Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Jakarta -

Tindakan ekonomi adalah kegiatan yang sering dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang rasional, tentu akan senantiasa berusaha memenuhi kepentingan pribadinya untuk kelancaran hidupnya.

Sejatinya, tindakan ekonomi seseorang itu tidak semata-mata didasari motif untuk memenuhi kepentingan pribadi. Namun, juga akan memperhatikan kepentingan untuk umum atau masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan tindakan ekonomi dan contohnya? Simak penjelasan pengertian tindakan ekonomi, jenis serta hubungannya dengan motif ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari modul pembelajaran IAIN Syekh Nurjati Cirebon, maksud dari tindakan ekonomi adalah tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tindakan ekonomi juga disebut sebagai usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan terbaik baik dan paling menguntungkan, dalam memenuhi setiap kebutuhannya.

Selain itu, tindakan ekonomi juga artinya tindakan yang dilakukan manusia untuk memaksimalkan kepuasannya. Cucu Risa Asmarani, M.Pd, dalam e-Modul Ekonomi Kemdikbud Kelas X, mendefinisikan tindakan ekonomi sebagai kegiatan yang dilakukan manusia, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Tawar menawar barang juga merupakan salah satu contoh tindakan ekonomi, yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Hal itu dilakukan untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugian, dari setiap tindakan ekonomi yang dilakukan.

Setiap pelaku ekonomi harus memiliki pedoman atau arahan, dalam melakukan tindakan ekonomi. Prinsip ekonomi adalah sesuatu yang dijadikan pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi.

Dalam kegiatan ekonomi, penggunaan prinsip ekonomi yaitu berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Di mana, hal itu bertujuan untuk memperoleh hasil tertentu atau memperoleh hasil maksimal.

Jenis Tindakan Ekonomi

Adapun jenis tindakan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Tindakan Ekonomi Rasional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti rasional yaitu pertimbangan yang logis menurut pikiran yang sehat. Dalam hal ini, bertindak rasional adalah tindakan yang dilakukan dengan pertimbangan dan pemikiran matang.

Tujuan bersikap rasional yaitu agar seseorang dapat mencapai kepuasan maksimal. Artinya, tindakan tersebut dilakukan bukan hanya memenuhi kebutuhan untuk kepuasan sesaat, tapi lebih ke kepentingan yang cenderung bersifat jangka panjang.

2. Tindakan Ekonomi Irasional

Sebaliknya, tindakan ekonomi irasional adalah tindakan yang tidak berlandaskan pikiran yang sehat. Artinya, dalam melakukan tindakan ekonomi seseorang tidak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu.

Misalnya, faktor prioritas kebutuhan, waktu, biaya hingga tenaga. Sehingga, tindakan ekonomi jenis ini membuat kita seolah menguntungkan, namun sebenarnya di akhir bisa merugikan kita sendiri.

Motif Tindakan Ekonomi

Motif tindakan ekonomi adalah dorongan atau segala sesuatu yang menjadikan seseorang atau masyarakat melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terdiri atas motif intrinsik dan motif ekstrinsik.

1. Motif Intrinsik

Motif intrinsik yaitu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi yang berasal dari dorongan pribadi. Contoh motif intrinsik tindakan ekonomi yaitu ketika kita sedang lapar/haus, maka kita akan membeli makanan/minuman untuk dimakan.

2. Motif Ekstrinsik

Motif ekstrinsik tindakan ekonomi adalah suatu keinginan dalam melakukan tindakan ekonomi atas dorongan lingkungannya alias di luar dari diri sendiri. Contoh motif ekstrinsik adalah ketika kita membeli HP baru dari brand tertentu, karena kemakan iklan yang ditayangkan pada televisi

Motif ekonomi juga bisa dibagi menjadi 3 bagian lainnya yaitu:

1. Motif Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dilakukan oleh pihak produsen. Contoh motif ekonomi yang dilakukan produsen antara lain:

  • Mencari laba/keuntungan
  • Motif untuk memperoleh kekuasaan
  • Memperoleh penghargaan
  • Motif sosial atau menolong sesama.

2. Motif Kegiatan Konsumsi

Pihak yang melakukan aktivitas konsumsi disebut konsumen. Contoh motif ekonomi yang dilakukan oleh konsumen antara lain:

  • Memperoleh kepuasan yang optimal dari suatu produk barang/jasa
  • Supaya bisa bertahan hidup
  • Agar bisa diterima di lingkungan masyarakat
  • Upaya untuk menaikkan status sosial.

