100 film aksi modern teratas 2022

John Ford tidak akan mengatakan bahwa tidak ada gambar yang lebih sinematik daripada seorang pria di atas kuda. Jika konsep itu terdengar agak kuno, Anda harus memaafkan pembuat film legendaris karena bertambah usia di Hollywood selama masa di mana oaters adalah hal yang sangat populer. Tetapi jika Anda memperbarui idenya kepada seorang pria atau wanita dengan sepeda motor, kereta yang melarikan diri, atau jenis kendaraan ngebut lainnya, dengan matahari terbenam di rambut mereka dan jejak penjahat di belakang mereka, dan pernyataan itu masih berlaku.

Terlepas dari ketidakpedulian akademi yang terus -menerus menuju landasan penting dari pekerjaan akrobat di industri pembuatan film, pemandangan berani para gila, dan kadang -kadang bahkan bintang film yang lebih gila, tergantung di sisi pesawat atau menunggangi dinding api yang dongeng melewati dinding api sama murninya adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni adalah murni Distilasi hiburan visual yang Anda bisa dapatkan. Dan dalam 15 tahun terakhir, ada beberapa film aksi yang sangat bagus. Kami di sini di Den of Geek dengan demikian menyatukan kepala kami, mensurvei Anda para pembaca yang budiman, dan menemukan film aksi terbaik dari dekade terakhir setengah.Den of Geek have thus put our heads together, polled you dear readers, and figured out what are the very best action movies from the last decade and a half.

*Catatan Editor: Karena banyaknya film superhero yang mendominasi daftar serupa - apakah itu fiksi ilmiah atau kacamata blockbuster musim panas - kami memilih untuk tidak memasukkan jubah dalam daftar ini. Ya, The Dark Knight luar biasa, tetapi kami sudah memilikinya di bagian atas beberapa daftar lain untuk kesenangan membaca Anda.The Dark Knight is amazing, but we already have it at the top of several other lists for your reading pleasure.

25. RRR (2022)

Jadi hentikan saya jika Anda pernah mendengar yang ini sebelumnya: Persahabatan yang menentukan sejarah dimulai ketika dua pria secara spontan merencanakan operasi penyelamatan yang rumit di mana satu akan melompat dari jembatan saat mengendarai sepeda motor dalam satu arah, dan yang lain akan melakukan hal yang sama Kecuali menunggang kuda ke arah lain. Di antara mereka adalah tali yang akan mereka gunakan seperti sistem katrol magis untuk berayun dan bertemu di tengah di mana seorang anak menggantung dalam bahaya - dan oh yeah, keduanya mengomunikasikan rencana ini sepenuhnya melalui gerakan tangan setengah menit yang lalu.

Aman untuk mengatakan bahwa Anda belum pernah melihat sesuatu seperti RRR S.S. Rajamouli, epik aksi bahasa Telugu India yang telah menjadi peristiwa besar di dunia sinema internasional. Film ini adalah pembuatan film maksimalis yang dilakukan dengan keyakinan total dan kemegahan. Sebagai akibatnya, kami sekarang memiliki film bromance terbaik antara Komaram Bheem (N.T. Rama Rao Jr.) dan Alluri Sitarama Raju (Ram Charan); Kami memiliki film fantasi anti-kolonialis yang sempurna karena baik Bheem dan Raju adalah revolusioner sejarah dan martir yang sebenarnya ... yang tidak pernah benar-benar bertemu; Dan kami memiliki musikal yang mengetuk kaki, dan mengguncang kamar, dengan urutan tarian terbaik yang akan Anda lihat tahun ini. Juga film aksi.RRR, the Indian Telugu-language action epic that has become a major event in the world of international cinema. The film is maximalist filmmaking done with total conviction and splendor. As a consequence, we now have the ultimate bromance movie between Komaram Bheem (N.T. Rama Rao Jr.) and Alluri Sitarama Raju (Ram Charan); we have the perfect anti-colonialist fantasy flick since both Bheem and Raju were actual historical revolutionaries and martyrs… who never really met; and we have a toe-tapping, and room-shaking, musical with the best dance sequence you’ll see this year. Also it’s an action movie.

Film aksi yang luar biasa juga! Disutradarai dengan peningkatan kecepatan Zack Snyder, tetapi tidak ada orang-orang yang merenungnya, RRR, RRR, RRR, adalah film perayaan di mana aksinya dirancang untuk wow-tunggu sampai Anda melihat adegan kedua seorang pria versus harimau- Tapi itu juga tidak pernah ditulis dalam tren self-sefacement Amerika saat ini. RRR sepenuhnya tulus dalam kepekaan cerita klasiknya, tetapi sangat licin dengan penggunaan modern dari urutan aksi oktan tinggi. Serius, jika Anda belum melihat RRR, dapatkan itu. - David CrowRRR is a celebratory film in which the action is designed to wow—just wait until you see the second scene of a man versus a tiger—but it is also never couched in the other current American trend of self-effacement. RRR is wholly sincere in its classical storytelling sensibilities, but ultra slick with its modern use of high-octane action sequences. Seriously, if you haven’t seen RRR yet, get on that. – David Crow

24. 1917 (2019)

Film Sam Mendes 'World War I berasal dari tempat cinta dan mungkin tugas. Kakeknya telah bertugas di antara "generasi yang hilang" dalam perang yang seharusnya mengakhiri semua perang, namun seratus tahun kemudian perang yang mengikuti dan hanya waktu telah menyebabkan banyak orang melupakan apa yang dialami orang -orang itu.

1917 adalah pengingat yang menakjubkan. Dikoordinasikan oleh Mendes dan bisa dibilang sinematografer terbesar, Roger Deakins, di puncak kedua kekuatan mereka, 1917 adalah tour de force dalam bercerita sinematik dengan seluruh film yang dimaksudkan menyerupai satu pengambilan. Ya, ini pembuatan film yang mencolok tetapi digunakan untuk membangun dunia mendalam yang terbakar. Itu benar -benar terlihat seperti kiamat bagi anak seperti George Mackay Lance Corpol Schofield. Dengan demikian misinya untuk melakukan perjalanan dekat sendirian melintasi garis musuh untuk menyelamatkan batalion sesama tentara Inggris keduanya tampaknya sia -sia dan seperti benda waras terakhir yang tersisa. - David Crow is a stunning reminder. Coordinated by Mendes and arguably the greatest living cinematographer, Roger Deakins, at the height of both their powers, 1917 is a tour de force in cinematic storytelling with the whole film intended to resemble a single take. Yes, it’s flashy filmmaking but it is used to build an immersive world that was on fire. It really did look like the apocalypse to a lad like George MacKay’s Lance Corporal Schofield. Thus his mission to trek nigh alone across enemy lines to save a battalion of fellow British soldiers both seems futile and like the last sane thing left. – David Crow

23. 3:10 ke Yuma (2007)

Masih sedikit diremehkan meskipun bakat besar yang melekat pada proyek, James Mangold 3:10 ke Yuma tetap menjadi salah satu dari sedikit remake yang benar -benar lebih unggul dari aslinya. Itu sebagian besar karena pembuat film Logan di masa depan membuka cerita untuk membuat tantangan etis yang dihadapi oleh seorang peternak miskin bernama Dan (Christian Bale) menjadi perumpamaan tentang moralitas itu sendiri. & Nbsp;3:10 to Yuma remains one of the few remakes genuinely superior to the original. That is in large part because the future Logan filmmaker opens the story up to make the ethical challenge faced by a poor rancher named Dan (Christian Bale) into a parable about morality itself. 

Dengan gema tinggi siang serta 3:10 asli, film ini dan dimulai sebagai senjata sewaan yang enggan dan sinis yang disadap untuk mengambil pekerjaan mengawal penjahat terkenal bernama Ben Wade (Russell Crowe) ke kereta penjara di dalamnya pesanan untuk menjaga pertanian keluarga. Tetapi pada akhirnya, Dan memiliki setiap insentif untuk pergi kecuali untuk pandangan waspada terhadap putranya yang masih remaja (Logan Lerman), yang tampaknya lebih menghormati penjahat Crowe daripada ayahnya yang lemah dan berkaki satu.High Noon as well as the original 3:10, this film’s Dan begins as a reluctant and cynical hired gun who’s been tapped to take on the job of escorting a notorious criminal named Ben Wade (Russell Crowe) to his prison train in order to keep the family farm. But by the end, Dan has every incentive to walk away except for the watchful gaze of his teenage son (Logan Lerman), who seems to have more respect for Crowe’s outlaw than his weak, one-legged father.

Namun dalam menghadapi kematian yang hampir pasti, absolutisme Dan yang lelah yang menemukan dia sebagai kekerabatan yang aneh dengan Ben. Ketika pasangan bekerja melawan geng cutthroat Crowe sendiri di akhir (termasuk Ben Foster yang mengerikan), film ini menembak lebih lurus daripada hampir semua modern barat lainnya. - DC & NBSP;

Bergabunglah dengan milis kami

Dapatkan yang terbaik dari Den of Geek dikirimkan langsung ke kotak masuk Anda!

22. Dawn of the Planet of the Apes (2014)

Ketika perampokan pertama Matt Reeves menjadi pembuatan film waralaba tradisional, fajar planet kera itu bisa dibilang lebih baik daripada yang berhak. Sebagai sekuel dari yang menyenangkan jika tidak harus merebus di dunia yang menghancurkan di dunia, Rise of the Planet of the Apes, Dawn mengambil konsep membangun seri ini di sekitar satu kera revolusioner yang akan menggulingkan kita semua, dan berlari dengan itu keluar dari stadion.Dawn of the Planet of the Apes arguably turned out better than it had any right to be. As a sequel to the enjoyable if not necessarily world-shattering 2011 Planet of the Apes reboot, Rise of the Planet of the Apes, Dawn took the concept of building this series around the one revolutionary ape who would overthrow us all, and it ran with it out of the stadium.

Di Dawn, Caesar (diperankan oleh Andy Serkis melalui akting gerak-penangkapan) benar-benar memimpin tanpa kualifikasi atau James Franco yang sial untuk sekarang memotong waktu layarnya. Dan Caesar berusaha untuk membimbing pengikut Simiannya ke masa depan kedamaian dan ketenangan. Sayangnya, manusia terdekat yang dibiarkan tersebar oleh pandemi apokaliptik tidak akan mengizinkannya. Film ini diarahkan dengan indah dan menikmati sinematografi yang subur oleh Michael Seresin. Tapi itu adalah jiwa dari pendekatan mereka - termasuk ketika mereka mengubah setengah pertama dan terbaik dari film menjadi gambaran yang sunyi - itu tetap ada. Ya, aksinya juga bagus, tetapi ini adalah pembangunan dunia yang membuat ini memabukkan. - DCDawn, Caesar (played by Andy Serkis through motion-capture acting) really is the lead with no qualifications or pesky James Franco to now cut into his screen time. And Caesar is attempting to guide his simian followers to a future of peace and tranquility. Alas, the nearby humans who’ve been left scattered by an apocalyptic pandemic will not allow that. The film is beautifully directed and enjoys lush cinematography by Michael Seresin. But its the soulfulness of their approach—including when they turn the first and best half of the film into essentially a silent picture—that lingers. Yes, the action is nice too, but it is the world-building that makes this intoxicating. – DC

21. Scott Pilgrim vs. The World (2010) (2010)

Terkadang aksi film aksi ada murni untuk rangsangan sensorik. The Fisticuffs tidak lebih dari potongan kecil permen mata yang dimaksudkan untuk membuat kita tersenyum. Namun, di lain waktu, adegan aksi memiliki resonansi emosional yang lebih besar. Dalam Scott Pilgrim dari Edgar Wright vs The World, aksinya bekerja di kedua level. Urutan pertarungan kinetik tentu saja bertindak sebagai pameran pusing untuk Wright's Eye, serta kartu panggilan untuk koordinator aksi hebat Brad Allan. Tapi Scott Pilgrim menyatukan tontonan yang tinggi ini dan koreografi seni bela diri seperti tarian dengan ironi yang tidak puas dari film indie milenial tentang tumbuh dewasa dan menjadi orang yang kurang menyebalkan.Scott Pilgrim vs. the World, the action works on both levels. The kinetic fight sequences certainly act as a giddy showcase for Wright’s eye, as well as a calling card for the late great stunt coordinator Brad Allan. But Scott Pilgrim meshes this heightened spectacle and its dance-like martial arts choreography with the disaffected irony of a millennial indie movie about growing up and becoming a less shitty person.

Hasilnya adalah karya seni komersial tunggal yang memadukan hampir setiap batu ujian budaya pop seperempat abad terakhir sebelum dirilis - film aksi, komik, video game, musikal, dan bahkan sitkom - dan menegang mereka menjadi keajaiban visual di mana Michael Cera berada Badass yang tidak mungkin yang benar-benar berjuang sampai mati, mantan pacar jahat dari pacar baru Ramona (Mary Elizabeth Winstead). Namun yang lebih penting, ia secara kiasan belajar bagaimana menghormati dirinya sendiri dan orang lain satu pertarungan pedang yang membakar sekaligus. - DC

20. Looper (2012)

Istilah "sekuel lama" yang melampaui ruang rapat Hollywood akhir -akhir ini. Tetapi gagasan untuk menjelajahi warisan bintang melalui meta dongeng bisa menjadi kuat ketika digunakan dengan benar. Ini juga bisa brutal, seperti halnya dengan looper Rian Johnson yang diremehkan. Ditulis dan dilemparkan di sekitar warisan status bintang Move Bruce Willis, ironi adalah bahwa Willis bahkan bukan karakter utama: itu adalah dirinya yang lebih muda yang dimainkan oleh Joseph Gordon-Levitt (dan dengan hidung karet) yang merupakan protagonis. Kecuali seberapa mudah untuk berakar pada seseorang yang ditugaskan untuk membunuh masa depan mereka? Mengetahui bahwa ini adalah generasi baru dari orang -orang terkemuka yang ditugaskan untuk "pensiun" John McClane menambah ketegangan Looper, membuat pergantian mengejutkan semakin bermanfaat. - DCLooper. Written and cast around the legacy of Bruce Willis’ move star status, the irony is that Willis isn’t even the main character: it’s his younger self played by Joseph Gordon-Levitt (and with a rubber nose) who is the protagonist. Except how easy is it to root for someone that’s been tasked with murdering their future? Knowing that this is a new generation of leading men being tasked with “retiring” John McClane adds to the tension of Looper, making its surprising turns all the more rewarding. – DC

19. The Hunger Games (2012)

Film yang memicu fenomena dan menjadikan Jennifer Lawrence nama rumah tangga agak dikaburkan akhir -akhir ini oleh tren budaya pop yang diilhami. Namun, masih ada sesuatu yang sungguh -sungguh dan mentah tentang film Hunger Games pertama. Dengan tampilan keras yang lebih menyerupai film -film dystopian fiksi ilmiah dari tahun 1970 -an daripada kepekaan modern, arah Gary Ross dilucuti dan cukup minimalis saat ia melacak kemiskinan yang telah menghancurkan masa kanak -kanak Katniss Everdeen (Lawrence) ... dan kemudian mengikuti perjalanannya untuk dikorbankan di atas altar hiburan.Hunger Games movie. With an austere look that better resembles science fiction dystopian movies from the 1970s than modern sensibilities, Gary Ross’ direction is stripped down and fairly minimalist as he tracks the poverty that has ruined the childhood of Katniss Everdeen (Lawrence)… and then follows her journey to be sacrificed upon the altar of entertainment.

Urutan aksi aktual dalam film di mana Katniss dan beberapa remaja lainnya melakukan pembunuhan berdarah atas tubuh satu sama lain cukup diredam. Difilmkan dengan mungkin sedikit cam yang terlalu goyah, pendekatan ini jelas dilakukan sebagian untuk menyiasati film-film serupa dan acara TV yang dinilai-R yang telah dimanjakan (pikirkan permainan Battle Royale atau Squid). Namun itu juga cara untuk menolak memuliakan kekerasan seperti proyek -proyek tersebut. Apa yang dilakukan pada anak -anak ini jelek dan kejam, dan The Hunger Games menangkap emosi itu jika bukan tontonan. - DCBattle Royale or Squid Game). Yet it is likewise a way to refuse glorifying the violence like those aforementioned projects. What is being done to these kids is ugly and cruel, and The Hunger Games captures the emotion of that if not the spectacle. – DC

18. Snowpiercer (2013)

Sutradara Bong Joon-ho telah mencoba-coba dalam banyak genre yang berbeda sepanjang karirnya, tetapi ia masuk ke mode aksi sci-fi pasca-apokaliptik yang penuh dengan Snowpiercer yang sangat ambisius 2013. Pendekatan Bong untuk mengarahkan tontonan aksi futuristik sama uniknya dengan apa pun yang dia lakukan dalam karirnya. Setel kereta api panjang yang tak henti-hentinya membawa orang-orang terakhir yang selamat dari umat manusia dalam satu lingkaran di sekitar bumi yang sekarang beku, ia berfokus pada sekelompok pemberontak dari mobil belakang yang tertindas (mis. Kelas bawah) saat mereka berjalan melawan jalan mereka Semua peluang ke depan (tempat elit berada dalam kemewahan).Snowpiercer. Bong’s approach to directing a futuristic action spectacle was as unique as anything else he’s done in his career. Set aboard a massively long train that endlessly carries the last survivors of the human race in a loop around a now-frozen Earth, he focuses on a band of renegades from the downtrodden back cars (i.e. the lower classes) as they make their way against all odds to the front (where the elite reside in luxury).

