Apa yg terjadi jika bayi tidur tengkurap?

KOMPAS.com - Untuk membuat bayi bisa tidur nyenyak, orangtua perlu menyiapkan lingkungan dan kondisi yang dapat mendukung tidur berkualitas sang bayi.

Jika bayi tidur dengan nyenyak, maka bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

Berkaitan dengan perlunya bayi untuk tidur nyenyak, bolehkah bayi tidur dalam posisi perut menempel ke kasur atau tengkurap?

Baca juga: 3 Bahaya Tidur Tengkurap Bagi Kesehatan

Perlu diketahui, posisi tidur tengkurap bisa berbahaya dan menimbulkan risiko kesehatan pada bayi yang baru berusia 1-4 bulan.

1. Meninggal mendadak

Bayi tidur tengkurap di rentang usia tersebut bisa meningkatkan risiko sindrom bayi meninggal mendadak, atau dalam bahasa medis disebut sudden infant death syndrome (SIDS).

Berdasarkan riset the American Academy of Family Physicians, tidur tengkurap meningkatkan risiko bayi untuk mengalami kesulitan bernapas.

Jika bayi kesulitan bernapas, maka bayi tidak bisa mendapatkan oksigen dan berpotensi mengalami keracunan karbondioksida, atau juga disebut hiperkapnia.

Hipotesis lain menyebutkan, perkembangan bagian otak bayi yang berperan untuk membangunkan diri sendiri, ketika berada dalam situasi berbahaya belum sempurna.

Maka dari itu, jangan biarkan bayi tidur tengkurap. Sebab diyakini bayi yang tidur tengkurap akan memeroleh asupan oksigen yang lebih rendah.

Studi yang diterbitkan Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine mengungkap, bayi yang tidur tengkurap berisiko mengalami kesulitan saat mengangkat dan memutar kepalanya dari posisi tengkurap.

Baca juga: Fakta di Balik Bahaya Tidur Tengkurap

Akibatnya, jalur pernapasan bayi menjadi terhalang. Bayi kesulitan bernapas dan meninggal mendadak.

2. Hidung bayi tertutup

Bayi berusia kurang dari enam bulan belum memiliki kekuatan otot punggung dan perut untuk berguling.

Jika bayi tidur tengkurap, risiko terbekap pun muncul lantaran hidung bayi tertutup.

Apalagi, ketika banyak barang yang diletakkan di sekitar tempat tidur bayi, seperti selimut atau boneka. Hidung bayi bisa tertutup oleh barang tersebut.

3. Kepanasan

Tidur tengkurap dapat membuat bayi merasa tidak nyaman karena kepanasan. Tidur pun tidak nyenyak, dan bayi bisa sering terbangun.

Bagaimana jika bayi tidur dalam posisi miring?

Rupanya, posisi tidur seperti ini juga tidak dianjurkan karena ada kemungkinan bayi bergerak selama tidur dan beralih ke posisi tengkurap.

Baca juga: 8 Manfaat Sehat dari Tidur Telentang, Sudah Tahu?

Lebih aman tidur telentang

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi tidur dalam posisi telentang hingga berusia satu tahun.

Saat telentang, posisi kepala bayi tidak terhalang apa pun sehingga bayi bisa bernapas lebih mudah.

Posisi telentang juga bisa mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi.

Sebuah riset yang dimuat dalam jurnal Jama Network menemukan, jumlah kasus SIDS berkurang lebih dari 50 persen di negara-negara yang menganjurkan para orangtua untuk menidurkan bayi secara telentang.

Namun, ada kecenderungan bayi yang tidur telentang mengalami pertumbuhan rambut yang terhambat di bagian belakang kepala.

Kendati demikian, kondisi ini bisa diatasi dengan mengganti posisi tidur bayi di bawah pengawasan orangtua, atau mengajak bayi bermain dalam posisi tengkurap.

Sementara itu, jika bayi berisiko tersedak ketika tidur telentang, orangtua tidak perlu khawatir.

Posisi telentang adalah posisi tidur yang nyaman bagi bayi, dan dapat mencegah bayi tersedak.

Baca juga: Apa Saja yang Bisa Didengar Bayi Dalam Kandungan ?

Ketika bayi sudah berusia satu tahun, barulah orangtua dapat memertimbangkan untuk menidurkan bayi dalam posisi tengkurap.

Pasalnya, bayi satu tahun umumnya dapat berguling dari posisi tengkurap kembali ke posisi telentang.

Jika ingin menidurkan bayi berusia satu tahun dalam posisi tengkurap, perhatikan lingkungan sekitar bayi tidur. Tidak perlu meletakkan boneka, bantal atau selimut.

Di samping itu, hindari penggunaan sprei yang longgar karena sprei tersebut berisiko terlipat saat bayi tidur tengkurap, dan menyebabkan hidung bayi terhalang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tengkurap merupakan salah satu proses perkembangan motorik yang akan dilalui si Kecil. Anda mungkin sering melihat bayi tampak lebih nyenyak saat tidur tengkurap.

Sebenarnya, bolehkah bayi tidur tengkurap? Adakah manfaat dan bahayanya? Kapan dan berapa lama bayi boleh tidur tengkurap? Pertanyaan tersebut mungkin sering muncul di kepala Anda. Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Kenapa bayi sering tidur tengkurap?

Anda mungkin sering melihat bayi tertidur dalam posisi tengkurap atau malah tidur tengkurap saat sedang melakukan tummy time. Lantas, kenapa bayi sering tidur tengkurap?

Sebagian besar bayi mungkin akan lebih rewel dan sering terbangun saat tidur terlentang. Tidur tengkurap tampaknya menjadi posisi yang disukai si Kecil. 

Bayi cenderung merasa lebih aman dan nyaman saat tengkurap. Ketika tidur dalam posisi ini si Kecil kemungkinan tidak akan terkejut saat tiba-tiba terbangun dan langsung meringkuk di kasur. Posisi ini juga bisa membuat bayi tidak mudah terbangun saat tidur. 

Apakah bahaya jika bayi tidur tengkurap?

Meski bayi tampak lebih nyaman dan menyukai tidur tengkurap, tetapi posisi ini sebenarnya tidak cukup aman sampai bayi bisa berguling sendiri. 

Posisi tidur tengkurap dapat menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan karbondioksida pada bayi, sehingga mengurangi fungsi paru-paru. Ini terjadi karena saat tidur tengkurap, bayi cenderung menghirup kembali udara yang mereka hembuskan. 

Selain itu, tidur tengkurap atau miring bisa membuat tubuh bayi kesulitan mengeluarkan panas berlebih. Ini bisa membuat bayi lebih mudah kepanasan atau kegerahan yang juga meningkatkan risiko SIDS. 

SIDS atau sudden infant death syndrome adalah kematian mendadak dan tidak dapat dijelaskan pada bayi berusia kurang dari 1 tahun. Sebagian besar kasus SIDS dikaitkan saat bayi sedang tidur.

Dikutip dari CDC, bayi yang tidur tengkurap akan lebih besar kemungkinan untuk mengalami kematian mendadak atau SIDS, bahkan hingga 12,9 kali dibandingkan dengan tidur terlentang. 

BACA JUGA: Posisi Tidur Bayi yang Benar

Kapan bayi boleh tidur tengkurap?

Bayi boleh tidur tengkurap setelah ia mampu dan cukup kuat berguling dari belakang ke depan atau dari depan ke belakang, tanpa bantuan. Saat inilah Anda tidak perlu khawatir ketika ia berguling tengkurap saat tidur. 

Agar lebih aman, menunggu hingga bayi berusia 1 tahun merupakan keputusan tepat untuk memperbolehkan bayi tidur tengkurap. Ketika memasuki usia 1 tahun, bayi sudah mulai cukup kuat untuk berguling sendiri. 

Selain itu, setelah usia 1 tahun, risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) juga mulai turun drastis pada anak tanpa masalah kesehatan. 

Meski begitu, orang tua tetap harus waspada dan memperhatikan lingkungan tempat tidur bayi sebagai tindakan pencegahan SIDS selama tahun pertama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah SIDS saat tidur antara lain:

  • Lebih baik meletakkan bayi pada posisi terlentang
  • Hindari meletakkan bayi di tengah orang tua 
  • Hindari meletakkan bayi di tepi sisi tempat tidur 
  • Pastikan tempat tidur bayi kokoh, rata, dan tidak terlalu tinggi
  • Gunakan sprei yang pas dengan ukuran kasur
  • Jauhkan selimut, bantal, atau mainan di area tempat bayi tidur
  • Hindari menggunakan pakaian berlebih pada bayi atau bedong agar tidak kepanasan
  • Atur suhu ruangan agar tidak terlalu panas 
  • Hindari asap rokok di area tempat tidur bayi

BACA JUGA: Periksa Posisi Tidur Bayi untuk Mencegah Kematian Mendadak

Catatan dari SehatQ

Normal jika bayi Anda lebih suka tidur tengkurap daripada terlentang. Pasalnya, posisi tengkurap terkadang membuatnya lebih nyaman. Tidur tengkurap cukup aman dilakukan saat bayi memasuki usia di atas satu tahun atau ketika mereka telah mahir berguling dengan sendirinya. 

Tidur tengkurap di bawah usia 1 tahun bisa meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi atau SIDS. Untuk itu, penting bagi orang tua meletakkan bayi sejak lahir hingga usia 1 tahun dalam kondisi terlentang saat tidur dan memperhatikan lingkungan sekitar tempat tidur tetap aman. 

Jika masih ada pertanyaan seputar amankah bayi tidur tengkurap, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Apakah berbahaya jika bayi tidur tengkurap?

Awas, Memicu Kematian Mendadak Menurut beberapa ahli, bayi di usia 1-4 bulan paling rawan untuk ditidurkan dalam posisi tengkurap. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), posisi tidur tengkurap pada bayi diketahui berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS).

Apa penyebab bayi tidur tengkurap?

Penyebab bayi sering tidur tengkurap : Pada masa perkembangannya, bayi yang sudah bisa tengkurap, akan suka untuk diposisi tengkurap, karena bayi berusaha untuk duduk. Dalam penelitian lain disebutkan, bayi suka tengkurap, karena mengikuti posisi seperti masih didalam kandungan, posisi seperti katak.

Apa Manfaat bayi tidur tengkurap?

Posisi tengkurap nyatanya dapat membantu Si Kecil melatih kekuatan otot lehernya. Pasalnya, dalam posisi tengkurap bayi akan terdorong untuk mengangkat kepalanya sendiri. Biasanya kemampuan ini sudah bisa dilakukan saat bayi menginjak usia 4 bulan.

Apa dampak tidur tengkurap?

Menghimpun laporan Healthline, tidur tengkurap bisa justru membebani punggung dan leher kita. Tentunya, hal ini bisa memicu cedera. Selain itu, tidur tengkurap juga bisa berakibat fatal bagi ibu hamil. Tidur dalam posisi tengkurap bisa memicu rasa sakit di seluruh tubuh, baik di persendian, punggung, atau leher.