Apa fungsi rumah tongkonan dan alang dibangun secara berhadapan?

Rumah adat Sulawesi Selatan yakni Tongkonan kebangaan Suku Toraja. Sumber: Kementerian Keuangan

Rumah adat Sulawesi Selatan yang menjadi kebanggaan salah satunya ialah Tongkonan. Rumah ini dikenal sebagai tempat tinggal bagi suku yang memiliki adat istiadat dan budaya yang begitu kaya, yakni Suku Toraja.

Tongkonan sebagai rumah adat Sulawesi Selatan, dirangkum melalui buku berjudul Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja (2017) oleh Weni Rahayu, memiliki dua jenis rumah, yaitu:

  • Banua Tongkonan sebagai rumah keluarga dengan atapnya yang melengkung bak sebuah perahu,

  • Banua Barung-barung sebagai rumah pribadi bagi setiap orang Toraja.

Rumah Adat Sulawesi Selatan: Tongkonan

Rumah Tongkonan terdiri atas kata tongkon yang berarti menduduki dan ma’ tongkon yang berarti duduk berkumpul, sehingga diartikan sebagai rumah tempat tinggal penguasa adat dan sebagai tempat berkumpul.

Hunian tradisional ini juga digunakan sebagai tempat berdiskusi, menyelesaikan masalah, dan perselisihan bagi keluarga, serta masyarakat sekitar.

Menariknya, Tongkonan dibangun atas dasar hubungan keturunan atau kekerabatan. Jika ada sepasang suami-istri membangun Tongkonan, secara otomatis rumah adat ini menjadi tempat bagi semua yang ada dalam garis keturunan dari suami-istri tersebut.

Oleh sebab itulah, Tongkonan akan diwariskan secara turun-temurun dan tidak dapat menjadi hak milik individu. Tongkonan juga dapat diisi oleh orang dari dua keluarga yang berbeda akibat adanya hubungan kekerabatan dalam bentuk pernikahan.

Rumah adat Sulawesi Selatan yakni Tongkonan kebangaan Suku Toraja. Sumber: Kemdikbud

Ciri Khas Bangunan Tongkonan

1. Berbentuk rumah panggung

Rumah adat Sulawesi Selatan yang satu ini merupakan sebuah rumah panggung dengan bentuk persegi panjang. Bagian bawah dari Tongkonan biasa digunakan sebagai kandang kerbau.

Untuk membangun rumah, masyarakat Toraja akan menggunakan kayu uru sebagai tanaman lokal khas Sulawesi. Kayu ini berkualitas baik dan mampu bertahan hingga ratusan tahun.

2. Memiliki atap layaknya sebuah perahu

Atap Rumah Tongkonan merupakan salah satu ciri khas karena berbentuk melengkung dengan kedua atapnya yang menjulang, sehingga mirip dengan perahu dan mudah dikenali.

Atap rumah adat ini terbuat dari tumpukan bilah bambu yang dilapisi alang-alang, ijuk,seng, rumbia ataupun batu.

3. Mempunyai ornamen kerbau

Tanduk kerbau akan ditemukan pada tiang utama Tongkonan, yang disusun berjajar dari atas ke bawah, sebagai lambang kemampuan ekonomi dan derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Jika tanduk semakin banyak maka semakin tinggi juga status sosial keluarga tersebut.

Tanduk kerbau ini diperoleh dari pengorbanan saat upacara penguburan anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Selain tanduk, terdapat juga patung kepala dan rahang kerbau pada sebuah Tongkonan.

4. Rumah yang berpasangan

Rumah Tongkonan akan selalu memiliki dua bangunan berpasangan dengan posisi yang berhadapan. Satu rumah bernama banua sura’ yang melambangkan seorang ibu yang melindungi anaknya dan satu rumah lain bernama alang sura’ yang melambangkan ayah sebagai tulang punggung keluarga.

Rumah kebanggan dari suku Toraja ini akan selalu menghadap utara karena arah tersebut berhubungan dengan arah sang pencipta, yakni Puang Matua.

Tongkonan penuh dengan berbagai ukiran, seperti hewan, tumbuhan, bentuk geometri, benda langit, cerita rakyat dan sebagainya yang ternyata terkandung makna dan nilai kehidupan sebagai falsafah hidup orang Toraja.

Nah itu dia rumah adat Sulawesi Selatan yaitu Tongkonan sebagai rumah kebanggaan masyarakat Toraja. Unik dan menarik ya?