Analisislah cara penggambaran karakter unggul tokoh biografi Radhar Panca Dahana

Analisislah cara penggambaran karakter unggul tokoh biografi Radhar Panca Dahana

Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 232 Tugas 1 cara penggambaran karakter unggul tokoh terbaru 2022. /Bahasa Indonesia kelas 10/buku.kemdikbud/

RINGTIMES BALI – Berikut ini adalah pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 232 Tugas 1 cara penggambaran karakter unggul tokoh terbaru 2022.

Adik-adik pada artikel kali ini akan dipaparkan pembahasan soal Bahasa Indonesia untuk kelas 10 SMA MA SMK.

Diharapkan pembahasan soal ini dapat membantu belajar adik-adik kelas 10, serta memudahkan dalam mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang dirasa sulit.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 106, Perwujudan Sikap Toleransi dalam Berbagai Kehidupan

Dilansir dari buku paket Bahasa Indonesia kelas 10 edisi 2017 Kemendikbud, berikut pembahasannya menurut Lilia Sari S.Pd. alumni UMM prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tugas 1

Bacalah kembali biografi George Saa dan Ardian Syaf di atas. Kemudian, analisislah bagaimana karakter unggul tokoh disampaikan oleh pengarangnya.

Kerjakanlah di buku tugasmu dengan menggunakan contoh tabel berikut ini.

Pembahasan:

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 9 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 13 to 23 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 30 to 40 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 44 to 49 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 53 to 54 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 58 to 68 are not shown in this preview.

Pola penyajian cara langsung, tidak langsung, dan deskripsi melalui tindakan tokoh adalah cara-cara yang ditempuh penulis teks biografi untuk menyajikan karakter unggul seorang tokoh dalam teks biografi. Adapun teks biografi merupakan teks yang menyajikan kisah perjalanan hidup seorang tokoh.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan cara penyampaian karakter unggul tokoh Radhar Panca Dahana melalui cara langsung, tidak langsung, dan deskripsi melalui tindakan tokoh. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

POLA PENYAJIAN

1. CARA LANGSUNG

-  Sedari dulu ia gemar menulis, cerpen pertamanya "Tamu Tak Diundang" dimuat di Kompas saat usianya menginjak 10 tahun.

- Radhar yang memberontak rupanya saat itu juga mempunyai rasa takut terhadap ayahnya.

2. CARA TIDAK LANGSUNG

- Didikan orang tuanya yang otoriter dan kerap memukul membuatnya ingin mengekspresikan diri melalui sendiri dan ia memilih menyalurkan bakat di bidang kesenian meski orang tuanya tak setuju dengan pilihannya, karena orang tuanya menginginkan Radhar untuk menekuni bidang seni lukis.  

- Saat ia sering mengirimkan karya di berbagai media, ia takut ketahuan ayahnya dan akhirnya memakai nama samaran, Reza Mortafilini, yang mengibarkan namanya melalui dunia jurnalistik.

3. CARA DESKRIPSI MELALUI TINDAKAN TOKOH

- Minatnya dalam bidang menulis terlihat sejak umur 5 tahun, saat dirinya sering tidak pulang ke rumah dan ditemukan di kawasan Bulungan sedang melihat teater.

- Semasa kecil, ia sering memberontak dan tak mengikuti aturan yang ada.

- Saat ia sering mengirimkan karya di berbagai media, ia takut ketahuan ayahnya dan akhirnya memakai nama samaran, Reza Mortafilini, yang mengibarkan namanya melalui dunia jurnalistik.

-  Ia tak gentar dan menyerah dengan penyakit yang mengharuskannya untuk cuci darah setiap bulannya. Ia menikmati hidupnya sebagai orang yang merdeka, karena jika ia dilarang melakukan sesuatu, maka ia akan semakin menjadi untuk melakukan sesuatu tersebut.

Sebagai rujukan, berikut kakak sajikan teks yang dimaksud oleh soal.

Radhar Panca Dahana merupakan sastrawan Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 26 Maret 1965 ini mengawali karirnya dalam bidang sastra sejak kecil. Sedari dulu ia gemar menulis, cerpen pertamanya "Tamu Tak Diundang" dimuat di Kompas saat usianya menginjak 10 tahun. Sebenarnya ia tak hanya mendapatkan julukan sebagai sastrawan, karena kerap kali ia mendapatkan julukan sebagai esais, kritikus sastra, dan jurnalis.  

Minatnya dalam bidang menulis terlihat sejak umur 5 tahun, saat dirinya sering tidak pulang ke rumah dan ditemukan di kawasan Bulungan sedang melihat teater. Kepiawaiannya dalam bidang sastra dan tulis menulis kemudian membawanya menjadi seorang cerpenis dan reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman. Saat itu, ia sangat giat mengirimkan karya-karyanya di berbagai rubrik majalah. Ia juga sering diminta mengisi kolom di rubrik olahraga, kebudayaan, pendidikan, berita kriminalitas, dan hukum.

Radhar merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Semasa kecil, ia sering memberontak dan tak mengikuti aturan yang ada. Baik itu di sekolah maupun di rumah. Didikan orang tuanya yang otoriter dan kerap memukul membuatnya ingin mengekspresikan diri melalui sendiri dan ia memilih menyalurkan bakat di bidang kesenian meski orang tuanya tak setuju dengan pilihannya, karena orang tuanya menginginkan Radhar untuk menekuni bidang seni lukis.  

Radhar yang memberontak rupanya saat itu juga mempunyai rasa takut terhadap ayahnya. Saat ia sering mengirimkan karya di berbagai media, ia takut ketahuan ayahnya dan akhirnya memakai nama samaran, Reza Mortafilini, yang mengibarkan namanya melalui dunia jurnalistik. Namun, tak lama berselang, Radhar kembali menggunakan nama aslinya. Hal inilah yang membuat kemarahan sang ayah semakin menjadi dan akhirnya membuatnya tidak pulang ke rumah dengan mulut berdarah dan teriakan "Tidak ada demokrasi di sini." Saat itu ia duduk di kelas 2 SMP. Saat ia bekerja sebagai wartawan lepas di majalah Hai.

...

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks biografi:

brainly.co.id/tugas/9615303

Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 1 - Sastra

Kode kategori: 8.1.1

Kata kunci: pola, penyajian, cara langsung, tidak langsung, deskripsi melalui tindakan tokoh

Teks biografi adalah teks yang berisikan tentang cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya, baik berupa masalahnya ataupun kelebihannya, yang ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani orang banyak.

Pola penyajian karakter unggul tokoh dan dalam teks biografi dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan secara deskriptif. Secara deskriptif dibagi menjadi dua pula, yaitu cara deskripsi melalui tindakan tokoh dan cara deskripsi melalui penuturan tokoh lain.

Pola penyajian karakter unggul secara langsung adalah pola penyajian yang dituliskan secara langsung sehingga pembaca tidak perlu membaca keseluruhan teks dan menganalisis makna tersiratnya. Sedangkan pola penyajian karakter unggul secara deskriptif adalah pola penyajian yang dituliskan secara tidak langsung dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh, seperti cara tokoh menghadapi masalah atau watak tokoh.  

Pola penyajian karakter unggul secara tidak langsung melalui tindakan tokoh adalah pola penyajian dengan menuliskan secara tersirat dalam deskripsi tokoh tersebut. Sedangkan pola penyajian karakter unggul secara tidak langsung melalui penuturan tokoh lain adalah pola penyajian dengan menghadirkan tokoh lain yang menceritakan atau memberikan pernyataan tentang karakter unggul tokoh tersebut.

Pola penyajian karakter unggul tokoh dalam kutipan teks biografi di atas adalah pola penyajian karakter unggul secara tidak langsung melalui tindakan tokoh. Hal ini dapat dilihat dari penggambaran tokoh Andjar Asmara secara tersirat dari deskripsinya sebagai sastrawan serba bisa.