Bahaya Anak sering tidur di lantai

Bahaya Anak sering tidur di lantai

Nakita.id/ Ruby

Tips tetap aman meski anak suka tidur di lantai.

Nakita.id - Moms pasti pernah melihat sebagian anak-anak suka tidur di lantai.

Anak menganggap tidur di lantai merupakan hal yang paling menyenangkan.

Terutama ketika suhu udara sedang panas dan cuaca begitu terik.

Si Kecil langsung tidur begitu saja dan bahkan terlihat begitu terlelap.

Namun, beberapa orangtua justru mungkin langsung memarahi jika melihat sang buah hati tidur di lantai.

Moms khawatir jika tidur di lantai membuat anak jadi lebih mudah sakit.

Kebiasaan tidur di lantai memang sudah dilakukan sejak dahulu.

Posisi tidur di lantai seakan menjadi tradisi turun temurun yang tak bisa dihilangkan.

Tetapi, apakah aman anak tidur di lantai?

Baca Juga: Walau Terasa Adem dan Nyaman, Terlalu Sering Tidur di Lantai Ternyata Bisa Picu 3 Efek Negatif Ini Bagi Kesehatan

Dilansir Momjunction, sebenarnya boleh-boleh saja jika anak tidur di lantai.

Malah menurut standar keamanan pemerintah di Kanada menyatakan bahwa anak-anak di bawah usia satu tahun perlu tidur telentang di permukaan yang keras.

Karena lantai merupakan permukaan yang kokoh maka diperbolehkan untuk anak tidur di atasnya.

Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak masing-masing, mintalah pendapat mereka sebelum Moms memutuskannya.

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika anak tidur di lantai.

Anak yang tidur di lantai merasa lebih nyaman sehingga kualitas tidurnya menjadi lebih nyenyak.

Moms juga tidak perlu memindah-mindahkan anak agar mereka bisa mendapatkan cukup istirahat.

Lantai memberikan ruang yang luas bagi anak untuk tidur dengan bebas.

Ketika tidur anak memiliki kebiasaan berguling, sedangkan tidur di lantai tidak akan membahayakan mereka karena anak tidak akan jatuh.

Baca Juga: Pantas Orang Jepang Suka Tidur di Lantai, Ternyata Bisa Manjur Redakan Masalah Kesehatan Salah Satunya Insomnia

Apabila anak tidur di lantai, lakukan beberapa tips berikut ini agar aman:

1. Pastikan anak tidur menggunakan alas seperti kasur lipat dengan seprai, hindari penggunaan bantal atau kasur yang empuk karena dikhawatirkan menyebabkan mati lemas.

2. Jika tinggal di daerah iklmin tropis yang hangat, pastikan ruangan berventilasi baik atau memiliki langit-langit agar anak tidak kepanasan.

3. Pastikan untuk menyapu dan mengepel lantai setiap hari untuk menjauhkan dari debu, tungau, dan serangga dari lantai.

4. Jangan tidur dekat keset lantai karena dapat menyebabkan alergi pada anak.

5. Tempatkan anak di tempat yang aman pastikan ruangan tidak ada tirai atau gorden yang mungkin bisa membahayakannya.

6. Pastikan semua kabel dan colokan listrik terikat dengan rapi agar tidak kusut dan mencegah anak menyentuhnya.

7. Jika Moms tinggal di daerah yang lembap dan rawan nyamuk, usahakan semua pintu dan jendela tertutup ketika anak tidur.

8. Gunakan kelambu khusus jika diperlukan.

Baca Juga: Tidur di Lantai Memang Bikin Adem Tapi Kalau Keseringan Justru Datangkan Bahaya, Segera Hentikan Kalau Gak Mau Nyawa Sendiri yang Jadi Taruhannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bahaya Anak sering tidur di lantai

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Saat cuaca sedang panas, pasti Anda akan merasa panas dan akan menyalakan kipas angin, sambil minum minuman dingin tentunya. Mungkin kalau Anda memiliki AC di rumah, benda ini pasti akan menjadi sahabat Anda ketika cuaca panas. Anak-anak juga tidak lepas dari kebutuhan ini. Keseringan anak adalah tidur di atas lantai sambil menyalakan kipas angin. Tapi, tahukah Anda kalau mengarahkan kipas angin secara langsung ke arah anak kecil dapat menyebabkan penyakit? Apalagi kalau langsung ke arah wajah, ini dapat dapat menyebabkan penyakit Bell Palsy.

Bell Palsy terjadi karena membengkaknya saluran saraf Fasialis (wajah) yang melewati telinga. Beberapa ahli menyatakan penyebab BP berupa paparan angin dingin di salah satu sisi wajah secara terus menerus, ada juga yang menyatakan hal itu disebabkan oleh virus herpes yang menetap di tubuh dan teraktivasi kembali karena trauma, faktor lingkungan, stres dll. Sebagian penderita dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi tetap disarankan untuk menjalani terapi dan pengobatan.

Tanda-tanda jika seseorang terkena penyakit ini terutama anak kecil adalah Pada saat tersenyum, misalnya, maka bagian bibir yang satu sisi dengan pembengkakan saluran saraf akan sulit untuk bergerak mengikuti pola senyuman. Begitupun apabila anak hendak mengernyitkan alis, maka pada alis di sisi pembengkakan akan sulit terangkat.

Manfaat tidur dilantai

Tidur di lantai sebenarnya memang punya manfaat kesehatan tersendiri bagi tubuh, misalnya saja peredaran darah yang lebih lancar dan postur tubuh jadi lebih baik. Bahkan, ketika Anda merasa sakit punggung atau sakit leher, tidur di lantai akan membantu mengatasinya lho, bahkan skoliosis juga bisa dicegah. Selain itu, ada dua manfaat lain di sisi pikiran dan relaksasi, di mana tidur di lantai memberikan kenyamanan bagi pikiran dan memurnikan jiwa.

Resiko yang harus dihadapi karena tidur di lantai

Kasur diciptakan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan sepanjang tidur, dan inilah mengapa tubuh tidak mudah masuk angin atau demam. Sementara tidur di lantai yang lembab dan dingin memang nyaman pada awalnya, namun bila dilakukan terlalu sering akan membuat tubuh terasa sakit, demam dan masuk angin.

Ancaman serangga dan kuman

Tidur tanpa alas bisa meningkatkan ancaman terhadap serangga dan kuman, yang bisa kapan saja menggigit dan menyebabkan penyakit tertentu. Selain itu, sebagian orang juga mengalami mimpi buruk ketika mencoba tidur di lantai.

Read more: http://doktersehat.com/tidur-di-lantai-itu-bahaya-nggak-sih/#ixzz36tTmEUea

Bahayakah anak sering tidur di lantai?

Pada dasarnya, tidak terdapat larangan khusus untuk anak yang gemar tidur di lantai. Akan tetapi, lantai rumah yang kotor rentan menjadi tempat bersarangnya kuman-kuman dan debu yang dapat berisiko memicu terjadinya penyakit tertentu, seperti alergi, infeksi saluran napas, infeksi saluran pencernaan, dan sebagainya.

Apa akibat sering tidur di lantai?

Risiko kesehatan yang mungkin timbul dari tidur di lantai tanpa alas adalah paparan kuman dan bakteri yang menempel di lantai. Tidur di lantai sebenarnya tidak menyebabkan penyakit apa pun secara langsung, kecuali jika lantai kotor, maka debu dan kotoran bisa terhirup.

Sehatkah tidur di lantai?

Tidur di lantai bisa membantu menyelaraskan dan meluruskan tulang belakang dan leher, yang bisa menghasilkan postur tubuh yang lebih baik. Postur tubuh yang lebih baik tidak hanya dapat meredakan ketegangan leher dan bahu, tetapi juga mengurangi risiko migrain dan sakit kepala, skoliosis, dan nyeri sendi.