3. Motif Kegiatan Distribusi

Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Contoh motif ekonomi yang dilakukan oleh distributor, yaitu:

  • Memperoleh laba sebanyak-banyaknya
  • Dalam rangka mempercepat barang untuk sampai ke konsumen.

Mengutip modul pembelajaran IPS Ekonomi Kemdikbud Calon Guru PPPK, kesimpulannya, motif ekonomi yang mendorong tindakan-tindakan ekonomi manusia, bisa dikategorikan sebagai berikut:

  • Motif sosial untuk membantu sesama
  • Motif untuk memperoleh kekuasaan di pasar
  • Motif untuk mendapatkan penghargaan.

Hubungan antara Tindakan Ekonomi dan Motif Ekonomi

Dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang tentu akan dilandasi oleh motif ekonomi. Hubungan antara tindakan ekonomi dan motif ekonomi yaitu, karena motif ekonomi merupakan alasan atau tujuan manusia dalam melakukan tindakan ekonomi.

Contoh hubungan antara tindakan ekonomi dan motif ekonomi: Seseorang akan memilih memperbaiki laptopnya yang rusak daripada membeli pakaian baru, jika ia merasa bahwa memperbaiki laptop adalah lebih penting daripada membeli pakaian baru. Namun, orang yang lain apabila dihadapkan pada kondisi yang sama, mungkin saja mereka memilih membeli pakaian baru karena dianggap lebih mendesak daripada memperbaiki laptop.

Apabila kebutuhan manusia telah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhan yang lain. Sehingga, hal ini akan membuat manusia selalu berusaha untuk memenuhinya. Pasalnya, itu menjadi sifat alami manusia, faktor alam dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga perdagangan internasional.

Motif ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan kebutuhan menjadi pendorong paling besar bagi manusia, untuk melakukan kegiatan ekonomi. Manusia akan bekerja untuk memperoleh penghasilan, supaya bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang beragam.

Namun, ada juga sebagian manusia yang harus bekerja lebih keras dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhannya. Itu tadi penjelasan arti dari tindakan ekonomi adalah aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Detikers, jadi lebih paham bukan apa yang dimaksud dengan tindakan ekonomi dan contohnya? Semoga bermanfaat!

Simak Video "Hasil & Solusi SKK Migas IOG Convention 2022"


[Gambas:Video 20detik]
(khq/fds)

Dalam setiap tindakan ekonomi, setiap orang memiliki dorongan atau motif untuk melakukan tindakan tersebut. Setiap aksi yang terkait tindakan ekonomi dipengaruhi oleh motivasi atau motif ekonomi, yaitu ketika seseorang memiliki alasan tertentu untuk melakukan tindakan ekonomi. Setiap orang memiliki motif ekonominya sendiri, entah untuk bekerja demi menghasilkan uang atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk mengetahui apa dan bagaimana tujuan motif ekonomi, berikut adalah simak ulasan singkatnya.

Baca juga: Pahami Perilaku Konsumen dan 4 Contoh Mempengaruhi Penjualan

Apa itu motif ekonomi?

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Motif ekonomi berperan penting dalam sebuah penentuan perilaku individu atau kelompok terhadap aktivitas ekonomi. (Sumber: Pexels)

Pengertian tentang apa itu motif ekonomi merupakan salah satu materi dasar dalam ilmu ekonomi. Untuk mengetahui apa itu motif ekonomi, terlebih dahulu kamu harus memahami apa itu tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam perkembangannya, tindakan ekonomi ini makin beragam tak terbatas pada hal dasar pemenuhan kebutuhan, tetapi lebih beragam tergantung alasan kenapa tindakan ekonomi itu dilakukan.

Alasan mengapa tindakan ekonomi dilakukan oleh seseorang disebut motif ekonomi. Secara umum, motif ekonomi merupakan alasan-alasan yang mendorong perilaku atau tindakan manusia untuk melakukan aktivitas ekonomi dan memaksimalkan kepentingan pribadinya. Motif ekonomi terjadi sebagai proses yang menjelaskan bagaimana seseorang bersedia untuk mencapai tujuan ekonomi dengan menyelaraskan kemampuan dan intensitasnya dalam proses pemenuhan kebutuhan ekonominya.

Ahli politik ekonomi klasik populer, Adam Smith, dalam bukunya “A Theory of Moral Sentiment” mengungkapkan bahwa secara mendasar manusia memiliki dua sentimen moral utama dalam melakukan tindakan terkait ekonomi. Pertama, manusia memiliki keinginan luas atau universal untuk menjunjung harga diri dan pengakuan dari orang lain. Kedua, manusia baik secara individu maupun kelompok merasa positif untuk berusaha sedemikian rupa untuk merasakan keuntungan maksimal.

Berdasarkan sentimen moral itulah kemudian motif ekonomi paling mendasar terbentuk dalam diri manusia. Hal ini lantas menimbulkan sebuah aksioma dalam ilmu ekonomi yang meyakini bahwa manusia yang rasional memiliki kecenderungan untuk memaksimalkan kepuasannya terhadap suatu peluang keuntungan tertentu.

Melalui kecenderungan ini, kemudian manusia mulai membagi motif ekonominya yang berdasar pada dua prinsip moral, yaitu untuk kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain.

Dua dasar motif ekonomi dalam sosial-ekonomi ini nantinya membuat manusia memiliki dua sudut pandang dalam melakukan tindakan ekonomi. Sebab, tidak semua tindakan ekonomi didasari atau didorong oleh motif ekonomi individual, melainkan pula ada dorongan umum yang menurut Adam Smith dipengaruhi oleh apa yang disebut dengan pleasure of mutual sympathy. Hal ini yang kemudian membuat seorang individu dapat melakukan tindakan ekonomi demi memperkaya diri dan di satu sisi memiliki simpati terhadap orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Prospek Kerja Ekonomi Pembangunan dengan Gaji Tertinggi Tahun 2021

Tujuan motif ekonomi

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Pemenuhan kebutuhan primer adalah tujuan motif ekonomi yang paling pokok (Sumber: Pexels)

Merujuk pada pengertian motif ekonomi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motif ekonomi bertujuan untuk memberikan dorongan kepada manusia, baik individu maupun kelompok, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya secara umum. Meski begitu, tujuan ekonomi ini tetap dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kebutuhan-kebutuhan dan juga kepentingan lain. Berikut adalah tujuan motif ekonomi berdasarkan pemenuhan kebutuhan manusia.

1. Pemenuhan kebutuhan dasar

Tujuan dari motif ekonomi ini adalah hal pokok yang menjadi motif ekonomi seseorang. Setiap individu akan berusaha melakukan tindakan ekonomi untuk dapat memenuhi tiga kebutuhan pokok yang meliputi pangan, sandang, dan papan. Motif ekonomi paling tradisional dari manusia adalah ketika ia bertindak ekonomis dalam menyediakan ketiga hal ini bagi dirinya sendiri maupun keluarganya. Belakangan, pendidikan menjadi prioritas kebutuhan yang hampir setara dengan ketiga hal ini.

2. Pemenuhan kebutuhan sekunder

Motif ekonomi juga bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan sekunder manusia yang meliputi hal-hal pendukung kebutuhan dasar bagi manusia. Hal ini meliputi hal-hal seperti kendaraan, gawai, dan berbagai hal pendukung kebutuhan dasar lainnya. Motif ekonomi yang mendorong pemenuhan kebutuhan sekunder tentunya muncul ketika kebutuhan dasar telah dipenuhi.

3. Pemenuhan kebutuhan nonesensial (tersier)

Tujuan motif ekonomi untuk kebutuhan non-esensial atau kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang bersifat tidak memiliki urgensi tinggi untuk tersedia. Hal ini meliputi hal-hal yang menunjang status seseorang di kalangan sosial-ekonomi masyarakat seperti rumah mewah, kendaraan mewah, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan tingkatan paling rendah dari ketiga tujuan lain karena tidak memiliki urgensi tertentu.

Selain berdasarkan pada kebutuhan manusia, motif ekonomi juga dapat muncul karena tuntutan-tuntutan lain seperti dalam pekerjaan atau dunia usaha. Di mana seseorang akan lebih memakai sudut pandang kepentingan umum dalam menentukan motif ekonomi. Dalam kasus ini motif ekonomi tak hanya menyoal keuntungan, tetapi juga kepentingan pegawai, hingga konsumen.

Baca juga: Kenali Perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z dalam Dunia Kerja

4 Macam motif ekonomi

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Salah satu motif ekonomi jenis profit bertujuan untuk mendulang keuntungan sebesar-besarnya (Sumber: Pexels)

Berdasarkan tujuannya, motif ekonomi terbagi atas beberapa jenis yang ditentukan oleh tujuan akhir yang hendak dicari seseorang dari suatu tindakan ekonomisnya. Adapun beberapa jenis motif ekonomi adalah sebagai berikut.

1. Motif personal

Motif ekonomi personal merupakan motif ekonomi yang didasari oleh dorongan dalam diri seseorang atau individu yang bertujuan untuk memperbaiki tingkat ekonomi maupun memenuhi kesejahteraan pribadi. Motif ekonomi ini juga terkait dengan relasi keluarga yang masih masuk dalam ranah personal.

Motif ekonomi personal ini muncul sebagai pengejawantahan kemakmuran dari sudut pandang individu. Seorang individu memiliki dorongan dan batasannya masing-masing dalam menempuh suatu tujuan ekonomi. Seorang individu juga akan bekerja keras untuk mendapatkan uang dalam jumlah tertentu agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Motif ekonomi jenis ini dapat dicontohkan dari seorang individu yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia melakukan pekerjaan dan menabung dari hari ke hari untuk dapat menyekolahkan anaknya dan memenuhi kebutuhan dasarnya seperti membeli bahan makanan, membayar cicilan rumah, serta membeli pakaian.

2. Motif profit

Motif ekonomi jenis ini merupakan motif ekonomi yang didasari oleh dorongan memperoleh keuntungan dari suatu usaha atau tindakan ekonomi. Motif ekonomi profit ini tidak membicarakan tentang keuntungan berupa uang, tetapi juga berupa keuntungan lain seperti relasi sosial dan hal-hal fisik yang dapat menguntungkan seseorang atau kelompok.

Contoh dari motif ekonomi profit adalah ketika seseorang menyewakan tanahnya kepada sebuah usaha dalam jangka waktu tertentu. Dalam jangka waktu ini, biaya sewa yang ditetapkan secara akumulatif akan menutup biaya pembelian tanah di masa lampau beserta pajaknya. Selain itu, biaya sewa yang terakumulasi juga masih menyisakan besaran uang tertentu sebagai profit bagi orang tersebut.

3. Motif kekuasaan

Motif ekonomi jenis ini mendorong individu atau suatu kelompok tertentu untuk melakukan tindakan ekonomi demi mendapat kekuasaan tertentu. Kekuasaan dalam hal ini tidak selalu berhubungan dengan politik tetapi juga kuasa secara sosial. Contoh dari motif ekonomi ini adalah ketika seorang manajer di salah satu divisi dalam perusahaan membelikan oleh-oleh pada karyawan di divisinya setelah pulang dari luar negeri. Secara fisik, hal ini hanya berupa hadiah, tetapi manajer tersebut hendak memberikan tendensi bahwa tindakan ekonomi macam itu dibuat untuk menguasai para karyawannya atas kuasa sosial yang ia pegang.

4. Motif organisasional

Motif organisasional adalah motif ekonomi yang terbentuk secara konsensus dalam suatu organisasi tertentu seperti perusahaan. Setiap perusahaan atau organisasi dalam bentuk lain memiliki tujuan ekonomi tersendiri dan untuk mencapainya memerlukan tindakan ekonomi yang selaras. Oleh karena itu, motif organisasional ini menjadi dorongan bagi organisasi untuk berkembang maupun memproduksi barang atau jasa dengan berkualitas.

Selain untuk meraih keuntungan dari proses produksi, motif ekonomi organisasional ini dipakai suatu perusahaan untuk menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis. Motif ekonomi ini lebih kompleks karena tidak hanya bergantung pada capaian keuntungan berupa uang tetapi juga untuk meraih keuntungan lain seperti kepercayaan investor dan kepercayaan konsumen.

Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: 7 Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup

Faktor pendorong motif ekonomi

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Motif ekonomi didorong oleh faktor internal dan eksternal (Sumber: Pexels)

Motif ekonomi tidak terjadi begitu saja. Ada faktor yang jadi pendorong motif ekonomi yaitu faktor internal dan eksternal.

1. Faktor internal

Faktor pendorong motif ekonomi yang pertama berasal dari internal seseorang. Seperti namanya, faktor internal berarti sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri, misalnya saja keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Contohnya, seseorang memiliki target untuk mendapatkan rumah baru dengan harga Rp200 juta. Tentu hal ini menjadi alasan baginya untuk bekerja lebih giat agar bisa memenuhi target tersebut.

2. Faktor eksternal

Kebalikan dari faktor internal, faktor eksternal dipicu dari lingkungan sekitar, bukan dorongan dari diri sendiri. Misalnya, tetangga kedapatan membeli sepeda motor baru, kemudian muncul dorongan untuk membelinya juga. Contoh lainnya, saat terus mendapat gangguan dari saudara pasca menikah karena masih tinggal satu rumah. Seseorang kemudian tergerak untuk membeli rumah baru.

Baca juga: Segmentasi Pasar: Pengertian, Manfaat, dan Langkah Melakukannya

Hubungan motif ekonomi dengan prinsip ekonomi

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Motif ekonomi punya hubungan erat dengan prinsip ekonomi (Sumber: Pexels)

Hubungan antara motif dan prinsip ekonomi bisa dikatakan saling berkaitan. Kegiatan ekonomi sehari-hari sangat dipengaruhi oleh prinsip, motif, hingga tindakan ekonomi. Berbagai aspek tersebut saling memengaruhi, karena hubungannya yang erat.

Selain motif dan prinsip ekonomi, sebenarnya ada satu lagi yang juga harus dibahas, yakni tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi berarti sebuah kegiatan sekelompok orang atau individu untuk mempertimbangkan sesuatu, agar nantinya bisa memperoleh hal yang diinginkan. Sedangkan motif ekonomi berarti alasan seseorang, untuk melakukan hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Dalam melakukan motif dan tindakan, tentu harus ada sebuah pedoman yang disebut sebagai prinsip ekonomi.

Dari beberapa keterangan antara motif, prinsip, hingga tindakan ekonomi di atas, tentu saja erat kaitannya satu sama lain. Untuk mendapatkan hal yang diinginkan, seseorang harus memperhatikan bagaimana prinsip ekonominya terlebih dahulu, sebelum akhirnya melakukan tindakan ekonomi.

Misalnya, Salma memiliki uang tabungan sebesar Rp10.000.000. Rencananya akan dipakai untuk membeli sepeda motor baru. Setelah itu, ia tertarik mencari tahu tentang keunggulan merk sepeda motor yang harga cash-nya Rp15.000.000 (prinsip ekonomi). Setelah tahu keunggulan merk tersebut, Salma kemudian menilai apakah uang Rp15.000.000 memang layak untuk dikeluarkan. Tindakan ini bisa dikatakan sebagai motif ekonomi. Pasca mempertimbangkan berbagai aspek, seperti harga jual second, biaya turunan, dan berbagai hal lain, akhirnya Salma membeli sepeda motor bekas dengan harga Rp10.000.000.

Baca juga: 5 Faktor Produksi yang Berpengaruh pada Pengembangan Bisnis

Prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Dalam berbagai berbagai kegiatan ekonomi, prinsip ekonomi selalu mempengaruhi (Sumber: Pexels)

Prinsip ekonomi berarti sebuah panduan atau dasar dalam kegiatan ekonomi yang tujuannya untuk memperkecil risiko kerugian. Prinsip ekonomi ini bisa juga diartikan sebagai perbandingan rasional. Adanya perbandingan ini agar nantinya mendapatkan keuntungan maksimal dan kerugian seminimal mungkin. Dalam kegiatan ekonomi, prinsip yang dipakai bisa diterapkan dalam beberapa bidang kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi, sampai konsumsi.

Baca juga: Tindakan Ekonomi: Definisi, Tujuan, Jenis, dan 4 Contohnya

Itulah pembahasan lengkap soal macam motif ekonomi dan hal-hal yang masih berkaitan. Kamu juga bisa temukan berbagai artikel menarik lainnya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Faktor pendorong tindakan ekonomi yang berasal dari dalam diri seseorang disebut

Sumber:

  • kompas.com
  • gramedia.com
  • adamsmith.org
  • cdn-gbelajar.simpkb.id