LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Show Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan untuk dapat menghantarkan arus atau aliran listrik, sedangkan larutan non elektrolit yang merupakan kebalikan dari larutan elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kamu dapat mengetahui senyawa tersebut merupakan senyawa elektrolit ataupun non elektrolit melalui percobaan atau pengujian. Larutan elektrolit akan membuat lampu pada alat uji menyala, dan juga akan menimbulkan gelembung gas sebagai ciri bahwa senyawa tersebut menghasilkan ion. Sedangkan pada larutan non elektrolit, lampu pada alat uji tersebut tidak akan menyala. Jenis Larutan Elektrolit Senyawa dapat dibagi dua menurut kemampuannya menghantarkan arus listrik yaitu adalah larutan elektrolit dan non elektrolit. Namun pada larutan elektrolit, kamu dapat membedakannya menjadi dua jenis berdasarkan kekuatan daya hantar listrik yang dimiliki oleh larutan tersebut, yaitu: A. Larutan elektrolit kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mengalami ionisasi yang sempurna sehingga mempunyai nilai derajat ionisasi sama dengan 1. Biasanya larutan yang termasuk ke dalam jenis ini adalah berupa asam kuat, basa kuat, dan juga garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dan basa kuat. Karena mengalami ionisasi yang sempurna, jumlah ion dalam senyawa ini banyak sehingga dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik yang ditandai dengan nyala lampu pada alat uji menjadi terang. Banyaknya ion juga dapat kamu ketahui dari banyaknya gelembung gas yang terbentuk, semakin banyak ion maka gelembung gas yang terbentuk pun akan semakin banyak. B. Larutan elektrolit lemah Sama seperti namanya, larutan elektrolit jenis ini merupakan jenis yang dapat menghantarkan arus listrik namun secara lemah. Hal ini disebabkan oleh ionisasi yang dialami oleh larutan elektrolit lemah tidak sempurna, sehingga menghasilkan jumlah ion yang sedikit. Dimana nilai derajat ionisasi larutan ini lebih rendah dari 1 namun masih lebih tinggi dari 0. Pada alat uji, nyala lampu larutan elektrolit lemah ini cenderung redup atau bahkan ada juga yang tidak menyala jika nilai derajat ionisasinya sudah mendekati 0. Gelembung gas yang terbentuk pada larutan ini juga cenderung lebih sedikit. Contoh Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Kalau dilihat dari hasil pengujian larutan pada tabel di atas, kita bisa simpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Adapun larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, yaitu larutan urea, larutan alkohol dan larutan glukosa. Sekarang, coba perhatikan lagi data larutan yang bersifat elektrolit. Ternyata, ada larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan ada pula yang tidak. Tetapi, semuanya menimbulkan gejala hantaran listrik berupa adanya gelembung gas. Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air kapur. Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka,dan larutan H2S. Lalu, kalian tahu nggak mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak? Jadi, Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan, seperti dihantarkan oleh kabel. Akibatnya, lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Manfaat Larutan Elektrolit Larutan elektrolit ternyata ada di dalam tubuh manusia untuk dapat membantu melancarkan impuls – impuls syaraf. Selain itu ternyata larutan elektrolit juga masih memiliki banyak manfaat lainnya bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu: Larutan elektrolit dapat digunakan sebagai sel elektrokimia pada bagian mesin kendaraan seperti baterai, pengisi aki, dan juga jembatan garam Larutan elektrolit memegang peran penting dalam tubuh manusia mengingat sifatnya yang dapat membawa dan menghantarkan muatan listrik. Maka, larutan elektrolit memiliki peran dalam melancarkan impuls syaraf, larutan elektrolit juga berguna untuk tubuh manusia dalam mekanisme metabolisme yaitu sebagai pembentuk hormon dan juga ion pengaktif enzim tubuh. Larutan elektrolit juga berperan sebagai pengatur keasaman dan kadar air dalam cairan tubuh. Manfaat Larutan Non-elektrolit Dalam kehidupan sehari-hari larutan ini dapat dimanfaatkan dalam beberapa hal seperti :
Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Perbedaan antara kedua jenis larutan yang paling jelas dan bisa kamu ketahui adalah kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik. Namun selain itu, kedua larutan ini memiliki perbedaan yang lain, yaitu: Larutan elektrolit memiliki nilai derajat ionisasi antara 0 hingga 1, tergantung dengan kekuatan penghantaran arus listriknya sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat terionisasi atau memiliki nilai derajat ionisasi sama dengan 0 Larutan elektrolit dapat menghasilkan gelembung dan juga menyalakan lampu pada alat uji, sedangkan larutan non elektrolit tidak menghasilkan gelembung dan tidak menyalakan lampu Contoh senyawa elektrolit adalah larutan HCl, NaOH, NaCl, H2SO4, H3PO4, Ca(OH)2, dan LiOH. Sedangkan contoh senyawa non elektrolit adalah larutan alkohol, urea, dan juga larutan gula. Baca Juga: KINGDOM PLANTAE; Pengertian, Ciri dan Jenis serta manfaatnya Buka di sini MATERI PENELITIAN SEJARAH (SEJARAH PEMINATAN KELAS X SEMESTER GENAP) di siniJakarta - Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik. Mengapa larutan non-elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan elektrolit bisa? Ilmuwan asal Swedia bernama Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus listrik melalui larutan dengan teori ionisasi. Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti. Oleh sebab itu, banyak sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar listrik yang terkandung pada larutan elektrolit. Semakin banyak ion dalam larutan, maka daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan pada larutan non-elektrolit. Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit di bawah ini ya! Larutan ElektrolitLarutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang sifatnya kuat dan lemah. Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :
Contoh larutan elektrolit kuat: Basa = KOH, NaOH, radium (Ra), dan basa dari golongan I A dan II A lainya (kecuali Be(OH)₂ dan Mg(OH)₂)Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄ Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃ Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang. Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:
Contoh larutan elektrolit lemah: Basa = Be(OH)₂, Mg(OH)₂, dan beberapa basa dari logam transisi. Larutan Non ElektrolitSeperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik (electrode) tidak muncul gelembung-gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji. Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:
Contoh larutan non-elektrolit diantaranya: Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁)Glukosa (C₆H₁₂O₆)Urea (CO(NH2)2), Larutan etanol (C2H5OH) Vitamin C. Jenis Ikatan dalam Senyawa Elektrolit dan Non-elektrolitSenyawa akan terbentuk apabila suatu unsur saling berikatan dengan satu sama lain. Cara unsur-unsur yang berikatan dalam membentuk suatu molekul berbeda-beda, yang akan dipengaruhi oleh sifat-sifatnya. Melansir modul Kimia Paket C Setara SMA/MA karya Mia Rahmi Fauziah, jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit yang terbentuk dari adanya ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa yang terbentuk dengan ikatan kovalen non-polar adalah termasuk dalam larutan non-elektrolit. 1. Senyawa ion Senyawa ion adalah senyawa yang memiliki ion (meliputi basa dan garam), contohnya adalah NaCl. NaCi terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-. Ikatan ini terbentuk oleh atom logam dan atom non logam. Senyawa ion yang dilarutkan atau dilekehkan dalam air, akan mengalami ionisasi sempurna sehingga termasuk elektrolit kuat. Ion-ion NaCl dalam wujud padatnya tidak dapat bergerak bebas, sehingga tidak bisa menghantarkan listrik. Namun, apabila senyawa ion ini dilarutkan, maka ion-nya mampu bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan listrik. 2. Senyawa Kovalen Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang memiliki sifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun, mengapa pada senyawa kovalen HCl mampu menghantarkan listrik? Senyawa kovalen bersifat polar yang terdapat gaya tarik menarik untuk memutuskan ikatan-ikatan tertentu antar molekul. Sehingga, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar) akan mengalami ionisasi yang bisa menghantarkan listrik. Hanya larutan senyawa kovalen polar saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen non-polar tidak. Nah, itu tadi penjelasan mengenai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Semoga detikers jadi lebih paham ya! Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon" (pal/pal) |