Berapa lama Ashabul Kahfi ditidurkan oleh Allah?

Berapa lama Ashabul Kahfi ditidurkan oleh Allah?

Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun. [QS. Al-Kahf (18): 26]


Ada yang menarik perhatian saya tentang berapa lamanya para pemuda ashabul kahfi yang ditidurkan Allah di dalam gua. Apakah tidur selama 300 tahun atau 309 tahun seperti disebutkan ayat di atas?

Surat Al-Kahfi termasuk surat yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah atau termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah.

Dinamakan sebagai surat Al-Kahfi karena di dalamnya ada cerita tentang para pemuda bersama seekor anjing yang lari dan bersembunyi di dalam gua karena mempertahankan keimanan mereka untuk tetap menauhidkan Allah dari pemaksaan seorang raja kepada rakyatnya agar kembali menyembah tuhan selain Allah. Dan siapapun yang tidak mau kembali kepada kepercayaan tersebut, maka mereka akan disiksa dan juga dibunuh (QS. Al-Kahfi: 9 – 26).

Keutamaan surat Al-Kahfi seringkali dihubungkan dengan hari Jumat dimana jika kita membaca surat tersebut di hari Jumat, maka cahaya akan selalu menyinari di antara dua Jumat, seperti yang sering kita baca dalam hadits berikut:

“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat, dia akan diminati cahaya di antara dua Jumat.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Shahih dalam Sohibul Jami No. 6470)

Dalam hadits tersebut disebutkan “cahaya” di antara dua Jumat. Allah seringkali membuat perumpamaan dari gelapnya malam sebagai perumpamaan tidak bisa melihatnya seseorang menjadi terangnya siang karena disinari oleh cahaya sehingga seseorang bisa melihat. Cahaya adalah petunjuk yang dilambangkan dengan sumber segala sumber cahaya di bumi yaitu matahari.

Seperti dalam surat Al-Kahfi berikut ini dimana sinar/cahaya matahari saat terbit di pagi hari condong ke kanan dan saat terbenam di sore hari condong ke kiri yang menuntun para pemuda penghuni gua disaat tidurnya yang panjang dapat membolak-balikkan badannya ke kanan dan kiri agar tetap mendapatkan hangatnya sinar matahari dan juga agar tubuhnya tidak lembab dan terurai dimakan tanah.

QS. Al-Kahf (18): 17-18
Dan engkau akan melihat MATAHARI KETIKA TERBIT, CONDONG dari gua mereka ke SEBELAH KANAN, dan APABILA MATAHARI itu TERBENAM, MENJAUHI mereka ke SEBELAH KIRI sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan KAMI BOLAK-BALIKKAN MEREKA KE KANAN DAN KE KIRI, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

Di malam haripun cahaya matahari tetap dapat kita lihat dengan pantulan sinarnya oleh satelitnya bumi yaitu bulan. Ya, matahari dan bulan adalah petunjuk bagi para pengamat yang berada di bumi yaitu kita semua dimanapun manusia itu berada sebagai tanda perhitungan waktu.

QS. Al-An’am (6): 96
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) MATAHARI dan BULAN untuk PERHITUNGAN. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

QS. Yunus (10): 5
Dialah yang menjadikan MATAHARI BERSINAR dan BULAN BERCAHAYA, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui BILANGAN TAHUN, dan PERHITUNGAN (WAKTU). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Kembali kepada ketertarikan saya tentang berapa lamanya para pemuda yang menghuni gua (ashabul kahfi) itu ditidurkan oleh Allah? Pendekatan yang dipakai adalah seperti yang Allah jelaskan mengenai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui atau mau mengambil pelajaran (ulul albab), yaitu pendekatan perhitungan oleh pengamat dari bumi atas benda yang diamati yaitu matahari dan bulan sehingga menghasilkan perhitungan waktu (kalender) masehi dan hijriyah.

Kalender masehi didasarkan dari sistem bumi mengelilingi matahari selama setahun yang terdiri 12 bulan (solar system calender). Selama 365 hari atau 12 bulan atau satu tahun, bumi mengelilingi matahari.

Kalender hijriyah didasarkan dari sistem bulan mengelilingi bumi (lunar system calender). Karena bulan adalah satelitnya bumi, maka selama 354 hari atau 12 bulan atau satu tahun, bulan bersama-sama dengan bumi mengelilingi matahari.

Perbedaan perhitungan sebanyak 11 hari antara kalender masehi (365 hari) dengan kalender hijriyah (354 hari) dapat kita ketahui penjelasannya dari ayat-ayat lainnya dalam Al-Qur’an, yaitu pada QS. 6: 96 dan QS. 10: 5 di atas bahwa matahari dan bulan sebagai perhitungan waktu.

Dan kenapa penyebutan matahari lebih dahulu daripada bulan? Jawabannya ada tiga pendekatan, yaitu berdasarkan: sumber cahaya, ukuran dan jarak dari matahari dan bulan menurut para pengamat yang berada di bumi, yaitu Anda semua yang sedang membaca tulisan ini.

1. Sumber Cahaya.

Matahari:

Matahari adalah sumber segala sumber cahaya bagi kelangsungan semua makhluk hidup yang tinggal di bumi (manusia, hewan dan tumbuhan).

Bulan:

Bulan tidak mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sinarnya sendiri. Cahaya bulan berasal dari sinar matahari yang dipantulkan bulan ke arah bumi dan ditangkap oleh indra penglihatan manusia.

2. Ukuran.

Matahari:

Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter bumi, dan massanya sekitar 2×1030 kilogram, atau 330.000 kali massa bumi.

Bulan:

Ukuran bulan memiliki diameter mencapai 3.500 km, atau hampir 1/4 diameternya bumi yang mencapai 12.700 km.

3. Jarak.

Matahari ke bumi:

Jaraknya sekitar 150 juta km atau waktu tempuh dari sinar matahari untuk sampai ke bumi sekitar 8 menit.

Bulan ke bumi:

Jarak antara bulan dengan bumi bervariasi, berkisar dari titik terdekat (perige) 356.400 km hingga titik terjauh (apoge) 406.700 km. Jika dirata-rata berjarak 384.000 km.

Selain tiga pendekatan di atas dan untuk mengetahui bagaimana perhitungan yang mendekati kebenaran sesungguhnya atas lamanya ashabul kahfi tidur di dalam gua. Apakah selama 300 tahun ataukah selama 309 tahun, yaitu 300 tahun dan ditambah 9 tahun?

Ternyata kedua jawaban tersebut mengandung kebenaran, yaitu menghitung dengan menggunakan sinergi sistem kalender matahari (masehi) dan ditambah sistem kalender bulan (hijriyah).

Berikut ilustrasinya:

Perbedaan 9 tahun antara tahun Masehi (M) dengan tahun Hijriyah (H) dapat dihitung sebagai berikut:

1 tahun Masehi = 365 hari
1 tahun Hijriyah = 354 hari –
Beda setiap tahun = 11 hari

Maka:

11 hari x 300 tahun masehi = 3.300 hari

Jika disetahunkan, maka harus dibagi jumlah hari dalam setahun pada tahun masehi.

3.300 hari : 365 hari = 9,04 tahun

Atau dibulatkan = 9 tahun

Subhanallah! Begitulah caranya Allah membuat perhitungan yang sangat teliti. Mau memakai cara perhitungan dengan kalender matahari (300 tahun) maupun kalender bulan (309 tahun), keduanya sama-sama mengandung kebenaran.

QS. Al-Kahf (18): 26
Dan mereka tinggal dalam gua selama TIGA RATUS TAHUN (PERHITUNGAN MASEHI) dan DITAMBAH SEMBILAN TAHUN (309 TAHUN, PERHITUNGAN HIJRIYAH).

Itulah tanda-tanda kebesaran-Nya bagi kaum yang mau berpikir dan mengambil pelajaran. Dan marilah kita selalu membaca Al-Qur’an dan maknanya yang banyak mengandung petunjuk dan hikmah serta pasti mengandung kebenaran.

*Ilustrasi foto dibuat menggunakan aplikasi: canva.com

Sumber bacaan:
• https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tof.myquranina
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Matahari
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bulan
• http://islamidia.com/kisah-lengkap-7-pemuda-ashabul-kahfi-yang-ditidurkan-allah-selama-309-tahun-di-dalam-gua/
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalender • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masehi
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyah

Semoga bermanfaat. Wallahu alam bishshawab.

Salam hangat,
Hendro N. Herbanto | Writerpreneur, entrepreneur & composer

Ditulis Kembali @Cileungsi Bogor, 7 September 2018 / 26 Dzulhijjah 1439 H

#artikehidupan #renungan #hikmah #matahari #bumi #bulan #kalender #masehi #hijriyah #gua #penghunigua #ashabulkahfi #jumat #islam #pengetahuan #pikir #ilmu #amal

Note:
Jika artikel ini bermanfaat, sila dibagikan dan marilah kita semua sama-sama belajar dan berproses serta berlomba-lomba dalam menyebarkan pesan kebenaran dan kebaikan kepada seluruh alam.


Berapa lama Allah SWT menidurkan para pemuda Ashabul Kahfi?

Kisah Ashabul Kahfi merupakan kisah para pemuda yang hidup dalam keadaan tertidur selama 309 tahun di gua. Hal ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat 9-26.

Ashabul Kahfi hidup di zaman apa?

Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa AS. Pada masa itu, mereka hidup di tengah banyaknya kezaliman dan juga di tengah masyarakat penyembah berhala.

Siapa nama anjing Ashabul Kahfi?

Nama 7 pemuda ashabul kahfi dan anjingnya yakni, Makslimina, Yamlikha, Martunus, Kastunus, Bairunus, Yathbunus dan Thamlika. Sedangkan nama anjingnya yakni Qithmir. Pendapat lain seperti dari Syab Al-Jubai mengatakan bahwa nama anjing tersebut adalah Hamran. Namun, hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.

Kenapa anjing Ashabul Kahfi bisa masuk surga?

Anjing yang bernama Tawarum atau Huban dengan bulu yang berwarna kuning itu kemudian mati sebelum ketujuh pemuda ashabul kahfi tersebut bangun dari tidurnya. Selain itu, anjing ini memiliki keistimewaan sebab ia telah dijamin oleh Allah SWT sebagai hewan penghuni surga karena kesetiaannya.