Film semi jepang terbaik di youtube

Jepang memang terkenal dengan manga (komik) dan anime (kartun). Dua kebudayaan tersebut sudah merambah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kamu mungkin salah satu orang yang pernah atau memang hidup dengan menikmati manga dan anime asal Jepang. Namun, tahukah kamu bahwa Jepang juga punya deretan film terbaik yang seharusnya kamu nikmati.

Film-film buatan para sineas Jepang pun tidak kalah dengan film produksi Hollywood. Beberapa di antaranya malah dibeli dan buatkan versi Hollywood-nya untuk dipasarkan ke seluruh dunia. Biarpun Asia terkenal dengan drama, Jepang punya deretan film bergenre lain yang juga bikin kamu terkesan, loh.

Film Jepang Terbaik Sepanjang Masa

Penasaran dengan film-film Jepang mana saja yang bagus dan wajib ditonton? Yuk, simak deretannya di bawah ini. Mungkin beberapa di antaranya malah belum pernah kamu dengar sama sekali.

1. Ringu – 1998

Film yang satu ini sudah sangat terkenal sampai ke Hollywood. Film Ring bercerita tentang sebuah video singkat dalam bentuk VHS dan siapa pun akan menontonnya akan langsung mendapatkan telepon misterus. Setelah itu, mereka akan meninggal dalam waktu 7 hari.

Bukan hanya itu sisi menyeramkannya. Hantu bernama Sadako akan muncul dari televisi dan meneror orang-orang yang sudah menonton film itu tuju hari setelahnya. Film ini sudah banyak dibuatkan remake, tapi Ringu masih jadi yang paling seram di antara semuanya.

2. Linda, Linda, Linda – 2005

Film ini mungkin hanya sekadar film tentang sekumpulan siswa SMA biasa. Namun, drama dan konflik yang dibangun bisa buat kamu terkagum-kagum dibuatnya. Grup band SMA harus bersiap untuk tampil di acara sekolahnya dalam waktu singkat. Sayangnya, dua anggota band memutuskan keluar dari band.

Tiga anggota tersisa mencari orang yang mau mengisi posisi vokal untuk band. Sayangnya, mereka hanya mendapat murid pindahan dari Korea Selatan yang belum lancar bahasa Jepang. Yap, band ini memutuskan untuk menyanyikan lagu berjudul “Linda, Linda, Linda” hingga lagu ini menjadi terkenal sampai sekarang.

3. Battle Royale – 2000

Jepang juga punya film aksi yang penuh dengan pertumpahan darah. Film Battle Royale punya kisah menarik dari penanganan kenakalan remaja di Jepang. Pemerintah memaksa para remaja untuk ikut program militer untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk.

Para remaja diculik untuk dikumpulkan dalam sebuah pulau kecil. Mereka pun diberi senjata dan harus saling membunuh dalam waktu tiga hari. Satu orang tersisa akan diperbolehkan dibebaskan dan diperbolehkan pulang.

4. Death Note – 2006

Film yang satu ini juga jadi karya fiksi yang cukup terkenal. Sebuah catatan dari neraka jatuh ke bumi dan ditemukan oleh manusia. Pemilik catatan tersebut juga akan berteman dengan dewa kematian sekaligus berbuat perjanjian dengannya.

Hanya dengan menulis nama lengkap seseorang di buku tersebut, orang tersebut akan meninggal dunia secara tragis. Film Death Note pun sempat dibuatkan versi remake-nya. Sayang, kualiatas yang buruk tidak bisa mengalahkan kesuksesan versi orisinalnya.

Simak fakta-fakta menarik seputar anime Shigatsu Wa Kimi No Uso di artikel ini.

5. Shinobi: Heart Under Blade – 2005

Jepang pun punya cerita fiksi kolosal yang juga wajib kamu tonton. Berlayar tahun 1600-an, para Shinobi atau ninja dengan kekuatan super dianggap mulai mengganggu oleh penguasa pada masa tersebut. Mereka pun diadu domba supaya saling membunuh hingga para Shinobi benar-benar lenyap.

Kamu yang suka dengan cerita ninja atau anime Naruto pasti akan suka juga dengan film ini. Beberapa jurus yang dikeluarkan oleh para Shinobi mirip dengan yang ada di cerita-cerita ninja lainnya. Tertarik untuk menontonnya?

6. Detroit Metal City – 2008

Cerita dari film ini sudah sukses dalam manga dan animenya. Film Detroit Metal City punya banyak lawakan yang akan bikin kamu tertawa geli saat menontonnya. Kamu pun akan disuguhkan drama yang bikin suasana menonton jadi lebih terasa.

Film ini bercerita tentang seorang pria yang ingin jadi pemusik dan akan melakukan segala cara. Dia pun sampai ikut sekolah musik supaya benar-benar terasah kemampuannya. Sayangnya, dia malah bergabung dengan grup musik metal dan mendapatkan pengalaman yang berbeda.

Ingin nonton anime romance terbaik? Simak rekomendasinya di sini.

7. Crows Zero – 2007

Film yang satu ini bisa dibilang salah satu satu film action Jepang terbaik yang pernah ada. Crows Zero bercerita tentang gangster sekolah yang sering terlibat pertarungan di jalanan. Film ini pun dibintangi oleh banyak nama terkenal, seperti Shun Oguri, Kyosuka Yabe, dan Takayuki Yamada.

Semua pertarungan yang dibuat di dalam film menggunakan tangan kosong dan pertarungan sungguhan. Menariknya, film Crows Zero dibuat menjadi dua bagian dan kamu bisa menontonnya tanpa berurutan.

8. Kimi ni Todoke – 2010

Bila ditanya film drama Jepang mana yang paling layak ditonton, jawabannya jelas Kimi ni Todoke. Kisah ini cukup populer di Jepang dan beberapa negara Asia lainnya. Film ini pun merupakan live action dari versi anime yang juga cukup sukses di pasaran.

Kisahnya diambil dari seorang siswa SMA bernama Sawako yang sering diejek oleh teman-teman lainnya karena punya tampilan yang menyeramkan layaknya Sadako. Namun, ada satu pria teman sekelasnya yang malah jatuh hati padanya. Kisah cinta remaja yang menggemaskan pun tersaji dalam film ini.

Tak sedikit film anime yang dibuat versi live action-nya, simak rekomendasinya di sini.

9. My Tomorrow, Your Yesterday – 2016

Perjalanan waktu jadi hal utama yang dibicarkan dalam film ini. Dua karakter utama dalam film ini menjalani waktu yang berbeda, tapi mereka akan bertemu dalam rentang waktu lima tahun sekali. Sayangnya, pertemuan mereka dalam film ini tidak berjalan baik karena akhirnya mereka tahu mereka tidak bisa bersatu

Buat para pecinta film drama, film My Tomorrow, Your Yesterday wajib masuk ke dalam list kamu. Kalau menang mau nonton filmnya, siapin tisu ya karena mungkin air mata kamu akan menetes tanpa disadari, loh.

10. Rurouni Kenshin Trilogi

Anime Samurai X sangat laris di Indonesia, bahkan sampai diputar berulang-ulang. Tak heran jika versi live action-nya pun laris-manis kala mendapat kesempatan diputar di bioskop. Versi live action dibagi menjadi tiga bagian dan semuanya berpusat para Kenshin melawan Shishio.

Bisa dibilang juga, versi filmnya dibuat semirip mungkin dengan animenya. Para pemain yang membintanginya pun sangat mirip dengan versi animenya. Sudah menonton tiga film dari Rurouni Kenshin belum?

11. Swing Girls – 2004

Siswa-siswa di Jepang mengenal adanya kelas tambahan yang diadakan pada musim panas. Sayangnya, hal ini akan memangkas waktu liburan anak sekolahan dan jelas hal ini sangat dibenci. Sekumpulan siswa perempuan di sebuah sekolah pun punya cara untuk menghindari kelas tambahan musim panas yang menyebalkan itu.

Mereka berpura-pura untuk mengikuti kegiatan grup orkestra. Awalnya, mereka hanya melakukan ini untuk mengelabui guru-guru mereka Namun, semuanya berubah saat mereka malah diminta untuk mengikuti kontes besar. Sebagai catatan, film ini punya genre komedi yang segar, loh.

12. ReLIFE – 2017

Film ini menyakinkan banyak orang bahwa ada kesempatan kedua di dalam hidup asal mau melakukan perubahan. ReLIFE adalah satu projek rahasia yang mengajak orang untuk mengambil kesempatan kedua di dalam hidup dengan kembali ke masa muda. Seorang pria pun akhirnya mengambil kesempatan ini untuk kembali ke masa SMA.

Di sana, dia pun bertemu dengan teman baru lagi dan kembali menjalani hidup dari awal. Setelah projek ini selesai, pria ini pun kembali ke waktu dia sebenarnya dan menjalani perubahan hidupnya. Ternyata, bukan dia satu-satunya orang yang mengikuti projek rahasia ini.

13. Our Little Sister (2015)

14. The Taste Of Tea/Cha No Aji (2004)

15. Seven Samurai/Shichinin No Samurai (1954)

16. Fireworks (1997)

Bisa dibilang Fireworks adalah salah satu penentu kebangkitan sinema Jepang. Film sukses ini disutradarai dan dibintangi Takeshi Kitano, salah satu sutradara Jepang tersukses sepanjang masa. Premisnya berpusat pada polisi bernama Nishi, yang anaknya baru meninggal dan istrinya sakit parah. 

Film terbaik Jepang ini banyak mendapatkan pengakuan kritikus Jepang maupun internasional.

17. Nobody Knows (2004)

Film Jepang terbaik ini diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi pada 1980-an di Tokyo. Kisahnya berpusat pada seorang ibu yang menelantarkan lima anak di bawah umur dan lebih dikenal dengan kasus penelantaran anak Sugamo. Sutradara Jepang Hirokazu Kore-eda kemudian mengangkatnya menjadi film berjudul Nobody Knows.

Anak-anak dalam film tersebut, berusia 5-12 tahun dikurung dalam rumah dan tidak bisa keluar maupun dikunjungi siapa pun sehingga mereka berjuang hidup dengan cara mereka sendiri. Hingga kini, ini masih jadi film Jepang terbaik yang paling menyentuh sepanjang masa.

18. Departures (2008)

Alasan utama kamu harus menonton film Jepang terbaik ini adalah karena ini jadi film Jepang pertama yang memenangi kategori Best Foreign Language Film di Oscar. Film Yōjirō Takita ini berkisah tentang seorang musisi celo yang beralih profesi jadi pengurus jenazah.

Film yang diangkat dari Coffinman: The Journal of a Buddhist Mortician karya Shinmon Aoki, ini memang rada berat karena tidak semua orang nyaman melihat kematian. Namun, kisahnya yang unik tersebut berhasil mendapatkan pengakuan internasional.

19. Zatôichi (2003)

Film action comedy ini juga disutradarai Takeshi Kitano. Premisnya juga cukup unik, yaitu tentang seorang kakek tukang pijat buta yang keliling kota dan tiba di desa yang dikuasai geng. Namun, siapa pun tidak menyangka bahwa sang kakek adalah ahli pedang. Di sinilah aksi dan komedi mulai melebur menghibur. 

20. The Taste of Tea (2004)

Film Jepang terbaik ini punya format omnibus. Artinya, film diceritakan lewat beberapa karakter berbeda yang nantinya akan bertemu di satu titik atau memiliki benang merah satu sama lain. Film karya Katsuhito Ishii ini format mirip film Hollywood Babel atau Crash. 

Uniknya film ini seluruhnya disyuting di daerah pedesaan Jepang, dan dibuat dengan sinematografi yang brilian.

Masih banyak film Jepang terbaik yang seharusnya masuk ke dalam list. Mungkin kamu punya saran lagi untuk ditulis di kolom komentar?

(Ade Kurnia Irawan)