Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?

Pada umumnya bayi mulai merangkak pada usia 7-10 bulan. Namun, setiap bayi memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda. Jadi, Mama tidak perlu terlalu khawatir jika si Kecil di usia tersebut sembilan bulan belum bisa merangkak.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidak semua bayi melalui tahapan merangkak sebelum ia bisa berdiri dan berjalan. Beberapa anak malah ada yang tidak merangkak dan langsung bisa berdiri dan berjalan. Hal ini wajar, selama si Kecil mengalami kemajuan dalam kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk bergerak.

Keterlambatan anak dalam merangkak biasanya semakin tinggi bila ia terlahir prematur, yakni lahir sebelum usia kandungan 37 minggu.

Namun, si Kecil yang prematur pun akan siap merangkak pada waktunya jika tubuhnya sudah siap. Supaya si Kecil siap untuk merangkak, Mama bisa membimbingnya dengan melakukan beberapa cara berikut ini.

Simak cara melatih bayi merangkak yang sudah Popmama.com siapkan untuk Mama!

1. Ajak si Kecil main sambil tengkurap

Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?
freepik.com/freepik

Sebagai permulaan, Mama bisa ajak si Kecil main sambil tengkurap, cukup dalam beberapa menit, kemudian durasi waktunya bisa Mama tingkatkan secara bertahap. Bermain dengan posisi tengkurap ini akan membantu perkembangan kekuatan otot bahu, punggung, batang tubuh, dan tangan sebagai pondasi merangkak.

  • 10 Rekomendasi Cream Wajah untuk Bayi yang Aman
  • 7 Tips agar Bayi Tidak Terbangun di Malam Hari
  • Nistagmus pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Perawatannya

2. Pancing si Kecil meraih mainannya

Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?
freepik.com/tzido

Mama bisa letakkan mainan atau benda favorit si Kecil di depannya, sejauh jangkauannya. Ini akan membuat si Kecil mendorong tubuhnya untuk meraih mainannya. Jika ia sudah dapat menopang tubuhnya dengan kaki dan tangan, Mama bisa meletakkan telapak tangan Mama di belakang telapak kakinya sebagai pijakan si Kecil untuk mulai bergerak.

3. Siapkan tempat nyaman dan aman untuk merangkak

Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?
freepik.com/photoikigai

Mama harus pastikan tempat si Kecil belajar merangkak aman dan nyaman baginya. Mama boleh memenuhi satu ruangan dengan mainan dan barang menarik bagi si Kecil, tapi pastikan mainan tersebut aman. Selain itu, pastikan juga mainan, lantai, dan tempat bermainnya bersih sehingga kesehatan si Kecil pun bisa tetap terjaga.

4. Hindari menggunakan baby walker

Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?
freepik.com/photoikigai

Penggunaan baby walker yang terlalu sering bisa mengganggu perkembangan otot dan juga mengurangi waktu berlatih si Kecil untuk merangkak. Selain itu, Mama juga perlu membatasi penggunaan kursi bayi, ayunan, bouncer, dan gendongan. Pastikan si Kecil punya cukup banyak waktu untuk berlatih bergerak secara mandiri.

5. Tidak perlu memaksakan si Kecil belajar merangkak

Bayi 10 bulan belum bisa merangkak apakah normal?
freepik.com/prostooleh

Untuk mendorong si Kecil merangkak, Mama bisa memperlihatkan si Kecil bagaimana caranya merangkak agar si Kecil bisa melihat contohnya dari Mama. Namun, jika si Kecil belum siap sebaiknya jangan dipaksakan untuk belajar merangkak ya, Ma.

Tidak ada patokan waktu dan cara untuk melatih si Kecil merangkak. Mama harus ingat bahwa beberapa anak tidak merangkak dan bisa langsung berdiri dan berjalan.

Itu dia lima cara melatih bayi merangkak. Apabila si Kecil tidak menunjukkan minat atau perkembangan kemampuan bergerak, sebaiknya konsultasikan segera dengan dokter spesialis anak.

Memasuki usia 6-9 bulan, bayi diharapkan sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan. Di usia ini juga, seharusnya bayi sudah mulai belajar merangkak. Namun, sebelum mulai belajar merangkak, bayi harus melalui beberapa tahap motorik kasar terlebih dahulu, mulai dari tengkurap hingga duduk. 

Merangkak merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang bayi. Gerakan merangkak menjadikan seluruh anggota tubuh bayi jadi terlatih, yaitu leher, tangan, sendi, dan otot. Selain itu, merangkak juga akan meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata serta ketajaman penglihatan di kemudian hari.

Apabila bayi pada usia 7 bulan belum dapat merangkak, orang tua perlu memberikan stimulasi. Lantas, apa saja yang bisa orang tua lakukan untuk merangsang bayi belajar merangkak?

Berikut lima stimulasi agar bayi cepat merangkak, yaitu:

Rangsang Bayi agar Dapat Mengangkat Tubuhnya

Seringlah memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap (tummy time) sejak dini dengan bertumpu pada perutnya. Dengan demikian, bayi akan terstimulasi untuk mengangkat kepala dan bergerak dengan perutnya. Bermainlah dengan bayi beberapa menit dengan posisi tengkurap. Posisi tengkurap merupakan kemampuan awal bayi untuk dapat merangkak.

Beri Contoh Gerakan Merangkak

Beri contoh yang baik jika ingin bayi cepat merangkak. Biarkan bayi melihat Anda merangkak atau merangkaklah bersama-sama dengan bayi. Ingat, agar bayi dapat merangkak, harus dilakukan secara bertahap.

Letakkan mainan di depan bayi dan ambil perhatiannya. Agar bayi tertarik, goyangkan permainan tersebut sehingga ia ingin menggapainya. Selain itu, stimulasi dapat juga dilakukan dengan cara meletakkan mainan sedikit jauh dari bayi, lalu biarkan ia mengambilnya (reaching and grabbing). 

Anda juga bisa memancing bayi dengan menggunakan bola yang menggelinding sehingga ia tertarik untuk mengejarnya. Jangan lupa untuk bertepuk tangan atau memberikan pujian ketika ia berhasil meraih bola tersebut. Jika Anda selalu melatih bayi seperti ini, bayi akan dapat merangkak dengan cepat.

Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah membiarkan bayi bermain dengan menggunakan baby walker. Alat ini dipercaya akan membuat bayi dapat cepat berjalan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby walker membuat bayi malas merangkak. 

Oleh sebab itu, sering turunkan si kecil dari baby walker atau lebih baik hindari penggunaan baby walker. Letakkan bayi di ruangan atau di lantai, tetapi harus bersih, ya. Dengan demikian, si kecil akan terangsang untuk merangkak. Jangan lupa, beri alas matras atau karpet serta pastikan aman dari benda-benda berbahaya, seperti stop kontak.

Keterlambatan merangkak pada bayi dapat juga dipengaruhi faktor otot dan tulang yang masih agak lemah. Anda dapat membantunya dengan memberikan stimulasi lewat terapi pijatan. Terapi ini membantu mengembalikan funsi otot, syaraf, dan tulang, serta melatih keseimbangan. Lakukan pemijatan pada bayi agar mempermudah bayi merangkak. Memijat bayi tidak perlu dilakukan ke dukun tradisional, Anda dapat melakukannya sendiri. 

Setiap anak memiliki perkembangan masing-masing dan kemampuan yang berbeda-beda. Cepat atau tidaknya bayi mulai merangkak disebabkan beberapa faktor, seperti asupan nutrisi, obesitas, kurangnya stimulasi, keterlambatan perkembangan, dan sebagainya. Sebagai penunjang agar anak Anda cepat merangkak adalah beri asupan nutrisi yang mencukupi. Dengan demikian, pertumbuhan tulang bayi akan lebih baik sehingga berpengaruh terhadap kemungkinan merangkak lebih cepat.

Jika hal di atas masih tidak membantu, sebaiknya diskusikan dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab pasti keterlambatan bayi dalam merangkak. Semoga dapat membantu dan bermanfaat. (AH)

Normalkah bayi 10 bulan belum bisa merangkak?

Sebagian besar bayi sudah mulai belajar merangkak di usia sekitar akhir 6 bulan atau sekitar 7-10 bulan. Namun, jika Si Kecil belum bisa merangkak meski usianya sudah mencapai 9 bulan, bukan berarti perkembangannya terganggu. Bayi dengan tumbuh kembang yang normal dan sehat pun ada yang terlambat merangkak.

Paling lambat bayi bisa merangkak umur berapa?

Walau begitu, bayi dapat merangkak mulai usia 7 hingga 10 bulan. Jadi, jika bayi ibu belum ada tanda-tanda belajar merangkak ketika memasuki 7 bulan, jangan terlalu khawatir dan cobalah untuk selalu melatih otot perut dan kakinya.

Apa penyebab bayi susah merangkak?

“Belum ada bukti ilmiah bahwa tidak merangkak akan menyebabkan kelainan pada anak. Tapi perlu diketahui, terlewatinya keterampilan merangkak ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti bayi mengalami kurang darah, memiliki penyakit jantung bawaan, ada kelainan otak, atau kelainan otot.

Apa dampak jika anak tidak merangkak?

Dengan tidak merangkak, otot bagian atas tubuh anak, termasuk otot tangan, menjadi kurang terlatih. Efek akan terlihat pada kemampuan anak menyangga tubuh bagian atas, yang diperlukan ketika anak menulis, berpakaian, memanjat atau mengangkat tubuh keluar dari kolam renang.