Bolehkah minum ASI setelah imunisasi BCG

17 September 2018

Imunisasi anak merupakan suatu keharusan demi menjaga kesehatan. Sebelum hari imunisasi, Bunda mungkin merasa cemas. Bunda mungkin khawatir si kecil akan rewel saat mendapatkan suntikan atau pasca-imunisasi.

Setelah imunisasi, tubuh akan bekerja membentuk antibodi sehingga si kecil mungkin akan demam, muntah, atau sulit tidur. Lalu apa saja yang perlu Bunda lakukan untuk membantu si kecil menjalani imunisasi?

7 Tips Sebelum Imunisasi Anak

1. Cek Jadwal dan Buat Janji Imunisasi

Sebaiknya Bunda buat janji imunisasi terlebih dahulu, baik bila si kecil akan menjalani imunisasi dengan dokter ataupun bidan. Jika mengikuti jadwal imunisasi anak yang telah ditentukan, pastikan Bunda mengetahui tanggal dan jam imunisasi dengan tepat.

Langkah ini perlu dilakukan agar Bunda dan si kecil tidak menunggu terlalu lama. Si kecil pun tidak akan rewel karena merasa bosan akibat terlalu lama menunggu. Sebaiknya atur agar jadwal imunisasi tidak berdekatan dengan jadwal lain yang membutuhkan anak untuk aktif bergerak, seperti liburan atau acara keluarga.

2. Jelaskan Kondisi Si Kecil dan Vaksin yang Diinginkan

Sebelum diimunisasi, Bunda harus menjelaskan usia dan kondisi kesehatan si kecil kepada dokter atau bidan yang akan memberikan imunisasi. Apakah si kecil sedang mengalami sakit yang serius atau memiliki alergi tertentu. Hal ini perlu dilakukan agar dokter atau bidan benar-benar memahami kondisi si kecil dan memberikan imunisasi anak yang sesuai kondisi si kecil.

3. Pastikan Si Kecil Sehat dan Tidak Demam

Sejak beberapa hari sebelum jadwal imunisasi, pastikan si kecil tidak terlalu kelelahan. Bila sudah mengonsumsi MPASI, pastikan asupan nutrisi harian si kecil terpenuhi. Langkah ini membantu menjaga daya tahan tubuh si kecil dan mengurangi efek pasca-imunisasi.

4. Bawa Buku Catatan Imunisasi Anak

Setelah imunisasi pertamanya, anak akan mendapatkan buku/kartu imunisasi sebagai catatan khusus untuk imunisasi yang telah ia dapatkan serta yang masih perlu didapatkan. Catatan ini harus selalu dibawa saat si kecil imunisasi. Dokter atau bidan akan memeriksa catatan untuk mengetahui riwayat imunisasi si kecil dan kapan imunisasi terakhir.

5. Pastikan Si Kecil Mengenakan Baju yang Tepat

Agar Bunda tidak repot membuka baju si kecil sebelum imunisasi, pastikan si kecil mengenakan pakaian yang praktis saat imunisasi. Hindari pakaian yang ketat dan menggunakan banyak kancing. Bunda juga harus ingat, balita dan anak-anak biasanya akan disuntik di lengan, sedangkan bayi dengan usia di bawah 12 bulan akan disuntik di paha. Jadi, persiapkan si kecil dengan pakaian yang praktis, ya.

6. Tetap Tenang

Kalau Bunda merasa gelisah atau cemas, si kecil juga akan merasakan perasaan Bunda. Karena itu, tetap tenang dan dampingi si kecil sebelum imunisasi. Kalau si kecil sudah cukup besar, Bunda bisa menjelaskan prosedur imunisasi dengan cara yang mudah dimengerti.

Jelaskan kepada si kecil bahwa imunisasi diperlukan agar ia tetap sehat. Ia mungkin akan merasa sedikit sakit saat disuntik, tapi tidak akan berlangsung lama. Jangan menakut-nakuti si kecil, tapi jangan pula mengatakan disuntik tidak sakit sama sekali.

7. Dampingi saat Imunisasi

Kehadiran Bunda atau orang lain yang ia kenal baik akan membantu si kecil merasa lebih tenang saat diimunisasi. Kehadiran orang yang dikenalnya membuat anak merasa aman. Bila ia menangis, Bunda juga bisa menenangkannya hingga tangisannya berhenti.

