Berapa lama panen porang dari katak

BUDIDAYA PORANG

Tanaman porang atau amorphophallus muelleri adalah salah satu tanaman herbal yang bisa tumbuh sampai 1,5 meter tingginya dan  mampu  menghasilkan  sejumlah umbi-umbian  yang banyak.  Tanaman ini umumnya tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati. Selain itu, tanaman ini juga memiliki kandungan zat glucomanan dan biasa dijadikan sebagai bahan utama untuk produk lem, jelly, tepung, kosmetik dan juga penjernih air

Dalam satu hektar lahan umumnya bisa ditanam hingga 40 ribu bibit porang.  Waktu panen budidaya porang ini berkisar 1,5 tahun pasca penanaman dengan setiap tanaman yang akan memiliki berat sekitar 2 kg. itu artinya, setiap hektar akan mampu menghasilkan 80 ton porang.

Dengan harga jual yang hanya Rp 10 ribu per kg, maka pada setiap hektar lahan porang akan mampu menghasilkan keuntungan sebanyak Rp 800 juta. Keuntungan tersebut belum termasuk panen katak atau buahnya.

Ketika menjelang masa panen umbi porang, katak ini bisa dipanen hingga 2 kali lebih banyak. Para petani di Jawa Timur umumnya menjual katak porang dengan harga Rp 230 ribu per kg.

Tata Cara Budidaya Tanaman Porang

Syarat tumbuh agar tanaman porang bisa tumbuh secara maksimal dan juga subur, yaitu:

Tanaman porang memang mampu tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun, untuk memperoleh hasil yang baik, Anda disarankan untuk menyiapkan suatu tanah yang gembur dan juga subur, serta tidak tergenang air. Pastikanlah tingkat keasaman tanah berada antar 6-7 pH.

Tanaman porang membutuhkan naungan agar bisa tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungannya harus minimal 40%. Umumnya, naungan yang tepat adalah pepohonan jenis jati, mahone, dan juga sonokeling.

Tanaman ini mempunyai sifat khusus, yaitu toleransi yang sangat tinggi pada naungan ataupun tempat teduh. Tanaman bisa tumbuh dengan ketinggian 0-700 mdpl. Tapi, ketinggian yang paling ideal untuk melakukan budidaya porang adalah 100 – 600 mdpl.

Teknik Budidaya Porang

Budidaya porang bisa dilakukan dengan cara generatif ataupun vegetatif. Umumnya, memerlukan waktu kurang lebih selama  4 tahun agar bisa berbunga dan menghasilkan suatu biji. Teknik pengembangbiakkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

  • Pengembangbiakkan dengan Bintil atau Katak

Katak adalah suatu bintil yang berwarna agak coklat kehitaman yang umumnya ada di pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Di saat masa panen, katak akan disimpan, hingga saat musim hujan tiba agar bisa langsung ditanam di lahan yang sudah disiapkan. Umumnya, 1 kg katak berisi hingga 100 butir katak.

  • Pengembangbiakkan dengan Biji atau Buah

Setiap empat tahun sekali, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang nantinya akan menjadi biji ataupun buah. Dalam satu tongkol buah akan menghasilkan biji sampai 250 butir yang digunakan sebagai suatu bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dulu sebelumnya.

  • Pengembangbiakkan Dengan Umbi

Umbi dengan ukuran yang kecil didapat dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga harus dikurangi terlebih dahulu. Hasilnya, akan dikumpulkan dan juga dimanfaatkan sebagai bibit tanaman. Adapun untuk umbi yang berukuran besar akan bisa dipecah sesuai dengan ukuran yang diinginkan lalu ditanam pada suatu lahan yang sudah disiapkan.

3.Cara Mempersiapkan Lahan dan Menanam Porang

Disarankan untuk menanam porang yang berada di bawah naungan pohon seperti pohon jati dan pohon mahoni. Namun, Anda juga harus bisa menanam porang pada lahan yang terbuka asal bisa diberikan naungan seperti paranet intensitas sinar matahari tidak terlalu terik atau berlebihan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus disiapkan untuk menentukan lahan porang, yaitu:

  • Bersihkanlah lahan yang hendak digunakan dari gulma dan juga berbagai sisa tanaman
  • Setiap 4 Ha jadikanlah 1 blok dan buatlah jalan pemeriksaan dengan lebar 2 m sebagai batas balok.
  • Pasanglah ajir dengan jarak sebesar 1 m x 1 m baik itu untuk umbi ataupun untuk kataknya
  • Buatlah suatu jalur dengan menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang sudah ditanam pada jalur yang sebelumnya sudah dicangkul
  • Buatlah lubang tanam untuk bibit dengan menggunakan umbi dan ukuran lobang tersebut adalah sekitar 20x20x20 cm.
  • Berikanlah pupuk dasar sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg per lubang dan dicampur dengan top soil, sedangkan untuk katak pupuk bokashi harus dicampur dengan tanah yang ada disekitar ajir.

Setelah lahan yang tepat dan strategis untuk menanam porang sudah ditemukan. Anda harus memperhatikan cara dalam menanam porang. Tanaman porang akan sangat baik ditanam ketika musim hujan, atau di bulan November – Desember. Berikut ini adalah tahap menanam budidaya porang.

  • Bibit yang sebelumnya sudah dipilih harus dimasukkan satu persatu pada lubang tanam dengan letak bakal tunas yang harus menghadap atas.
  • Setiap lubang diisi 1 bibit porang dan berjarak 1 m x 1 m
  • Tutuplah lubang tanam dengan tanah yang memiliki tebal 3 cm.

Cara Pemeliharaan Dalam Budidaya Porang

  1. Pembersihan Gulma
  2. Peninggian Guludan

Timbunlah pangkal batang porang dengan tanah yang ada di sekitarnya. Hal ini dilakukan agar guludan semakin tinggi. Peninggian ini berfungsi agar bisa menjaga ketegakan pada tanaman porang.

Gunakanlah jenis pupuk kompos untuk pemupukan pertama dan lakukanlah sebelum prosesnya ditanam. Pemupukan kedua bisa menggunakan jenis pupuk organik atau anorganik seperti NPK atau TSP dan dilakukan ketika tanaman porang sudah mulai tumbuh.

Lakukanlah penjarangan ketika sudah terlalu banyak tanaman porang yang tumbuh di dalam satu lubang tanam. Hal ini sangat penting dilakukan agar umbi bisa tumbuh dengan besar.

Waktu Panen Porang

Tanaman porang baru bisa pertama kali dipanen jika umurnya sudah mencapai usia dua tahun porang yang siap dipanen akan berbentuk umbi besar dengan berat yang tidak lebih dari 1 kg per umbinya.

Adapun untuk umbi yang masih kecil, bisa ditanggalkan untuk dipanen kembali di tahun selanjutnya. Setelah itu, Anda bisa kembali memanen tanaman porang setahun sekali tanpa harus kembali menanam umbinya. Ciri-ciri porang yang sudah siap dipanen adalah yang memiliki daun kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang mampu menghasilkan umbi seberat 2 kg.

Jadi, dalam 40 ribu tanaman yang ada pada satu hektar lahan, Anda bisa panen sebanyak 80 ton umbi di tahun kedua. Setelah umbi tersebut panen, umbi harus dibersihkan dari lahan dan juga akarnya, lalu dipotong dan dijemur. Ingatlah untuk tetap memotong umbi dengan benar, karena cara memotong yang Anda lakukan akan menentukan kualitas porang yang akan Anda hasilkan.

Penulis: Pepy Yunita, SP ( dari berbagai sumber informasi)

Bagi para pemula yang memulai budidaya porang, tentu Anda memerlukan panduan yang jelas dan sesuai dari ahlinya.

Budidaya porang sendiri saat ini, sedang banyak dibicarakan dikarenakan memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.

Karena umbi tanaman porang mengandung zat Glucomanan yang memiliki banyak manfaat di bidang industri makanan dan juga kesehatan.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya porang, bersiaplah untuk mendapatkan hasil panen hingga lebih dari 176 juta sekali panen. Tentu saja, ini bukan hal yang mengherankan, karena komoditas porang sedang banyak dicari saat ini.

Dengan hasil panen yang menggiurkan, Anda bisa melihat peluangnya secara lengkap mengenai prospek bisnis porang kedepannya. Berikut penjelasan secara lengkapnya:

Prospek Bisnis Porang

Tanaman porang yang hidup dilahan bebas atau hutan, saat ini menjadi primadona yang bernilai ekspor.

Dikutip dari Kementerian Pertanian, Potensi pengembangan porang jelas besar sebab Indonesia memiliki lahan marginal yang luas, budidaya porang 2021 terkhusus untuk ekspor.

Hal ini tentu menjadi peluang bisnis, utamannya untuk dulur pemula yang ingin berkembang dalam usaha agribisnis.
Salah satu keunggulan yang dimiliki porang yaitu toleran terhadap naungan antara 40% sampai 60%.

Banyaknya manfaat dari tanaman porang tentu saja meningkatkan nilai jualnya, beberapa petani yang sudah lama membudidayakan tentu tidak hanya menjual dalam bentuk umbi utuh. Porang bisa dijual dalam bentuk chip maupun umbi yang dihitung per kg.

Jika berupa chip, maka porang yang dijual dalam bentuk kering atau sudah dijemur terlebih dahulu. Sedangkan dalam bentuk umbi, maka dijual setelah panen terjadi dan dalam kondisi basah.

Keduanya memiliki perbedaan harga, menurut beberapa data mengenai harga jual untuk ekspor sendiri lebih tinggi dalam bentuk kering. Ada beberapa industry juga yang menerima dalam bentukan umbi atau dalam kondisi porang basah. Anda bisa menyesuaikan pemasaran porang sesuai dengan harga jual yang berbeda-beda.

Untuk lebih mengenal tanaman porang secara jelas, sebelum membudidayakan porang Anda bisa menyimak ulasan berikut ini:

Apa Itu Tanaman Porang ?

Porang (Amorphopallus muelleri) merupakan tanaman herbal yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter, tanaman ini merupakan tanaman penghasil umbi yang banyak hidup di hutan tropis.

Secara fisik, tanaman porang tumbuh dengan tangkai tunggal atau batang bercorak belang-belang hijau-putih. Tanaman porang hanya bisa tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati.  

Selain itu, porang juga digunakan untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir diekspor ke Jepang. Selain dimanfaatkan oleh banyak industry, tanaman porang ini memiliki persamaan dengan umbi suweg.

Meskipun begitu, keduanya tetaplah berbeda sebab manfaat dan peruntukkannya dari segi industry pengolahan cukup banyak pada porang. Penasaran dengan budidaya porang yang tepat dan cocok untuk para pemula?

Salah satu petani senior porang yang sukses membudidayakan tanaman porang yaitu Pak Paidi di Madiun mengatakan bahwa membudidayakan porang tidak hanya dilahan terbuka saja tapi juga bisa pada lahan bekas sawah.

Beliau sudah lama menerapkan system budidaya yang berbeda dan menjadi salah satu inovasi bagi beberapa petani porang.  Anda juga bisa melihat video mengenai tips budidaya porang untuk pemula berikut ini:

Meskipun begitu, tanaman yang memiliki banyak manfaat dan potensi ini tentu memiliki syarat tumbuh yang bisa Anda terapkan, berikut penjelasannya:

Syarat Tumbuh Budidaya Porang

Agar budidaya tanaman porang mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya dulur perlu memperhatikan syarat-syarat tumbuh tanaman porang sebagai berikut:

Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, maka siapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air. Selain itu, pastikan keasaman tanah berada pada pH 6 – 7.

Selain itu, dilansir litbang.pertanian.go.id tekstur tanah yang dibutuhkan untuk budidaya porang umumnya ringan hingga sedang, gembur, subur serta memiliki kandungan organik cukup tinggi.

B. Kondisi Lingkungan

Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %.

Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahono, dan sono.

C. Iklim Atau Suhu

Tanaman porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi terhadap naungan atau tempat teduh.

Tanaman tersebut dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 700 mdpl. Tetapi ketinggian yang paling baik untuk budidaya porang adalah pada ketinggian 100 – 600 mdpl.

Dengan memenuhi syarat tumbuh tanaman porang atau yang dibutuhkan untuk tanaman porang agar tumbuh secara optimal.

Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Nah, Anda bisa mencoba untuk menerapkanya dengan memahami teknis budidaya porang berikut ini:

1. Pengolahan Lahan Budidaya Porang

Lahan budidaya subur menjadi hal penting untuk meningkatkan produktifitas tanaman porang. Oleh sebab itu untuk memenuhi kualitas lahan tanam agar lebih subur perlunya teknis yang tepat untuk menghasilkan lahan yang bagus.

Lokasi terbaik untuk budidaya porang adalah di bawah naungan pepohonan. Namun, di lahan terbuka pun porang bisa tumbuh dengan baik dan normal asalkan diberi naungan seperti paranet agar intensitas sinar matahari tidak terlalu berlebih.

Adapun persiapan lahan porang yang harus dulur-dulur lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa tanaman
  2. Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
  3. Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
  4. Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
  5. Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
  6. Untuk pemupukan dasar, Anda bisa memberikan GDM Granule SAME dengan dosis 150 kg/ha dengan cara pengaplikasian 5 gram per lubang tanam. Kemudian Anda juga mengombinasikan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha dengan takaran 1 gelas air mineral/tangki, lalu semprot secara merata ke lubang tanam.

Untuk memenuhi syarat tumbuh porang, yang memerlukan lahan subur, gembur dan kaya akan kandungan organik. Pemupukan dasar dengan kombinasi lengkap GDM Granule SAME dan GDM Black BOS memiliki manfaat kompleks yang dapat meningkatkan kualitas lahan tanam.

Kombinasi keduanya berfungsi sebagai rumah bagi bekteri alami yang menguntungkan bagi tanaman, juga dapat mempercepat proses penguraian bahan organik dalam tanah. Serta Membuka pori-pori tanah lebih cepat sehingga tanah yang keras menjadi lebih gembur dan subur.

2. Pemilihan Bibit Porang

Hal krusial kedua adalah pemilihan bibit porang. Saat ini banyak penjual bibit maupun biji katak porang untuk budidaya. Meskipun begitu, Anda bisa memperhatikan beberapa hal mengenai pemilihan bibit untuk budidaya porang:

  • Bibit porang yang berasal dari bubil, biasanya memiliki bentuk yang lebih kecil dan cenderung lonjong bentuknya.
  • Selain itu, bubil yang muncul pada bagian pangkal pada daun tentu saja memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dan bentuknya bulat.
  • Sedangkan bibit porang yang berasal dari biji, biji ini ada pada satu buah yang menyimpan kurang lebih dua biji pada setiap satu tongkol buahnya.
  • Dalam satu tongkol inilah terdapat hingga 300 biji.  Maka dari itu, sistem pembibitan selain dari umbi katak juga bisa menggunakan biji porang ini.
  • Walaupun begitu, Anda juga bisa melakukan pembibitan dengan menggunakan umbi porang. Maka disarankan memilih umbi porang yang berukuran sedang sehingga lebih cepat menunjukkan pertumbuhannya.

Perkembangbiakan tanaman porang dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Secara umum, teknik perkembangbiakan porang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

A. Pembibitan dari Bintil atau Katak

  • Katak adalah bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Dalam 1 kg katak berisi sekitar 100 butir katak.
  • Katak dikumpulkan pada masa panen, kemudian disimpan hingga memasuki musim penghujan untuk langsung ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

B. Pembibitan dari Biji atau Buah

Setiap kurun waktu empat tahun, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang akan menjadi buah atau biji.

Satu tongkol buah bisa menghasilkan biji sampai 250 butir yang dapat digunakan sebagai bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dahulu.

Jika Anda memilih bibit porang dari biji, maka diperlukan perlakuan yang tepat salah satunya Sebelum dilakukan persemaian, Anda harus merendam benih yang sudah diseleksi untuk persemaian.

Perendaman benih ini bertujuan untuk menghilangkan bibit hama penyakit yang terdapat didalam benih.

Dengan begitu, benih yang akan disemaikan akan bebas dari hama penyakit. Berikut ini cara perendaman benih porang menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan:

Penyemaian bibit porang utamanya untuk bibit generatif , Anda bisa melakukan beberapa tahapan perawatan seperti:

  1. Persiapan media tanam penyemaian, disarankan melakukan penyemaian bibit porang dalam polybag tujuannya untuk menghindari gulma. Maka untuk pemupukan pada media semai dengan dosis 10 gram/polibag GDM Granule SAME kemudian kombinasikan GDM Black BOS dengan dosis 1 gelas air mineral/tangki. Lalu semprotkan secara jenuh ke polibag.
  2. Seminggu setelah semai, Anda bisa memberikan Pupuk GDM Organik Cair Spesialis Pertanian sebagai langkah perawatan persemaian. Anda bisa mengaplikasikan 500 ml/tangki kemudian disemprot secara merata pada seluruh tanaman secara interval.

C. Pembibitan dari Umbi

Untuk umbi yang berukuran kecil, diperoleh dari hasil pengurangan tanaman yang sudah terlalu rapat sehingga perlu untuk dikurangi. Hasil pengurangan ini dikumpulkan yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bibit.

Untuk umbi yang berukuran besar, umbi dipecah-pecah sesuai ukuran yang diinginkan selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.

3. Cara Menanam Bibit Porang

Bibit porang yang sudah siap tanam, bisa langsung ditanam pada lahan buddiaya. Tanaman porang paling baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November – Desember. Cara menanam porang yang benar adalah sebagai berikut:

  1. Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
  2. Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam porang yang ideal  1 m x 1 m
  3. Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm

Setelah masa tanam, maka Anda juga harus melihat proses pertumbuhan tanaman porang dan melakukan perawatan seperti:

  • Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara penyiangan gulma.
  • Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.
  • Sebaiknya penyiangan dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang untuk dijadikan pupuk organik.
  • Hama yang ditemukan menyerang tanaman porang adalah belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda.
  • Sedangkan penyakit umum porang adalah: busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercospora sp.
  • Pengendalian nematoda jenis Heterodera sering menyerang umbi porang dapat menggunakan Carbofuran, sedangkan pengendalian penyakit dapat gunakan fungisida Ridomil dan Benlate, dan pengendalian hama dapat gunakan Basudin dan Thiodan.
  • Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu dicemaskan, karena umbi porang banyak mengandung  kalsium oksalat  yang menyebabkan muntah, gatal pada  lidah dan kerongkongan bila bagian tanaman dimakan mentah.

Untuk mencegah penyakit pada tanaman porang yang disebabkan oleh jamur atau bakteri pathogen yang mengakibatkan tanaman menjadi kuning, layu, kering ataupun busuk dapat diantisipasi dengan selalu rutin mengaplikasikan perpaduan GDM SAME, GDM Black Bos dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan yang mengandung unsur hara makro mikro lengkap sehingga tanaman tumbuh sehat karena antibodi tanaman meningkat.

Selain itu bakteri yang terkandung di dalamnya akan menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk melawan jamur dan bakteri pathogen penyebab penyakit pada tanaman.

5. Cara Pemupukan Tanaman Porang

Pemupukan porang terbaik adalah dengan menggunakan pupuk secara organik. Pupuk organik terbaik yang telah terbukti bisa meningkatkan hasil panen.

Tanaman porang bisa tumbuh dengan optimal, dengan lahan yang subur. Perpaduan pupuk organik yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS.

Ketiga pupuk ini adalah pupuk terbaik yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen porang.

Sebab, produk GDM Organik mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, mengandung bakteri premium, mengandung enzime pertumbuhan dan terbukti bisa mencegah penularan penyakit, utamanya penyakit tular tanah yang dapat mempengaruhi kualitas umbi porang.

Setelah tanaman dilakukan pindah tanam pada lahan tanam, maka Anda harus melakukan pemupukan secara rutin. Berikut ini cara pemupukan porang pada lahan tanam:

b. Pemupukan Porang Pada Saat Tanaman Porang Berusia 1-18 Bulan

Nah, itulah cara pengaplikasian Pupuk Organik GDM untuk porang. Penggunaan Pupuk Organik GDM terbukti bisa meningkatkan hasil panen porang lebih banyak dan lebih besar (berkualitas). Agar Anda bisa melihat kehebatan Pupuk Organik GDM, silahkan klik //gdm.id/pupuk-porang/:

Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umurnya mencapai 2 tahun. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.

Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.

  • Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering dan jatuh ke tanah.
  • Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa dipanen 80 ton umbi pada periode pemanenan tahun kedua.
  • Setelah umbi dipanen, kemudian  dibersihkan dari tanah dan akar. Umbi kemudian dipotong lalu dijemur, memotong umbi tersebut harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan.

Nah, itulah cara budidaya porang agar bisa menghasilkan lebih dari 176 juta hanya dalam sekali panen. Jangan lupa untuk menggunakan produk GDM Organik agar hasil panennya optimal ya.

Jika dulur ingin berkonsultasi dengan tim teknis kami, bisa menghubungi melalui tombol whatsapp berikut ya:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA