Alat musik yang berasal dari Sumatera Barat Cara memainkannya dengan ditiup Apakah nama alat musik yang dimaksud?

Alat musik yang berasal dari Sumatera Barat Cara memainkannya dengan ditiup Apakah nama alat musik yang dimaksud?

MartjinL/Wikimedia Commons

Saluang, salah satu alat musik tradisional dari Sumatera Barat.

Bobo.id - Sumatera Barat terkenal dengan kesenian yang berupa Tari Piring, yang diiringi dengan musik-musik tradisional. 

Teman-teman, apakah kamu pernah memainkan alat musik tradisional dari Sumatera Barat? 

Sumatera Barat berada di pesisir barat Pulau Sumatera bagian tengah, dengan ibu kota yaitu Padang.

Sama seperti daerah Indonesia yang lain, Sumatera Barat juga dilengkapi dengan beragam budaya dan kesenian khas.

Musik tradisional salah satu kesenian dan keragaman budaya yang ada di Sumatera Barat.

Baca Juga: 5 Jenis Alat Musik Tradisional Jawa Timur dan Cara Memainkannya

Musik tersebut dimainkan ketika melaksanakan upacara adat. Fungsi musik dalam hal ini adalah sebagai sarana upacara adat. 

Musik-musik ini dimainkan dengan maksud dan tujuan untuk memberikan kesan dan mendukung kegiatan upacara adat. 

Nah, supaya kamu lebih mengenal lagi tentang alat musik tradisional dari Sumatera Barat, perhatikan contoh berikut ini. 

1. Saluang

Saluang merupakan alat musik tradisional dari Sumatera Barat yang bentuknya seperti seruling. 

Dengan melihat bentuknya, kita tahu kalau alat musik ini termasuk ke dalam jenis alat musik tiup. 

Saluang berkembang di daerah Minangkabau untuk mengiringi dendang atau nyanyian. 

Dendang yaitu jenis musik vokal yang berkembang di masyarakat Minangkabau sebagai tradisi bercerita. 

2. Talempong 

Talempong merupakan alat musik tradisional khas dari Minangkabau. 

Bentuk Talempong seperti alat musik bonang pada Gamelan Jawa, yang bentuknya seperti mangkuk dan poros cembung di atasnya. 

Baca Juga: 5 Jenis Alat Musik Tradisional Jawa Timur dan Cara Memainkannya

Talempong dimainkan dengan cara dipukul poros cembungnya, sehingga dapat menghasilkan nada yang merdu. 

Dalam tradisi Sumatera Barat, talempong digunakan untuk mengiringi berbagai kesenian seperti Tari Piring dan Tari Pasembahan.

3. Kateuba

Kateuba merupakan alat musik tradisional dari Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. 

Alat musik ini termasuk ke dalam jenis alat musik pukul. 

Kateuba terbuat dari kayu, kulit binatang, dan rotan. Biasanya dibunyikan untuk mengiringi berbagai upacara adat dan kesenian tradisi. 

4. Gajeuma

Ada lagi alat musik tradisional khas Kepulauan Mentawai, namanya Gajeuma. 

Bentuknya menyerupai kentongan, dengan kayu berbentuk silinder dan bagian atasnya ditutup dengan kulit binatang. 

Gajeuma dimainkan dengan cara dipukul menggunakan jemari dan telapak tangan.

Selain sebagai alat musik, Gajeuma juga dipercaya masyarakat Mentawai sebagai lambang kebanggaan dan kesakralan.

Karena Gajeuma memiliki suara yang nyaring dan dibunyikan untuk mengiringi acara adat dan ritual. 

Baca Juga: 5 Contoh Alat Musik Tradisional Papua, Jenis, dan Cara Memainkannya

5. Tambua

Tambua merupakan alat musik tradisional khas dari Minangkabau. 

Alat musik ini biasanya dimainkan oleh enam orang yang mengenakan pakaian adat Minangkabau.

Sebagai alat musik perkusi, Tambua dimainkan dengan cara dipukul, dan dibunyikan bersamaan dengan Talempong. 

Tambua biasanya dibunyikan untuk mengiringi acara pesta perkawinan, penyambutan tamu, dan Batagak Rumah. 

Nah, itulah 5 jenis alat musik tradisional dari Sumatera Barat. Pernah memainkan salah satunya? 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Alat musik yang berasal dari Sumatera Barat Cara memainkannya dengan ditiup Apakah nama alat musik yang dimaksud?

Saluang

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai.[1] Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40–60 cm, dengan diameter 3–4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. Dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. Pada bagian atas saluang diserut untuk dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. Untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. Untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).

Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantra tersendiri yang berguna untuk menghipnosis penontonnya. Mantra itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantra itu kira-kira: Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya.[2]

Catatan

  1. ^ Wawancara dengan A. Dt Batuah, niniak mamak suku Caniago dari Koto Laweh, Solok, tahun 1993 oleh wiki ID limpato
  2. ^ Wawancara dengan Magatin Budua, seniman tradisional Minangkabau dari Muaro Bodi, Sawahlunto tahun 1993, oleh WikiID limpato

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluang&oldid=19357370"

Alat musik yang berasal dari Sumatera Barat Cara memainkannya dengan ditiup Apakah nama alat musik yang dimaksud?

Jawaban:

  1. Saluang
  2. Bansi
  3. Pupuik Batang Padi
  4. Pupuik tanduak
  5. Serunai

Penjelasan:

  • Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang, di mana orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai.
  • Bansi adalah alat musik jenis tiup yang lebih modern dibandingkan Saluang karena Bansi sudah memiliki nada standar. Bentuknya Pendek dan memiliki 7 lubang.
  • Pupuik Batang Padi Alat musik tradisional ini dibuat dari batang padi. Pada ujung ruas batang dibuat lidah, jika ditiup akan menghasilkan celah, sehingga menimbulkan bunyi.
  • Pupuik tanduak Alat musik ini dibuat dari tanduk kerbau (hoorn), dan bagian ujung dipotong datar untuk meniup. Bentuknya mengkilat dan hitam bersih.
  • Serunai berasal dari kata Shehnai yaitu alat musik di lembah Kashmir India, terdiri dari dua potong bambu yang tidak sama besarnya; sepotong yang kecil dapat masuk ke potongan yang lebih besar; dengan fungsi sebagai penghasil nada.

Jawaban:

Suling

Penjelasan: