Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
Tari Klasik (Foto: Adahobi.com)

PARBOABOA – Tari klasik adalah seni tari tradisional yang lahir dan berkembang di kalangan Bangsawan atau lingkungan keraton. Umumnya, tarian ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi budaya oleh masyarakat setempat.

Menurut Soedarsono (1984:3), pengertian tari tradisional adalah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah panjang dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

Tari tradisional mempunyai nilai historis yang tinggi dan berpokok pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar.

Jenis Tari Tradisional

Tari tradisional sendiri menjadi tiga jenis berdasarkan nilai artistik garapannya, yaitu tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat. Berikut penjelasannya!

1. Tari Primitif

Tari primitif merupakan ungkapan kehendak atau keyakinan dengan gerakan tari yang mempunyai tujuan tertentu. Tariannya pun sangat sederhana dalam arti belum mengalami penggarapan koreografis, baik dari segi bentuk gerakan maupun iringannya.

Saking sederhananya, tari klasik juga tidak terlalu memperhatikan penampilan busana, riasan, dan tempat pertunjukannya.

Itu sebabnya, tari primitif sudah jarang ditemui keberadaannya. Tari ini kemungkinan masih dapat ditemui di daerah terpencil atau pedalaman saja.

2. Tari Klasik

Tari klasik merupakan tarian yang sudah mencapai keindahan dan nilai estetis tinggi di dalamnya. Tarian ini disajikan dalam penampilan yang serba mewah baik dari sisi geraknya yang lembut, hingga riasan dan kostum yang dikenakan.

Tari klasik pada mulanya berkembang di lingkungan Kerajaan yang dipelihara dengan baik oleh para bangsawan hingga akhirnya memiliki aturan tertulis dan jelas.

Ciri khas tari klasik terletak pada gerakan yang sudah memiliki aturan tertentu yang diatur secara teliti, mengikat, dan tak boleh dilanggar.

Penari akan dianggap salah jika melakukan gerakan yang tidak sesuai aturan.

3. Tari Rakyat

Tari rakyat merupakan tarian sederhana dengan pola langkah dan gerakan yang relatif mudah dilakukan karena sudah mengalami penggarapan koreografis berdasarkan kemampuan penyusunnya.

Tarian ini terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang tinggal di luar tembok Kraton dan tidak terikat pada aturan-aturan yang ada pada tari klasik (Humardani, 1983 : 6).

Contoh Tari Klasik

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang hingga ditetapkannya kaidah tari yang harus ditaati, tari klasik dianggap sudah mencapai keindahannya tersendiri.

Seni tari klasik tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia dengan filosofinya masing-masing.

Berikut adalah berapa contoh seni tari tradisional klasik di Indonesia.

1. Tari Golek Menak – Yogyakarta

Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Bawana IX.

Penciptaan tari Golek Menak bermula dari ide sultan setelah menyaksikan Wayang Goleng Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari Kedu pada tahun 1941.

Proses penciptaan dan latihan untuk melaksanakan ide itu memakan waktu yang cukup lama serta melibatkan banyak pihak untuk menyempurnakannya.

2. Tari Serimpi – Jawa Tengah

Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Dilansir dari laman Radio Edukasi Kemdikbud, tari serimpi adalah tari klasik yang hanya ditampilkan di wilayah keraton saja.

Keindahan serta kelembutan gerakan para penari menjadi ciri khas dari tarian ini.

Gerakan tari yang lemah gemulai seolah menggambarkan peringai perempuan Jawa Tengah yang terkenal akan kelembutan serta sopan santunnya.

3. Tari Piring – Sumatera Barat

Contoh tari klasik selanjutnya adalah tari piring yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Sesuai dengan namanya, tari ini membutuhkan piring sebagai properti utama.

Menurut laman Kemendikbud, tari piring diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12. Kala itu, masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa.

Pada awalnya, seni tari Piring dijadikan untuk pemujaan masyarakat Minangkabau terhadap Dewi Padi atas hasil panen yang didapat.

Tetapi, kedatangan agama Islam membawa perubahan pada kepercayaan dan konsep tersebut. Kini, tari piring tidak lagi dipersembahkan kepada para dewa, tetapi justru dilakukan sebagai sarana hiburan seperti yang sering ditemukan dalam acara pernikahan atau upacara adat.

4. Tari Saman – Aceh

Tari Saman merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penyampaian dakwah dan pesan. Tarian ini mencerminkan keagamaan, sopan santun, pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan kebersamaan.

Tarian yang berasal dari suku Gayo ini biasanya ditampilkan dalam suatu perayaan penting di suatu peristiwa adat.

Tari Saman berhasil masuk dalam daftar warisan dunia tak benda yang diresmikan oleh UNESCO di Bali pada tanggal 24 November 2011.

Irama pada tari Saman lebih menekankan kemampuan kelompok untuk mengikuti gerakan dari lagu dalam puisi dan tarian yang dibawakan.

Tarian ini dilakukan tanpa alat musik tertentu dan hanya menggunakan tepukan pada gerak tubuh yang dijadikan sebagai atribut. Tarian dilakukan secara berkelompok sambil bernyanyi dengan posisi berlutut membentuk barisan panjang ke samping.

5.Tari Topeng Klana – Jawa Barat

Contoh tari klasik berikutnya adalah Tari Topeng Klana yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

Tari ini adalah jenis tarian yang berkembang di wilayah Cirebon dan biasa diiringi dengan lagu Gonjing yang dilanjutkan dengan Sarung Ilang.

Dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 8 yang diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia, tari Klana Topeng merupakan tarian yang menggambarkan kisah tentang seorang raja pemarah yang bernama Prabu Klana Sewandana yang sedang jatuh cinta kepada Dewi Candra Kirana, putri di Kediri.

Umumnya, para penari Topeng Klana memakai busana yang didominasi warna merah dan topeng yang terbuat dari emas.

Itulah informasi seputar tari klasik. Setelah memahami pengertian tari klasik beserta contohnya, tidak ada salahnya untuk mempelajarinya. Dengan demikian, kamu akan mengetahui betapa Indonesia kaya akan budaya.

Tag : #tari    #seni    #pendidikan    #budaya    #indonesia    #tari klasik    #contoh tari klasik   

Baca Juga

KPK Tahan Kakanwil BPN Riau Terkait Kasus Suap HGU Sawit

BCL Tegaskan Perut Buncitnya Karena 'Bloated', Kondisi Apa Sih Itu?

Tampil dengan Perut Berisi, BCL Curhat Sedih Jadi Korban Body Shaming

Mengenal Macam Macam Beatbox, Newbie Wajib Tahu!

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah

Tari klasik adalah tarian tradisional dari keraton di pulau jawa yang ditampilkan dalam upacara tradisional dan acara ritual keraton. Jenis tari klasik meliputi Tari Bondan, Pakarena, dan tari dari Yogyakarta. Namun, untuk Tarian Yogyakarta akan kita bahas pada artikel selanjutnya. 

Jenis tarian daerah ini benar-benar tidak diperbolahkan melakukan perubahan, khususnya dalam pergerakannya, walau dengan alasan mengikuti perkembangan zaman.

Menurut arah dan perannya, tarian tradisional klasik ditujukan sebagai penyambutan ke tamu dan dihidangkan sebagai pengukuhan si pimpinan (raja) keraton. 

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan tari klasik atau tari tradisional klasik itu hampir sama dengan jenis tarian daerah pada umunya, hanya saja dibedakan dalam segi asal usul dan geraknyannya, serta tujuan dalam penyelenggaraan. 

Baca Juga: Tarian Daerah Jawa Timur dan Gambarnya

Adapun ciri-ciri tari klasik sebagai berikut:

  1. Ada ketentuan baku.
  2. Berharga tinggi dan mempunyai kandungan arti yang paling dalam.
  3. Ada sentuhan kemewahan dalam tiap performanya, seperti Dandan, dan Baju dan Properti.

Sama halnya seperti jenis tarian tradisioanal Indonesia, tari klasik mempunyai fungsi sebagai berikut ini:

  1. Media selingan atau hiburan
  2. Pada jaman Dahulu sebagai penyembuhan/pengobatan
  3. Sebagai upacara tradisi warga di tempat
  4. Media edukasi tradisi dan budaya
  5. Sebagai katarsis, Katarsis ialah peluapan emosi batin yang di lepaskan dengan satu pergerakan atau tarian.

Pada intinya, tari klasik di Indonesia ada bermacam tipe. Dibawah ini kita akan kupas habis 5 contoh tari klasik, diantaranya adalah:

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
tari pakarena

Tari pekarane sebagai salah satu contoh tari klasik yang berasal dari kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Gandrang dan Puik-Puik sebagai alat musik tradisional ciri khas Sulsel yang berperan untuk menemani tarian ini dalam tiap pertunjukannya. Tari Pakarena sendiri telah ada semenjak jaman kerajaan Gantarang Lala Bata yang menempati kabupaetn Gowa pada waktu itu. Pada umunya, tarian ini terbagi dalam 4 personel wanita.

Pada tiap pertunjukannya, Properti yang dipakai dalam Tari Pakarena terdiri dari Pakaian Bodo, Sarung, Selendang, dan Kipas. Pada waktu itu, salah satunya contoh tari klasik indonesia ini berperan sebagai tarian persembahan ke snag Dewa. Tetapi, bersamaan dengan perubahannya, Tari Pakarena diubah fungsikan sebagai selingan warga.

Baca Juga: Tari Payung Khas Minangkabau Sumatera Barat

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
tari bondan

Tari Bondan terhitung contoh tari tradisional klasik dari Surakarta, Jateng. Dalam pertunjukannya, tarian ini dimainkan wanita yang disebut sebagai kembang dusun yang mempunyai tujuan untuk menampilan personalitas sebenarnya.

Seperti arti yang terdapat di dalam Tari Bondan yakni memvisualisasikan kasih sayang si Ibu ke anaknya. Dalam kata lain, sebagai wanita kelihatan elok saja masih kurang, harus sanggup mengasuh dan mendidik anaknya. Dalam performanya, seorang penari bondan memakai properti yang terbagi dalam payung kertas, boneka yang digendong, dan kendil.

Baca Juga: Tarian Tradisional Jawa Barat

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
tari bedhaya ketawang


Tari Bedhaya ketawang terhitung tipe tari klasik yang dari Surakarta, Jawa tengah. Ketidaksamaan di antara tari bondan dengan tari bedhaya ketawang berada pada maksudnya, tarian klasik ini mempunyai tujuan sebagai pengukuhan raja dan peningkatan posisi pada keraton kasunanan Surakarta.

Dalam pergerakan Tari Bedhaya Ketawang disebutkan kapang-kapang dengan posisi jemari yang "ngiting". Properti yang dipakai pada tarian ini diantaranya selendang, jarik, dan mahkota kecil, karena itu si penari akan terlihat se[erti putri kraton.

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
tari gambir anom

Tari gambir anom digolongkan sebagai tari klasik Indonesia dan berawal dari Surakarta, Jateng. Seni tari sebagai kebanggaan masyarakat Solo ini telah ada semenjak jaman kasunanan Surakarta. dalam pergerakan dimainkan Tari Gambir Anom mempunyai tipe skema lantai, yakni type pergerakan sejajar atau tunggal.

Dalam pertunjukannya, Tari Gambir Anom memakai properti salah satunya baju komplet seperti wayang dan sampur atau selendang.

Berikut yang merupakan contoh tari tradisional klasik adalah
tari dolalak

Kesenian Tari Klasik ini berawal dari Purworejo, Jawa tengah dan dikatakan sebagai peninggalan Belanda. Pada Awalnya, musik Tari Dolalak cuman memakai dua suara dasar yakni "DO" dan "LA". Dalam properti yang dipakai, penari kenakan pakaian atau baju seperti prajurit, ini sesuai sejarahnya yang pada waktu itu ada tentara Belanda yang istirahat dan masih memakai pakaian prajurit lalu menari saat acara pesta. Selanjutnya, warga di tempat mulai menirunya dan dijakan sebagai tarian tradisional.

Tari Dolalak cuman ditampilkan sebagai seni tari yang melipur warga pada acara peringatan tertentu, seperti syukuran, khitanan, dan beberapa acara masyarakat yang lain dengan arah untuk menyemarakkan.

Itulah sedikit info tentang Contoh Tari Klasik di Indonesia. Ada banyak lagi hal yang berkaitan dengan tradisi dan budaya yang penting belum kita ulas. Semoga artikel tentang tari klasik ini bisa bermanfaat.