Apa yang terjadi dengan harga tiket pesawat

Apa yang terjadi dengan harga tiket pesawat
Bandara Soekarno Hatta. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno meminta maskapai penerbangan untuk menambah jumlah pesawat yang beroperasi. Hal ini sebagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat yang saat ini melambung tinggi akibat banyaknya permintaan.

"Kita lihat kapasitas harus ditambah untuk membuat harga tiket ini lebih terjangkau," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Bali, Senin (20/6).

Sandi menyebut, kenaikan harga tiket ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Mahalnya harga tiket pesawat juga terjadi di hampir semua negara.

Kondisi ini tak lain mengikuti hukum ekonomi. Tingginya permintaan tidak diimbangi dengan suplai yang seimbang. Di sisi lain ambruknya bisnis penerbangan selama pandemi membuat maskapai penerbangan tidak langsung bisa menyiapkan armada dalam waktu singkat.

Sebagaimana yang terjadi di maskapai milik negara, Garuda Indonesia. Sandi berharap dengan berhasilnya restrukturisasi yang didapat Garuda mampu mendorong maskapai segera menambah armada.

"Kita harap Garuda bisa tambah jumlah pesawat sehingga jumlah penerbangan bertambah dan ini bisa menurunkan bisanya tiket pesawat," kata dia.

2 dari 2 halaman

Harga Avtur

Sementara itu, terkait naiknya harga avtur sebagai bahan bakar pesawat, Sandiaga menempuh jalur perjanjian kerja sama dengan maskapai lainnya. Menurutnya strategi ini bisa terus dikolaborasikan untuk menghadirkan harga tiket yang terjangkau,

"Saya sudah tugaskan orang untuk melakukan perjanjian kerja sama demi untuk menambah kapasitas penerbangan terutama di Bali," kata dia.

Di sisi lain, Sandiaga telah membangun komunikasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk bekerja sama dengan maskapai penerbangan asing. Fokusnya pada menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Strategi ini dilakukan demi menjaga momentum pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan sektor terkait.

"Dengan menambah penerbangan dari maskapai kita atau asing ini untuk memastikan agar harganya lebih terjangkau dan menjaga momentum kebangkitan kita," katanya mengakhiri. [idr]

Baca juga:
Pemerintah Tawarkan Subsidi Silang Siasati Mahalnya Tiket Pesawat, Begini Skemanya
Menghitung Pengaruh Harga Avtur Terhadap Kenaikan Tarif Tiket Pesawat
Tiket Pesawat Naik 70 Persen Jadi Tantangan Industri Pariwisata
Tiket Pesawat Mahal Hambat Pemulihan Wisata
Harga Avtur Naik Tajam, Tiket Pesawat Indonesia-Singapura PP Tembus Rp10,5 Juta
Pesawat Batal Mendarat karena Puting Beliung, Berguncang Hebat Penumpang Menangis

Liputan6.com, Jakarta - Harga tiket pesawat melambung tinggi dampak kenaikan harga avtur. Harga tiket pesawat saat ini jauh di atas 2 tahun lalu. Kenaikan harga tiket pesawat ini mengerek angka inflasi. Selain itu, kenaikan harga tiket pesawat ini juga berdampak kepada sektor pariwisata.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini maskapai penerbangan menaikkan harga tiket pesawat hingga batas atas tarif. 

  • Deretan Artis yang Pernah Dikecewakan Layanan Lion Air Group, Ari Lasso hingga Yura Yunita
  • Pelita Air Luncurkan Aplikasi, Pesan Tiket Pesawat Kini Lebih Mudah
  • 6 Kronologi Ari Lasso Terlantar Ditinggal Pesawat, Koper Terbang Terpisah

"Biaya tiket sekarang dari mana pun relatif lebih mahal dari 2-3 tahun lalu," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, (5/8/2022).

Kenaikan harga tiket ini disebabkan tingginya permintaan. Sementara kapasitas penumpang yang bisa ditampung oleh pesawat terbatas. Seperti prinsip ekonomi, disaat permintaan tinggi tetapi pasokan terbatas maka harga akan naik.

Ternyata, kenaikan harga tiket pesawat ini inflasi tinggi di sektor transportasi. "Keterbatasan dari pesawat membuat biaya transportasi atau biaya tiket," kat dia.

Tingginya harga tiket ini membuat pertumbuhan sektor pariwisata belum maksimal. Utamanya kunjungan turis ke Bali yang masih belum optimal.

"Ada kenaikan (permintaan kunjungan turis) tapi jumlah penerbangan belum maksimal," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kementerian Perhubungan tengah menggodok aturan baru terkait tarif pesawat. Sebelumnya, Pemerinta‎h menyoroti masih mahalnya harga tiket pesawat. Padahal saat ini Pertamina sudah menurunkan harga avtur yang diharapkan akan diikuti maskapai untuk me...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Tiket Pesawat Makin Mahal, Penumpang Terancam Turun

Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Passenger Service Charge (PSC) atau tarif layanan bagi penumpang di sejumlah bandara naik per hari ini, 16 Juli 2022. Dengan demikian, harga tiket pesawat yang dibeli konsumen kini lebih mahal.

Kenaikan tarif PSC yang cukup variatif ini dikhawatirkan membuat masyarakat enggan menggunakan pesawat.

Pengamat Bisnis Penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan, kemungkinan itu bisa terjadi. Apalagi, melihat berbagai kebijakan yang sebelumnya diambil yang juga mempengaruhi harga tiket.

"Kalau sekarang tarif tiket naik ditambah fuel surcharge ditambah PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) naik ditambah ketentuan booster vaksin bagi penumpang, dikhawatirkan jumlah penumpang pesawat akan turun," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (16/7/2022).

Diketahui, melihat beberapa waktu belakangan, harga tiket pesawat mengalami kenaikan. Lalu ada kebijakan dari Kementerian Perhubungan untuk maskapai menyesuaikan harga imbas penyesuaian harga bahan bakar.

Terbaru, adanya syarat vaksinasi booster bagi penumpang transportasi umum termasuk pesawat. Gatot menilai, dengan ada lagi penyesuaian tarif di lain sisi, akan semakin mempengaruhi tiket pesawat dan terus mendorong harganya naik.

Alih-alih mendapatkan keuntungan, ia menilai nantinya bandara hingga maskapai penerbangan malah akan merugi.

"Jika terjadi demikian, yang akan rugi banyak, mulai maskapai sampai bandara," katanya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kurang Bijak

Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut, Gatot mengatakan menurut Peraturan Menteri Perhubungan, PM no 179 tahun 2015 juga diatur untuk penyesuaian PJP2U. Disana diatur untuk melakukan perubahan PJP2U itu harus mendapatkan masukan dan tanggapan dari pengguna jasa.

"Tapi nantinya tarif ditetapkan oleh direksi setelah konsultasi dengan Menhub. Karena hanya masukan dan tanggapan, ya bisa saja dipakai atau tidak oleh direksi bandara," katanya.

Ia memandang, kenaikan biaya layanan jika dilakukan saat ini atau dalam waktu dekat malah tidak mencerminkan langkah bijak. Maka, ia menyarankan untuk ditunda lebih dulu.

"Cuma dalam kondisi sekarang ini, sepertinya kurang bijak kalau PJP2U dinaikkan karena tarif tiket pesawat sudah tinggi ditambah fuel surcharge," katanya.

"Sebaiknya ditunda dulu sehingga jumlah penumpang pesawat tetap naik. Kalau jumlah prnumpang pesawat naik, sebenarnya pendapatan PJP2U otomatis juga akan naik. Nanti kalau tiket pesawat sudah berangsur turun, bolehlah PJP2U dinaikkan," terangnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Infografis Harga Tiket Pesawat Bakal Turun? (Liputan6.com/Triyasni)

Kapan harga tiket pesawat turun 2022?

Penurunan pun berimbas pada harga tiket pesawat yang juga ikut merosot. Mengutip data One Solution Pertamina, harga avtur di banyak bandara mengalami penurunan untuk periode 1-14 Oktober 2022, dari periode sebelumnya 15-30 September 2022.

Kenapa tiket pesawat sekarang mahal 2022?

Pemicu lainnya, Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengizinkan maskapai khusus penerbangan domestik menetapkan biaya tambahan bahan bakar kepada konsumen mulai 18 April 2022, yang membuat harga tiket pesawat lebih mahal.

Kenapa sekarang harga tiket pesawat naik?

Salah satu faktor yang membuat terjadinya kenaikan ini disebabkan karena kenaikan bahan bakar avtur. Harga bahan bakar avtur sudah pasti termasuk di dalam perhitungan harga tiket di tiap jasa penerbangan. Apalagi terdapat biaya lainnya seperti navigasi, ground landing, serta lalu lintas udara.

Apa yang menentukan harga tiket pesawat?

Pemerintah menentukan batas atas tiket pesawat berdasarkan empat komponen utama, yaitu tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi, dan biaya tuslah/tambahan (surcharge).