Apakah ada cara membuat hbsag positif menjadi negatif

Mudah Menginfeksi SeseorangHIV yang merebak di permukaan membuatnya lebih dikenal oleh masyarakat, tetapi perlu diketahui bahwa ada virus yang perlu diwaspadai karena 100 kali lebih infeksius dibandingkan HIV, virus Hepatitis B, karena virus ini 10 kali lebih mudah menginfeksi dari pada Hepatitis C.

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan virus Hepatitis B, karena gejalanya yang kurang diketahui, bahkan dalam kondisi kronis sekalipun. Gejala-gejala umum yang mungkin muncul adalah kelelehan, penurunan nafsu makan, demam, diare, mata dan warna kulit nampak menguning.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius, Apakah Benar Disebabkan Vaksin COVID-19?

Jenis Pemeriksaan Hepatitis B

Serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa Hepatitis B yaitu dengan pemeriksaan laboratorium, antara lain HbsAg (antigen permukaan, atau surface, hepatitis B) dan dua antibodi – anti-HBs (antibodi terhadap antigen permukaan HBV) dan anti-HBc (antibodi terhadap antigen bagian inti, atau core, HBV). Sebetulnya ada dua tipe antibodi anti-HBc yang dibuat: antibodi IgM dan antibodi IgG.

Kondisi yang Kemungkinan Besar Terjadi

Jenis Pemeriksaan

Hasil

Susceptible, tidak terinfeksi Virus Hepatitis B dan belum memiliki antibodi terhadap Hepatitis B, perlu mengikuti Vaksinasi Hepatitis B HBsAg
anti-HBc
anti-HBs
Negatif
Negatif
Negatif
Sudah memiliki antibodi terhadap Virus Hepatitis B secara alamiah HBsAg
anti-HBc
anti-HBs
Negatif
Positif
Positif
Sudah memiliki kekebalan terhadap Virus Hepatitis B melalui proses Vaksinasi HBsAg
anti-HBc
anti-HBS
Negatif
Negatif
Positif
Terinfeksi Virus Hepatitis B Akut HBsAg
anti-HBc
IgM anti-HBc
anti-HBs
Positif
Positif
Positif
Negatif
Terinfeksi Virus Hepatitis B Kronis HBsAg
anti-HBc
IgM anti-HBc
anti-HBs
Positif
Positif
Negatif
Negatif

Catatan: Interpretasi hasil tetap harus dikonsultasikan kepada dokter yang mengetahui riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan laboratorium hati yang lain.

Hepatitis B Kronis

Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B yang menetap atau persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (>6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati.

Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten SGPT>10 kali batas atas nilai normal (BANN).

Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, pertanda virologi, biokimiawi dan histologi (Biopsi Hati). Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA. Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.

Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar SGPT. Peningkatan kadar SGPT menggambarkan adanya aktivitas nekroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar SGPT tinggi menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada SGPT yang normal. Sedangkan tujuan pemeriksaan histology (Biopsi Hati) adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.

Sebagai Penyebab Kanker Hati

Selain itu Hepatitis B juga merupakan penyebab terjadinya kanker hati (serosis hati), 90% pasien kanker hati adalah penderita Hepatitis B atau C. Sampai saat ini Hepatitis B masih belum bisa disembuhkan secara total. Terapi oral seumur hidup bagi penderitanya merupakan salah satu cara selain dengan menggunakan obat injeksi, dan bagi penderita yang hatinya belum terlanjur rusak masih memungkinkan untuk disembuhkan.

Baca juga: Penyakit Autoimun (Arti, Gejala, dan Pemeriksaannya)

Lakukan Vaksinasi Hepatitis B

Selalu menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, medical check up dengan pemeriksaan kadar kekebalan terhadap Hepatis B (anti HBs) selanjutnya dilakukan tindakan preventif dengan pemberian vaksin Hepatitis B, bagi yang kekebalannya masih kurang dari standart. Vaksin ini sebaiknya diberikan sewaktu bayi, dan juga diperlukan bagi orang yang berisiko tertular virus Hepatitis B, seperti pekerja medis yang sering berkontak dengan darah, pasien yang sering cuci darah, transfusi darah, bila ada anggota keluarga yang positip virus Hepatitis B, melalui proses screening pemeriksaan HBsAg dan Anti HBs sebelum mengikuti program vaksinasi.

Apakah HBsAg positif bisa menjadi negatif?

Jika terdeteksi HBsAg bersama antibodi tertentu dalam tes darah, artinya orang tersebut mengidap infeksi hepatitis B. Hasil HBsAg positif juga berarti virusnya aktif dan pengidapnya bisa menularkan penyakit ini melalui darah maupun cairan tubuh lainnya.

Apa yang harus dilakukan jika HBsAg positif?

Apabila hasil pemeriksaan HBsAg Anda positif, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti berikut ini..
Obat antivirus seperti entecavir, tenofovir, lamivudine, adefovir, dan telbivudine..
Suntikan interferon..
Transplantasi hati (jika sudah sangat parah).

Kapan HBsAg bisa sembuh?

Umumnya hepatitis B akut belangsung selama 6 bulan, tetapi gejalanya bisa hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu. Namun, mereka yang merasa sudah sehat, belum seratus persen bebas dari virus. Oleh karena itu, dokter akan merekomendasikan agar pasien menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Apakah orang yang positif hepatitis B bisa sembuh?

Penyakit hepatitis B akut umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa bulan, tetapi penderita penyakit ini tetap perlu mendapatkan penanganan dan pemantauan dari dokter.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA