Obat darah tinggi untuk ibu hamil secara alami

Pexels/Freestock

Ibu hamil juga berisiko mengalami tekanan darah tinggi.

GridHEALTH.id - Salah satu masalah medis paling umum yang dialami wanita sebelum hamil adalah hipertensi kronis, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi kronis.

Tekanan darah tinggi terjadi pada sekitar 5% dari semua wanita usia subur. Beberapa wanita dapat mengontrol tekanan darah mereka dengan olahraga, penurunan berat badan, membatasi penggunaan alkohol, mengurangi asupan natrium dan mengikuti diet khusus yang kaya buah dan sayuran, produk susu rendah lemak dan tinggi serat.

Beberapa wanita mungkin menggunakan obat penurun tekanan darah sebelum mereka hamil. Biasanya ini dimulai untuk menjaga tekanan darah sistolik kurang dari 140 (angka atas) dan untuk menjaga tekanan darah diastolik kurang dari 90 (angka bawah).

Obat-obatan dari hampir semua kelas obat antihipertensi telah diresepkan selama kehamilan, tetapi data keamanannya tidak lengkap dan terbatas pada beberapa obat.

Hipertensi yang terjadi selama kehamilan mempersulit hingga 10% dari semua kehamilan. Bahkan bisa muncul komplikasi yang sangat serius bagi ibu atau bayi ketika kita memiliki tekanan darah tinggi dalam kehamilan.

Contohnya, preeklamsia adalah suatu kondisi yang terjadi hanya selama kehamilan dan melibatkan onset baru tekanan darah tinggi pada kehamilan, biasanya setelah 20 minggu.

Jika tidak memiliki protein dalam urin, kondisi ini biasanya disebut sebagai hipertensi gestasional dan jika kita memiliki protein dalam urin itu disebut sebagai preeklamsia.

Hipertensi pada ibu hamil risikonya lebih besar terjadi pada wanita yang melahirkan bayi pertama, pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, memiliki hipertensi kronis, memiliki anak kembar atau kembar tiga, dan hamil dari fertilisasi in-vitro (bayi tabung).

Wanita berusia lebih dari 40 tahun, atau menyandang diabetes, juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi pada kehamilan.

Untuk alasan ini, penting untuk patuh pada kontrol kehamilan jika mempunyai risiko tinggi. Dokter mungkin akan meminta tes darah dan urin tambahan untuk membantu kita menjalani kehamilan sehat.

Ketika kondisi hipertensi muncul di awal kehamilan, dokter akan memutuskan rencana perawatan, yang dapat mencakup observasi rawat jalan atau rawat inap, pemeriksaan darah atau persalinan.

Termasuk pemberian obat-obatan untuk membantu menurunkan tekanan darah mungkin juga dilakukan dokter.

Baca Juga: 12 Ciri Tekanan Darah Tinggi Naik Patut Diwaspadai, Segera ke Dokter!

Baca Juga: 4 Pengobatan Rumahan Alami untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Untuk pengobatan awal tekanan darah tinggi pada kehamilan, ini adalah obat yang paling umum digunakan dan direkomendasikan:

- Labetalol (Normodyne, Trandate)

- Nifedipin (Procardia, Adalat)

- Metildopa (Aldomet)

Metildopa telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati tekanan darah tinggi pada kehamilan dan tampaknya aman.

Labetalol telah dipelajari secara ekstensif dan semakin banyak diresepkan pada kehamilan. Labetalol sekarang umum digunakan sebagai pilihan pengobatan lini pertama. Nifedipine juga terkadang digunakan dalam situasi tertentu.

Sementara itu, ada obat tekanan darah tertentu yang tidak dapat dikonsumsi ibu hamil, yaitu;

- Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)

- Penghambat reseptor angiotensin (ARB)

- Inhibitor renin

- Antagonis reseptor mineralokortikoid

Ingatlah untuk selalu berbicara dengan dokter jika memiliki pertanyaan tentang obat tekanan darah tinggi. Dokter akan membantu kita memiliki kehamilan yang aman dan bayi yang sehat.

Baca Juga: Ingin Segera Menjalani Program Bayi Tabung? 5 Makanan Penunjang Kesuksesan Agar Cepat Hamil

Baca Juga: Healthy Move, Ini 5 Latihan Terbaik Untuk Mengatasi Nyeri Bahu

Menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil cukup penting. Sebab bila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, bahkan berisiko membahayakan keselamatan ibu dan janin.

Oleh karena itu, ibu hamila memerlukan penanganan khusus agar tekanan darah kembali normal. Simak artikel berikut untuk tahu cara menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

 Melansir Centers for Disease Control and Prevention, hipertensi kehamilan dapat terjadi sejak sebelum hamil. Kondisi ini disebut juga dengan hipertensi kronik.

Ini dapat memburuk bila mulai memasuki masa kehamilan. Oleh karena itu, sejak berencana hamil, rutinlah mengecek kondisi tekanan darah.

 Bilamengalami tekanan darah tinggi, sebaiknya segeralah mengatasinya dengan diet rendah garam dan minum obat untuk menurunkannya.

Beberapa upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan ibu hamil adalah menjaga berat badan ideal, menjaga pola makan, dan rutin beraktivitas fisik. (*)

Baca Juga: Healthy Move, Anjuran dan Larangan Bagi Lansia Saat Berolahraga

Baca Juga: Titik Pijat Akupresur Mandiri Anti Ngantuk Membuat Siswa Jadi Tetap Bisa Menyimak Pelajaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

PROMOTED CONTENT

Video Pilihan

Bagaimana cara menurunkan darah tinggi dengan cepat untuk ibu hamil?

Berikut beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dianjurkan..
Minum obat-obatan. ... .
Pantau tekanan darah Anda di rumah. ... .
Mengonsumsi buah dan sayur. ... .
Mengurangi asupan garam. ... .
Hindari makanan dan minuman instan. ... .
6. Mengonsumsi omega-3. ... .
7. Menjaga kenaikan berat badan. ... .
8. Rutin berolahraga..

Rebusan daun apa yang bisa menurunkan darah tinggi untuk ibu hamil?

Untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi selama masa kehamilan, sebaiknya Mama mengonsumsi daun seledri secara rutin. Seledri dapat membantu menjauhkan kehamilan dari risiko stroke, masalah jantung, hingga aterosklerosis karena adanya penumpukan kolesterol.

Makanan apa yang cepat menurunkan darah tinggi untuk ibu hamil?

Ibu hamil harus memasukkan berbagai kacang-kacangan, biji-bijian dan buah-buahan dalam dietnya untuk membantu menurunkan tekanan darah yang tinggi. Contoh makanan penurun darah tinggi yang kaya akan sumber asam lemak adalah biji chia, alpukat, kacang hazel, kenari, kacang brazil, dan kacang labu.

Buah apa yang bisa menurunkan darah tinggi untuk ibu hamil?

Jambu merah kaya akan vitamin C yang diperlukan ibu hamil. Buah ini kerap dimanfaat sebagai jus penurun darah tinggi saat hamil. Selain itu, mengonsumsi jus jambu merah saat hamil dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mencegah anemia, dan meningkatkan sistem imun tubuh.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA