Sebagai area yang khusus menyajikan hidangan untuk keluarga, tentulah dapur dilengkapi dengan kompor untuk memasak dan menghangatkan makanan.
Kompor memiliki fungsi sentral harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan aman.
Saat ini jenis kompor yang mudah kita temui adalah kompor gas dan listrik dengan cara kerja yang telah diketahui.
Pun sudah dikenal kompor induksi yang juga menggunakan energi listrik.
Walau sama-sama memakai energi listrik, tetapi ada perbedaan penampilan saat kompor bekerja.
Kompor listrik, pada saat dipergunakan untuk memasak, tungku terlihat merah membara dan
tentu saja akan panas apabila dipegang.
Nah, pada kompor induksi, kompor tidak terlihat membara dan aman dipegang (walau, untuk keamanan, tentu saja ini tidak disarankan!).
Baca Juga: Dapur Bisa Jadi Obat Penghilang Stres Jika 4 hal Ini Telah Dipenuhi!
Tungku kayu
Sumberdaya minyak tanah sudah ada sejak dahulu, pemanfaatannya untuk penerangan seperti cempor atau patromak. Kemudian ditemukanlah tungku yang terbuat dari kaleng dengan menggunakan sumbu hasil pintalan gulungan benang untuk mampu menyerap minyak tanah itulah yang disebut dengan kompor. Besarnya api ditentukan oleh tinggi rendahnya sumbu, juga jumlah sumbu yang dipasang.
Sumber daya minyak tanah tereksploitasi, volumenya menjadi berkurang maka kemajuan teknologi mengalihkan pemakaian minyak tanah ke sumber daya gas alam. Maka muncullah kompor gas.
Sumber daya listrik sudah bisa dimanfaatkan sebelum gas alam, tetapi lebih banyak dipergunakan untuk penerangan dan industry. Kemajuan teknologi dan daya cipta manusia berkembang sekarang sudah banyak masyarakat yang menggunakan kompor listrik.
Kegiatan masak memasak di dapur merupakan salah satu contoh aktivitas manusia yang menggunakan sumberdaya alam terbaharukan yang memakan waktu lama untuk pemulihannya jika kemudian sumebr daya tersebut habis. Ketersediaan sumber daya alam terbarukan tidak berbading lurus dengan peningkatan jumlah populasi sesuai dengan teori Malthus bahwa penambahan jumlah penduduk menurut deret ukur sedangkan penambahan sumber bahan makanan menurut deret hitung sehingga suatu saat manusia akan kehabisan sumber daya alam.
Dulu harga minyak tanah masih bisa terjangkau daya beli masyarakat, sekarang harga seliter minyak tanah lebih mahal dibandingkan dengan harga seliter gas atau bensin. Demikian juga harga listrik meroket sehingga ibu rumah tangga harus betul-betuk mampu berhitung sumber daya alam manakah yang akan digunakan untuk memasak kebutuhan keluarga agar daya belinya masih bisa terjangkau.