Apa fungsi hadits dalam Islam Sebutkan dan jelaskan?

hadits yang tidak boleh diriwayatkan secara makna

Firman Allah SWT yang bermaksud:Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memberitahu "Sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, … dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur, ingkar sesungguhnya azab-Ku amatlah keras".Terangkan bagaimana anda mengamalkan ayat di atas dalam kehidupan.​

mengapa Usman bin Affan membakar mushaf Al-Qur'an ?​

Mohon bantuannya heheA meninggal pada bulan januari 2022Ahli waris yang ditinggalkan: 1 anak lk, istri, ayah, ibu, 2 saudara laki-laki dan 2 saudara p … erempuan. Harta yang ditinggalkan : Uang sebesar Rp.50.000.000,-, Mobil seharga Rp. 50.000.000, Rumah Seharga Rp.400.000.000,- Lahan kebun karet seluas 4 (empat) ha seharga Rp. 200.000.000,- Sebelum meninggal A berwasiat bahwa ketika ia nanti wafat, 1 (satu) ha lahan kebun karet nya diperuntukkan bagi 2 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuannya. Hitunglah bagian waris masing-masing!​

Apa arti jalan menuju allah

Apakah arti nadiru Al madrasahti kalimatahu

bolehkah membaca Alquran hafs cetakan Indonesia, dengan qiraat warash, karena terdapat sekitar perbedaan pada harakat, dan peletakan Hamzah/Alif? ​

Q. Arti dari Khulafur Rasyidin dan siapakah penerus setelah Nabi Muhammad Tiada?

sambung kan hurudnya​

Apa pentingnya mengetahui keutamaan cinta karena Allah

Apa fungsi hadits dalam Islam Sebutkan dan jelaskan?
Pengertian hadits, fungsi, macam-macam dan kedudukannya sebagai sumber hukum kedua dalam agama islam. (Foto: Freepik)

Kastolani Sabtu, 12 Februari 2022 - 09:00:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hadits merupakan sumber hukum dan pedoman kedua bagi umat Islam setelah Al Quran. Lalu apa pengertian hadits, fungsi dan macam-macamnya?

Hadits memiliki kedudukan yang penting setelah al-Qur’an. Ilmu ini telah menjadi perhatian ulama sejak awal perkembangan Islam hingga saat ini. Sebagaimana Al Quran, hadits juga jaminan keselamatan hidup kaum Muslim.

BACA JUGA:
Hadits Palsu Puasa Rajab, Begini Cara Menyikapinya

Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa telah sampai kepadanya hadis bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

« تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ 

BACA JUGA:
Hadits Arbain, Pengertian, Jenis, Keutamaan

Latin: Taraktu fiikum amraini lan tadhilluu maa tamassaktum bihimaa kitaaballahi wa sunnatara nabiyyihi

“Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunah nabi-Nya.” (HR. Malik dalam al-Muwatha‘)

BACA JUGA:
Hadits Menuntut Ilmu, Latin, Arti, Makna

Berikut hadits: Pengertian, Fungsi, Macam-Macam & Kedudukan

Pengertian hadits

Dalam makalahnya, Jamaril SAg dikutip dari laman sumbar.kemenag.go.id, menjelaskan Hadits secara bahasa artinya segala perkataan (sabda), perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhahmmad SAW.

Sedangkan secara istilah, hadits artinya segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan hukum syariat Islam selain Al Quran.

Istilah lain yang identik dengan hadits adalah as-sunnah, namun beberapa ulama membedakan pengertian keduanya. 

Kelompok muhadditsin (ahli hadits) mengemukakan pengertian as-sunnah adalah “segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat-sifat lahir dan batinnya ataupun perjalanan hidupnya sejak sebelum diangkat menjadi Rasul seperti bertahannust di gua Hira’ maupun sesudah diangkat menjadi Rasul.”

Pengertian sunnah inilah yang identik dengan hadits. Meskipun beberapa ulama membedakan bahwa hadis adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad Saw adapun sunnah adalah amalan-amalan yang dilakukan Nabi saw dan para sahabatnya yaitu kebiasaan yang hidup di masa Nabi saw. 

Fungsi Hadits:

Secara umum, fungsi hadits adalah sebagai sumber ajaran atau hukum Islam yang kedua setelah Al Quran. Hadits mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberadaan Al Quran, karena sebagian ayat Al Quran memang merupakan ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan dan perincian. 

Hadits disebut sebagai bayani atau penjelasan. Dalam kedudukannya sebagai bayani  dalam hubungannya dengan Al-Quran, hadits memiliki beragam fungsi.

Berikut 6 Fungsi hadits:

1. Menguatkan dan mengaskan hukum-hukumyang tersebut dalam Al-Qur’an atau disebut fungsi ta’kid dan taqrir. Dalam bentuk ini Hadits hanya seperti mengulangi apa-apa yang tersebut dalam Al-Qur’an. Umpanya Firman Allah dalam surat Al-Baqarah :110 yang artinya :

“ Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat “ ayat itu dikuatkan oleh sabda Nabi yang artinya :

“ Islam itu didirikan dengan lima pondasi : kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat.

2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal :3. Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an4. Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar.5. Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum

6. Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an

Macam-Macam hadits

Ada tiga macam hadits yang digolongkan oleh para ulama sebagai berikut:

a. Hadits Qauli, yaitu hadits-hadits yang yang diucapkan Nabi SAW dalam berbagai bidang.

b. Hadits Fi'li, perbuatan-perbuatan Nabi SAW yang sampai kepada kita melalui penukilan sahabat.

Seperti  pekerjaan melakukan shalat lima waktu dengan tata caranya dan rukun-rukunnya, pekerjaan menunaikan ibadah hajinya dan pekerjaannya mengadili dengan satu saksi dan sumpah dari pihak penuduh.

c. Hadis Taqriri, keadaan Nabi saw yang mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang dilakukan para sahabatnya.

Contohnya: Bila seseorang melakukan suatu perbuatan atau mengemukakan suatu ucapan dihadapan Nabi atau pada masa Nabi, Nabi mengetahui apa yang dilakukan orang itu dan mampu menyanggahnya, namun Nabi diam dan tidak menyanggahnya, maka hal itu merupakan pengakuan dari Nabi. Keadaan diamnya Nabi itu dapat dilakukan pada dua bentuk :

Pertama, Nabi mengetahui bahwa perbuatan itu pernah dibenci dan dilarang oleh Nabi. Dalam hal ini kadang-kadang Nabi mengetahui bahwa siapa pelaku berketerusan melakukan perbuatan yag pernah dibenci dan dilarang itu. Diamnya Nabi dalam bentuk ini tidaklah menunjukkan bahwa perbuatan tersebut boleh dilakukannya. Dalam bentuk lain, Nabi tidak mengetahui berketerusannya si pelaku itu melakukan perbuatan yang di benci dan dilarang itu. Diamnya Nabi dalam bentuk ini menunjukkan pencabutan larangan sebelumnya.

Kedua, Nabi belum pernah melarang perbuatan itu sebelumnya dan tidak diketahui pula haramnya. Diamnya Nabi dalam hal ini menunjukkan hukumnya adalah meniadakan keberatan untuk diperbuat. Karena seandainya perbuatan itu dilarang, tetapi Nabi mendiamkannya padahal ia mampu untuk mencegahnya, berarti Nabi berbuat kesaahan ; sedangkan Nabi terhindar bersifat terhindar dari kesalahan.

Kedudukan hadits

Dalam kedudukannya sebagai penjelas, hadits kadang-kadang memperluas hukum dalam Al-Qur’an atau menetapkan sendiri hukum di luar apa yang ditentukan Allah dalam Al-Quran.

Kedudukan Hadits sebagai bayani atau menjalankan fungsi yang menjelaskan hukum Al-Quran, tidak diragukan lagi dan dapat di terima oleh semua pihak, karena memang untuk itulah Nabi di tugaskan Allah SWT. 

Jumhur ulama berpendapat bahwa Hadits berkedudukan sebagai sumber atau dalil kedua setelah Al-Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat untuk semua umat Islam.

Demikian penjelasan mengenai hadits pengertian, fungsi dan macam-macam, serta kedudukannya yang perlu diketahui Muslim.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Hadits Pengertian Fungsi macam-macam kedudukan hadits

Apa fungsi hadits dalam Islam Sebutkan dan jelaskan?
​ ​