5 Tips Setelah Imunisasi Anak

Saat ini memang telah ada pilihan imunisasi anak yang tidak menyebabkan demam. Namun, demam atau tidaknya si kecil setelah imunisasi sebenarnya tergantung daya tahan tubuh anak. Untuk membuat anak merasa lebih nyaman setelah imunisasi, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Biarkan Si Kecil Istirahat

Setelah diimunisasi, anak biasanya akan merasa mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya. Hal ini terjadi karena vaksin mulai bekerja. Biarkan si kecil beristirahat hingga tubuhnya kembali segar dan bisa beraktivitas seperti biasa.

2. Tetap Susui seperti Biasa

Si kecil mungkin akan menjadi lebih manja dan tidak mau lepas dari Bunda setelah imunisasi. Sebaiknya Bunda tidak melarang si kecil dan turuti rasa manjanya. Tetap susui dan gendong si kecil untuk membantu meredakan rasa kurang nyaman yang mungkin dirasakannya.

3. Berikan Paracetamol Jika Demam

Demam setelah imunisasi adalah efek samping yang cukup sering terjadi. Bila si kecil demam, Bunda bisa memberikan paracetamol. Ini adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengantisipasi demam usai imunisasi, terutama imunisasi DPT, Hib, dan campak. Bunda dapat meminta paracetamol dalam bentuk drops atau sirup agar memudahkan pemberiannya.

4. Kompres Dingin Bila Bengkak

Bengkak pada bekas suntikan imunisasi si kecil adalah hal yang umum terjadi juga. Bila masalah ini terjadi, Bunda tak perlu panik, ya. Berikan kompres dingin di area bekas imunisasi yang bengkak untuk mengurangi rasa sakit dari bengkak tersebut.

5. Perhatikan kondisi anak

Tubuh si kecil mungkin akan mengalami reaksi terhadap imunisasi seperti demam, mual, sulit tidur, atau bengkak pada bagian yang mendapat suntikan. Reaksi seperti itu wajar dan biasanya akan pulih setelah 1-2 hari.

Namun, bila si kecil mengalami gejala seperti menangis terus-menerus, sulit bernapas, demam lebih dari 40 derajat Celcius, atau kejang, segera bawa si kecil ke dokter. Bisa jadi si kecil mengalami reaksi alergi terhadap vaksin yang ia dapatkan.

Imunisasi anak penting dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada si kecil dari beberapa jenis penyakit. Setelah mengetahui hal yang perlu disiapkan dan diantisipasi sebelum dan usai imunisasi anak, Bunda tentu tidak cemas lagi, bukan? Yuk, cek jadwal imunisasi si kecil selanjutnya.

Sumber:

scienceofmom.com/2015/08/23/5-evidence-based-tips-for-your-babys-first-shots/

babycenter.com/404_how-can-i-make-getting-shots-less-traumatic-for-my-baby-or-t_11523.bc

ayahbunda.co.id/bayi-tips/setelah-bayi-imunisasi

webmd.com/children/guide/child-gets-vaccines

cdc.gov/vaccines/parents/visit/index.html

nhs.uk/conditions/vaccinations/vaccination-appointment-tips-for-parents/

healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Tear-Free-Vaccination-Tips.aspx

Setelah imunisasi BCG apakah boleh minum ASI?

Mengatasi anak yang rewel setelah imunisasi BCG bisa dilakukan dengan sebisa mungkin membuatnya merasa tenang. Cobalah untuk sesering mungkin memberi ASI pada bayi. Selain membuat anak merasa lebih tenang, memberi ASI juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh, dan membuat nyeri di badan Si Kecil menjadi lebih baik.

Apa yang dirasakan bayi setelah imunisasi BCG?

Efek samping vaksin BCG Umumnya, efek samping yang paling sering dijumpai adalah munculnya benjolan atau bekas luka kecil pada kulit bekas suntik. Tak perlu khawatir, biasanya efek samping ini akan sembuh dengan sendirinya. Jika tidak muncul benjolan, bukan berarti vaksinasi yang dilakukan gagal ya, Jovians.

Berapa lama efek imunisasi BCG?

Pemberian imunisasi BCG dilakukan dengan penyuntikan di bawah kulit. Setelah penyuntikan, area bekas suntikan dapat menimbulkan luka yang awalnya kemerahan. Setelah itu luka dapat berkembang dan dapat berisi nanah menimbulkan suatu bisul. Biasanya bisul muncul pada 2-12 minggu setelah imunisasi.

Berapa lama anak rewel setelah imunisasi BCG?

Selain itu, imunisasi BCG juga dilakukan pada saraf yang penuh reseptor. Akibatnya anak pun menjadi lebih rewel atau menangis tanpa henti. Tetapi Ibu tidak perlu khawatir karena luka dan rasa nyeri bekas imunisasi ini bisa hilang dalam waktu 2-3 hari.