan.

Berhala besar lainnya adalah al-Lata (Arab: اللَاتَ). Ia adalah sebuah berhala besar yang berada di ath-Thaif. Berwujud patung yang memiliki relief. Yang dibangun rumah untuknya. Dan ditutupi dengan kelambu. Agar mirip dengan Ka’bah. Di sekeliling al-Lata terdapat teras dan dijaga oleh juru kunci. Untuk menghancurkan berhala ini, Rasulullah mengutus Abu Sufyan bin Harb dan al-Mughirah bin Syu’bah.

Menurut pendapat yang lainnya nama Lata dibaca dengan al-Latta (Arab: اللَاتَّ). Sebuah kata yang berasal dari kata kerja latta – yaluttu (Arab: لَتَّ – يَلُتُّ) yang artinya menumbuk gandum. Sedangkan al-Latta sendiri artinya orang yang menumbuk gandum. Al-Latta adalah seorang laki-laki shaleh yang menumbuk gandum, memasaknya, kemudian menghindangkannya untuk jamaah haji. Saat ia wafat, dibangunlah rumah di atas makamnya. Dibentangkan kelambu pada makam tersebut. Kemudian menjadi sesembahan selain Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengutus Amr bin al-Ash untuk menghancurkan Suwa’. Sebuah berhala milik Hudzail. Berhala-berhala inilah yang Allah sebut dalam firman-Nya,

أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ (19) وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَىٰ (20)

“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?” [Quran An-Najm: 19-20].

Dari sini kita mengetahui bahwasanya sesembahan orang-orang musryik jahiliyah itu beragam. Ada yang batu, pohon, kuburan orang shaleh, para nabi, dll. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membedakan antara penyembah pohon dengan penyembah kuburan orang shaleh. Antara penyembah batu dengan penyembah nabi. Semua dihukumi musyrik oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau perangi mereka dalam Fathu Mekah. Dan beliau hancurkan sesembahan-sesembahan mereka.

Pelajaran lainnya adalah gaya pengagungan orang-orang musyrik jahiliyah dengan yang ada pada zaman ini mirip. Kuburan atau batu atau pohon diberi bangunan dan diberi tirai atau kelambu. Sebagai bentuk sakral dan pengagungan.

Daftar Pustaka: – Fauzan, Shaleh bin Abdullah. 2006. Syarah al-Qawaid al-Arba’. Kairo: Dar al-Imam Ahmad.

– Ahmad, Mahdi Rizqullah. 2012. as-Sirah an-Nabawiyah fi Dhaui al-Mashadir al-Asliyah, Terj. Sirah Nabawiyah. Jakarta: Perisai Qur’an.

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Pembebasan Mekkah" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Maret 2019)

Pembebasan MekkahBagian dari Perang Muslim-Quraisy
Muhammad bergerak ke kota Mekkah dalam Siyer-i Nebi.TanggalLokasiHasil
630
Mekkah
Kaum Quraisy menyerah
Pihak terlibat Kaum Muslim Kaum QuraisyTokoh dan pemimpin Muhammad
Khalid bin Walid[1]
Zubair bin Awwam Abu SufyanKekuatan 10.000 tidak diketahuiKorban 2[2] (Kurz bin Jabir Al-Fihri dan Khunais bin Khalid bin Ra'biah) 13[3]

Pembebasan Mekkah (bahasa Arab: فتح مكة, Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 20 Ramadan 8 H, di mana Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun,[butuh rujukan] sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah.

Penyebab

Pada tahun 628, Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatangani Perjanjian Hudaybiyah. Meskipun hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinah setelah penandatanganan Perjanjian Hudaybiyah, 10 tahun gencatan senjata dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, menyerang Bani Khuza'ah yang merupakan sekutu Muslim, walaupun sebenarnya yang pertama kali menyerang Bani Bakr adalah Bani Khuza'ah, dan sayang sekali permasalahan tersebut hanya diselesaikan dengan perjanjian elite yang tidak melibatkan akar rumput, sehingga masih menimbulkan dendam dikalangan Bani Bakr. Pada saat itu musyrikin Quraisy ikut membantu Bani Bakr, padahal berdasarkan kesepakatan damai dalam perjanjian tersebut di mana Bani Khuza'ah telah bergabung ikut dengan Nabi Muhammad dan sejumlah dari mereka telah memeluk islam, sedangkan Bani Bakr bergabung dengan musyrikin Quraisy.

Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi nabi Muhammad menolak, Abu Sufyan pun pulang dengan tangan kosong. Sekitar 10.000 orang pasukan Muslim pergi ke Mekkah yang segera menyerah dengan damai. Nabi Muhammad bermurah hati kepada pihak Mekkah, dan memerintahkan untuk menghancurkan berhala di sekitar dan di dalam Ka'bah. Selain itu hukuman mati juga ditetapkan atas 17 orang Mekkah atas kejahatan mereka terhadap orang Muslim, meskipun pada akhirnya beberapa di antaranya diampuni.[butuh rujukan] [4]

Pemimpin pasukan

Tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kota Madinah diwakilkannya kepada Abu Ruhm Al-Ghifary.

Ketika sampai di Dzu Thuwa, Nabi Muhammad membagi pasukannya, yang terdiri dari tiga bagian, masing-masing adalah:

  1. Khalid bin Walid memimpin pasukan untuk memasuki Mekkah dari bagian bawah,
  2. Zubair bin Awwam memimpin pasukan memasuki Mekkah bagian atas dari bukit Kada', dan menegakkan bendera di Al-Hajun,
  3. Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan dari tengah-tengah lembah hingga sampai ke Mekkah. Menurut pendapat lain, empat bagian pasukan, bagian yang keempat dipimpin oleh
  4. Sa'ad bin 'Ubadah memimpin orang madinah supaya memasuki Mekkah dari arah sebelah barat.[5]

Dari Al-Hajun Nabi Muhammad memasuki Mesjid Al-Haram dengan dikelilingi kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah thawaf mengelilingi Ka'bah, Nabi Muhammad mulai menghancurkan berhala dan membersihkan Ka'bah. Dan selesailah pembebasan Mekkah.

Lihat pula

  • Mekkah
  • Muhammad setelah Pembebasan Mekkah

Referensi

  1. ^ "صحيح مسلم/كتاب الجهاد والسير - ويكي مصدر". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-25. Diakses tanggal 2021-05-17. 
  2. ^ Akram, Agha Ibrahim (10 August 2007). Khalid Bin Al-waleed: Sword of Allah: A Biographical Study of One of the Greatest Military Generals in History. Maktabah Publications. hlm. 57. ISBN 978-0954866525. 
  3. ^ Akram 2007, p. 61.
  4. ^ //media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/Bebas3.html
  5. ^ Dr. Muhammad Husain Haekal, Ph. D, Sejarah Hidup Muhammad (terjemah oleh Ali Audah dari Hayatu Muhammad), Penerbit Tintamas, Jakarta, 1984, Cet. ke-9, hal. 508.)

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembebasan_Mekkah&oldid=21011154"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA