Apakah yang sebaiknya dilakukan umat islam pada malam lailatul qadar

SUARAMERDEKA.COM - Tak terasa kini masyarakat muslim sudah memasukki pekan ketiga di bulan puasa.

Kehadiran malam lailatul qadar selalu dinantikan oleh orang-orang yang beriman dan mengharapkan ridha Allah SWT.

Menurut sejumlah riwayat, Allah SWT akan menurunkan malam lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Baca Juga: Ini 15 Link Nonton Film Gratis Terbaru 2022 Pengganti LK21, Layarkaca21 dan IndoXXI

Salah satunya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda:

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari & Muslim).

Jika dilihat berdasarkan penetapan awal Ramadan 1443 H yang jatuh pada 3 April 2022, malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dimulai hari ini, Jumat, 22 April 2022. Berikut selengkapnya:

Baca Juga: Ramalan Shio Tahun 2022; 5 Shio Akan Beruntung dan Berlimpah Rezeki di Bulan Mei 2022, Ada Shiomu?

Malam 21 Ramadan: Jumat malam- Sabtu dini hari, 22-23 April 2022Malam 23 Ramadan: Minggu malam- Senin dini hari, 24-25 April 2022Malam 25 Ramadan: Selasa malam- Rabu dini hari, 26-27 April 2022Malam 27 Ramadan: Kamis malam- Jumat dini hari, 28-29 April 2022

Malam 29 Ramadan: Sabtu malam- Minggu dini hari, 30 April-1 Mei 2022


Page 2

Apakah yang sebaiknya dilakukan umat islam pada malam lailatul qadar

Memperkuat Pilar Keluarga

Jumat, 9 September 2022 | 20:04 WIB


Page 3

Apakah yang sebaiknya dilakukan umat islam pada malam lailatul qadar

Memperkuat Pilar Keluarga

Jumat, 9 September 2022 | 20:04 WIB

Apakah yang sebaiknya dilakukan umat islam pada malam lailatul qadar
Ilustrasi masjid. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

JABAR | 14 April 2022 20:20 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Bagi umat Islam, bulan Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, merupakan bulan yang paling dinanti dan berfungsi sebagai waktu refleksi spiritual yang mendalam. Di bulan suci ini, banyak umat Islam mulai serius dalam ibadahnya demi mendapatkan berkah Ramadan.

Bulan Ramadan memang menjadi bulan yang istimewa dan penuh keberkahan, terutama di sepuluh malam terakhirnya. Di antara malam-malam terakhir bulan Ramadan tersebut, ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan sekaligus menjadi malam diturunkannya Al Quran. Malam tersebut dikenal sebagai malam Lailatul Qadar.

Allah Ta’ala berfirman,

”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).

Namun, tidak semua kaum muslimin bisa mendapatkan malam yang penuh kemuliaan ini. Karena tidak ada yang tahu secara pasti kapan Lailatul Qadar akan datang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian disebutkan juga bahwa malam Lailatul Qadar itu lebih mungkin terjadi di malam-malam ganjil dari pada malam-malam genap. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Lalu, apa saja amalan malam Lailatul Qadar yang bisa kita kerjakan?

Berikut kami sampaikan amalan malam Lailatul Qadar yang bisa Anda kerjakan untuk menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ramadan.

2 dari 4 halaman

Dilansir dari rumaysho.com, berikut adalah amalan malam Lailatul Qadar yang bisa Anda tiru:

Lebih Semangat Beribadah

Amalan malam Lailatul Qadar yang pertama adalah dengan meningkatkan semangat dalam beribadah. Di sepuluh malam terakhir Ramadan, hendaknya kita hidupkan dengan berbagai amalan, mengajak keluarga untuk ikut serta, dan memperbanyak membaca Al Quran dan dzikir.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Solat Subuh dan Isya Berjemaah

Amalan malam Lailatul Qadar yang kedua yaitu dengan mendirikan solat subuh dan isya berjamaah. Amalan ini sebagaimana yang pernah dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah, dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,

“Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah.”

Imam Malik dalam Al-Muwatha’ juga mengatakan bahwa Ibnul Musayyib menyatakan,

“Siapa yang menghadiri shalat berjamaah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”

3 dari 4 halaman

Mendirikan Solat Malam

Amalan malam Lailatul Qadar yang ketiga yakni dengan mendirikan solat malam. Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, Anda bisa menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak solat malam.

Hal ini juga disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).

Berdoa di Malam Lailatul Qadar

Amalan malam Lailatul Qadar yang terakhir adalah dengan berdoa di malam Lailatul Qadar. Terkait dengan amalan ini, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

4 dari 4 halaman

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang spesial dengan berbagai keutamaan besar di baliknya. Di antara keutamaan malam Lailatul Qadar tersebut adalah malam ini merupakan malam yang penuh berkah.

Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 3-4).

Dalam surat Al Qadar, juga tergambar kemuliaan dan kerberkahan yang dimiliki oleh malam Lailatul Qadar ini. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 1-5).

Keutamaan kedua adalah malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. An Nakho’i mengatakan dalam Latho-if Al Ma’arif, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.”

Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah solat dan amalan yang dikerjakan pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari solat dan puasa di 1.000 bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar.

Kemudian keutamaan lain dari malam Lailatul Qadar yaitu akan mendapat ampunan dosa. Dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar melalui solat, maka akan mendapatkan pengampunan dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).

Lalu, bagaimana kita bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar beserta keutamaannya?

Seperti yang disebutkan dalam hadis sebelumnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata untuk mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Oleh karena itu, kita bisa menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan dengan mengerjakan amalan-amalan yang telah disebutkan sebelumnya demi mendapatkan keberkahan dan keutamaan Lailatul Qadar.

(mdk/ank)