https://www.belajarsampaimati.com/2014/06/negara-negara-super-power.html Sebutan super power untuk suatu negara tidak hanya berarti bahwa negara tersebut memiliki kekuatan militer yang hebat, tapi lebih pada besarnya pengaruh yang ditimbulkannya terhadap negara-negara lain. Semakin besar pengaruh suatu negara terhadap negara-negara lainnya, bisa dibilang semakin kuat pula posisi negara tersebut. Umumnya, negara super power adalah negara-negara maju. Dan negara-negara maju adalah negara yang memiliki tingkat ekonomi, teknologi, serta sumber daya manusia yang tinggi. Jepang, sebagai contoh, adalah negara yang tak bisa dibilang besar, dan populasinya juga tak bisa dibilang besar. Tapi mereka memiliki kedisiplinan serta sumber daya manusia yang unggul. Hanya dengan faktor itu saja, Jepang berhasil menduduki peringkat sebagai negara super power. Selain Jepang, berikut ini negara-negara lain yang juga disebut sebagai negara-negara super power. Amerika Serikat Membicarakan negara super power tidak bisa melepaskan nama Amerika Serikat. Negara yang disebut sebagai polisi dunia ini memiliki kekuatan ekonomi dan kemampuan militer yang besar, sehingga memungkinkannya menjadi negara adidaya. Amerika memiliki pengaruh yang besar di banyak negara lain, sehingga kebijakan-kebijakan tertentu di berbagai negara sering dipengaruhi Amerika.Rusia Rusia memiliki populasi penduduk yang sangat besar, sementara secara politik mereka mengendalikan sejumlah negara di Asia Tengah. Faktor-faktor itu menjadikan Rusia tetap independen, dan mencegah kekuatan eksternal mencampuri urusan politik serta ekonomi di negaranya.Cina Tidak jauh beda dengan Rusia, RRC atau Republik Rakyat Cina juga memiliki populasi yang besar, selain tentara yang kuat dan sama besar seperti umumnya negara adidaya. Cina bahkan berpotensi menjadi negara paling kuat di dunia.
Inggris Sama seperti Prancis, Inggris juga menjadi bagian dari Dewan Keamanan PBB. Negara ini memiliki senjata nuklir dan demokrasi yang stabil. Perkembangan industri mereka sangat maju, dan termasuk dalam Uni Eropa.Jepang Sebagai salah satu negara di Asia, sebenarnya Jepang tidak memiliki wilayah yang luas, bahkan sumber daya alamnya juga tidak terlalu berlimpah. Tetapi, warga Jepang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, dan negara itu memiliki sumber daya manusia yang unggul. Dua faktor itulah yang kemudian menjadikan Jepang sebagai negara maju, sekaligus negara super.Jerman Di masa Perang Dunia II, Jerman mengalami kekalahan setelah berperang melawan Sekutu. Akibatnya, negara itu pun melemah. Tapi kemudian Jerman mampu bangkit setelah perang usai, dan mereka berhasil menjadi negara yang teknologi serta ekonominya sangat maju. Kini, Jerman memiliki ekonomi terbesar ketiga di dunia, dan termasuk dalam daftar anggota Uni Eropa yang paling kuat.India Pakistan Dilihat dari luar, Pakistan tampak lemah akibat kediktatoran yang terjadi di sana. Namun, sebenarnya, Pakistan memiliki kekuatan yang tak bisa dianggap remeh. Negara dengan penduduk muslim sangat besar itu memiliki senjata nuklir, selain sumber daya yang bisa dimanfaatkannya untuk menyeimbangkan posisi mereka di antara negara-negara kuat lainnya.Brazil Brazil memiliki wilayah yang sangat luas, dan termasuk bagian dari Amerika Latin. Sebagian besar penduduk Brazil berbahasa Portugis, bahkan dianggap sebagai negara yang penduduknya berbahasa Portugis terbesar di dunia. Hubungan Brazil dengan negara-negara lain sangat stabil, sehingga Brazil memiliki pengaruh yang besar terhadap negara-negara lain di dunia.Hmm… ada yang mau menambahkan?
DUNIA | 12 April 2018 06:37 Reporter : Fellyanda Suci Agiesta Merdeka.com - Amerika Serikat sebagai negara maju ternyata menyimpan rahasia yang tidak disadari oleh siapapun. Seluruh masyarakat di dunia menganggap Amerika Serikat merupakan negara yang kaya dengan kondisi masyarakat yang mumpuni. Tapi di sisi lain, AS juga mempunyai berbagai 'kanker' masalah dalam negeri. Terutama masalah ekonomi dan lapangan pekerjaan. Banyak masyarakat yang mencari suaka untuk bisa menjadi warga tetap AS. Mereka menganggap jika bisa bekerja di luar negeri terutama AS, pengalaman dan upah yang mereka dapat jauh lebih besar dari negara asalnya. Seperti dikutip Merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa kondisi lain di AS yang perlu kamu tahu: 2 dari 5 halaman
Lapangan kerja di AS pada Maret 2018 berada di titik terendah dalam enam bulan terakhir. Menurut laporan pemerintah AS, hanya 103.000 lapangan kerja baru yang tercipta sepanjang Maret 2018. Angka tersebut kurang dari sepertiga hasil yang dicapai pada Februari. Kemudian angka ini juga di bawah ekspektasi analis yang sebanyak 175.000 lapangan kerja baru. Kemudian disebutkan, jumlah pekerja di sektor konstruksi berkurang 15.000 orang dan di industri ritel berkurang 4.400 orang. 3 dari 5 halaman
Beberapa bulan yang lalu, seorang anak di Florida melepaskan tembakan ke arah teman-temannya. Tak hanya seorang anak, pelaku penembakan juga dilakukan oleh orang dewasa, seperti kejadian di Texas. Pelaku menembakkan kerumunan orang saat sedang menonton konser. Akibatnya pelaku dan 26 orang lainnya tewas dalam aksi penembakan tersebut. Dari dua kejadian ini terbukti penggunaan senjata di AS tidak bisa dibatasi. Kebebasan membawa senjata di AS mendorong kejahatan di negara ini meningkat drastis. Korban kekerasan ini mencakup seluruh lapisan masyarakat dan strata sosial, mulai dari anak-anak di sekolah, aktivis sosial, pejalan kaki hingga aparat keamanan. 4 dari 5 halaman
Tak banyak yang tahu, negara dengan pertahanan nomor satu di dunia ini juga memiliki utang terbanyak di dunia. Jumlah utangnya sebesar USD 19.974 miliar atau setara dengan Rp 274.000 triliun dengan persentase utang dari seluruh negara di dunia 31,8 persen. Bahkan AS juga pernah meminta dana pada Saudi sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 55 triliun untuk mempercepat keberangkatan pasukan AS ke Suriah. 5 dari 5 halaman
Beberapa masyarakat AS masih sering membicarakan isu yang rasis, seperti mendiskriminasi kulit hitam dan Islamophobia. Menurut Imam Besar Masjid Al-Hikmah New York, perlakuan diskriminasi memang sudah diterima muslim AS bahkan sebelum Trump dipilih sebagai presiden. Namun setelah Trump terpilih, Islamophobia semakin kuat. Mungkin juga dibarengi dengan aksi Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang membuat masyarakat semakin takut dengan umat Islam di AS. Baca juga: |