Apa itu bipolar dan ciri cirinya

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini gangguan kesehatan mental bipolar ramai diperbincangkan di dunia jagat maya.

Banyak sosok terkenal yang memberi pengakuan dirinya bipolar. Terbaru, Medina Zein yang disebut kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution mengatakan bahwa kliennya mengidap bipolar akut tahap akhir.

Artis Marshanda, juga mengakui dirinya mengidap bipolar dan sering mengkampanyekan kesadaran akan bipolar bagi masyarakat.

Baca juga: Perempuan Lebih Mudah Idap Gangguan Mental, Ini Penjelasan Pakar Unair

Mengenai hal tersebut, Dosen Psikologi Unair, Nido Dipo Wardana mengungkapkan bahwa gangguan bipolar dapat diartikan sebagai peningkatan mood dan juga energi yang tiba-tiba serta sangat kuat dan sifatnya mengganggu fungsi sehari-hari.

“Artinya tiba-tiba merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu, tiba-tiba merasa bahwa dirinya orang yang hebat, harga dirinya naik, kebutuhan tidur dan istirahatnya menurun karena energinya meningkat,” jelasnya, dilansir dari laman Unair.

Secara umum bipolar dapat dikategorikan menjadi dua tipe. “Jadi kalo tipenya sendiri yang paling umum adalah ada dua tipe yaitu gangguan bipolar satu dan gangguan bipolar dua. Perbedaannya adalah pada tingkat keparahannya,” ujar Nido.

Baca juga: Dosen UMM: Pemilik Spirit Doll Belum Tentu Idap Gangguan Mental

Lebih lanjut Nido menyatakan bahwa bipolar tipe satu cenderung lebih parah dibandingkan bipolar tipe dua.

Hal ini dapat terlihat dari ciri-ciri pada penderita bipolar. Penderita bipolar dapat mengalami episode manik yang merupakan ciri khas dari gangguan bipolar.

“Dikatakan episode manik ketika gangguan mood dan juga energi terjadi setidaknya satu minggu. Jadi lebih parah dibandingkan episode hipomanik yang itu menjadi ciri gangguan bipolar dua,” tuturnya.

Episode hipomanik tidak jauh berbeda dengan episode manik.

Menurut Nido seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan bipolar episode hipomanik ketika orang tersebut mengalami gangguan mood kurang dari satu minggu.

“Hipomanik sifatnya lebih tidak parah dan juga terjadinya tidak harus satu minggu tapi minimal empat hari berturut-turut,” kata Nido.

Baca juga: Bisa Dicoba, Abon Kulit Pisang Anti Depresi Buatan Mahasiswa ITS

Selain dua tipe tersebut, sambung Nido terdapat beberapa tipe gangguan bipolar lainnya yang dapat disebabkan oleh beberapa hal.

“Tentu saja terdapat beberapa tipe gangguan bipolar yang lainnya misalnya gangguan bipolar yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, kondisi medis tertentu itu juga bisa. Tapi umumnya bipolar dibedakan menjadi dua yaitu bipolar satu dan bipolar dua,” tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mungkin Moms sudah tidak asing lagi mendengar kata bipolar bukan?

Namun, tahukah Moms apa sebenarnya gangguan bipolar itu dan bagaimana kita bisa tahu jika mengidap gangguan bipolar?

Mari ketahui serba-serbi tentang penyakit yang menyerang kejiwaan ini, Moms.

Apa Itu Bipolar?

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Bipolar (Freepik)

Gangguan bipolar dikenal sebagai salah satu penyakit yang menyerang mental seseorang dan membuatnya dapat merasakan perubahan emosi secara berlebihan.

Dikutip dari World Health Organization, 60 juta orang di dunia mengidap gangguan bipolar.

Tercatat, rata-rata pengidap gangguan bipolar adalah orang dengan umur kurang dari 30 tahun. Sampai sekarang belum ada penelitian resmi yang menyebutkan penyebab gangguan jenis ini.

Gangguan ini memang masih jarang diidap oleh masyarakat Indonesia, namun bukan berarti tidak ada ya, Moms.

Salah satu selebriti Indonesia yang mengidap penyakit ini adalah Marshanda. Ia dikenal memang cukup aktif mengedukasi tentang penyakit bipolar ini.

Selebriti tanah air ini sekaligus bergabung di komunitas Bipolar Disorder Care, lho.

Baca Juga: Mari Perhatikan Kesehatan Mental Anak Sejak Dini dengan 4 Cara Ini

Jenis Bipolar yang Dirasakan

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Bipolar (Medical News Today)

Mengutip Mayo Clinic, ada tanda dan ciri-ciri yang berbeda ketika seseorang mengidap gangguan bipolar.

Tanda-tanda umum itu dikategorikan pada jenis bipolar itu sendiri.

Ada beberapa jenis bipolar dan gangguan mental menyerupainya, termasuk manik atau hipomania dan depresi.

Gejala dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak terduga. Adapun tanda dan ciri-ciri gejala yang dirasakan dari jenisnya, seperti:

1. Episode Manik

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Bipolar (Freepik)

Tanda gangguan bipolar dalam fase manik adalah penderita mengalami lonjakan perasaan bahagia secara tiba-tiba.

Biasanya, seseorang akan menjadi sangat bersemangat. Bahkan, jantung berdetak hebat dan memiliki perasaan aneh.

“Pada episode manik, penderita akan merasa sangat enerjik dan berbicara sangat cepat. Penderita merasa tidak butuh tidur dan selalu bersemangat akan banyaknya ide dan pemikiran baru yang tidak ada habisnya,” jelas psikiater, Smitha Bhandari, MD.

Tidak sedikit juga yang mengalami halusinasi seperti memiliki kekuatan super atau memiliki sebuah misi rahasia yang menantang.

Ini membuat para penderita merasa dapat melakukan segalanya dan mengambil risiko buruk dalam hidupnya.

Perubahan mood secara drastis ini juga membuat penderita lebih mudah tersinggung dan marah.

Ini merupakan termasuk ke dalam jenis bipolar tingkat satu. Dalam beberapa kasus, ini dapat memicu gejala gangguan mental yang lebih parah.

Baca Juga: Ternyata, Punya Sahabat Baik untuk Kesehatan Mental

2. Episode Depresi

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Wanita Menangis (Freepik.com/8photo)

Berbeda dengan episode manik, di fase ini penderita gangguan bipolar akan mengalami rasa sedih dan terpuruk yang begitu dalam pada waktu yang cukup lama.

Mengutip American Psychiatric Association, depresi membuat penderita gangguan bipolar menjadi tidak bersemangat menjalani hari-hari, pesimis, lemas, dan lesu.

Rasa tidak diperlukan dan tidak memiliki motivasi hidup kerap kali membuat penderita di fase ini memikirkan untuk bunuh diri.

Ciri lainnya pada episode manik, penderita menjadi mudah berhalusinasi dan paranoid.

Meskipun gangguan bipolar dapat terjadi pada semua usia, biasanya penyakit ini didiagnosis pada usia remaja atau awal 20-an.

Gejala dapat bervariasi pada setiap orang serta waktu yang terus berubah.

Ciri-Ciri Bipolar

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Bipolar (Orami Photo Stock)

Berikut tanda-tanda umum seseorang mengalami bipolar, yakni seperti:

1. Perubahan Mood

Pengidap penyakit ini memiliki perasaan bahagia dan sedih yang berlebihan secara bersamaan.

Ini dikenal dengan perubahaan mood yang tak menentu. Bahkan kadang hingga merasakan depresi, lho.

Terkadang pengidap gangguan ini juga berpikir untuk mengakhiri hidupnya sewaktu depresi melandanya.

2. Sulit Konsentrasi

Penderita bipolar memiliki pikiran yang meloncat-loncat dari topik satu ke topik yang lain.

Tanda-tanda lainnya adalah sulit memusatkan perhatian pada satu titik sehingga mudah terganggu dan akhirnya sulit berkonsentrasi.

Sehingga, ciri dari bipolar adalah sulit untuk berfokus pada satu hal, Moms.

3. Perilaku Tidak Wajar

Diketahui juga, orang dengan bipolar memiliki perilaku yang sembrono hingga kadang meresahkan orang lain.

Mereka biasanya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

Hal ini seperti mempertontonkan adegan mesra di depan publik, menghabiskan uang dengan membeli barang-barang mahal, dan mundur dari pekerjaan secara tiba-tiba.

4. Tidur Tidak Berkualitas

Orang-orang dengan bipolar biasanya hanya akan tidur dalam beberapa jam, kurang dari waktu yang seharusnya.

Namun anehnya, mereka bisa terbangun tanpa merasa lelah sedikitpun.

Penderita penyakit ini biasanya senang begadang atau dibarengi dengan insomnia untuk menyalurkan ide-ide yang ada dalam pikirannya.

Baca Juga: Anuria (Gangguan Kencing): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bipolar Disorder

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Bipolar (Freepik)

Bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Ini biasanya meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).

Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, tetapi beberapa faktor mungkin terlibat, seperti:

1. Gangguan Fungsi Otak

Gangguan bipolar diyakini para peneliti sebagai akibat dari ketidakseimbangan senyawa kimiawi di otak.

Sel yang bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi otak disebut neurotransmiter, dan termasuk noradrenalin, serotonin, dan dopamin.

Ada beberapa bukti bahwa jika ada ketidakseimbangan dalam tingkat 1 atau lebih neurotransmiter, seseorang dapat mengalami beberapa gejala gangguan bipolar.

Misalnya, ada bukti bahwa kondisi mania dapat terjadi ketika kadar noradrenalin terlalu tinggi.

Karenanya, depresi mungkin disebabkan oleh kadar noradrenalin yang menjadi terlalu rendah.

2. Genetik

Gangguan bipolar adalah berkaitan dengan genetika, karena tampaknya ini diturunkan dalam riwayat keluarga.

Anggota keluarga dari seorang penderita bipolar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena gangguan mental ini.

Tetapi tidak ada gen tunggal yang bertanggung jawab atas gangguan bipolar. Sebaliknya, sejumlah faktor genetik dan lingkungan dianggap sebagai pemicu seseorang merasakan ini.

3. Ada Faktor Pemicu

Mengutip National Health Service, keadaan atau situasi yang membuat stres sering kali memicu gejala gangguan bipolar, lho.

Mungkin kita tidak sadari, tapi ini menjadi penyebab gangguan mental ini. Contoh pemicu stres meliputi:

  • Kerusakan suatu hubungan
  • Pelecehan fisik, seksual, atau emosional
  • Kematian anggota keluarga dekat atau orang yang dicintai
  • Pengalaman tidak menyenangkan
  • Penyakit fisik
  • Gangguan tidur

Baca Juga: 4 Penyebab Jerawat di Dahi Meradang dan Cara Mengatasinya

Pengobatan Penyakit Bipolar

Pengobatan bertujuan untuk menstabilkan suasana hati orang yang mengidap penyakit ini dan untuk mengurangi gejalanya.

Tujuannya adalah membantu orang tersebut untuk dapat menikmati hidup jadi lebih berkualitas.

Adapun beberapa langkah dan upaya yang dilakukan, antara lain:

1. Konsumsi Obat

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Obat-obatan (Freepik.com/jcomp)

Tentu, cara pengobatan ini dilakukan dari arahan dokter serta diagnosis yang tepat.

Obat-obatan tertentu dapat membantu menstabilkan suasana hati dan mengurangi gejala yang dirasakan.

Biasanya, dokter akan sering meresepkan kombinasi obat seperti:

  • Penstabil suasana hati, seperti litium
  • Antidepresan
  • Antipsikotik (SGA)
  • Antikonvulsan, untuk meredakan mania
  • Obat untuk membantu tidur atau kecemasan

Beberapa obat memiliki efek samping dan dapat memengaruhi individu secara berbeda.

2. Konseling

Psikoterapi dapat membantu meredakan gejala dan membantu seseorang untuk menangani gangguan bipolar.

Melalui terapi perilaku kognitif dan pendekatan lainnya, individu dapat belajar untuk:

  • Kenali dan ambil langkah untuk mengelola pemicu utama, seperti stres.
  • Mengidentifikasi gejala dan mengambil langkah untuk mengelolanya.
  • Membantu menjaga suasana hati agar tetap stabil.

Langkah-langkah ini dapat membantu seseorang menjaga hubungan positif di rumah dan di tempat kerja.

Untuk anak-anak dan remaja dengan gangguan bipolar, dokter mungkin merekomendasikan terapi keluarga.

Baca Juga: Mengenal Psikosis Postpartum, Kondisi Ibu Baru yang Lebih Berbahaya dari Depresi Pascamelahirkan

3. Gaya Hidup Sehat

Apa itu bipolar dan ciri cirinya

Foto: Olahraga Lari (Orami Photo Stock)

Tentunya memiliki gaya hidup sehat dapat membantu menjaga suasana hati yang stabil dalam mengatasi gangguan bipolar.

Minum obat saja tidak cukup untuk mengatasi gangguan mental ini. Adapun tips yang perlu Moms ikuti, seperti:

  • Tidak berpikiran negatif atau berprasangka buruk.
  • Mengikuti pola makan yang sehat dan bergizi.
  • Membentuk pola tidur yang teratur.
  • Berolahraga secara teratur.

Beberapa pengobatan alternatif dapat berinteraksi dengan obat yang digunakan untuk gangguan bipolar.

Bahkan dapat memperburuk gejala. Jadi sebaiknya diskusikan dengan dokter dulu ya, Moms.

Baca Juga: Apakah Kepribadian Ganda Bisa Disembuhkan?

Itu dia serba-serbi yang mudah diketahui jika Moms mengidap gangguan bipolar.

Jika Moms merasakan tanda gangguan bipolar di atas, segera konsultasikan keluhan Moms kepada ahli kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jangan mendiagnosis diri sendiri ya, Moms! Karena hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah dan malah bikin pikiran makin semrawut.

Apa yang dirasakan penderita bipolar?

Pengidap bipolar yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa. Perubahan suasana hati secara tiba-tiba ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya. Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup.

Cara mengetahui apakah kita bipolar atau tidak?

Selama episode mania, beberapa ciri dan gejala yang dapat muncul dari gangguan bipolar:.
Merasa terlalu bahagia dan bersemangat..
Sangat sensitif dan mudah tersinggung..
Banyak makan..
Kurang tidur..
Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang berisiko..

Apa penyebab gangguan bipolar?

Penyebab gangguan bipolar belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat faktor genetik. Selain itu, faktor lingkungan sekitar dan gaya hidup juga dapat menyebabkan seseorang terkena bipolar.

Bipolar kambuh karena apa?

Kurang istirahat. Terlalu banyak tekanan atau stres dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan tembakau atau terlalu banyak kafein. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.