Cara menghilangkan keputihan pada remaja secara alami

Tahukah Anda, ada berbagai obat keputihan alami yang ampuh! Bagaimana cara menghilangkan keputihan secara alami? Simak lengkapnya di sini.

Klikdokter.com, Jakarta Keputihan merupakan kondisi keluarnya cairan lendir dari organ vagina, yang dapat terkait dengan hormon kesuburan (estrogen) wanita. Keputihan secara umum dibedakan menjadi keputihan normal dan tidak normal.

Keputihan normal berwarna bening keputih-putihan. Mirip seperti lendir, tekstur keputihan kental dan tak berbau. Apabila telah mengering, keputihan tampak menyerupai bercak kekuningan.

Keputihan tidak normal biasanya ditandai dengan cairan berwarna abu-abu, kehijauan, kekuningan, atau disertai bercak darah. 

Baunya amis atau seperti daging busuk, konsistensi sangat padat atau bergumpal-gumpal seperti keju, berjumlah banyak disertai gatal dan perih.

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalaminya. Selain itu, Anda juga bisa terlebih dahulu mencoba beberapa perawatan dengan obat keputihan alami ini di rumah.

Cara menghilangkan keputihan secara alami yang pertama adalah dengan menggunakan kunyit. 

Bumbu dapur ini mengandung senyawa berkhasiat obat yang disebut kurkumioid, yang terdiri dari kurkumin, bisdesmetoksikurkumin, dan desmetoksikumin.

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Keputihan Normal yang Harus Wanita Tahu

Selain itu, pada kunyit juga terdapat minyak atsiri, protein, karbohidrat, dan pati. Inilah sebabnya, kunyit dipercaya ampuh sebagai cara mengobati keputihan secara alami, haid yang tak lancar, dan perut mulas saat haid.

Ada sejumlah penelitian yang menyebutkan bahwa kunyit dapat mencegah infeksi bakteri dan digunakan saat keputihan yang disebabkan oleh bakteri. 

Cara Menggunakannya:

Untuk mengobati bacterial vaginosis (BV) sekaligus vagina yang kering, campurkan 1 sendok teh bubuk kunyit (5 gram) dengan segelas susu hangat. Minum selagi hangat dan lakukan sekali sehari untuk mendapatkan hasil maksimal.

Bagian akar, kulit batang, buah, kulit, dan juga bunga delima punya kandungan saponin serta flavonoid. Akar delima juga mengandung polifenol, serta bagian kulit batang, bunga, dan buah juga terdapat tanin.

Karena inilah buah delima banyak dimanfaatkan untuk mengurangi keputihan secara alami karena zatnya berkhasiat sebagai pembunuh bakteri.

Dalam beberapa jurnal, buah delima memang memiliki fungsi untuk mengatasi infeksi jamur. Namun, khusus untuk mengatasi keputihan sejauh ini belum ada jurnal yang spesifik.

Perlu diketahui, salah satu penyebab keputihan adalah infeksi jamur, meski ada penyebab lain juga.

Cara Menggunakannya:

Rebus 30 gram kulit buah delima dengan 1 liter air hingga air tersisa setengahnya. Minum air rebusan selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.

Cuka apel, menurut beberapa penelitian, dapat digunakan untuk mencuci vagina. Bahan alami ini dapat membantu mengatasi dan mengobati infeksi bakteri penyebab vaginitis, vaginosis bakterialis, serta kandidiasis.

Ketika mengalami keputihan, sangat penting untuk menyeimbangkan pH vagina. Cuka apel bisa menjadi pilihan karena mengandung antiseptik dan asam yang dimilikinya dapat menurunkan, bahkan mengusir bau tidak sedap, plus memperbaiki kualitas asam pada vagina.

Cara Menggunakannya:

Campurkan cuka apel dengan air dalam bak. Kemudian, Anda dapat berendam dalam larutan cuka selama kurang lebih 20 menit.

Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Keputihan yang Perlu Anda Tahu

Plain yogurt atau yoghurt tawar mengandung konsentrasi bakteri lactobacillus tinggi. Mereka dapat membantu menjaga pH seimbang di area kewanitaan.

Selain itu, bakteri baik ini dapat memulihkan area yang terinfeksi jamur atau bakteri penyebab keputihan, dan membuat lingkungan vagina menjadi “tidak ramah” terhadap patogen.

Cara Menggunakannya:

Coba pilih yoghurt tanpa pemanis, khususnya Greek yoghurt. Konsumsi secara rutin.

Kandungan glikemik pada pisang cukup tinggi, sehingga mampu menggantikan kebutuhan gula harian.

Untuk Anda yang mengalami keputihan, makanan yang mengandung gula sebaiknya dihindari karena gula yang berlebih bisa memicu tumbuhnya jamur, yang jadi penyebab keputihan.

Cara Menggunakannya:

Konsumsi 2 buah pisang setiap hari selama mengalami keputihan. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus dengan tambahan yoghurt.

Buah cranberry punya kandungan antibiotik, antijamur, serta antioksidan yang dapat mencegah bakteri menempel ke dinding vagina serta dapat mencegah keputihan.

Cara Menggunakannya:

Minum satu gelas jus cranberry tanpa gula, 2-3 kali sehari hingga masalah keputihan hilang.

Tak hanya membuat sedap masakan, bawang putih juga dapat dimanfaatkan sebagai cara mengurangi keputihan secara alami. Bumbu dapur ini memiliki sifat anti-bakteri.

Menurut studi, kapsul suplemen bawang putih dapat dijadikan opsi untuk mengatasi keputihan akibat infeksi bakteri.

Studi lain menemukan dalam percobaan lab bawang putih cukup efektif membunuh jamur Candida, penyebab utama keputihan karena infeksi jamur.

Namun, untuk kondisi di luar lab, efektivitas bawang putih untuk keputihan karena infeksi jamur masih diperdebatkan.

Cara Menggunakannya:

Konsumsi suplemen bawang putih atau konsumsi masakan dengan bumbu bawang putih setiap harinya.

Artikel Lainnya: Bahaya di Balik Keputihan Menggumpal

Penelitian menemukan minyak kelapa bermanfaat mengatasi infeksi jamur Candida. Itu sebabnya, minyak kelapa dapat dipertimbangkan sebagai obat keputihan alami, khususnya yang disebabkan jamur. 

Cara Menggunakannya:

Minyak kelapa dapat dioleskan pada vagina. Nah, itulah sejumlah obat keputihan alami yang bisa Anda manfaatkan untuk mengatasi keputihan.  

Meskipun demikian, sebenarnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat resep rumahan untuk keputihan tersebut. 

Anda juga perlu waspada terhadap obat keputihan alami yang digunakan dengan dioleskan langsung pada vagina.

Alasannya, area kewanitaan adalah bagian sensitif, adanya kontak dengan zat asing, meski alam, berpotensi memicu iritasi dan mengganggu keseimbangan pH vagina.

Penyebab keputihan yang tidak normal berbeda-beda pada setiap wanita, sehingga penanganannya tidak bisa disamaratakan. 

Baca Juga

Jika kondisi ini terus berlanjut, bahkan memburuk, jangan ragu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan organ kewanitaan dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA