Cara mencegah Kelainan tulang skoliosis lordosis dan kifosis

Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan Supaya Terhindar dari Kelainan Tulang Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis?

  1. Menjaga cara duduk dengan posisi yang benar.
  2. Sikap duduk tulang belakang tidak tidak melengkung pada daerah lumbalis.
  3. Sikap duduk tidak membengkok atau membentuk huruf “S” atau melengkung ke arah samping.

Apakah skoliosis bisa disembuhkan dengan Chiropractic?

Sehingga, pada kasus kelainan tulang belakang yang bengkok atau skoliosis, tidak bisa ditangani dengan cara melakukan terapi kiropraktik. Ini karena diperlukan metode khusus untuk meluruskan tulang belakang yang bengkok.

Apakah yang dimaksud dengan kifosis dan lordosis?

Lordosis adalah kelengkungan lordotik ke dalam yang normal dari daerah pinggang dan leher rahim pada tulang belakang manusia. Lengkungan keluar yang normal (cembung) di daerah toraks dan sakrum disebut kifosis atau kifotik. Istilah lordosis berasal dari bahasa Yunani lordōsis, dari lordos (“membengkok ke belakang”).

Apa yang dimaksud dengan lordosis kifosis dan skoliosis?

Bentuk badan penderita kifosis adalah bentuk tulang belakang yang terlalu membungkuk. Sementara, penderita skoliosis memiliki pinggul dan bahu yang tidak rata, satu sisi pinggul lebih besar dari yang lain, dan satu sisi bahu yang lebih menonjol dari sisi lainnya.

Apa yang dimaksud dengan lordosis serta berikan contoh cara pencegahan agar terhindar dari penyakit lordosis?

Lordosis adalah kondisi tulang punggung bagian bawah (lumbal) melengkung ke dalam secara berlebihan. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk kelainan pada tulang belakang yang bisa menyerang siapa saja.

Apakah penderita skoliosis bisa sembuh total?

Umumnya lengkungan skoliosis dapat diobati tanpa tindakan bedah jika kelainan ini diketahui sejak dini dan sudut kelengkungan belum terlalu besar. Salah satu cara deteksi dini skoliosis adalah dengan skrining skoliosis di sekolah-sekolah. Skoliosis merupakan kelainan orthopedik yang memerlukan penanganan khusus.

Apakah kucing memiliki kentut?

Kucing bisa kentut dan ini adalah fakta kehidupan. Beberapa kentut mereka tidak bersuara dan hampir tidak berbau, sementara yang lain lebih keras dan lebih berbau. Sama seperti hewan lain, jika kucing memiliki gas di ususnya, maka mereka akan mengeluarkannya dalam bentuk kentut. Penyebab penumpukan gas itu bisa beragam.

Apakah kucing bisa merawat penyakitnya sendiri?

Walaupun pada dasarnya kucing bisa merawat tubuhnya sendiri akan tetapi jika terserang penyakit juga akan memerlukan perawatan dari pemiliknya, agar mempercepat proses penyembuhan penyakit pada kucing. Apalagi jika penyakitnya sudah menjangkit didalam tubuhnya.

Apakah kucing memiliki parasit usus?

Jika kucing memiliki parasit usus, parasit itu bisa membuatnya perut kucing lebih penuh gas daripada biasanya. Gangguan perut atau gangguan usus kecil juga bisa berkontribusi terhadap penumpukan gas pada kucing. Makanan tinggi serat atau terlalu banyak lemak dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan gas pada kucing.

Apakah virus kucing memiliki kemampuan untuk menembus tubuh manusia?

Virus tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menembus pertahanan atau jaringan tubuh manusia, karena tubuh manusia memiliki sel-sel dan jaringan yang berbeda dengan kucing. Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), risiko penularan flu dari kucing ke manusia memang sangat rendah.

Kelainan tulang belakang atau spinal disorder merupakan suatu kondisi yang terjadi karena kelengkungan dan posisi susunan tidak biasa pada tulang belakang. Salah satu yang sering dialami adalah tubuh bungkuk.

Kondisi kelainan tulang belakang ini dapat memicu rasa nyeri dan kerusakan yang dapat mengganggu mobilitas seseorang. Bukan hanya orang lanjut usia, anak muda pun berisiko mengalami penyakit ini. Lalu, bagaimana cara mencegah kelainan tulang belakang? Simak penjelasannya berikut ini.

Macam-macam kelainan tulang belakang

Berikut ini adalah beberapa jenis kelainan tulang belakang yang paling sering dialami banyak orang, antara lain:

Lordosis merupakan suatu kondisi di mana tulang belakang bagian bawah punggung melengkung ke arah depan. Sebenarnya bagian tulang tersebut memang melengkung ke depan.

Akan tetapi lengkungannya bisa terjadi secara berlebihan pada penderita lordosis. Kondisi ini akan memicu tekanan yang sangat besar pada tulang belakang. Alhasil, tulang belakang Anda akan terasa sakit dan nyeri.

Seringkali penyakit lordosis bisa hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kasus di mana rasa nyerinya menjadi semakin parah. Dalam hal ini, sebainya Anda segera menghubungi dokter guna mendapat perawatan lebih.

Beberapa penyebab terjadinya lordosis yakni:

  • Faktor genetik
  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Distrofi otot
  • Postur tubuh yang buruk
  • Spondylolisthesis
  • Diskitis
  • Osteoporosis

Jenis kelainan tulang belakang selanjutnya adalah kifosis. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang punggung bagian atas melengkung atau bengkok secara tidak normal, hingga mencapai 50 derajat atau lebih. Padahal normalnya, kelengkungan tulang belakang berkisar antara 25 – 45 derajat saja. Karena itulah penderita kifosis cenderung mempunyai postur tubuh membungkuk.

Penanganan kifosis tergantung pada tingkat keparahannya. Apabila kifosis terjadi karena kelainan tulang belakang, Anda akan diberi obat penghilang rasa sakit serta prosedur pembedahan.

Sementara untuk kasus kifosis yang disebabkan oleh postur tubuh kurang baik, biasanya akan disarankan menggunakan penyangga tubuh atau mengikuti fisioterapi.

 Beberapa faktor pemicu kifosis di antaranya:

  • Osteoporosis
  • Spina bifida
  • Infeksi tulang belakang
  • Bawaan lahir
  • Penyakit scheuermann
  • Radang sendi
  • Tumor di area tualng belakang 

Skoliosis merupakan jenis kelainan yang membuat tulang belakang seseorang melengkung ke samping dengan tidak normal. Bisa terlihat berbentuk seperti huruf C atau S. Bagian pinggul dan bahu penderita skoliosis juga terlihat tidak seimbang.

Penanganan skoliosis dilakukan berdasarkan tingkat keparahan, usia penderita, serta pola lengkungan. Cara pengobatannya meliputi pemeriksaan rutin atau observasi, pemakaian penyangga punggung, serta prosedur pembedahan.

Sayangnya 80% kasus skoliosis masih belum diketahui pasti penyebabnya. Inilah yang disebut sebagai skoliosis idiopatik. Sementara sisanya dapat diakibatkan oleh beberapa penyebab berikut ini.

  • Kelainan otot saraf
  • Bawaan lahir
  • Infeksi tulang belakang
  • Penyakit genetika, seperti down syndrome

Gejala kelainan tulang belakang

Spinal disorder atau kelainan tulang belakang bisa diketahui dari berbagai gejala dan tanda yang berbeda-beda, antara lain:

  • Kifosis: Punggung sering terasa nyeri dan kaku, postur tubuh jadi lebih membungkuk
  • Lordosis: Bagian bokong akan lebih menonjol ke belakang, sementara perut jadi lebih maju ke depan. Punggung sulit menempel di lantai saat telentang. Mengalami kesemutan, mati rasa, nyeri, hingga lemas di salah satu atau kedua kaki
  • Skoliosis: Pinggang dan bahu terlihat tidak rata, ada tulang belikat yang terlihat lebih menonjol dibanding yang lain, bisa menyebabkan tulang rusuk di salah satu sisi tubuh tampak menonjol (bagi yang membentuk huruf S)

Tips menghindari kelainan tulang belakang

Memang beberapa kasus kelainan tulang belakang disebabkan oleh faktor genetika. Namun, ada juga yang sebenarnya masih bisa dihindari dengan berbagai cara berikut:

Cara pertama yang bisa Anda terapkan adalah membiasakan sikap tubuh yang tepat. Misalnya dengan menerapkan posisi duduk tegak dan tidak terlalu membungkuk. Begitu pun ketika tidur. Sebaiknya pilih jenis kasur yang sesuai dengan preferensi posisi tidur Anda untuk mencegah terjadinya masalah pada tulang belakang.

Ada kalanya seseorang terlalu memaksakan diri dalam melakukan aktivitas. Misalnya dengan membawa tas berisi beban berat di punggung. Kalau dilakukan dalam jangka panjang, lama-kelamaan Anda akan terbiasa membungkuk. Jadi, sebaiknya Anda mengurangi kebiasaan tersebut untuk menghindari penyakit tulang belakang.

Cara mencegah kelainan tulang belakang yang terakhir adalah dengan rutin berolahraga. Tidak harus melulu olahraga berat. Bisa juga dengan berjalan santai dan melakukan apergangan sederhana. Jangan lupa juga untuk mendapat istirahat yang cukup agar tidak mudah sakit.

Kelainan tulang belakang merupakan penyakit yang bisa menyerang orang dari berbagai usia, baik anak-anak, dewasa, hingga lanjut usia. Meski begitu, kondisi ini masih bisa dihindari dengan berbagai cara di atas. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut agar jangan sampai menyebabkan Anda mengalami stress hingga mengganggu kegiatan sehari-hari. 

Image source : Karolina Grabowska from Pexels