Gerakan ke depan kereta bekerja dengan tangan dengan perjalanan ke depan para pemberontak yang dipimpin Chris Evans, dengan momentum keduanya menciptakan sinkronisitas antara aksi dan pengaturan. Bong kemudian memfilmkan aksi dan kekerasan dari dekat, memanfaatkan dinding-dinding klaustrofobik dari mobil-mobil kereta untuk membenamkan kamera dan penontonnya dalam pertempuran berdarah yang berdarah antara protagonis kami dan pasukan keamanan elit. Ini intim dan epik, dan hanya bisa menjadi milik pikiran Bong Joon-ho, menjadikan Snowpiercer entri yang menonjol di lingkungan pasca-apokaliptik. - Don KayeSnowpiercer a standout entry in the post-apocalyptic milieu. – Don Kaye

17. Edge of Tomorrow (2014)

Edge of Tomorrow 2014 adalah risiko keuangan lain di Tom Cruise Ouvre. Meskipun kami meluncur melalui hari-hari yang memabukkan dari misi penuh aksi: film-film mustahil dan sekuel top lawas yang sukses besar: Maverick, output film asli Cruise jauh lebih berhasil dalam 15 tahun terakhir: Valkyrie (2008), Knight and Day ( 2010), Jack Reacher (2012), dan Oblivion (2013) gagal untuk mendapatkan lebih dari $ 100 juta di box office domestik. Edge of Tomorrow Hampir tentang mengelolanya. Hanya.Edge of Tomorrow was yet another financial risk in the Tom Cruise ouvre. Though we coast through the heady days of action-packed Mission: Impossible movies and the smash hit legacy sequel Top Gun: Maverick, Cruise’s original movie output has been much less successful in the last 15 years: Valkyrie (2008), Knight and Day (2010), Jack Reacher (2012), and Oblivion (2013) failed to gross more than $100 million at the domestic box office. Edge of Tomorrow just about managed it. Just.

Film -film pelayaran yang disebutkan di atas memiliki penggemar mereka, tetapi Edge of Tomorrow telah menjadi favorit sejati. Film, yang membintangi ikut Emily Blunt dan Bill Paxton, menciptakan beberapa aksi sci-fi terbaik dalam genre ini, dengan sutradara Doug Lima melawan studio Warner Bros. untuk melakukan lokakarya film saat ia melanjutkan. Kru bekerja tujuh hari seminggu, produksi berjalan terus -menerus, film 35mm digunakan sebagai pengganti kamera digital untuk menciptakan pengalaman suka berperang yang lebih otentik, dan pemotretan harian diperbarui atau dikerjakan ulang sampai Liman akhirnya menandatangani film mendebarkan yang diisi dengan pertempuran yang kompleks Setelan, efek visual berkualitas tinggi, dan pelayaran dan tumpul mengalahkan invasi alien ke bumi yang bisa dipercaya orang.Edge of Tomorrow has become a true favorite. The movie, which co-stars Emily Blunt and Bill Paxton, created some of the best sci-fi action in the genre, with director Doug Liman battling studio Warner Bros. to workshop the film as he went along. Crews worked seven days a week, the production ran on and on, 35mm film was used instead of digital cameras to create a more authentic warlike experience, and daily shoots were redone or reworked until Liman finally signed off on a thrilling movie filled with complex battle suits, high quality visual effects, and Cruise and Blunt beating back an alien invasion of Earth that people could believe in.

Itu sepadan dengan masalahnya. Edge of Tomorrow tetap menjadi salah satu film aksi paling kinetik dalam memori baru -baru ini, dan benar -benar layak mendapat tempat dalam daftar ini. - Kirsten HowardEdge of Tomorrow remains one of the most highly kinetic action movies in recent memory, and absolutely deserves a place on this list. – Kirsten Howard

16. Atomic Blonde (2017)

Aktris pemenang Academy Award Charlize Theron membuktikan lagi bahwa ia dapat menangani aksi serta drama dalam kisah mata-mata balistik ini. Berdasarkan kota terdingin, sebuah novel grafis 2012 karya Antony Johnston, Atomic Blonde adalah karya sutradara solo pertama dari stuntman-yang berubah menjadi sutradara David Leitch. & NBSP;The Coldest City, a 2012 graphic novel by Antony Johnston, Atomic Blonde is the first solo directorial work from stuntman-turned-director David Leitch. 

Theron memerankan Lorraine Broughton, agen MI6 yang bertugas memulihkan sepotong penting mikrofilm curian. Theron memiliki Lorraine, stoli vodka femme fatale dalam tumit stiletto yang tajam, dingin dan menghitung, dan sangat, sangat mematikan. Ditetapkan pada tahun 1989 oleh dinding Berlin tepat sebelum jatuh, soundtrack dikemas dengan pop elektro euro nostalgia pop. Set -set itu adalah bangunan yang membusuk yang diterangi dengan neon bersinar, yang semuanya disebarkan dengan asap rokok dan gaya noir.

Seperti John Wick, Leitch menciptakan dunia bawah pembunuh dengan jumlah tubuh yang tidak masuk akal, tetapi yang ini adalah semua tentang tindakan ultraviolen. Perkelahiannya oktan tinggi, visceral, dan mendebarkan. Theron memberikan dan Anda dapat melihatnya untuk sebagian besar aksi (dia memecahkan beberapa gigi dalam pemotretan). Pertarungan tengahnya adalah satu-er satu tembakan yang brutal. Ada jahitan digital dalam pekerjaan kamera berputar -putar gila, tetapi itu adalah koreografi yang mengesankan untuk dilihat dari setiap sudut. -Gene chingJohn Wick, Leitch creates an assassins’ underworld with an implausible body count, but this one is all about the ultraviolent action. The fights are high octane, visceral, and thrilling. Theron delivers and you can see it’s her for most of the action (she cracked several teeth in the shoot for real). Her centerpiece fight is a brutally long single-shot one-er. There are digital stitches in the crazy swirling camera work, but it is impressive choreography to behold from every angle. -Gene Ching

15. Mission: Impossible - Rogue Nation (2015)

Dengan kesuksesan besar-besaran, waralaba dari misi 2011: mustahil-protokol hantu, Tom Cruise dan timnya sepenuhnya memeluk estetika yang menantang dunia yang mereka jalani sejak tahun 1996. Hasilnya adalah seri yang menjadi benar Jawaban Amerika untuk James Bond. Bangsa Rogue menaikkan taruhan itu. Dengan memperkenalkan Christopher McQuarrie sebagai penulis-sutradara-mastermind dari titik ini, Nation Rogue menjadi titik balik di mana seri bertemu dan entah bagaimana selalu melebihi ekspektasi aksi tertinggi.Mission: Impossible – Ghost Protocol, Tom Cruise and his team fully embraced the globe-trotting, gravity-defying aesthetic they’d been moving toward since 1996. The result was the series becoming a true American answer to James Bond. Rogue Nation upped those stakes. By introducing Christopher McQuarrie as the writer-director-mastermind from this point forward, Rogue Nation became the turning point where the series met and somehow always exceeded the highest of action expectations.

Bangsa Rogue juga menyelesaikan transisi panjang dan lambat Cruise dari pria yang sombong dan romantis ke Rugged, saya akan-do-anything-for-the-audience stuntman Supreme, dengan urutan di mana ia menggantung di sisi pesawat 5.000 kaki masuk Udara yang tersisa di seri showstopper. Tambahkan mitra wanita yang layak di ILSA Faust Rebecca Ferguson, beberapa pengejaran dan perkelahian yang lebih pulsa, dan siapa yang peduli jika plotnya tidak dapat dipahami seperti sebelumnya? Film -film ini belajar cara merobek saja. - DK also completed Cruise’s long, slow transition from cocky, romantic leading man to rugged, I’ll-do-anything-for-the-audience stuntman supreme, with the sequence in which he hangs onto the side of an airplane 5,000 feet in the air remaining the series showstopper. Add in a worthy female counterpart in Rebecca Ferguson’s Ilsa Faust, a few more pulse-pounding chases and fights, and who cares if the plot is as incomprehensible as ever? These films learned how to just rip. – DK

Ulasan film terbaru

14. Dredd (2012)

Lupakan tumpukan sampah dari tahun 1995 yang dibintangi oleh Sylvester Stallone yang salah mantap; Ini adalah film Hakim Dredd yang ditunggu -tunggu dunia (atau setidaknya beberapa dari kita). Secara resmi disutradarai oleh Pete Travis, dan ditulis dan diproduksi (dan, eh, mungkin juga diarahkan) oleh Alex Garland, bintang Dredd Karl Urban sebagai Hakim, juri, dan algojo Kota Mega One. Didiming dengan amarah melingkar di belakang helmnya, yang tidak pernah ia lepas landas, Urban fantastis, seperti Lena Headey sebagai Ma-Ma, penguasa narkoba yang kuat menunggu Dredd di atas kompleks apartemen 200 lantai yang berubah menjadi fortress.Dredd stars Karl Urban as Mega City One’s ultimate judge, jury, and executioner. Simmering with coiled rage behind his helmet, which he never takes off, Urban is fantastic, as is Lena Headey as Ma-Ma, the powerful drug lord waiting for Dredd at the top of a 200-story apartment complex-turned-fortress.

Ya, kedengarannya seperti Gareth Evans 'The Raid, dystopian lain menaiki tangga yang naik ke neraka. Untungnya, aksi di sini sama bombastis dan mengerikannya, dengan perkotaan dan hakim baru Anderson (Olivia Thirlby) dan meledakkan jalan mereka melalui pasukan preman Ma-Ma yang tak berkesudahan. Ada humor datar yang bagus yang menghilangkan sedikitnya, tetapi Dredd masih bergerak seperti ular yang mematikan dan memberikan karakter judul kualitas mitos yang dibutuhkannya. - DKThe Raid, another dystopian climb up the stairs that ascends into hell. Luckily, the action here is just as bombastic and gruesome, with Urban and new Judge Anderson (Olivia Thirlby) fighting and blasting their way through Ma-Ma’s unending army of thugs. There’s a nice deadpan humor that takes the edge off just a little, but Dredd still moves like a deadly snake and gives its title character the mythic quality he needs. — DK

13. The Nice Guys (2016)

Ryan Gosling dan Russell Crowe adalah tindakan ganda yang sangat lucu sebagai detektif yang dicuci dan penegak preman yang dipaksa untuk bekerja sama untuk menemukan seorang gadis yang hilang di caper aksi komedi ini. Shane Black of Kiss Kiss Bang Bang dan Iron Man 3 menulis bersama dan mengarahkan film yang quippy tapi penuh kesedihan dan misteri yang layak, serta menyediakan banyak perkelahian, kecelakaan mobil, dan potongan aksi untuk berkeliling. Ini juga merupakan peran pelarian bagi Angourie Rice, yang luar biasa sebagai putri yang dewasa sebelum waktunya dan cerdas yang sering lebih berguna dan dewasa daripada ayahnya yang mabuk. - Rosie FletcherKiss Kiss Bang Bang and Iron Man 3 co-wrote and directed a movie that’s quippy but full of pathos and a decent mystery, as well as providing plenty of fights, car wrecks, and action set pieces to go around. This was also a breakout role for Angourie Rice, who is fabulous as the precocious, intelligent daughter who’s often more handy and mature than her boozy PI dad. – Rosie Fletcher

12. Drive (2011)

Plotnya adalah tindakan murni. Ryan Gosling berperan sebagai pengemudi, seorang pengemudi aksi tanpa nama yang menyisir pelarian mengemudi untuk para penjahat di California, terjebak dalam kekerasan ekstrem ketika mafia berusaha untuk saling berselisih. Namun, pada kenyataannya, film terkenal Nicolas Winding Refn direndam dalam kepekaan arthouse, dari kinerja Gosling yang sensitif dan tabah hingga kisah cinta yang lembut antara dia dan tetangganya Irene (Cary Mulligan), dan dari pencahayaan neon yang direndam hingga skor ikonik.

Adegan paling kejam dalam film ini juga yang paling lembut - sadar bahwa ia dan Irene (dan secara default, putranya) berisiko untuk hidup mereka, pengemudi mencium Irene untuk pertama kalinya, kemudian menginjak seorang pembunuh bayaran sampai mati tepat di dalam Depannya di lift. Barang yang ditinggikan. - RF

11. Distrik 9 (2009)

Tidak ada yang benar-benar tahu siapa Neill Blomkamp dan Sharlto Copley sebelum aksi-fi-fi yang menarik-dan lucu ini mendarat (yah, tidak ada orang kecuali Peter Jackson, yang merupakan salah satu produser ...), tetapi film ini memukau penonton dan melanjutkan dinominasikan untuk empat Oscar, termasuk Best Picture - peletakan batu pertama untuk film tentang alien.

Bertempat di Johannesburg, Copley memerankan Wikus, seorang karyawan di Departemen Urusan Alien yang terinfeksi oleh zat alien yang menyebabkan dia perlahan -lahan berubah menjadi salah satu "udang" yang telah menemukan diri mereka terdampar di Bumi dan terbatas pada kamp interniran oleh kamp interniran oleh interniran oleh neter oleh kamp interniran oleh oleh kampanye oleh oleh kamp interniran oleh neter oleh interniran oleh neter lewat oleh interniran oleh neter lewat oleh interniran oleh interniran oleh neter lewat oleh interniran oleh internment by oleh interniran oleh neter lewat oleh internment by oleh interniran oleh neter lewat oleh neter lewat pemerintah. Cemerlang, sangat politis, bernuansa, dan jenis aneh terbaik. - RF

10. Django Unchained (2012)

Barat penuh pertama Quentin Tarantino-meskipun secara teknis diatur di selatan-melibatkan kegemaran pembuat film Iconoclast untuk menulis ulang sejarah suram menjadi fantasi kekuatan yang menyegarkan. Dan ada sedikit di layar lebar yang sekuat pemandangan Django Jamie Foxx di depan sebuah perkebunan Mississippi, menyaksikannya terbakar ke sebuah cinder. Lebih baik lagi, dia tidak hanya menonton. Nay, dia dan kuda dan menari di api unggun.

Ini adalah salah satu dari sekian banyaknya berkembang di Django Unchained, seorang revisionis spaghetti barat yang digoreng dalam dan dicelupkan ke dalam mentega. Hingga judulnya, QT menarik dari oater Eropa favoritnya, namun ia juga memberikan rasa kekerasan muluk gigitan baru dalam sebuah cerita tentang seorang pria kulit hitam yang menghancurkan pembalasan alkitab "Paman" Stephen (Samuel L. Jackson). - DCDjango Unchained, a revisionist Spaghetti Western that’s been deep fried and dipped in butter. Right down to its title, QT pulls from his favorite European Oaters, yet he also gives that flavor of grandiose violence new bite in a story about a Black man wrecking biblical vengeance on two truly heinous villains: Leonardo DiCaprio’s slave owner Calvin Candie and his favorite “uncle” Stephen (Samuel L. Jackson). – DC

9. Mission: Impossible - Fallout (2018)

Itu adalah kejutan ketika Christopher McQuarrie diumumkan sebagai sutradara pertama yang memimpin Misi Kedua: Film yang mustahil. Sebelumnya, setiap angsuran adalah alasan bagi pembuat film baru untuk menaruh cap mereka sendiri pada materi. Dalam retrospeksi, itu mencengangkan kami pikir orang lain bisa melakukan pekerjaan itu. MCQ menghidupkan kembali waralaba untuk kedua kalinya dengan menghindari perkembangan klasik Bangsa Rogue untuk sebuah film thriller tepi kursi Anda yang pound-for-pound memiliki koleksi aksi yang terbaik untuk keluar dari Hollywood dalam dekade terakhir.Mission: Impossible movie. Previously, each installment was an excuse for a new filmmaker to put their own stamp on the material. In retrospect, it’s astonishing we thought anyone else could do the job. McQ reinvigorates the franchise for a second time by eschewing the classical flourishes of Rogue Nation for an edge-of-your-seat thriller that pound-for-pound has the best collection of action set pieces to come out of Hollywood in the past decade.

Ada urutan dalam film ini di mana pencurian Paris menjadi pengejaran mobil dan kemudian berubah menjadi pengejaran sepeda motor, semua sebelum akhirnya berubah menjadi pengejaran sepeda motor kedua di mana sekarang Tom Cruise adalah yang dikejar oleh serial lain 'MVP Rebecca Ferguson lainnya. Itu terus berjalan, dan hampir semua itu ditangkap oleh fotografi IMAX visceral. Anda bisa mendapatkan pukulan punch. - DC

8. Hot Fuzz (2007)

Selama minggu tertentu, bagian tengah yang lezat dari trilogi Cornetto Edgar Wright hampir pasti akan bermain di suatu tempat di TV Inggris. Begitulah kekuatan tetap dari komedi aksi temannya Hot Fuzz, yang menyatukan kembali Shaun of the Dead Stars-nya, Simon Pegg dan Nick Frost, dan menempatkan mereka di tengah-tengah misteri pembunuhan Inggris pedesaan. & NBSP;Hot Fuzz, which reunites his Shaun of the Dead stars, Simon Pegg and Nick Frost, and puts them in the midst of a rural English murder-mystery. 

Pegg berperan sebagai petugas bertemu yang berprestasi bernama Nicholas Angel, yang ditugaskan untuk beat duniawi setelah mengencingi setiap polisi di London, dan Frost adalah mitra barunya yang malas Danny Butterman. Ketika malaikat dan mentega menjalin persahabatan sementara atas obsesi yang terakhir dengan film aksi yang murahan dan over-the-top, hot fuzz set tentang membangun aksi sendiri dalam tindakan terakhirnya, menghasilkan salah satu akhir yang paling kreatif, kejam, dan menyenangkan dalam memori sinematik. - KHHot Fuzz sets about building its very own actioner in its final act, resulting in one of the most creative, violent, and joyful endings in cinematic memory. – KH

7. Ip Man (2008)

Donnie Yen memiliki lebih dari 40 film di bawah ikat pinggangnya ketika ia melangkah ke peran IP Man, grandmaster kehidupan nyata dari Wing Chun Kung Fu yang mengajar Bruce Lee. Tidak ada yang bisa menduga bahwa itu akan memicu waralaba blockbuster global dan menelurkan penurunan yang tak terhitung jumlahnya di mana aktor yang berbeda menggambarkan grandmaster legendaris yang sama. Dengan perkelahian yang dikoreografi oleh Sammo Hung, Yen's IP Man Canon mengirimkan empat film dan spin off selama rentang 11 tahun.Ip Man canon delivered four films and a spin off over the span of 11 years.

