Bagaimana nasib pasukan bergajah yang hendak menghancurkan Ka Bah Menurut ayat ke 5 surat al fil?

Allah mengungkapkan cara menggagalkan tipu daya mereka, yaitu dengan mengirimkan pasukan burung yang berbondong-bondong melempari mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah sehingga menjadikan mereka hancur-lebur dan daging mereka beterbangan ke mana-mana.

Dengan apa tentara bergajah dihancurkan?

Dalam ayat lima dijelaskan, tentara gajah dihancurkan Allah melalui burung yang membawa batu. Saat batu itu dijatuhkan ke tentara gajah, maka mereka binasa.

Pasukan Gajah menyerang Mekah untuk menghancurkan?

Pasukan gajah Abrahah pun akhirnya siap menyerang Mekah untuk menghancurkan Ka’bah.

Apa yang Allah berikan kepada pasukan bergajah?

Jawaban: Allah menghancurkan para pasukan Gajah atau pasukan Abrahah dengan mengirimkan burung Ababil yang membawa batu yang sangat panas dari neraka untuk dilemparkan kepada pasukan Gajah atau pasukan Abrahah.

Hukuman apa yang diberikan Allah kepada Abraham dan pasukan bergajah?

Jawaban: mereka hancur kerena di lempari batu yang panas oleh burung ababil.

Siapa penguasa Mekah ketika Kabah diserang?

Abrahah memimpin pasukan gajah untuk menghancurkan Kabah.

Raja Abrahah berasal dari negara apa?

Abrahah Al Asyram bukanlah penduduk asli Yaman. Ia datang dari negeri Habasyah di Afrika, kemudian menduduki Yaman.

Apa yang menyebabkan Raja Abrahah menghancurkan Kabah?

Ia berusaha ingin mengalihkan kiblat masyarakat Arab atau umat islam dari Makkah ke Yaman, karena raja ingin mengkristenkan masyarakat Arab dan menjadikan Yaman sebagai pusat agama Kristen.

Surat Al Fil menceritakan tentang penyerangan pasukan bergajah ke Mekah untuk menghancurkan?

Surat Al-Fiil mengabadikan kekalahan kerajaan besar Abrahah Pasukan yang dipimpinan Raja Abrahah ini ingin menghancurkan Ka’bah.

Hukuman apa yang diberikan oleh Allah kepada pasukan bergajah?

Jelaskan peristiwa apakah yang diabadikan oleh Allah Subhanahu wa Taala dalam surat Al Fiil?

Surat Al Fil menjadi bukti tertulis dari peristiwa ekspansi penghancuran Ka’bah oleh Raja Abrahah dan pasukannya dengan menunggangi gajah. Kisah ini yang disebut dengan kisah ashaabul fiil.

Bagaimana nasib yang dialami oleh pasukan bergajah ketika hendak menyerang Kabah?

Akibat panasnya batu yg di jatuhkan kumpulan burung2 Ababil itu, raja Abrahah dan para pasukannya pun mati di tempat itu sebelum bisa menghancurkan Ka’bah.

Burung ababil sejenis burung apa?

Allah SWT mengirimkan segerombolan burung ababil dalam jumlah banyak untuk membinasakan tentara gajah. Burung yang wujudnya mirip walet dan balsan ini, didatangkan Allah dari arah laut.

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Fil yang berjumlah 5 ayat termasuk surat Makiyyah karena diturunkan di kota Makkah.

Surat Al Fil adalah surat ke 105 dalam Alquran. Isi kandungan daripada surat ini berisi kisah pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah.

Dalam surat Al Fil dijelaskan dimana Raja Abrahah dan pasukan bergajah dengan kekuatan besarnya berencana ingin menghancurkan Ka'bah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maun Ayat 1-7, Allah SWT Tunjukan pada Rasulullah SAW ini Ciri Orang Mendustakan Agama

Disurat Al Fil tersebut mengabarkan bahwa Abrahah dan pasukannya menunggangi gajah dan bahkan dia menunggangi gajah terbesar.

Namun dengan kekuasaan Allah, pasukan Abrahah tersebut yang hendak menghancurkan Ka'bah atau Makkah, terlebih dahulu mereka dihancurkan Allah.

Surat Al Fil ini mengajak Rasulullah dan umatnya, termasuk orang-orang Quraisy, untuk memperhatikan tanda kekuasaan Allah khususnya dari sejarah.

Allah telah menyelamatkan mereka dari pasukan Abrahah tersebab perlindungan-Nya kepada Ka’bah yang ada di tengah-tengah suku Quraisy.

Allah Maha Kuasa, segala kekuasaan tunduk pada kekuasaan-Nya. Sangat mudah bagi Allah untuk menolong siapa yang dikehendaki-Nya.


Page 2

Berikut ini mantrasukabumi.com rangkum dari quran.kemenag.go.id pada 16 Mei 2022, lafadz surat Al Fil beserta tafsirnya:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ

Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Quraisy Ayat 1-4, Lengkap Makna, Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Dalam surah ini, Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan pengikutnya dengan suatu peristiwa yang menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Allah.

Peristiwa itu adalah penyerbuan tentara gajah yang dipimpin oleh panglima Abrahah dari Yaman untuk menundukkan penduduk Mekah dan meruntuhkan Ka'bah. Akan tetapi, Allah membinasakan mereka sebelum maksud yang jahat itu tercapai.

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Ia telah menggagalkan tipu muslihat mereka yang hendak menghancurkan Ka'bah.

Allah mengungkapkan cara menggagalkan tipu daya mereka, yaitu dengan mengirimkan pasukan burung yang berbondong-bondong melempari mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah sehingga menjadikan mereka hancur-lebur dan daging mereka beterbangan ke mana-mana. Maka tentara gajah menjadi laksana daun-daun yang dimakan ulat.
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ


Page 3

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

Allah mempunyai cara untuk menggagalkan tipu daya mereka, dan Dia mengirimkan kepada mereka salah satu makhluk-Nya yang dijadikan bala tentara untuk menghancurkan mereka, yaitu burung yang berbondong-bondong dan tidak terhitung banyaknya.

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ

yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maun Ayat 1-7, Allah SWT Tunjukan pada Rasulullah SAW ini Ciri Orang Mendustakan Agama

Allah mengirim burung-burung yang melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah liat yang terbakar.
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ

sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Batu-batu yang dijatuhkan oleh burung-burung itu tepat mengenai tentara Abrahah sehingga mereka dijadikan-Nya bergelimpangan tak berdaya dan binasa seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Itulah balasan bagi orang yang angkuh dan hendak menghancurkan Kakbah, simbol agama Allah.***

Bagaimanakah sebenarnya kisah pasukan gajah yang menyerang Ka’bah? Akan kita lihat secara jelas dalam surat Al Fiil, yaitu ketika membahas tafsirnya. Juga kita akan dapat pelajaran bahwa tahun gajah itulah tahun kelahiran beliau. Namun untuk tanggal pasti kelahiran Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, tidak dijelaskan dalam surat tersebut.

Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. Al Fiil: 1-5).

Kisah Pasukan Gajah yang Ingin Menyerang Ka’bah

Kisah di atas menjelaskan tentang ashabul fiil (pasukan gajah) yang ingin menghancurkan rumah Allah (Ka’bah). Mereka sudah mempersiapkan diri untuk menghancurkan Ka’bah tersebut. Mereka pun mempersiapkan gajah untuk menghancurkannya. Tatkala mereka datang mendekati Makkah, orang-orang Arab tidak punya persiapan apa-apa untuk menghadang mereka. Penduduk Makkah malah takut keluar, takut dari serangan ashabul fiil tersebut. Lantas Allah menurunkan burung yang terpencar-pencar, artinya datang kelompok demi kelompok. Itulah yang dimaksud “thoiron ababil” sebagaimana kata Ibnu Taimiyah. Burung-burung tersebut membawa batu untuk mempertahankan Ka’bah. Batu itu berasal dari lumpur (thin) yang dibentuk jadi batu, seperti tafsiran Ibnu ‘Abbas. Ada juga yang menafsirkan bahwa batu tersebut adalah batu yang dibakar (matbukh). Batu tersebut digunakan untuk melempar pasukan gajah tersebut. Lantas mereka hancur seperti daun-daun yang dimakan dan diinjak-injak oleh hewan. Allah memberi pertolongan dari kejahatan pasukan gajah tersebut. Tipu daya mereka pun akhirnya sirna.

Dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah, “Kisah ini adalah dari kisah raja Abrahah yang membangun kanisah (gereja) di negeri Yaman. Ia ingin agar haji yang ada di Arab dipindahkan ke sana. Abrahah ini adalah raja dari negeri Habasyah (berpenduduk Nashrani kala itu) yang telah menguasai Yaman. Kala itu diceritakan ada orang Arab yang menjelek-jelekkan kanisah (gereja) orang Nashrani sehingga membuat raja Abrahah marah. Lalu ia pun berniat menghancurkan Ka’bah.” (Lihat Majmu’atul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 27: 355-356).

Kisah ini mengingatkan orang Quraisy akan pertolongan Allah yang telah menghancurkan pasukan gajah dan juga menunjukkan bagaimana Allah mengatur makhluk dan membinasakan musuh-musuh-Nya.

Tahun Kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Pada tahun penyerangan gajah tersebut, lahirlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kisah itu adalah titik awal yang menunjukkan akan datangnya risalah beliau atau itulah tanda kenabian beliau. Falillahil hamdu wasy syukru.

Ada hadits yang menunjukkan bahwa Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dilahirkan pada tahun gajar yaitu hadits dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

ولد النبي صلى الله عليه و سلم عام الفيل

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan pada tahun gajah.” (HR. Ath Thohawi dalam Musykilul Atsar no. 5211, Ath Thobroni dalam Al Kabir no. 12432, Al Hakim dalam mustadroknya no. 4180. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim, tetapi keduanya tidak mengeluarkannya. Adz Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini sesuai syarat Muslim. Juga dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah no. 5 dari jalur Ibnu ‘Abbas. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah pada hadits no. 3152).

Bahkan ada ijma’ atau kesepakatan para ulama yang mendukung bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dilahirkan pada tahun gajah seperti dikatakan oleh Ibnul Mundzir, di mana ia berkata, “Tidak ragu lagi dari seorang ulama kita bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan pada tahun gajah. Lalu beliau diangkat jadi Rasul setelah 40 tahun dari tahun gajah.” Lihat As Silsilah Ash Shahihah pada hadits no. 3152, 7: 434.

Ketika penyerangan Makkah tersebut, di sana ada orang-orang musyrik yang beribadah pada berhala. Dan agama Nashrani lebih baik daripada agama orang musyrik. Kisah ini menunjukkan bahwa perlindungan Allah pada Ka’bah bukan karena adanya orang-orang musyrik yang ada di sekeliling Ka’bah, namun karena untuk melindungi Ka’bah itu sendiri, atau dikarenakan pada tahun gajah tersebut akan lahir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Makkah, atau karena alasan dua-duanya sehingga Ka’bah dilindungi oleh Allah. Ini penjelasan Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Al Jawabush Shohih, 6: 55-57 dinukil dari Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Demikian beberapa penjelasan dari tafsir surat Al Fiil. Moga bermanfaat. Di bulan Ramadhan ini, Rumaysho.Com akan terus mengkaji tafsiran surat-surat lainnya di juz 30. Hanya Allah yang memberi taufik.

Referensi:

Ahkamul Qur’an, Ibnul ‘Arobi, terbitan Darul Hadits, cetakan tahun 1432 H, 4: 497.

As Silsilah Ash Shahihah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, terbitan Maktabah Al Ma’arif, cetakan pertama, tahun 1422 H.

Aysarut Tafasir, Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi, terbitan Maktabah Adhwaul Manar, cetakan pertama, tahun 1419 H, hal. 1496.

Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsiri Kalamil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H, hal. 934-935.

Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iyad bin ‘Abdul Lathif bin Ibrahim Al Qomisi, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1432 H, 7: 186-188.

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H, 7: 652-659.

Diselesaikan Jum’at pagi @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 3 Ramadhan 1434 H

Artikel Rumaysho.Com

Silakan follow status kami via Twitter @RumayshoCom, FB Muhammad Abduh Tuasikal dan FB Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat