Cara Mengobati sakit pipi bagian dalam

Banyak orang yang menganggap enteng penyakit sariawan. Padahal, penyakit mulut yang satu ini bisa jadi salah satu gejala awal adanya keganasan dalam mulut.

Bagaimana ciri sariawan yang perlu diwaspadai?

Sariawan

Jaringan lunak rongga mulut (mukosa mulut) terdiri dari gusi, langit-langit, lidah, dasar mulut, bibir bagian dalam (mukosa labial), bagian dalam pipi (mukosa bukal). Penyakit mulut yang umum diderita atau dikeluhkan banyak orang adalah sariawan. Sariawan terjadi di mukosa mulut. Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren (SAR)/aftae perlu dibedakan dengan kelainan mukosa mulut lain, yang dapat terjadi karena infeksi virus, bakteri, jamur, penggunaan obat-obatan, berhubungan dengan penyakit sistemik, atau kelainan autoimun. 

Sariawan ditandai dengan adanya luka (ulser) pada mukosa mulut, yang umumnya terjadi di mukosa labial, mukosa bukal, dasar mulut, atau dapat pula di lidah. Ulser biasanya berbentuk bulat atau oval, dikelilingi daerah kemerahan, soliter, terjadi kambuhan (rekuren), dapat sembuh dalam 7 – 14 hari, umumnya tanpa disertai atau didahului demam.

Kanker mulut

Waspada, apabila sariawan tidak sembuh setelah lebih dari tiga atau empat minggu. Apalagi jika Anda punya kebiasaan merokok, minum minuman keras atau tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Sariawan bisa jadi awal gejala dari kanker mulut. Meski tidak terlalu terdengar, kanker mulut sudah menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk jenis kanker yang tersering diderita.  

Ada beberapa gejala kanker mulut yang perlu diwaspadai selain sariawan yang tak kunjung sembuh, seperti adanya perubahan warna berupa bercak putih atau merah pada mukosa mulut, munculnya benjolan yang tidak lazim, pembengkakan kelenjar getah bening, adanya kegoyangan gigi tanpa sebab, pendarahan tidak normal, sulit mengunyah, sulit menelan, hingga kekakuan lidah.

Kanker mulut termasuk kanker dengan prognosis buruk, kelangsungan hidup 50 – 63 persen dalam lima tahun setelah terdiagnosis. Maka itu, pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Apabila kanker payudara punya slogan SADARI yakni perikSA payuDAra sendiRI, kanker mulut punya gerakan deteksi dini SAMURI, yakni perikSA MUlut sendiRI.

Deteksi dini ini dilakukan dengan rutin memeriksa kondisi mulut sendiri dengan alat bantu cermin. Cucilah tangan Anda, kemudian, periksalah bibir, bagian dalam bibir bagian atas dan bawah, gusi atas dan bawah, pipi bagian dalam kanan dan kiri, bagian atas dan bawah lidah, lidah sisi kanan dan kiri, langit-langit mulut. Cek juga kelincahan lidah, kekakuan lidah serta pergerakan lidah Anda. SAMURI dapat dilakukan minimal sebulan sekali.

Selain SAMURI, hindari kebiasaan yang berisiko menyebabkan kanker mulut, seperti merokok, minum alkohol, pola makan yang buruk, dan tidak menjaga kebersihan mulut.

Beberapa tips agar sariawan cepat membaik:

  • Jaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi, dan gunakan dental floss
  • Sikat gigi perlahan menggunakan bulu sikat gigi yang lembut, dan pasta gigi bebas detergen
  • Hindari konsumsi makanan pedas atau asam yang dapat menyebabkan iritasi dan nyeri.
  • Konsumsi makanan bergizi, yang lunak sehingga mudah ditelan.
  • Konsumsi air mineral, hindari minuman bersoda, dan beralkohol.
  • Hindari menyentuh luka sariawan dengan tangan yang tidak bersih.
  • Gunakan obat sariawan sesuai anjuran dokter

Dr. drg. Febrina Rahmayanti, Sp.PM, Subsp.Inf. (K)

Spesialis Penyakit Mulut Subspesialis Infeksi
RS Pondok Indah - Pondok Indah

Sariawan itu adalah lesi atau luka kecil yang dangkal dan terasa sakit di rongga mulut. Luka biasanya muncul pada jaringan lunak dalam mulut, seperti di bibir dalam, pipi dalam, langit-langit mulut, lidah, serta di gusi. Kemunculan sariawan bisa hanya satu atau sekali banyak dan menyebar di dalam rongga mulut.

Sariawan adalah salah satu masalah mulut dan gusi yang paling umum terjadi. Hampir setiap orang pernah mengalaminya setidaknya sekali setahun. tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Akan tetapi, wanita mungkin lebih rentan mengalami sariawan karena dipengaruhi perubahan hormon menjelang menstruasi bulanan, kehamilan, atau menopause.

Entah itu pada bawah lidah, di dalam pipi atau bibir, di dasar gusi atau pada langit-langit mulut.

Bentuknya biasanya bulat, lonjong, oval dan dangkal. bentuknya ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna nya putih dengan cincin kemerahan, dan terlihat adanya ulkus atau bagian yangmenurun ditengah atau istilah nya terdapat induransi dan tepi nya jelas.

Dalam dunia kedokteran gigi itu , sariawan dibagi menjadi 3 menurut ukuran dan jumlah nya. Yaitu :

1. Sariawan mayor (SAR mayor)

Apabila ukuran diameter nya lebih dari 10 mm, berbatas jelas  bisa juga berupa gabungan 1-3 sariawan yang kecil- kecil kemudian menyatu. Biasanya sariawan mayor ini lebih lama sembuh, ada literatur yang menyebutkan hampir sebulan waktu penyembuhan SAR mayor dengan meninggalkan jaringan parut. Biasanya terjadi pada bagian rongga mulut yang bergerak misalnya bibir bagian bawah, pipi bagian dalam , lidah.

2. Sariawan Minor

Apabila ukurannya kurang dari 10 mm, berbatas jelas , biasanya lebih mudah dan cepat sembuhnya.

3. Sariawan Herpetiformis

Lukanya muncul secara berkelompok, dengan diameter 1-3mm, terkadang bergabung menjadi satu, amat mirip dengan infeksi herpetic, sehingga disebut herpetiformis . sariawan tipe ini biasanya sembuh dalam 1 pekan ,namun adanya sariawan jenis ini juga bisa menjadi indikasi adanya infeksi virus seperti virus herpes. Penampakkannya mirip dengan gingivostomatitis herpetika primer.

Penyebab nya sariawan masih belum di ketahui tetapi ada beberapa faktor yang memicu terjadinya sariawan. faktor pemicu ini maksudnya adalah faktor yang memperparah , jika ada faktor ini, bukan berarti pasti terjadi sariawan. Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya sariawan:

  1. Luka tergigit
  2. Mengkonsumsi makanan atau minuman panas
  3. Alergi
  4. Kekurangan vitamin C dan zat besi
  5. Kelainan pencernaan
  6. Kebersihan mulut tidak terjaga
  7. Faktor psikologi
  8. Kondisi tubuh yang tidak fit
  9. Gigi geraham yang runcing karena patah atau karsinoma
  10. Luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang
  11. Adanya infeksi oleh mikroorganisme
  12. Penggunaan pasta gigi dan larutan kumur yang mengandung natrium lauryl sulfate
  13. Sensitivitas terhadap makanan seperti cokelat, kopi, strawberry, telur, kacang, keju dan makanan pedas atau asam
  14. Kondisi medis yang meliputi defisiensi vitamin B12, zinc, asam folat, zat besi, penyakit celiac, penyakit crohn, kolitis ulseratif, penyakit Behcet, sistem imunitas tubuh yang lemah (misalnya akibat HIV/AIDS), kanker mulut, maupun infeksi virus dan bakteri.

Secara umum, sariawan menimbulkan gejala atau akibat biasanya berupa rasa sakit/nyeri. Sementara itu, sariawan yang lebih besar juga dapat menyebabkan  kesulitan makan  dan  minum, akibat kesulitan dari  makan dan minum ini menjadikan pasien merasa lemas dan bila terjadi pada anak kecil akan mengakibatkan dia lesu dan uring-uringan/tantrum. Sariawan perlu berikan penanganan agar sakit akibat sariawan bisa diminimalisir.

Sariawan terasa sakit karena perlukaan nya mengenai lamina propia, suatu jaringan dalam mukosa rongga mulut yang berisi syaraf, pembuluh darah dan limfe. Oleh karena itu, wajar apabila sariawan yang kian membesar juga kian sakit juga terasa oleh pasien. Sariawan juga bisa terkena infeksi sekunder sehingga mengalami sedikit perdarahan. Sariawan bisa kambuhan, namun bukanlah jenis penyakit yang menular.

Pengobatan sariawan

Sariawan sebenarnya merupakan self-limiting disease yang artinya penyakit gigi dan mulut yang bisa teratasi sendiri. Sariawan bisa teratasi sendiri kurang lebih 2-4 pekan dimana luka nya akan berangsur-angur mengecil, rasa nyeri nya berkurang dan pada akhirnya sariawan tersebut benar-benar hilang. Namun, apabila gejala dari sariawan ini dirasa sangat menganggu terutama apabila sudah membuat kesulitan makan dan minum, maka ada baiknya memberikan obat pereda sakit yang  diakibatkan sariawan serta suplemen yang merangsang imun tubuh dan  mempercepat penyembuhan luka sariawan.

Beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep pereda nyeri seperti kenalog, obat tetes, obat semprot maupun obat kumur seperti chlorhexidine 0,2 % bisa digunakan untuk meredakan nyeri atau sakit akibat sariawan. Penggunaan plester yang memiliki kemampuan menutupi luka sariawan juga kini bisa dijadikan alternatif dalam  mempercepat penyembuhan sariawan. Tentunya bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi ya, karena perlu kita ingat, obat-obatan ini tidak berfungsi untuk menyembuhkan sariawan melainkan mengurangi gejala nyeri akibat sariawan.

Mengobati sariawan juga artinya menghilangkan faktor-faktor yang memicu terjadinya sariawan . Apabila terdapat kasus dimana ada pasien-pasien yang mengaku alergi terhadap suatu kandungan dalam pasta gigi, maka perlul juga mengganti pasta gigi tersebut.  Menambah asupan vitamin seperti vitamin B, C dan A juga dianjurkan untuk mempercepat proses penyembuhan akibat sariawan.  Perlu kita ingat, bahwa sariawan umumnya tidak memerlukan pengobatan berupa antibiotik karena penyebab sariawan bukanlah bakteri atau kuman tertentu.

Beberapa penelitian terbaru menyebutkan bahwa bahan-bahan herbal seperti madu dan aloe vera dapat membantu mempercepat penyembuhan sariawan, mengurangi rasa sakit akibat sariawan, mencegah sariawan baru timbuh dan mencegah infeksi sekunder.

"Pengobatan dengan polikresulen tidak dianjurkan."

Jika kita tanyakan pada masyarakat awam tentang obat yang katanya dapat mengatasi sariawan, maka akan muncul satu nama obat dengan merek paten  tertentu. Obat ini umumnya memiliki kandungan utama polikresulen. Senyawa polikresulen ini bersifat hemostatik atau menghentikan perdarahan. Biasanya digunakan untuk menghentikan perdarahan pada kulit. Sifat obat ini membakar jaringan sehingga jaringan mengalami nekrosis dan perdarahan bisa berhenti.

Sayangnya lapisan kulit dengan lapisan rongga mulut tempat sariawan biasa timbul sangat berbeda. Ditambah lagi apabila dilihat dari sifat obat ini yang membakar jaringan, tentunya masuk akal bahwa penggunaannya untuk mengobati sariawan adalah keliru. Terdapat juga laporan yang menyebutkan pada akhirnya bahwa penggunaan obat dengan kandungan polikresulen ini tidak dianjurkan dalam mengobati sariawan dan dilarang beredar oleh BPOM.

Jadi jangan coba-coba lagi ya menggunakan polikresulen untuk  mengobati sariawan.

Mencurigai sariawan yang tidak  kunjung sembuh

Seperti yang tadi kita telah bahas bahwa umumnya sariawan adalah penyakit rongga mulut yang bisa teratasi sendiri dalam kurun waktu yang singkat. Sebagai contoh, Sariawan kambuhan jenis mayor memerlukan waktu kurang lebih 1 bulan untuk mengecil dan akhirnya hilang. Itu artinya apabila terdapat sariawan yang melebihi waktu terlamanya yakni 1 bulan, maka kita perlu mencurigai bahwa itu bukanlah sariawan biasa.

Kita juga telah mengetahui bahwa sariawan memiliki ciri-ciri yang khas seperti warnanya yang kemerahan seperti cincin, tepi atau batasnya lunak dan tengahnya terdapat induransi. Namun, apabila kita cermati adanya penampakkan yang berbeda dari ciri-ciri khas sariawan pada umumnya tersebut, maka kita juga perlu mencurigai sariawan ini sebagai gejala awal dari penyakit lainnya.

Terdapat penyakit lain yang lebih serius yakni gejala awal kanker mulut yang memiliki penampakkan mirip dengan sariawan, dimana tepinya biasanya mengeras atau menebal dan rasa sakit yang hampir tidak ada dikarenakan penebalan abnormal dari jaringan tersebut. Kanker mulut ini seringkali tidak terdeteksi lebih awal dikarenakan bentuknya yang mirip sariawan dan dibiarkan tanpa ditangani. Penyakit kanker mulut sendiri adalah penyakit yang metastase nya cepat dengan rentang harapan hidupnya 30 bulan jika tidak ditangani dan mencapai stadium akhir. Jika memang terdapat sariawan yang tidak kunjung sembuh lebih dari 1 bulan,sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi.

Pencegahan

Memperbanyak  minum air putih, mengkonsumsi buah dan vitamin serta berolahraga juga dapat meningkatkan imun tubuh sehingga bisa mencegah sariawan datang.  Cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi  menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

Daftar bacaan :

  1. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4343939/angka-harapan-hidup-masih-singkat-kini-kanker-mulut-serang-usia-muda
  2. Prilly mutiara sandy dan fira burhanisa irawan. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i5.21633
  3. Rahmi Amtha , M. Marci, Anggia Irma Aninda. Plester sariawan efektif dalam mempercepat penyembuhan stomatitis aftosa rekuren dan ulkus traumatikus. https://dx.doi.org/10.22146/majkedgiind.22097
  4. Nurul Makhfirah et al. 2020. Pemanfaatan Bahan Alami Sebagai Upaya Penghambat Candida albicans pada rongga mulut. Jurnal Jeumpa. Accessed at june 22,2022

Kenapa bagian dalam pipi sakit?

Nyeri di area ini umumnya disebabkan oleh cedera atau sakit kepala. Meski demikian, banyak juga kemungkinan lain yang bisa jadi penyebabnya seperti masalah saraf, rahang, gigi, serta infeksi.

Apa obat sakit pipi?

Berikut sejumlah cara mengatasi wajah atau pipi yang bengkak..
Kompres Air Dingin. Kompres air dingin bisa mengurangi pembengkakan pada area wajah dan pipi. ... .
Kumur Air Garam. Mengatasi pipi bengkak bisa dengan berkumur-kumur air garam. ... .
Memijat Lembut. Untuk meredakan pipi bengkak, bisa dengan memijat lembut di area wajah..

Bagaimana cara mengatasi tulang pipi sakit?

Makan makanan lunak untuk sementara. Mengompres dingin pada bagian yang nyeri. Tidak membuka mulut terlalu lebar misal tertawa, menguap, dsb. Mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen bila tidak ada kontraindikasi misal alergi obat tersebut.

Kenapa pipi bagian dalam bengkak?

Salah satu kondisi paling umum yang menyebabkan pipi bengkak adalah gangguan pada kelenjar liur yang diakibatkan oleh sumbatan, infeksi, peradangan, atau bahkan tumor. Selain itu, pipi bengkak juga bisa terjadi karena hal lain, seperti alergi dan gangguan hormon.