Apakah yang menyebabkan naik turunnya kurs valuta asing?

Shifa Nurhaliza 03/07/2021 15:19 WIB

Pada dasarnya kurs adalah harga suatu mata uang dari suatu negara terhadap mata uang yang berasal dari negara lainnya.

Ternyata, 5 Faktor Ini Yang Memengaruhi Kurs! Yuk Simak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pada dasarnya kurs adalah harga suatu mata uang dari suatu negara terhadap mata uang yang berasal dari negara lainnya. Kurs bisa dinilai atau dinyatakan dengan mata uang dari negara lain.

Mengutip berbagai sumber, Sabtu (3/7/2021), kurs juga adalah suatu perbandingan nilai. Maksudnya, saat ada pertukaran antar dua mata uang yang saling berbeda. Maka di dalamnya akan menghasilkan perbandingan pada nilai atau harga dari mata uang itu.

Kurs juga sering disebut dengan nilai tukar mata uang. Kurs memiliki peranan penting dalam hal transaksi, khususnya pada kegiatan ekspor dan impor. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kurs adalah:

1. Inflasi
Sederhananya, inflasi adalah suatu kenaikan harga pada barang atau jasa. Inflasi juga adalah penurunan nilai mata uang lokal.

Seperti yang sudah kita ketahui, dasar utama yang terdapat di dalam pasar valuta asing adalah perdagangan internasional antara suatu barang ataupun jasa. Hal ini membuat adanya perubahan pada harga mata uang lokal dan harga mata uang asing. Kondisi ini mampu menyebabkan pergerakan pada kurs valuta asing.

Contoh sederhananya adalah kerjasama perdagangan yang dijalin dengan pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:
Ini Faktor Pendorong Rupiah Menguat di 2022 Versi Gubernur BI

Saat Amerika mengalami inflasi tinggi, maka harga barang asal Amerika juga akan lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan penurunan pada barang-barang tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan dasar hukum ekonomi yang mengatakan bahwa harga yang naik akan membuat permintaan yang menurun, dan sebaliknya.

BACA JUGA:
BI Sebut Tiga Faktor Ini Penyebab Ekonomi RI Membaik

Apabila tingkat inflasi pada suatu negara tinggi, maka nilai mata uang lokal akan rendah, pun sebaliknya. Hal tersebut akan mengakibatkan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang lokal.

2. Kegiatan Neraca Pembayaran
Nilai tukar mata uang bisa dipengaruhi secara langsung oleh kegiatan neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang aktif adalah peningkatan permintaan dari pihak debitur asing, sehingga akan mampu meningkatkan nilai mata uang lokal.

Disisi lain, pasif nya suatu saldo pembayaran, yang mana debitur dalam negeri menjual seluruh asetnya dengan menggunakan mata uang asing, akan menyebabkan penurunan nilai tukar terhadap mata uang nasional.

Tingkat keterbukaan ekonomi juga akan turut menentukan ukuran dan dampak dari neraca pembayaran dalam nilai tukar mata uang. Seperti, efek perubahan tarif, kuota perdagangan, subsidi ekspor, pembatasan impor barang, dll.

3. Perbedaan Suku Bunga di Berbagai Negara
Tingkat bunga adalah suatu harga dari uang yang dimanfaatkan untuk jangka waktu tertentu. Perubahan tingkat suku bunga yang tinggi pada suatu negara akan turut memengaruhi arus modal internasional.

Pada dasarnya, bila suatu suku bunga meningkat, maka akan menstimulasi modal asing yang masuk.

Selain itu, suku bunga juga bias turut memengaruhi operasi pasar valuta asing. Hal tersebut dikarenakan saat akan melakukan kegiatan transaksi, maka pihak bank akan melihat adanya perbedaan suku bunga pada pasar modal nasional ataupun pasar global.

Dalam hal ini, pihak bank akan memilih pinjaman di pasat uang asing dengan bunga asing yang rendah. Disisi lain, pihak bank akan lebih memilih pinjaman dari pasar uang lokal apabila tingkat bunga asing ternyata lebih tinggi.

Selain itu, apabila nominal suku bunga pada suatu negara meningkat, maka permintaan mata uang lokal akan menjadi suatu tanda terima kredit yang mahal untuk suatu perusahaan.

Untuk itu, dalam perkara peminjaman, pada umumnya setiap pebisnis akan lebih meningkatkan biaya produknya dengan tingginya harga barang lokal. Sehingga, hal tersebut akan menyebabkan pengurangan pada nilai mata uang lokal.

4. Kontrol Pemerintah
Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah juga akan turut memengaruhi keseimbangan nilai tukar mata uang. Berbagai contoh dari kebijakan tersebut adalah upaya pemerintah dalam menghindari masalah niai tukar valuta asing dan juga perdagangan internasional, serta mengintervensi pasar uang.

5. Ekspektasi
Faktor lainnya yang turut memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar yang bisa terjadi di masa depan. Pasar valuta asing akan memberikan reaksi yang cukup agresif pada setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.

Sebagai contoh, berita tentang meningkatnya inflasi Amerika Serikat yang bisa menyebabkan pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya, karena nilai mata uang dolar bisa menjadi menurun di masa depan. Sehingga, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis. (SNP)

Oleh:

Arief Hermawan P Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Istilah kurs mungkin tidak asing lagi bagi kita.

Namun demikian, tak jarang ada yang masih belum mengetahui pengertian kurs dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Lantas apa itu kurs?

Secara umum, kurs adalah nilai atau harga mata uang sebuah negara yang diukur dalam mata uang negara lain.

Menurut ahli ekonomi Fabozzi dan Franco, pengertian kurs adalah jumlah satu mata uang yang bisa ditukar per unit mata uang lain, atau harga satu mata uang dalam mata uang lain.

Sedangkan menurut Ekananda, pengertian kurs adalah harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Nilai mata uang punya peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama.

Baca Juga : Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA dan BRI, 17 September 2021

Jenis-jenis kurs

Meski secara umum kurs adalah nilai tukar mata uang sebuah negara yang diukur dalam mata uang lain, namun ada sejumlah jenis kurs yang perlu diketahui.

1. Kurs Jual

Pengertian kurs jual adalah dimana bank atau pedagang valas membeli valuta asing. Termasuk juga jika Anda ingin menukarkan valuta asing untuk ditukar dengan mata uang negara Anda.

Baca Juga : Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA dan BRI, 23 September 2021

Bisa juga disebut sebagai kurs yang berlaku jika pedagang valas membeli mata uang dari negara lain.

2. Kurs Beli

Pengertian kurs beli adalah dimana bank atau pedagang valas menjual valuta asing. Misalnya jika Anda ingin menukarkan mata uang negara Indonesia (Rupiah) dengan mata uang negara Amerika (Dollar).

3. Kurs Tengah

Pengertian kurs tengah adalah istilah yang digunakan untuk gabungan antara kurs jual dan beli. Jadi kurs jual ditambah dengan kurs beli kemudian dibagi dua (rata-rata).

Baca Juga : Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA dan BRI, 24 September 2021

Faktor yang mempengaruhi kurs

Dikutip dari idxchannel, sedikitnya ada lima faktor yang mempengaruhi kurs.

1. Tingkat Inflasi

Inflasi adalah suatu kenaikan harga pada barang atau jasa. Inflasi juga adalah penurunan nilai mata uang lokal.

Dalam pasar valuta asing, yang menjadi dasar utama adalah perdagangan internasional, baik berbentuk jasa maupun barang. 

Dengan begitu, perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri merupakan faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang asing.

2. Kebijakan Pemerintah

Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah suatu negara akan berpengaruh pada nilai tukar mata uang di negara tersebut. 

Berbagai contoh dari kebijakan tersebut adalah upaya pemerintah dalam menghindari masalah niai tukar valuta asing dan juga perdagangan internasional, serta mengintervensi pasar uang.

3. Perbedaan Tingkat Suku Bunga

Arus modal internasional dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga suatu negara. Dengan kata lain, kenaikan suku bunga akan memancing masuknya modal asing.

Tingkat suku bunga akan mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika terjadi aktivitas transaksi, maka bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari keuntungan.

Pihak Bank lebih memilih mendapatkan pinjaman murah di pasar uang asing dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan tempat mata uang asing pada pasar kredit domestik jika tingkat bunganya yang lebih tinggi.

4. Aktivitas Neraca Pembayaran

Nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh neraca pembayaran. Neraca pembayaran aktif akan meningkatkan nilai mata uang domestik dengan meningkatnya jumlah debitur asing.

Jika saldo pembayaran pasif, hal ini akan mengakibatkan menurunnya nilai tukar mata uang domestik sehingga debitur akan akan menjual semuanya dengan mata uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka.

Dampak dari neraca pembayaran diukur terhadap nilai tukar yang sudah ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi. Pembatasan impor, perubahan tarif, kuota perdagangan, dan subsidi akan mempengaruhi neraca perdagangan.

5. Ekspektasi

Faktor lainnya yang turut memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar yang bisa terjadi di masa depan.

Pasar valuta asing akan memberikan reaksi yang cukup agresif pada setiap berita ataupun isu yang bisa berefek di kemudian hari.

Sebagai contoh, berita tentang meningkatnya inflasi Amerika Serikat yang bisa menyebabkan pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya, karena nilai mata uang dolar bisa menjadi menurun di masa depan. Sehingga, hal tersebut akan menekan nilai tukar mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :