Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Bangsa Mesir dan Mesopotamia merupakan bangsa-bangsa yang membentuk peradaban kuno dunia. Kedua bangsa tersebut telah memiliki peradaban tinggi pada masa lampau. Salah satu hasil bukti bahwa kedua bangsa telah berperadaban tinggi adalah mengenal tulisan. Bangsa Mesir telah mengenal tulisan sejak tahun 3000 SM. Pada masa itu bangsa Mesir telah mengenal tulisan Hieroglif . Sedangkan, bangsa Sumeria dari peradaban Mesopotamia telah mengenal tulisan sejak 3300 SM. Sistem penulisannya dikenal dengan Cuneiform atau huruf paku. Oleh karena itu, kedua bangsa tersebut tergolong telah memiliki peradaban tinggi dimasa kuno.

Dengan demikian, bangsa Mesir dan Mesopotamia telah mengenal tulisan sejak 3000 dan 3300 SM.

Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.

Cuneiform ditemukan dimana?

Tulisan pertama kali ditemukan oleh masyarakat Sumeria Kuno yang hidup wilayah selatan Mesopotamia sekitar 3400-3000 SM. Oleh para ilmuwan, Sumeria dianggap sebagai peradaban kota pertama di dunia, Mesopotamia Kuno sebagai tempat peradaban muncul. Tulisan ini kemudian disebut dengen cuneiform.

Huruf tertua di dunia yaitu cuneiform ditemukan pada peradaban Lembah apa?

Cuneiform adalah sistem tulisan yang pertama kali dikembangkan oleh bangsa Sumeria kuno Mesopotamia c. 3500-3000 SM. Hal ini dianggap yang paling signifikan di antara banyak kontribusi budaya Sumeria terbesar dan di antara orang-orang dari kota Sumeria Uruk yang maju dalam penulisan paku c. 3200 SM.

Apa yang anda ketahui tentang bangsa Sumeria?

KOMPAS.com – Bangsa Sumeria adalah bangsa tertua yang mendiami kawasan Mesopotamia (Asia Barat). Peradaban Sumeria mulai muncul sekitar 3000 Sebelum Masehi. Pada awalnya, bangsa Sumeria hidup dengan berburu dan bercocok tanam dalam tingkat yang sederhana.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan cuneiform?

Cuneiform adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat (Baker and Bimson, 2004).

Bagaimana sistem kepercayaan Mesopotamia?

Sistem kepercayaan dan religion yang dianut masyarakat Mesopotamia Kuno adalah dengan menyembah banyak Dewa, berupa Dewa Enlil sebagai dewa bumi dan sekaligus sebagai dewa tertinggi yang menguasai alam semesta, Dewa Enki sebagai dewa air, Dewa An sebagai dewa langit, dan Dewa Samash sebagai dewa matahari.

Bagaimana sistem perekonomian bangsa Sumeria?

Perekonomian Sumeria Sebagian besar hidup sebagai petani, tetapi mereka tidak memiliki tanah sendiri. Mereka mengerjakan tanah milik para pendeta, bangsawan dan raja. Ketiga kelompok tersebut merupakan tuan tanah. Hal ini mengakibatkan para petani menggantungkan hidupnya pada tuan-tuan tanah.

Apa yang dimaksud dengan tulisan cuneiform?

Apa istilah cuneiform?

Peradaban apa yang terbentuk antara sungai Eufrat dan sungai Tigris?

Sumeria: Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris.

Apa yang diciptakan orang Sumeria?

3. Bangsa Sumeria dikenal juga sebagai pembuat bir pertama dalam sejarah. Bersama dengan tulisan, roda, bajak, kode hukum, dan sastra, bangsa Sumeria juga dikenang sebagai pembuat bir. Para arkeolog telah menemukan bukti pembuatan bir Mesopotamia sejak milenium keempat SM.

Hasil kebudayaan ini disebut huruf hieroglif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Jawaban terverifikasi ahli. Simbol-simbol yang dikenal dengan nama huruf paku dipakai pada zaman bangsa Sumeria kuno di Mesopotamia sekitar tahun 3500-300 sebelum masehi. Tulisan atau huruf paku ini dianggap sebagai salah satu hal yang puya kontribusi besar bagi perkebangan bangsa Sumeria.

KOMPAS.com - Cuneiform atau aksara paku adalah sistem tulisan yang pertama kali dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia pada sekitar 3500 SM.

Kata cuneiform berasal dari bahasa Latin, cuneus yang artinya baji atau paku, dan forma yang berarti bentuk.

Dengan demikian, cuneiform merupakan tulisan kuno yang menggunakan huruf berbentuk seperti paku yang ditulis di atas lempengan tanah liat.

Cuneiform dianggap sebagai penemuan terpenting di antara banyak penemuan bangsa Sumeria yang berpengaruh dalam sejarah manusia.

Bahkan semua bangsa yang mendiami Mesopotamia menggunakan aksara paku, hingga ditemukannya huruf alfabet.

Baca juga: Peninggalan Bangsa Sumeria: Penemuan dan Hasil Kebudayaan

Perkembangan cuneiform

Sejak ditemukan untuk pertama kalinya oleh bangsa Sumeria pada sekitar 3500 SM, aksara paku terus mengalami perubahan.

Pada awalnya, cuneiform menampilkan subyek yang lebih konkret berupa gambar-gambar.

Misalnya seperti gambar raja, pertempuran, banjir, dan gambar-gambar lainnya yang melambangkan benda atau konsep.

Piktograf (pesan dalam bentuk gambar) itu digoreskan pada lempengan tanah liat yang kemudian dibakar agar menjadi permanen dan dapat diturunkan ke generasi berikutnya.

Pada sekitar 3000 SM hingga periode-periode setelahnya, bentuk aksara paku semakin disederhanakan.

Jumlah karakter yang digunakan dalam penulisan juga terus dikurangi, untuk menyederhanakan serta memperjelas maksud tulisan.

Baca juga: Kehidupan Sosial Bangsa Sumeria

Temuan paling tua dari cuneiform berasal dari tahun 3500 SM. Saat itu, bangsa Sumeria menggunakan huruf paku untuk mencatat hasil panen serta urusan perdagangan mereka.

Cuneiform kemudian digunakan oleh semua bangsa yang mendiami Mesopotamia, yakni bangsa Akkadia, Babilonia, Elam, Asyur, dan Hurrian.

Huruf Paku kemudian dikembangkan oleh Bangsa Yunani menjadi huruf Alfa, Beta, dan Gama.

Bangsa Romawi juga mengembangkannya menjadi huruf Latin dan akhirnya terus berkembang menjadi sistem penulisan mutakhir.

Baca juga: Penyebab Runtuhnya Kekuasaan Sumeria di Mesopotamia

Cuneiform mulai ditinggalkan

Penggunaan cuneiform mulai ditinggalkan pada sekitar 100 SM, ketika huruf alfabet menjadi lebih populer.

Kendati demikian, aksara paku masih digunakan oleh sebagian kecil orang, dibuktikan dengan temuan cuneiform dari tahun 75 Masehi.

Setelah itu, cuneiform benar-benar ditinggalkan. Keberadaannya baru diketahui lagi ketika ditemukan oleh para peneliti pada abad ke-19.

Sejak itu, penggalian terus dilakukan hingga ditemukan sekitar setengah juta tablet cuneiform yang saat ini tersimpan di beberapa museum di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?
Aksara paku

Prasasti aksara paku dalam tiga bahasa yang dibuat oleh raja Xerxes pada Van Fortress di Turki, ditulis dalam Bahasa Persia Kuno, Akkadia, dan Elam

Jenis aksara

Logogram silabis

BahasaAkkadia, Eblaite, Elam, Hattic, Hittite, Hurria, Luwia, Sumeria, Urartia, Persia Kuno

Periode

kira-kira abad ke-31 SM sampai abad ke-1 M.Arah penulisanKiri ke kananAksara terkait

Silsilah

(Proto-tulisan)

  • Aksara paku

Aksara turunan

tidak ada;
mempengaruhi bentuk Abjad Ugarit
tampaknya mengilhami Aksara paku Persia KunoISO 15924ISO 15924Xsux, 020 
Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?
, ​Aksara Paku, Sumero-AkkadianPengkodean Unicode

Nama Unicode

Cuneiform

Rentang Unicode

U+12000 to U+123FF (Sumero-Akkadian Cuneiform)
U+12400 to U+1247F (Numbers) Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.[1] Kata "aksara paku" merupakan terjemahan harfiah dari bahasa Latin, cuneus yang berarti 'baji' atau 'paku' dan forma yang berarti "bentuk".[1] Dengan demikian, aksara paku merupakan sebuah tulisan kuno yang menggunakan "huruf paku".[1][2] Tulisan ini tergolong sebagai tulisan yang rumit dan diduga hanya digunakan oleh orang-orang tertentu.[1] Aksara paku berkembang di daerah Sumer (nama kuno untuk Mesopotamia selatan yang sekarang berada di Irak selatan, dekat Teluk Persia).[1] Diduga, tulisan ini telah digunakan oleh orang-orang Sumer sekitar tiga ribu tahun sebelum Masehi, hampir sezaman dengan Hieroglif yang berkembang di Mesir.[1] Pada praktiknya yang paling awal, aksara paku diduga digunakan untuk pembukuan di istana atau kuil di daerah Sumer.[1] Selain itu, tulisan ini juga digunakan juga untuk aktivitas perdagangan.[1] Dari Sumer, aksara paku kemudian berkembang ke Akkad (daerah di sebelah utara Sumer).[1] Dari sinilah, aksara paku berkembang (dalam bahasa Akkad) dan digunakan secara luas di daerah Timur Tengah Kuno.[1]

Sejarah

Tulisan aksara paku mengalami perubahan besar selama periode lebih dari dua milennium. Gambar di bawah menunjukkan perkembangan tanda SAG "kepala" (Borger nr. 184, U+12295 𒊕).

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Tahapan:

  1. menunjukkan pictogram sebagaimana ditulis sekitar tahun 3000 SM
  2. menunjukkan pictogram yang diputar sebagaimana ditulis sekitar tahun 2800 SM.
  3. menunjukkan glif yang dibuat abstrak dalam inkripsi monumental kuno, dari sekitar tahun 2600 SM
  4. merupakan tanda yang ditulis pada tanah liat, sezaman dengan tahapan 3
  5. digunakan pada milenium ke-3 SM
  6. merupakan Old Assyrian ductus dari permulaan milenium ke-2 SM, sebagaimana diadopsi oleh budaya Hitit
  7. merupakan tanda yang disederhanakan sebagaimana ditulis oleh para jurutulis Asyur pada awal milenium pertama, sampai punahnya tulisan ini.

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Inskripsi Sumeria dengan gaya tulisan monumental kuno, sekitar abad ke-26 SM

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Surat yang dikirim oleh imam besar Lu'enna kepada raja Lagash (kemungkinan Urukagina), menginformasikan bahwa putranya gugur dalam pertempuran, sekitar 2400 SM, diketemukan di Telloh (Girsu kuno).

Aksara paku Akkadia

Tulisan aksara paku archaic atau kuno diadopsi oleh orang Akkadia sejak sekitar tahun 2500 SM, dan pada tahun 2000 SM telah berkembang menjadi aksara paku Asyur kuno, dengan banyak modifikasi pada ortografi Sumeria. Persamaan bahasa Semit pada banyak tanda menjadi berubah atau disingkat untuk membentuk nilai "fonetik" baru, karena hakikat suku kata tulisan ini, yang diperhalus oleh orang Sumeria, tidak intuitif bagi pemakai bahasa Semit.

Aksara paku Asyur

Gaya penulisan "campuran" ini diteruskan sampai akhir masa kekaisaran Babilonia dan Asyur, meskipun ada periode-periode di mana "purism" menjadi mode dan ada kecenderungan untuk mengeja kata-kata dengan panjang, dengan preferensi pemakaian tanda-tanda menggunakan komplemen fonetik. Namun sampai saat itu silabari Babel masih merupakan campuran penulisan logografik dan fonemik.

Transliterasi

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

Ekstrak dari Silinder Koresh (baris 15–21), memuat silsilah Koresh Agung dan catatan direbutnya Babylon pada tahun 539 SM.

Aksara paku mempunyai format khusus untuk alihaksarakan atau transliterasi. Karena tulisan ini berbentuk polyvalence, transliterasinya membutuhkan pilihan tertentu bagi para pakar transliterasi, yang harus memutuskan kasus-kasus setiap huruf di mana ada beberapa makna yang mungkin dimaksudkan oleh dokumen aslinya. Misalnya tanda DINGIR pada teks Hitit dapat melambangkan suku kata Hitit an atau merupakan bagian dari suatu frasa Akkadia, melambangkan suku kata il, dapat pula merupakan sebuah Sumerogram, melambangkan makna Sumeria asli, 'allah' atau suatu determinative bagi sesosok dewa. Dalam transliterasi, berbagai rendisi glif yang sama dipilih berdasarkan perannya pada konteks tersebut.

Suku kata

Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang dipakai untuk suku kata sederhana dalam bentuk CV atau VC. Sebagaimana dipakai untuk bahasa Sumeria, tulisan aksara paku pada prinsipnya mampu membedakan paling sedikit 16 konsonan, yang dialihaksarakan sebagai

b, d, g, g̃, ḫ, k, l, m, n, p, r, ř, s, š, t, z

serta empat kualitas vokal, a, e, i, u. Bahasa Akkadia tidak menggunakan huruf g̃ atau ř tetapi perlu untuk membedakan emphatic series, q, ṣ, ṭ, mengambil berbagai tanda Sumeria "superfluous" untuk maksud itu (misalnya qe=KIN, qu=KUM, qi=KIN, ṣa=ZA, ṣe=ZÍ, ṭur=DUR dsb.) Orang Hitit mengadopsi aksara paku Akkadia dan selanjutnya memperkenalkan tanda-tanda untuk glide w, misalnya wa=PI, wi5=GEŠTIN) serta suatu ligature I.A untuk ya.

-a -e -i -u
a 𒀀,

á 𒀉

e 𒂊,

é 𒂍

i 𒄿,

í=IÁ 𒐊

u 𒌋,

ú 𒌑,
ù 𒅇

b- ba 𒁀,

bá=PA 𒉺,
bà=EŠ 𒂠

be=BAD 𒁁,

bé=BI 𒁉,
bè=NI 𒉌

bi 𒁉,

bí=NE 𒉈,
bì=PI 𒉿

bu 𒁍,

bú=KASKAL 𒆜,
bù=PÙ 𒅤

d- da 𒁕,

dá=TA 𒋫

de=DI 𒁲,

dé ,
dè=NE 𒉈

di 𒁲,

dí=TÍ 𒄭

du 𒁺,

dú=TU 𒌅,
dù=GAG 𒆕,
du4=TUM 𒌈

g- ga 𒂵,

𒂷

ge=GI 𒄀,

gé=KID 𒆤,
gè=DIŠ 𒁹

gi 𒄀,

gí=KID 𒆤,
gì=DIŠ 𒁹,
gi4 𒄄,
gi5=KI 𒆠

gu 𒄖,

𒄘,
gù=KA 𒅗,
gu4 𒄞,
gu5=KU 𒆪,
gu6=NAG 𒅘,
gu7 𒅥

ḫ- ḫa 𒄩,

ḫá=ḪI.A 𒄭𒀀,
ḫà=U 𒌋,
ḫa4=ḪI 𒄭

ḫe=ḪI 𒄭,

ḫé=GAN 𒃶

ḫi 𒄭,

ḫí=GAN 𒃶

ḫu 𒄷
k- ka 𒅗,

𒆍,
kà=GA 𒂵

ke=KI 𒆠,

ké=GI 𒄀

ki 𒆠,

kí=GI 𒄀

ku 𒆪,

kú=GU7 𒅥,
𒆬,
ku4 𒆭

l- la 𒆷,

lá=LAL 𒇲,
là=NU 𒉡

le=LI 𒇷,

lé=NI 𒉌

li 𒇷,

lí=NI 𒉌

lu 𒇻,

𒇽

m- ma 𒈠,

𒈣

me 𒈨,

mé=MI 𒈪,
𒀞/𒅠

mi 𒈪,

mí=MUNUS 𒊩,
mì=ME 𒈨

mu 𒈬,

mú=SAR 𒊬

n- na 𒈾,

𒈿,
nà=AG 𒀝,
na4 ("NI.UD") 𒉌𒌓

ne 𒉈,

né=NI 𒉌

ni 𒉌,

ní=IM 𒉎

nu 𒉡,

nú=NÁ 𒈿

p- pa 𒉺,

pá=BA 𒐀

pe=PI 𒉿,

pé=BI 𒁉

pi 𒉿,

pí=BI 𒁉,
pì=BAD 𒁁

pu=BU 𒁍,

pú=TÚL 𒇥,
𒅤

r- ra 𒊏,

rá=DU 𒁺

re=RI 𒊑,

ré=URU 𒌷

ri 𒊑,

rí=URU 𒌷

ru 𒊒,

rú=GAG 𒆕,
rù=AŠ 𒀸

s- sa 𒊓,

sá=DI 𒁲,
sà=ZA 𒍝,
sa4 ("ḪU.NÁ") 𒄷𒈾

se=SI 𒋛,

sé=ZI 𒍣

si 𒋛,

sí=ZI 𒍣

su 𒋢,

sú=ZU 𒍪,
sù=SUD 𒋤,
su4 𒋜

š- ša 𒊭,

šá=NÍG 𒐼,
šà 𒊮

še 𒊺,

šé,
šè 𒂠

ši=IGI 𒅆,

ší=SI 𒋛

šu 𒋗,

šú 𒋙,
šù=ŠÈ 𒂠,
šu4=U 𒌋

t- ta 𒋫,

tá=DA 𒁕

te 𒋼,

té=TÍ 𒊹

ti 𒋾,

𒊹,
tì=DIM 𒁴,
ti4=DI 𒁲

tu 𒌅,

tú=UD 𒌓,
tù=DU 𒁺

z- za 𒍝,

zá=NA4 𒉌𒌓

ze=ZI 𒍣,

zé=ZÌ 𒍢

zi 𒍣,

𒍢,
𒍥

zu 𒍪,

zú=KA 𒅗

a- e- i- u-
a 𒀀,

á 𒀉

e 𒂊,

é 𒂍

i 𒄿,

í=IÁ 𒐊

u 𒌋,

ú 𒌑,
ù 𒅇

-b ab 𒀊,

áb 𒀖

eb=IB 𒅁,

éb=TUM 𒌈

ib 𒅁,

íb=TUM 𒌈

ub 𒌒,

úb=ŠÈ 𒂠

-d ad 𒀜,

ád 𒄉

ed=Á 𒀉 id=Á 𒀉,

íd=A.ENGUR 𒀀𒇉

ud 𒌓,

úd=ÁŠ 𒀾

-g ag 𒀝,

ág 𒉘

eg=IG 𒅅,

ég=E 𒂊

ig 𒅅,

íg=E 𒂊

ug 𒊌
-ḫ aḫ 𒄴,

áḫ=ŠEŠ 𒋀

eḫ=AḪ 𒄴 iḫ=AḪ 𒄴 uḫ=AḪ 𒄴,

úḫ 𒌔

-k ak=AG 𒀝 ek=IG 𒅅 ik=IG 𒅅 uk=UG 𒊌
-l al 𒀠,

ál=ALAM 𒀩

el 𒂖,

él=IL 𒅋

il 𒅋,

íl 𒅍

ul 𒌌,

úl=NU 𒉡

-m am 𒄠/𒂔,

ám=ÁG 𒉘

em=IM 𒅎 im 𒅎,

ím=KAŠ4 𒁽

um 𒌝,

úm=UD 𒌓

-n an 𒀭 en 𒂗,

én,
èn=LI 𒇷

in 𒅔,

in4=EN 𒂗,
in5=NIN 𒊩𒌆

un 𒌦,

ún=U 𒌋

-p ap=AB 𒀊 ep=IB,

ép=TUM 𒌈

ip=IB 𒅁,

íp=TUM 𒌈

up=UB 𒌒,

úp=ŠÈ 𒂠

-r ar 𒅈,

ár=UB 𒌒

er=IR 𒅕 ir 𒅕,

íp=A.IGI 𒀀𒅆

ur 𒌨,

úr 𒌫

-s as=AZ 𒊍 es=GIŠ 𒄑,

és=EŠ 𒂠

is=GIŠ 𒄑,

ís=EŠ 𒂠

us=UZ,

ús=UŠ 𒍑

𒀸,

áš 𒀾

𒌍/𒐁,

éš=ŠÈ 𒂠

𒅖,

íš=KASKAL 𒆜

𒍑,

úš𒍗=BAD 𒁁

-t at=AD 𒀜,

át=GÍR gunû 𒄉

et=Á 𒀉 it=Á 𒀉 ut=UD 𒌓,

út=ÁŠ 𒀾

-z az 𒊍 ez=GIŠ 𒄑,

éz=EŠ 𒂠

iz= GIŠ 𒄑,

íz=IŠ 𒅖

uz=ŠE&HU 𒊺𒄷

úz=UŠ 𒍑,
ùz 𒍚

Angka

Orang Sumeria menggunakan sistem bilangan berdasarkan angka 1, 10 dan 60. Cara menulis angka 70 adalah dengan menulis tanda angka 60 dan tanda angka 10 setelahnya. Cara penghitungan ini masih dipakai sampai sekarang untuk menghitung 60 detik per menit dan 60 menit per jam.[3]

Unicode

Unicode (menurut versi 6.0) menetapkan tulisan "Sumero-Akkadian Cuneiform" pada kisaran:

U+12000–U+123FF (879 karakter) "Aksara paku" U+12400–U+1247F (103 karakter) "Angka dan tanda baca Aksara paku"

Proposal terakhir untuk pengkodean Unicode tulisan ini diserahkan oleh dua pakar aksara paku yang bekerja sama dengan seorang penulis proposal Unicode yang berpengalaman pada bulan Juni 2004.[4] Inventori karakter dasar diturunkan dari daftar tanda Ur III yang dikompilasi oleh Cuneiform Digital Library Initiative pada UCLA berdasarkan inventori dari Miguel Civil, Rykle Borger (2003), dan Robert Englund. Daripada mengurutkan langsung menurut bentuk glif dan kekompleksannya, menurut penomoran katalog yang ada, urutan Unicode dari glif didasarkan pada urutan abjad Latin transliterasi Sumeria "terakhir" sebagai perkiraan praktis.

Daftar penemuan utama lempengan Aksara paku

Berikut adalah sejumlah penemuan terkenal kumpulan lempengan yang memuat tulisan Aksara paku

Lokasi Jumlah lempengan Penemuan pertama Bahasa
Abu Salabikh 500[5] 1963
Dūr-Katlimmu 500[6] 1879
Girsu 40,000-50,000[7] 1877
Mari, Syria 20,000-25,000[8] 1933 Akkadia
Perpustakaan Ashurbanipal 20,000-24,000[9] 1849 Akkadia
Nippur 60,000[9] 1851
Nuzi 10,000-20,000[10] 1896
Drehem 100,000[10] Sumeria
Sippar Tens of thousands[11] 1880 Neo-Babylonian
Ebla tablets ca.5,000 1974 Sumerian dan Eblaite
Hattusa 30.000 1906 Hittite
Alalakh 300[12] 1937
Surat Amarna 382 1887 Akkadia
Ugarit Thousands 1929 Ugaritic
Assur 16.000 1898 Akkadia

Lihat pula

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?
Portal Ancient Near East

  • List of museums of ancient Near Eastern art
  • Elamite cuneiform
  • Hittite cuneiform
  • Journal of Cuneiform Studies
  • List of cuneiform signs
  • Old Persian cuneiform
  • Ugaritic alphabet

Catatan

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) David L. Baker, John J. Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 47-51.
  2. ^ (Indonesia) W. S. Lasor, D. A. Hubbard, F. W. Bush. 2009. Pengantar Perjanjian Lama 1:Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 80.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lo
  4. ^ http://std.dkuug.dk/jtc1/sc2/wg2/docs/n2786.pdf
  5. ^ Bertman 2005, hlm. 8.
  6. ^ Bertman 2005, hlm. 17.
  7. ^ Bertman 2005, hlm. 20.
  8. ^ Bertman 2005, hlm. 25.
  9. ^ a b Bertman 2005, hlm. 27.
  10. ^ a b Bertman 2005, hlm. 28.
  11. ^ Bertman 2005, hlm. 30.
  12. ^ Archival practices at Old Babylonian/Middle Bronze Age Alalakh (Level VII)

Pustaka

  • Adkins, Lesley, Empires of the Plain: Henry Rawlinson and the Lost Languages of Babylon, New York, St. Martin's Press (2003) ISBN 0-312-33002-2
  • Bertman, Stephen (2005), Handbook to Life in Ancient Mesopotamia, Oxford University Press, ISBN 9780195183641 
  • R. Borger, Assyrisch-Babylonische Zeichenliste, 2nd ed., Neukirchen-Vluyn (1981)
  • Borger, Rykle (2004). Dietrich, M. Loretz, O., ed. Mesopotamisches Zeichenlexikon. Alter Orient und Altes Testament. 305. Münster: Ugarit Verlag. ISBN 3-927120-82-0. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
  • Burnouf, E. (1836). "Mémoire sur deux Inscriptions Cunéiformes trouvées près d'Hamadan et qui font partie des papiers du Dr Schulz", Impr. Roy, Paris.
  • Daniels, Peter; Bright, William (1996). The World's Writing Systems. Oxford University Press. hlm. 146. ISBN 0-19-507993-0. 
  • A. Deimel (1922), Liste der archaischen Keilschriftzeichen ("LAK"), WVDOG 40, Berlin.
  • A. Deimel (1925–1950), Šumerisches Lexikon, Pontificum Institutum Biblicum.
  • F. Ellermeier, M. Studt, Sumerisches Glossar
    • vol. 1: 1979–1980, ISBN 3-921747-08-2, ISBN 3-921747-10-4
    • vol. 3.2: 1998–2005, A-B ISBN 3-921747-24-4, D-E ISBN 3-921747-25-2, G ISBN 3-921747-29-5
    • vol. 3.3: ISBN 3-921747-22-8 (font CD ISBN 3-921747-23-6)
    • vol. 3.5: ISBN 3-921747-26-0
    • vol 3.6: 2003, Handbuch Assur ISBN 3-921747-28-7
  • A. Falkenstein, Archaische Texte aus Uruk, Berlin-Leipzig (1936)
  • E. Forrer, Die Keilschrift von Boghazköi, Leipzig (1922)
  • J. Friedrich, Hethitisches Keilschrift-Lesebuch, Heidelberg (1960)
  • Jean-Jacques Glassner, The Invention of Cuneiform, English translation, Johns Hopkins University Press (2003), ISBN 0-8018-7389-4.
  • Hayes, John L. (2000). A Manual of Sumerian Grammar and Texts. Aids and Research Tools in Ancient Near Eastern Studies. 5 (edisi ke-2d). Malibu: Undena Publications. ISBN 0-89003-197-5. 
  • Heeren (1815) "Ideen über die Politik, den Verkehr und den Handel der vornehmsten Volker der alten Welt", vol. i. pp. 563 seq., translated into English in 1833.
  • Kramer, Samuel Noah (1981). "Appendix B: The Origin of the Cuneiform Writing System". History Begins at Sumer: Thirty-Nine Firsts in Man's Recorded History (edisi ke-3d revised). Philadelphia: University of Pennsylvania Press. hlm. 381–383. ISBN 0-8122-7812-7. 
  • René Labat, Manuel d'epigraphie Akkadienne, Geuthner, Paris (1959); 6th ed., extended by Florence Malbran-Labat (1999), ISBN 2-7053-3583-8.
  • Lo, Lawrence (2007). "Sumerian". Diakses tanggal June 5, 2009. 
  • Lassen, Christian. "Die Altpersischen Keil-Inschriften von Persepolis"
  • Mittermayer, Catherine; Attinger, Pascal (2006). Altbabylonische Zeichenliste der Sumerisch-Literarischen Texte. Orbis Biblicus et Orientalis. Special Edition. Academic Press Fribourg. ISBN 978-3-7278-1551-5. 
  • O. Neugebauer, A. Sachs (eds.), Mathematical Cuneiform Texts, New Haven (1945).
  • Patri, Sylvain (2009). L’adaptation des consonnes hittites dans certaines langues du XIIIe siècle. Zeitschrift für Assyriologie und vorderasiatische Archäologie 99(1): 87–126.
  • Pritchard, James Cowles (1844). "Researches Into the Physical History of Mankind", 3rd Ed., Vol IV, Sherwood, Gilbert and Piper, London
  • Rawlinson, Henry (1847) "The Persian Cuneiform Inscription at Behistun, decyphered and translated; with a Memoir on Persian Cuneiform Inscriptions in general, and on that of Behistun in Particular", The Journal of the Royal Asiatic Society, Vol X.
  • Y. Rosengarten, Répertoire commenté des signes présargoniques sumériens de Lagash, Paris (1967)
  • Chr. Rüster, E. Neu, Hethitisches Zeichenlexikon (HZL), Wiesbaden (1989)
  • Sayce, Rev. A. H. (1908). "The Archaeology of the Cuneiform Inscriptions", Second Edition-revised, 1908, Society for Promoting Christian Knowledge, London, Brighton, New York; at pp 9–16 Not in copyright
  • Nikolaus Schneider, Die Keilschriftzeichen der Wirtschaftsurkunden von Ur III nebst ihren charakteristischsten Schreibvarianten, Keilschrift-Paläographie; Heft 2, Rom: Päpstliches Bibelinstitut (1935).
  • Wolfgang Schramm, Akkadische Logogramme, Goettinger Arbeitshefte zur Altorientalischen Literatur (GAAL) Heft 4, Goettingen (2003), ISBN 3-936297-01-0.
  • F. Thureau-Dangin, Recherches sur l'origine de l'écriture cunéiforme, Paris (1898).
  • Ronald Herbert Sack, Cuneiform Documents from the Chaldean and Persian Periods, (1994) ISBN 0-945636-67-9

Pranala luar

Hasil kebudayaan ini disebut huruf Higrolif atau huruf paku berfungsi untuk mencatat panen dan ilmu pengetahuan saat itu tulisan Bangsa Bangsa apakah ini?

  • Akkadian font for Windows and Mac
  • Babylonian Cunieform Diarsipkan 2014-04-19 di Wayback Machine. offering to the King of Erech
  • Epigraphy di Curlie (dari DMOZ)
  • Smarthistory, Cuneiform and the Invention of Writing
  • Unicode Fonts for Ancient Scripts and Akkadian font for Ubuntu Linux-based operating system (ttf-ancient-fonts)
  • Unicode Fonts for Oracc, fonts for transliterating and displaying cuneiform
  • Writing ancient Iranian cuneiform di YouTube by subject-matter expert Soheil Delshad

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksara_paku&oldid=21073961"