Yen sangat keren seperti ip man. Tidak seperti banyak aktor seni bela diri, Yen benar -benar mewujudkan gaya berbeda yang sesuai dengan peran dalam film -filmnya. Bruce Lee, Jackie Chan, Jet Li, atau bahkan Tony Jaa dan Iko Uwais, semuanya memiliki gaya tanda tangan yang unik milik mereka. Yen pergi ke arah lain; Dia bunglon koreografi. Dalam IP Man, ia memadukan wirework dan sinematografi yang solid menjadi penghormatan Wing Chun yang pas. - GCIp Man, he blends wirework and solid cinematography into a fitting Wing Chun homage. – GC

6. Inception (2010)

Christopher Nolan selalu ingin membuat film James Bond - dan dia melakukannya dengan awal. Hanya penghormatannya kepada 007 yang hampir merupakan film dalam sebuah film, satu lapisan dunia mimpi yang sebagian besar thriller aksi sci-fi trippy-nya terjadi. Terselip di antara sekuel Ksatria Gelap, dan penuh lingkup, bercerita yang ambisius, dan Seringkali citra yang mengejutkan, awal sepenuhnya orisinal, sci-fi yang mengguncang dan diaduk dengan beberapa set piece terbaik Nolan.Inception. Only his homage to 007 is almost a movie within a movie, one layer of the dream world that most of his otherwise trippy sci-fi action thriller takes place in. Tucked between his Dark Knight sequels, and full of scope, ambitious storytelling, and often astounding imagery, Inception is wholly original, mind-bending sci-fi shaken and stirred with some of Nolan’s best set pieces.

Jika Ksatria Gelap adalah tempat sutradara akhirnya belajar cara membuat urutan tindakan yang mengesankan, maka Inception adalah tempat ia menyempurnakan gaya pembuatan gerakan itu. Di antara highlight film ini adalah pertarungan tangan-ke-satu di lorong hotel yang kocok dan serangan gunung klimaks yang seperti pada dinas rahasia Yang Mulia dengan steroid. Jika ada yang namanya film aksi serebral, Nolan menguasainya di sini. - DKThe Dark Knight was where the director finally learned how to create memorable action sequences, then Inception is where he perfected that style of moviemaking. Among this movie’s highlights are a hand-to-hand fight in a topsy-turvy hotel hallway and the climactic mountain assault that’s like On Her Majesty’s Secret Service on steroids. If there’s such a thing as a cerebral action movie, Nolan mastered it here. – DK

5. The Raid 2 (2014)

RAID 2 adalah pasangan ketiga dan terakhir dari pendatang baru Iko Uwais dan pembuat film Welsh Gareth Evans. Film -film sebelumnya adalah pendahulu sekuel ini, The Raid: Redemption, dan Actioner lain bernama Merantau. Bersama dengan Uwais, seorang master silat asli, film -film ini mendorong kru baru para master seni bela diri Indonesia menjadi bintang internasional, termasuk Yayan Ruhian dan Joe Taslim. is the third and final pairing of then newcomer Iko Uwais and Welsh filmmaker Gareth Evans. The previous films are this sequel’s predecessor, The Raid: Redemption, and another actioner called Merantau. Along with Uwais, a genuine Silat master, these films propelled a fresh crew of Indonesian martial arts masters into international stardom, including Yayan Ruhian and Joe Taslim.

RAID 2 mengambil tepat di mana RAID: Penebusan ditinggalkan dan itu adalah Tour de Force Uwais. Berpasangan, berdarah, dan mendalam, perkelahiannya termasuk palu, kelelawar bisbol, pickx, botol pecah, pipa logam, betis, parang, senapan ke wajah, dan pistol ke dahi. Ini konyol dengan penggunaan serampangan darah digital di mana -mana. Koreografi pertarungan luar biasa dari setiap sudut - urutan panjang yang diperluas menunjukkan keahlian Uwais dengan banyak aksi yang cepat dan ketat. Potongan set juga ditangkap dengan sinematografi bermata tajam. - GC picks up right where The Raid: Redemption left off and it’s Uwais’ tour de force. Gritty, bloody, and visceral, its fights include hammers, baseball bats, pickaxes, broken bottles, metal pipes, shanks, machetes, shotguns to the face, and pistols to the forehead. It’s sanguineous with gratuitous use of digital blood splattering everywhere. The fight choreography is superb from every angle—long extended sequences show Uwais’ virtuosity with plenty of fast, tight action. The set pieces are also captured with sharp-eyed cinematography. – GC

4. Skyfall (2012)

Buku -buku sejarah akan memberi tahu Anda Bondmania terjadi selama puncak popularitas Sean Connery di tahun 1960 -an. Namun, kasus yang baik dapat dibuat bahwa 2012 adalah tahun kekuasaannya yang sebenarnya: Daniel Craig membuka Olimpiade London dengan Ratu Elizabeth; Adele memenangkan seri pertama "Lagu Terbaik" seri ini; Dan kemudian ada Skyfall sendiri, film James Bond yang secara global menjual lebih banyak tiket daripada yang lain.Skyfall itself, the James Bond movie that’s globally sold more tickets than any other.

Di luar semua hype peringatan 50 tahun itu, Skyfall tetap menjadi petualangan mata-mata yang tegang (jika mengejutkan melankolis) di mana dosa-dosa bintang wanita terhebat 007, Dame Judi Dench's M, kembali menghantuinya melalui salah satu penjahat yang lebih baik seri. Javier Bardem's Silva Forces 007 dan para penggemarnya untuk melihat ke dalam pada warisan dunia ini, dengan sutradara Sam Mendes dan sinematografer Roger Deakins membuat film Bond yang paling indah hingga saat ini. Ditambah lagi, itu menjadi ikatan untuk akhirnya mengendarai tabung! - DCSkyfall remains a tense (if surprisingly melancholic) spy adventure where the sins of 007’s greatest female co-star, Dame Judi Dench’s M, come back to haunt her via one of the series’ better villains. Javier Bardem’s Silva forces 007 and his fans to look inward on the legacy of this world, with director Sam Mendes and cinematographer Roger Deakins crafting the most starkly beautiful Bond movie to date. Plus, it gets Bond to finally ride the tube! – DC

3. The Raid: Redemption (2011)

Sangat mungkin bahwa RAID adalah satu-satunya film paling penuh aksi dalam daftar ini, jika tidak pernah dibuat. Penggerebekan itu bukanlah perayaan kekerasan karena merupakan pesta kekerasan yang tulus, jenis di mana semua tetangga di gedung Anda diundang. Ini adalah film yang sempurna, tanpa bingkai yang terbuang atau dialog, dan ada kasus yang harus dibuat bahwa itu adalah contoh utama dari genre film aksi modern.The Raid is the single most action-packed movie on this list, if not ever made. The Raid is not so much a celebration of violence as it is a genuine party of violence, the kind where all of the neighbors in your building are invited. It’s a perfect film, without a wasted frame or line of dialogue, and there’s a case to be made that it’s the ultimate example of the modern action movie genre.

Di tengahnya adalah Star Iko Uwais, dalam peran yang menempati peringkat di antara pertunjukan terbesar dalam sejarah film aksi. Kegagalan Uwais, Athleticism, dan Martial Arts Prowess bergabung dengan kisah dan arahan sutradara Gareth Evans untuk membuat pemirsa cemas dan lelah seperti pahlawannya. Gelombang demi gelombang orang jahat muncul di setiap sudut, dan semua dikirim pada waktunya, dalam tampilan kebrutalan yang hampir menghipnotis, tampaknya tidak pernah berakhir. Dan setiap kali Anda berpikir film tidak dapat menemukan cara lain untuk mengejutkan Anda, itu meningkatkan taruhan lagi. Tidak hanya arloji penting, ini adalah rewatch yang penting (dan tak ada habisnya). - Mike Cecchini

2. Mad Max: Fury Road (2015)

Mad Max: Fury Road adalah film Mad Max terbaik, yang berarti itu mungkin hanya film aksi terbaik. Sutradara dan rekan penulis George Miller, yang menciptakan Mad Max asli pada tahun 1979 dengan anggaran yang tidak ada, mengambil film keempat dalam seri ini menjadi ekstrem ekstrem dari intensitas dan ketidakpercayaan yang luar biasa pasca-apokaliptik, yang mementaskan beberapa adegan pengejaran terbesar dan pertarungan terbesar dari pemandangan terbesar dari terbesar dari adegan terbesar dan pertempuran terbesar dari pemandangan terhebat dan pertarungan terbesar dari terbesar dari terbesar dari pemandangan terhebat dan pertarungan terbesar dari yang terbesar dan pertarungan terbesar dari yang terbesar dan pertarungan terbesar dari terbesar dari terbesar dan pertarungan terbesar dari terbesar yang terbesar dan pertarungan terbesar dari yang terbesar dan pertarungan terbesar dari yang terbesar dari terbesar terbesar dari yang terbesar dari yang terbesar dari yang terbesar dari yang terbesar terbesar terbesar terbesar terbesar terbesar Sepanjang waktu dengan keberanian, pengabaian, dan fisik yang jarang terlihat di CG-Fests saat ini. is the ultimate Mad Max movie, which means it might just be the ultimate action movie. Director and co-writer George Miller, who created the original Mad Max in 1979 on a nothing budget, took the fourth film in the series to unparalleled extremes of incredible post-apocalyptic intensity and relentlessness, staging some of the greatest chase and fight scenes of all time with a bravado, abandon, and physicality rarely seen in today’s CG-fests.

Tom Hardy melangkah dengan mudah dan solid ke dalam peran judul yang ditinggalkan oleh Mel Gibson, tetapi jantung film yang berdetak adalah Charlize Theron's Furiosa. Penuh dengan murka seperti namanya, dia mewujudkan kekuatan feminin yang harus diperhitungkan dan paradigma baru untuk masa depan yang dikuasai oleh pria beracun. Itu mungkin nama Max dalam judul, tetapi raksasa tindakan ini milik para wanita. - DK

1. John Wick (2014)

John Wick adalah kisah menyentuh tentang seorang pria yang pernah melakukan hal -hal buruk dan kemudian dengan enggan kembali untuk melakukan hal -hal yang lebih mengerikan, semua untuk alasan yang paling dapat dimengerti dan dapat dibenarkan: untuk mengambil balas dendam yang luar biasa dan brutal pada bajingan tikus yang membunuh anak anjingnya. Seperti penggerebekan, daya tarik Wick John terletak pada kesederhanaannya seperti dalam aksi spektakulernya. Antihero tituler Keanu Reeves adalah orang yang memiliki beberapa kata, dan film itu sendiri seefisien dan ekonomis seperti yang seharusnya dilakukan oleh pembunuh terlatih, tahu persis kapan harus memotong kebrutalannya dengan sedikit humor atau anggukan pada pengaturan realitas yang meningkat. is the touching story of a man who once did terrible things and then reluctantly returns to do even more terrible things, all for the most understandable and justifiable of reasons: to take glorious, brutal revenge on the rat bastards who killed his puppy. Like The Raid, the appeal ofJohn Wick lies as much in its simplicity as in its spectacular action. Keanu Reeves’ titular antihero is a man of few words, and the film itself is as efficient and economical as a trained killer should be, knowing exactly when to cut its brutality with a hint of humor or a nod to its heightened reality setting.

John Wick akan menjadi film yang hebat, apa pun yang terjadi, tetapi detail kecil yang disajikan kepada penonton sama tanpa basa-basi seperti laporan cuaca yang memisahkan ketegangan dan membuat pemirsa tertarik. Hampir setiap karakter yang bertemu John datang dengan sejarah yang kaya dan tersirat, dan setiap organisasi menggoda aturan dan strukturnya yang rumit, seringkali hanya dalam beberapa kata yang diucapkan. Ini juga merupakan pencapaian utama Reeves sebagai bintang aksi, bukan prestasi kecil mengingat filmografinya. Dan itu berkat perkelahian dan aksi yang meledak oleh Chad Stahelski dan David Leitch, yang secara positif menikmati semua cara kreatif yang dapat ditimbulkan oleh John rasa sakit dan menderita musuh-musuhnya dan terlihat sangat baik saat melakukannya. - MC would be a great action flick no matter what, but it’s the little details presented to the audience as matter-of-factly as a weather report that both break the tension and keep viewers intrigued. Nearly every character John meets comes with a rich, implied history, and every organization teases its own intricate rules and structure, often in only just a few spoken words. It’s also Reeves’ ultimate achievement as an action star, no small feat considering his filmography. And that’s thanks to the eye-popping fights and stunts laid out by Chad Stahelski and David Leitch, who positively revel in all the creative ways John can inflict pain and suffering on his enemies and look damn good while doing it. – MC

Apa 10 film aksi terbaik?

Film aksi No 1 mana di dunia?

Apa film aksi terbaik tahun 2022 sejauh ini?

Film mana yang diberi peringkat tertinggi di IMDB 2022?