TRIBUNJOGJA.COM - Jika sedang hamil, banyak sekali hal yang pantang untuk dilakukan, salah satunya adalah mengenai makanan.
Wanita hamil harus berhati-hati dalam memilih makanannya karena apa yang ia makan akan menjadi nutrisi untuk bayi yang dikandungnya.
Berbicara mengenai makanan, ada beberapa bahan makanan yang sebaiknya dihindari oleh wanita hamil.
Kita sering mendengar bahwa wanita hamil sebaiknya menghindari makanan pedas.
Bukan tanpa alasan, makanan pedas dikhawatirkan akan menimbulkan masalah pencernaan sehingga mengganggu kenyamanan perut.
Tapi, pernahkah kamu tahu bahwa wanita hamil ternyata tidak boleh makan cokelat?
Berikut penjelasannya yang dilansir Grid.ID dari laman Boldsky.
Ada beberapa alasan mengapa cokelat harus dihindari oleh wanita hamil, di antaranya :
1. Cokelat mengandung kafein
Seperti halnya kopi dan teh, cokelat juga miliki kandungan kafein di dalamnya. Komponen ini memicu sakit perut dan mulas.
2. Cokelat kaya akan theobromine
Theobromine adalah jenis methylxanthine yang dapat menimbulkan refluks dan menyebabkan perut terasa perih. (Pradipta/Grid.id)
Makan coklat boleh aj Bunda , TP jgn berlebihan yaaa krn kebanyakan manis dede na bisa kegedeaan .Tp Ada juga manfaatnya Taukah Bunda, klo ternyata makan coklat saat hamil manfaatnya oke banget. Riset terbaru menyatakan konsumsi coklat saat hamil ternyata bisa meminimalisir terjadinya komplikasi serius pada kehamilan seperti pre-eclampsia yaitu hipertensi pada wanita hamil yang membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya. Karena zat theobromine yang terkandung dalam dark coklat sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah pada plasenta dan penahan oksidasi stress dsarankan seminggu 3x mengkonsumsinnya bunda .....berikut kutipan Dari googling....
Selain bayi besar dalam kandungan, dr. Devia juga mengatakan ada beberapa efek lain yang juga mungkin terjadi saat bumil makan cokelat terlalu banyak, seperti:
Diabetes gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada masa kehamilan. Menurut dr. Devia, diabetes gestasional bisa terjadi ketika kadar gula yang ada pada ibu hamil melonjak sangat tinggi.
Akibatnya, insulin yang diproduksi tubuh bumil tidak cukup untuk menampung kadar gula tersebut.
“Ketika ibu hamil mengalami lonjakan kadar gula dalam darah, ini bisa memberikan efek pada bayi dalam kandungan. Hal ini menyebabkan janin membesar, dan kemungkinan bayi menyimpan kelebihan gula sebagai lemak juga bisa terjadi,” ujar dia.
Artikel Lainnya: Panduan Makan Sehat untuk Ibu Hamil
Selanjutnya, makan cokelat terlalu sering juga berisiko ibu hamil alami preeklampsia-eklampsia. Ini adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan adanya kenaikan tekanan darah tinggi dan kejang-kejang.
Jika tidak segera ditangani dengan baik, kondisi ini bisa membahayakan kondisi ibu maupun janin yang dikandung.
Selain manis, tinggi kalori, cokelat juga mengandung kafein. Ingatlah, batas kafein pada ibu hamil itu 200 mg/hari.
“Jadi, semakin banyak makan coklat pasti akan banyak konsumsi kafein. Terlalu banyak kafein juga bisa berdampak buruk pada bayi karena berisiko mengalami masalah pada otak, keguguran, dan sebagainya,” ujar dr. Devia.
Berisiko Melahirkan Melalui Operasi Sesar
Kalau bayi besar, risiko kemungkinan melahirkan melalui operasi sesar tinggi. Kalau pun bersalin secara normal, ada risiko perdarahan, karena robekan di jalan lahir akibat bayi yang besar.
“Atau, bayi mengalami distosia bahu, atau bahu bayi tersangkut di jalan lahir. Ini salah satu kegawatdaruratan dalam bidang obgyn karena dapat membuat bayi tidak bisa napas karena tersangkut,” dr. Devia menuturkan.
Tidak ada satu orang pun yang bisa menolak kenikmatan cokelat. Selain enak, camilan yang satu ini juga dapat diolah menjadi berbagai jenis santapan yang bikin lidah bergoyang. Sayangnya, ibu hamil harus menahan diri untuk menyantap cokelat lantaran dianggap dapat menyebabkan berbagai masalah kehamilan.
Perlu Anda tahu, cokelat berasal dari biji kokoa yang telah diolah melalui proses yang panjang dan kompleks. Cokelat yang biasa Anda konsumsi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu cokelat putih, cokelat susu, dan cokelat hitam.
Beda jenis cokelat, beda pula kandungan gizi di dalamnya. Ini karena tiap jenis cokelat memiliki kandungan kokoa, karbohidrat, kafein, mineral, antioksidan, lemak, gula, susu, dan komponen tambahan lain yang tidak sama.
Cokelat dan ibu hamil
Untuk ibu hamil, konsumsi cokelat sebenarnya aman. Akan tetapi, jumlah konsumsi cokelat selama kehamilan harus benar-benar diperhatikan. Ini terkait dengan kandungan karbohidrat, lemak, dan kafein yang tinggi dalam cokelat.
Konsumsi karbohidrat dan lemak secara berlebihan selama hamil tidak baik, karena dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan. Begitu juga konsumsi kafein berlebih selama kehamilan, yang dapat memicu terjadinya keguguran. Itu sebabnya konsumsi cokelat secara berlebihan selama kehamilan tidak dianjurkan.
Ada dua penelitian mengenai konsumsi cokelat selama kehamilan. Penelitian pertama mengungkapkan bahwa konsumsi cokelat hitam (dark chocolate) sebanyak 30 gram sehari pada trimester dua dan tiga kehamilan tidak memberikan dampak negatif. Hal ini justru dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil. Sedangkan penelitian kedua mengungkapkan bahwa konsumsi cokelat yang tinggi flavanol (zat antioksidan) sebanyak 20 gram sehari selama trimester dua kehamilan juga aman dan tidak memberikan dampak negatif terhadap kehamilan.
Di luar penelitian tersebut, ada satu hipotesis yang menyebut bahwa cokelat mengandung antioksidan yang baik untuk menunjang kehamilan. Karenanya, jika dikonsumsi dalam jumlah tepat, cokelat mampu mencegah terjadinya komplikasi selama kehamilan.
Jadi, jika ibu hamil sangat menggemari cokelat, Anda boleh mengonsumsi camilan tersebut tidak lebih dari 30 gram sehari selama trimester dua dan tiga. Pilih cokelat berkualitas terbaik yang tinggi akan kandungan antioksidan, supaya Anda hanya mendapatkan manfaatnya tanpa diikuti efek samping merugikan.