Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Beberapa dari kamu mungkin sudah tahu bahwa sekarang ini teknologi jaringan seluler telah sampai pada generasi ke-5 atau yang dikenal dengan nama 5G. Teknologi jaringan ini pun disebut-sebut mampu menghantarkan kecepatan data 20 kali lebih cepat dari generasi sebelumnya, yakni 4G.

Beberapa negara di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur sudah menggelar teknologi 5G secara komersial. Indonesia sendiri pun saat ini sudah beberapa kali melakukan uji coba jaringan 5G. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada akhir 2020 menegaskan bahwa Indonesia akan siap mengadopsi teknologi 5G pada tahun 2021.

Namun, sebelum membahas mengenai 5G, ada baiknya kamu mengenal perjalanan teknologi jaringan seluler mulai dari 1G, 2G, 3G, 4G, sampai 5G. Oh iya, berbicara mengenai teknologi jaringan yang disebut tadi, kamu tahu tidak apa kepanjangan dari huruf G pada 1G, 2G, 3G, 4G, atau 5G?

Buat kamu yang belum tahu, huruf G merujuk pada kata “Generation” atau generasi. Masing-masing generasi memiliki standar jaringan tertentu yang disesuaikan dengan standar jaringan telepon dan sistem telepon seluler pada saat itu. Daripada berlama-lama, yuk langsung saja simak ulasan singkat berikut ini!

Baca Juga: Need We Say More? 5G is The Game-Changer

1G

Sesuai namanya, 1G merupakan generasi pertama pada teknologi telepon seluler. Teknologi jaringan ini pertama kali diluncurkan oleh Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam. Baru kemudian di tahun 1984, teknologi 1G menyelimuti seluruh wilayah Jepang dan menjadikannya sebagai negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara nasional.

Secara teknis, 1G beroperasi dengan menggunakan sistem analog yang umumnya dikenal dengan AMPS (Advanced Mobile Phone Service), di mana hanya memiliki kecepatan maksimum 2,4 Kbps. 1G hanya dapat dipakai untuk melakukan panggilan telepon, itu pun dengan kualitas yang buruk, boros baterai, dan tidak terenkripsi. Sehingga, percakapan pun dapat disadap dengan menggunakan pemindai radio.

Di Indonesia, teknologi 1G pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984. Kala itu, PT Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah perkasa menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.

2G

Teknologi jaringan seluler generasi kedua ini bisa dibilang menjadi awal kelahiran teknologi digital. Bila pada 1G menggunakan jaringan analog, maka di 2G sudah menggunakan jaringan digital. 2G pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia oleh Radiolinja pada 1991 dengan mengimplementasikan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) berbasis teknologi TDMA (Time Division Multiple Access).

Kehadiran 2G pada saat itu menyuguhkan pengalaman baru dalam berkomunikasi. Apabila 1G hanya dapat melakukan panggilan telepon, maka di 2G terdapat beberapa fitur baru, antara lain bertukar pesan teks (SMS), pesan bergambar (MMS), dan suara panggilan yang lebih jernih. Bahkan, dalam perkembangannya 2G pun kemudian berevolusi menjadi 2,5G dengan GPRS (General Packet Radio Service) dan 2,75G dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution), di mana kecepatan maksimal mencapai 473 Kbps.

Teknologi 2G pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1993 dengan ditandainya proyek percontohan seluler digital dengan standar GSM oleh Telkomsel (kala itu bernama Telkomsel GSM) di Pulau Batam. Baru setelah itu PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM di tahun 1994, disusul oleh Telkomsel pada 1995, dan PT Excelcomindo Pratama di tahun 1996.

3G

Teknologi penerus 2G ini pertama kali diluncurkan pada 2001 oleh operator asal Jepang NTT DoCoMo. 3G hadir sebagai sebuah solusi akan kebutuhan internet yang meningkat pada masa itu dengan menggunakan standar UMTS (Universal Mobile Telecommunications System). Teknologi ini sanggup menghantarkan kecepatan data yang lebih cepat dari generasi sebelumnya dengan kecepatan mencapai 2 Mbps.

Dengan hadirnya 3G, masyarakat di seluruh dunia sudah dapat menikmati berbagai macam layanan internet, seperti browsing, pengiriman email, streaming video dan musik, berbagi data, hingga teleconference. Era 3G juga menjadi era kelahiran smartphone dengan dua nama besar pada saat itu, yakni Blackberry dan Apple.

Kelahiran 3G di Indonesia pertama kali ada di tahun 2005 saat Telkomsel berhasil melakukan uji coba 3G yang berbasis teknologi W-CDMA (Wideband-code Division Multiple Access) di Jakarta yang kemudian dilanjutkan di beberapa wilayah, seperti Surabaya dan Batam. Setelah uji coba sukses dilakukan, pada 2006 Telkomsel menjadi operator pertama yang menggelar jaringan 3G secara komersial.

Baca Juga: Dukung Realisasi Indonesia 4.0, Telkomsel Luncurkan ‘Telkomsel 5G Experience Center’

4G

Kebutuhan akan layanan internet dengan menggunakan teknologi jaringan 3G dinilai tidak cukup. Maka dari itu, guna membuat penggunaan layanan internet semakin nyaman, lahirlah teknologi 4G. Teknologi ini pertama kali diluncurkan secara komersial di Stockholm, Swedia dan Oslo, Norwegia pada 2009 yang menggunakan standar LTE (Long Term Evolution) berbasis teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Era 4G bisa dibilang sebagai lahirnya industri konten kreatif. Dengan kecepatan LTE hingga 100 Mbps pada awal peluncuran dan berevolusi menjadi LTE-Advanced yang dapat mendapat kecepatan 1 Gbps, 4G menawarkan kemampuan untuk streaming video dengan kualitas HD, game online tanpa lag, dan waktu upload dan download yang lebih singkat. Tak hanya itu, 4G pun membuat proses komunikasi jadi lebih lancar dengan video conference, serta memunculkan lebih banyak startup digital.

Teknologi 4G LTE pertama kali diuji coba di Indonesia oleh Telkomsel pada 2013 bertempat di Pulau Bali. Baru kemudian diluncurkan secara komersial pada akhir 2014 dan menjadikan Telkomsel sebagai operator seluler pertama yang mengoperasikan jaringan mobile 4G LTE di Indonesia. Hingga kini layanan 4G Telkomsel sudah melayani puluhan juta pengguna. Telkomsel terus berusaha memberikan jaringan 4G terbaik merata untuk seluruh pelanggan dengan coverage penetration 95%.

5G

5G lahir sebagai sebuah jawaban atas kebutuhan koneksi ke tahap yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan. Karenanya, sejumlah perusahaan dengan ekosistem mobile saat ini berkontribusi dan berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat di dunia. 5G saat ini sudah diluncurkan secara komersial di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, China, Turki, dan beberapa negara di Eropa.

Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 5G memiliki kemampuan yang lebih canggih dari 4G, antara lain secara teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali lebih cepat (20 Gbps), latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10 kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2), sehingga penggunaannya tidak hanya untuk pemenuhan layanan mobile broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.

Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti enhanced Mobile Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming. Kemudian sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry maintenance, smart surveillance, smart factory, remote controlling machinery, remote surgery, drone surveillance, smart seaport, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Telkomsel Gelar Uji Coba 5G untuk Kebutuhan Industri Menuju Making Indonesia 4.0

Sebagai perusahaan yang terus bergerak maju menghadirkan teknologi terkini bagi masyarakat, Telkomsel turut mengembangkan teknologi jaringan 5G di Indonesia. Pada 2018, Telkomsel menghadirkan uji coba layanan 5G ‘‘Telkomsel 5G Experience Center’’ bertepatan dengan momentum Asian Games 2018.

Sejak saat itu, Telkomsel terus mematangkan kesiapan implementasi layanan 5G, termasuk dengan menggelar kolaborasi bersama sejumlah mitra strategis dan pemangku kepentingan, serta melakukan uji coba 5G untuk kebutuhan industri “Telkomsel 5G for Industry 4.0” yang diselenggarakan di Kota Batam pada akhir 2019. Semua hal ini dilakukan Telkomsel agar masyarakat bisa menikmati layanan 5G di Indonesia secepatnya.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

32 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Bangun jaringan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) yaitu sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi melakukan usaha, khususnya telepon genggam. Teknologi ini menggunakan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim hendak sampai pada tujuan. GSM menjadi standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh alam.

Sejarah dan perkembangan

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah mengembang dan banyak digunakan pada permulaan tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang sedang analog membikin sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang mengembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan warga Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang ada tujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang akhir dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada menengah 1991 dan kesudahannya menjadi standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada permulaan kuartal terakhir 1992 karena GSM yaitu teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa menjadi standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam menghasilkan GSM.

Pada permulaan pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM yaitu DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, hendak dicapai kapasitas pelanggan yang semakin agung per satuan sel. Selain itu, dengan lapang sel yang semakin kecil hendak dapat menurunkan kekuatan kekuatan pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala hendak dapat di kurangi. Pemakaian GSM akhir lebih lapang ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia permulaannya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan ada dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membikin sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin lebih. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di alam telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Kesudahannya GSM tumbuh dan mengembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh alam.

Spesifikasi teknis

Di Eropa, pada permulaannya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan yaitu 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan luas kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang banyakan, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini akhir dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan luas kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini hendak tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM akhir juga digunakan untuk komunikasi railway, yang akhir dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur jaringan

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

  1. Mobile Station (MS)
  2. Base Station Sub-system (BSS)
  3. Network Sub-system (NSS),
  4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, semuanya network element di atas hendak membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

Mobile Station (MS) yaitu perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, yaitu perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk mengadakan komunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, yaitu kartu yang mengandung seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak hendak dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
  1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), yaitu penomoran pelanggan.
  2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang yaitu nomor panggil pelanggan.

Base Station System (BSS), terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System (NSS), terdiri atas:

  • Mobile Switching Center atau MSC, yaitu sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC memerankan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, patut antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
  • Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
  • Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
  • Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dibebaskan.
  • Equipment Identity Registration atau EIR, yang mengandung data-data pelanggan.

Operation and Support System (OSS), yaitu sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

  1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
  2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
  3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan sebagai teknologi generasi kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh banyakan dibanding sistem analog, di antaranya:

  • Kapasitas sistem lebih agung, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan untuk satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih patut
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.
  • Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membikinnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh alam.

Literatur

  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "An Introduction to GSM", Artech House, March 1995, ISBN 13:978-0890067857
  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "GSM and Personal Communications Handbook", Artech House, May 1998, ISBN 13: 978-0890069578
  • Yuliarso, Eddy: "Majalah Insinyur Indonesia", No. 23 Thn XV
  • Mobileindonesia.net

edunitas.com


Page 2

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Struktur jaringan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) yaitu sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi melakukan usaha, khususnya telepon genggam. Teknologi ini menggunakan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim hendak sampai pada tujuan. GSM menjadi standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh alam.

Sejarah dan perkembangan

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah mengembang dan banyak digunakan pada permulaan tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang sedang analog membikin sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang mengembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan warga Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang ada tujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang akhir dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada menengah 1991 dan kesudahannya menjadi standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada permulaan kuartal terakhir 1992 karena GSM yaitu teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa menjadi standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.

Pada permulaan pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM yaitu DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, hendak dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan lapang sel yang semakin kecil hendak dapat menurunkan kekuatan kekuatan pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala hendak dapat di kurangi. Pemakaian GSM akhir bertambah lapang ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia permulaannya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan ada dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membikin sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di alam telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Kesudahannya GSM tumbuh dan mengembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh alam.

Spesifikasi teknis

Di Eropa, pada permulaannya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan yaitu 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang banyakan, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini akhir dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini hendak tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM akhir juga digunakan untuk komunikasi railway, yang akhir dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur jaringan

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

  1. Mobile Station (MS)
  2. Base Station Sub-system (BSS)
  3. Network Sub-system (NSS),
  4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, semuanya network element di atas hendak membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

Mobile Station (MS) yaitu perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, yaitu perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk mengadakan komunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, yaitu kartu yang mengandung seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak hendak dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
  1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), yaitu penomoran pelanggan.
  2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang yaitu nomor panggil pelanggan.

Base Station System (BSS), terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System (NSS), terdiri atas:

  • Mobile Switching Center atau MSC, yaitu sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC memerankan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, patut antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
  • Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
  • Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
  • Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dibebaskan.
  • Equipment Identity Registration atau EIR, yang mengandung data-data pelanggan.

Operation and Support System (OSS), yaitu sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

  1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
  2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
  3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan sebagai teknologi generasi kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh banyakan dibanding sistem analog, di antaranya:

  • Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan untuk satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih patut
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.
  • Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membikinnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh alam.

Literatur

  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "An Introduction to GSM", Artech House, March 1995, ISBN 13:978-0890067857
  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "GSM and Personal Communications Handbook", Artech House, May 1998, ISBN 13: 978-0890069578
  • Yuliarso, Eddy: "Majalah Insinyur Indonesia", No. 23 Thn XV
  • Mobileindonesia.net

edunitas.com


Page 3

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Struktur jaringan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) yaitu sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi melakukan usaha, khususnya telepon genggam. Teknologi ini menggunakan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim hendak sampai pada tujuan. GSM menjadi standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh alam.

Sejarah dan perkembangan

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah mengembang dan banyak digunakan pada permulaan tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang sedang analog membikin sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang mengembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan warga Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang ada tujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang akhir dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada menengah 1991 dan kesudahannya menjadi standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada permulaan kuartal terakhir 1992 karena GSM yaitu teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa menjadi standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.

Pada permulaan pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM yaitu DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, hendak dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan lapang sel yang semakin kecil hendak dapat menurunkan kekuatan kekuatan pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala hendak dapat di kurangi. Pemakaian GSM akhir bertambah lapang ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia permulaannya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan ada dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membikin sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di alam telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Kesudahannya GSM tumbuh dan mengembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh alam.

Spesifikasi teknis

Di Eropa, pada permulaannya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan yaitu 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang banyakan, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini akhir dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini hendak tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM akhir juga digunakan untuk komunikasi railway, yang akhir dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur jaringan

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

  1. Mobile Station (MS)
  2. Base Station Sub-system (BSS)
  3. Network Sub-system (NSS),
  4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, semuanya network element di atas hendak membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

Mobile Station (MS) yaitu perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, yaitu perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk mengadakan komunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, yaitu kartu yang mengandung seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak hendak dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
  1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), yaitu penomoran pelanggan.
  2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang yaitu nomor panggil pelanggan.

Base Station System (BSS), terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System (NSS), terdiri atas:

  • Mobile Switching Center atau MSC, yaitu sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC memerankan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, patut antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
  • Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
  • Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
  • Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dibebaskan.
  • Equipment Identity Registration atau EIR, yang mengandung data-data pelanggan.

Operation and Support System (OSS), yaitu sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

  1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
  2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
  3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan sebagai teknologi generasi kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh banyakan dibanding sistem analog, di antaranya:

  • Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan untuk satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih patut
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.
  • Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membikinnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh alam.

Literatur

  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "An Introduction to GSM", Artech House, March 1995, ISBN 13:978-0890067857
  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "GSM and Personal Communications Handbook", Artech House, May 1998, ISBN 13: 978-0890069578
  • Yuliarso, Eddy: "Majalah Insinyur Indonesia", No. 23 Thn XV
  • Mobileindonesia.net

edunitas.com


Page 4

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Logo GSM digunakan untuk mengidentifikasi ponsel dan peralatan yang cocok.

Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut

Bangun jaringan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe Spécial Mobile) yaitu sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi melakukan usaha, khususnya telepon genggam. Teknologi ini menggunakan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim hendak sampai pada tujuan. GSM menjadi standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh alam.

Sejarah dan perkembangan

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah mengembang dan banyak digunakan pada permulaan tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang sedang analog membikin sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang mengembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan warga Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang ada tujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang akhir dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada menengah 1991 dan kesudahannya menjadi standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada permulaan kuartal terakhir 1992 karena GSM yaitu teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa menjadi standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam menghasilkan GSM.

Pada permulaan pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM yaitu DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, hendak dicapai kapasitas pelanggan yang semakin agung per satuan sel. Selain itu, dengan lapang sel yang semakin kecil hendak dapat menurunkan kekuatan kekuatan pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala hendak dapat di kurangi. Pemakaian GSM akhir lebih lapang ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia permulaannya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan ada dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membikin sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin lebih. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di alam telah mencapai 1,5 miliar pelanggan. Kesudahannya GSM tumbuh dan mengembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh alam.

Spesifikasi teknis

Di Eropa, pada permulaannya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan yaitu 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan luas kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang banyakan, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini akhir dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan luas kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini hendak tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM akhir juga digunakan untuk komunikasi railway, yang akhir dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur jaringan

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

  1. Mobile Station (MS)
  2. Base Station Sub-system (BSS)
  3. Network Sub-system (NSS),
  4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, semuanya network element di atas hendak membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

Mobile Station (MS) yaitu perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, yaitu perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk mengadakan komunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, yaitu kartu yang mengandung seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak hendak dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
  1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), yaitu penomoran pelanggan.
  2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang yaitu nomor panggil pelanggan.

Base Station System (BSS), terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System (NSS), terdiri atas:

  • Mobile Switching Center atau MSC, yaitu sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC memerankan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, patut antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
  • Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
  • Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
  • Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dibebaskan.
  • Equipment Identity Registration atau EIR, yang mengandung data-data pelanggan.

Operation and Support System (OSS), yaitu sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

  1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
  2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
  3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan sebagai teknologi generasi kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh banyakan dibanding sistem analog, di antaranya:

  • Kapasitas sistem lebih agung, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan untuk satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih patut
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.
  • Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membikinnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh alam.

Literatur

  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "An Introduction to GSM", Artech House, March 1995, ISBN 13:978-0890067857
  • Siegmund M. Redl, Matthias K. Weber, Malcolm W. Oliphant: "GSM and Personal Communications Handbook", Artech House, May 1998, ISBN 13: 978-0890069578
  • Yuliarso, Eddy: "Majalah Insinyur Indonesia", No. 23 Thn XV
  • Mobileindonesia.net

edunitas.com


Page 5

GameRankings
Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut
URLGameRankings.com
Komersial?Iya
Jenis situsPermainan video
PemilikCBS Interactive
Dihasilkan olehScott Bedard
Diluncurkan2000
Peringkat Alexa 20,968 (August 2012[update])[1]
Status saat iniAktif

GameRankings adalah suatu situs web yang mengumpulkan skor tinjauan dari sumber offline maupun online untuk memberikan nilai rata-rata.[2] Indeks situs ini sudah semakin mengandung 315.000 artikel yang berkaitan dengan semakin dari 14.500 game.

GameRankings dimiliki oleh CBS Interactive. Situs ini serupa dengan GameStats, Metacritic, MobyGames, dan TopTenReviews.

Pemeringkatan

GameRankings mengumpulkan dan menghubungkan pranala (bukan pengurus) ke ulasan rata-rata dari situs-situs lain, majalah dan orang-orang tertentu.[3] Sementara ratusan ulasan mungkin bisa terdaftar, tapi hanya orang-orang yang dianggap penting GameRankings yang digunakan untuk menghitung rata-rata. Skor yang diambil dari sumber-sumber Amerika dan Eropa banyak. Situs ini memakai kelas persentase untuk semua ulasan supaya mampu menghitung rata-rata, namun, karena tak semua situs memakai sistem penilaian yang sama (beberapa tingkat dari 5 atau 10, sementara yang lain memakai nilai-huruf), GameRankings perubahan semua lain jenis skor menjadi persentase memakai proses konversi yang relatif mudah.[2]

Ketika permainan memiliki sejumlah ulasan, itu diberikan peringkat dibandingkan dengan semua permainan lainnya dalam basis data dan peringkat dibandingkan dengan permainan video di konsol.

Anggaran inklusi situs

Ada anggaran yang cukup spesifik yang GameRankings berikut untuk menentukan situs review yang digunakan dalam menghitung nilai semuanya permainan. Dari halaman Bantuan GameRankings, yakni sebagai berikut:[2]

  • Situs harus memiliki minimal 300 ulasan diarsipkan untuk situs multi-system/multi-genre, atau 100 ulasan untuk single-sistem atau situs genre.
  • Situs harus mempublikasikan minimal 15 ulasan per bulan.
  • Situs harus visual menarik dan terlihat profesional.
  • Situs harus meninjau berbagai judul.
  • Situs harus memiliki nama domain khusus dengan hosting profesional.
  • Ulasan Situs harus ditulis dengan patut.
  • Situs harus melakukan sendiri secara profesional.

Namun, beberapa situs yang memenuhi anggaran ini tak diikutkan, seperti situs dalam bahasa non-Inggris.

Beberapa situs terkenal yang nilainya ada disini, diantaranya:[4]

  1. IGN
  2. Gamespot
  3. GameZone
  4. Game Informer
  5. Gamespy

Permainan video top

Permainan top semua konsol

Berikut ini adalah 10 permainan video yang dinilai oleh situs GameRankings 24 Desember 2011. [5]

Top 10 GameRankings
PeringkatNama permainanKonsolSkor
1The Legend of Zelda : Ocarina of TimeNintendo 6497,48 %
2Super Mario GalaxyWii97,46 %
3Super Mario Galaxy 2Wii97,12 %
4Grand Theft Auto IVPlayStation 397,01 %
5SoulCaliburDreamcast96,94 %
6Uncharted 2: Among ThievesPlayStation 396,41 %
7Metroid PrimeGameCube96,30 %
8Tekken 3PlayStation96,30 %
9The Orange BoxXbox 36096,19 %
10Grand Theft Auto IVXbox 36096,17 %

Permainan top masing-masing konsol

Di sini, untuk setiap konsol, permainan nilai tertinggi di situs, termasuk game dengan minimal 20 ulasan saat 5 Agustus 2011.[5] Permainan konsol yang tak muncul adalah permainan yang tak diuji semakin dari 20 kali. Juga dikecualikan adalah permainan yang terdapat di konsol yang tak tercantum seperti N-Gage dan Game Boy Color.

Konsol biasaNintendoSonyMicrosoft
  • Xbox : Halo: Combat Evolved
  • Xbox 360 : The Orange Box
SegaKonsol protabelNintendoSony
  • PlayStation Portable : God of War: Chains of Olympus

Referensi

Pranala luar

CBS Interactive

 
Merek
 
Situs terkait

  • CBS Innertube
  • Download.com
  • FindArticles
  • GameFAQs
  • GameRankings
  • Gooey
  • Movie Tome
  • MP3.com
  • VersionTracker
  • Wallstrip

 
Agenda

  • Buzz Out Loud
  • CNET TV
  • MobLogic

 
Staf

  • Dan Ackerman
  • Bridget Carey
  • Brian Cooley
  • Jeff Gerstmann
  • Jim Lanzone
  • Declan McCullagh
  • Andrew Nusca
  • Daniel Terdiman
  • Sharon Vaknin
  • Molly Wood

 
Mantan staf

  • Matthew Barzun
  • Veronica Belmont
  • Esther Dyson
  • Ina Fried
  • Richard Hart
  • James Kim
  • Tom Merritt
  • Halsey Minor
  • Natali Morris
  • Rafe Needleman
  • Ryan Seacrest

 
Kontributor

  • Violet Blue
  • Christopher Dawson
  • David Gewirtz
  • Jason Perlow

 
Mantan kontributor

edunitas.com


Page 6

GameRankings adalah sebuah situs web yang mengumpulkan skor tinjauan dari sumber offline maupun online untuk memberikan nilai rata-rata.[2] Indeks situs ini sudah semakin mengandung 315.000 artikel yang berkaitan dengan semakin dari 14.500 game.

GameRankings dimiliki oleh CBS Interactive. Situs ini serupa dengan GameStats, Metacritic, MobyGames, dan TopTenReviews.

Pemeringkatan

GameRankings mengumpulkan dan menghubungkan pranala (bukan pengurus) ke ulasan rata-rata dari situs-situs lain, majalah dan orang-orang tertentu.[3] Sementara ratusan ulasan mungkin bisa terdaftar, tapi hanya orang-orang yang dianggap penting GameRankings yang digunakan untuk menghitung rata-rata. Skor yang diambil dari sumber-sumber Amerika dan Eropa banyak. Situs ini memakai kelas persentase untuk semua ulasan supaya mampu menghitung rata-rata, namun, karena tidak semua situs memakai sistem penilaian yang sama (beberapa tingkat dari 5 atau 10, sementara yang lain memakai nilai-huruf), GameRankings perubahan semua lain jenis skor menjadi persentase memakai proses konversi yang relatif remeh.[2]

Ketika permainan memiliki sejumlah ulasan, itu diberikan peringkat dibandingkan dengan semua permainan lainnya dalam basis data dan peringkat dibandingkan dengan permainan video di konsol.

Anggaran inklusi situs

Ada anggaran yang cukup spesifik yang GameRankings berikut untuk menentukan situs review yang digunakan dalam menghitung nilai semuanya permainan. Dari halaman Bantuan GameRankings, yakni sebagai berikut:[2]

  • Situs harus memiliki minimal 300 ulasan diarsipkan untuk situs multi-system/multi-genre, atau 100 ulasan untuk single-sistem atau situs genre.
  • Situs harus mempublikasikan minimal 15 ulasan per bulan.
  • Situs harus visual menarik dan terlihat profesional.
  • Situs harus meninjau berbagai judul.
  • Situs harus memiliki nama domain khusus dengan hosting profesional.
  • Ulasan Situs harus ditulis dengan patut.
  • Situs harus memainkan sendiri secara profesional.

Namun, beberapa situs yang memenuhi anggaran ini tidak diikutkan, seperti situs dalam bahasa non-Inggris.

Beberapa situs terkenal yang nilainya ada disini, diantaranya:[4]

  1. IGN
  2. Gamespot
  3. GameZone
  4. Game Informer
  5. Gamespy

Permainan video top

Permainan top semua konsol

Berikut ini adalah 10 permainan video yang dinilai oleh situs GameRankings 24 Desember 2011. [5]

Permainan top masing-masing konsol

Di sini, untuk setiap konsol, permainan nilai tertinggi di situs, termasuk game dengan minimal 20 ulasan saat 5 Agustus 2011.[5] Permainan konsol yang tidak muncul adalah permainan yang tidak diuji semakin dari 20 kali. Juga dikecualikan adalah permainan yang terdapat di konsol yang tidak tercantum seperti N-Gage dan Game Boy Color.

Konsol biasaNintendoSonyMicrosoft
  • Xbox : Halo: Combat Evolved
  • Xbox 360 : The Orange Box
SegaKonsol protabelNintendoSony
  • PlayStation Portable : God of War: Chains of Olympus

Referensi

Pranala luar

CBS Interactive

 
Merek
 
Situs terkait

  • CBS Innertube
  • Download.com
  • FindArticles
  • GameFAQs
  • GameRankings
  • Gooey
  • Movie Tome
  • MP3.com
  • VersionTracker
  • Wallstrip

 
Agenda

  • Buzz Out Loud
  • CNET TV
  • MobLogic

 
Staf

  • Dan Ackerman
  • Bridget Carey
  • Brian Cooley
  • Jeff Gerstmann
  • Jim Lanzone
  • Declan McCullagh
  • Andrew Nusca
  • Daniel Terdiman
  • Sharon Vaknin
  • Molly Wood

 
Mantan staf

  • Matthew Barzun
  • Veronica Belmont
  • Esther Dyson
  • Ina Fried
  • Richard Hart
  • James Kim
  • Tom Merritt
  • Halsey Minor
  • Natali Morris
  • Rafe Needleman
  • Ryan Seacrest

 
Kontributor

  • Violet Blue
  • Christopher Dawson
  • David Gewirtz
  • Jason Perlow

 
Mantan kontributor

edunitas.com


Page 7

GameRankings adalah sebuah situs web yang mengumpulkan skor tinjauan dari sumber offline maupun online untuk memberikan nilai rata-rata.[2] Indeks situs ini sudah semakin mengandung 315.000 artikel yang berkaitan dengan semakin dari 14.500 game.

GameRankings dimiliki oleh CBS Interactive. Situs ini serupa dengan GameStats, Metacritic, MobyGames, dan TopTenReviews.

Pemeringkatan

GameRankings mengumpulkan dan menghubungkan pranala (bukan pengurus) ke ulasan rata-rata dari situs-situs lain, majalah dan orang-orang tertentu.[3] Sementara ratusan ulasan mungkin bisa terdaftar, tapi hanya orang-orang yang dianggap penting GameRankings yang digunakan untuk menghitung rata-rata. Skor yang diambil dari sumber-sumber Amerika dan Eropa banyak. Situs ini memakai kelas persentase untuk semua ulasan supaya mampu menghitung rata-rata, namun, karena tidak semua situs memakai sistem penilaian yang sama (beberapa tingkat dari 5 atau 10, sementara yang lain memakai nilai-huruf), GameRankings perubahan semua lain jenis skor menjadi persentase memakai proses konversi yang relatif remeh.[2]

Ketika permainan memiliki sejumlah ulasan, itu diberikan peringkat dibandingkan dengan semua permainan lainnya dalam basis data dan peringkat dibandingkan dengan permainan video di konsol.

Anggaran inklusi situs

Ada anggaran yang cukup spesifik yang GameRankings berikut untuk menentukan situs review yang digunakan dalam menghitung nilai semuanya permainan. Dari halaman Bantuan GameRankings, yakni sebagai berikut:[2]

  • Situs harus memiliki minimal 300 ulasan diarsipkan untuk situs multi-system/multi-genre, atau 100 ulasan untuk single-sistem atau situs genre.
  • Situs harus mempublikasikan minimal 15 ulasan per bulan.
  • Situs harus visual menarik dan terlihat profesional.
  • Situs harus meninjau berbagai judul.
  • Situs harus memiliki nama domain khusus dengan hosting profesional.
  • Ulasan Situs harus ditulis dengan patut.
  • Situs harus memainkan sendiri secara profesional.

Namun, beberapa situs yang memenuhi anggaran ini tidak diikutkan, seperti situs dalam bahasa non-Inggris.

Beberapa situs terkenal yang nilainya ada disini, diantaranya:[4]

  1. IGN
  2. Gamespot
  3. GameZone
  4. Game Informer
  5. Gamespy

Permainan video top

Permainan top semua konsol

Berikut ini adalah 10 permainan video yang dinilai oleh situs GameRankings 24 Desember 2011. [5]

Permainan top masing-masing konsol

Di sini, untuk setiap konsol, permainan nilai tertinggi di situs, termasuk game dengan minimal 20 ulasan saat 5 Agustus 2011.[5] Permainan konsol yang tidak muncul adalah permainan yang tidak diuji semakin dari 20 kali. Juga dikecualikan adalah permainan yang terdapat di konsol yang tidak tercantum seperti N-Gage dan Game Boy Color.

Konsol biasaNintendoSonyMicrosoft
  • Xbox : Halo: Combat Evolved
  • Xbox 360 : The Orange Box
SegaKonsol protabelNintendoSony
  • PlayStation Portable : God of War: Chains of Olympus

Referensi

Pranala luar

CBS Interactive

 
Merek
 
Situs terkait

  • CBS Innertube
  • Download.com
  • FindArticles
  • GameFAQs
  • GameRankings
  • Gooey
  • Movie Tome
  • MP3.com
  • VersionTracker
  • Wallstrip

 
Agenda

  • Buzz Out Loud
  • CNET TV
  • MobLogic

 
Staf

  • Dan Ackerman
  • Bridget Carey
  • Brian Cooley
  • Jeff Gerstmann
  • Jim Lanzone
  • Declan McCullagh
  • Andrew Nusca
  • Daniel Terdiman
  • Sharon Vaknin
  • Molly Wood

 
Mantan staf

  • Matthew Barzun
  • Veronica Belmont
  • Esther Dyson
  • Ina Fried
  • Richard Hart
  • James Kim
  • Tom Merritt
  • Halsey Minor
  • Natali Morris
  • Rafe Needleman
  • Ryan Seacrest

 
Kontributor

  • Violet Blue
  • Christopher Dawson
  • David Gewirtz
  • Jason Perlow

 
Mantan kontributor

edunitas.com


Page 8

GameRankings
Jaringan pada ponsel yang secara global dapat digunakan pada semua telepon seluler disebut
URLGameRankings.com
Komersial?Iya
Jenis situsPermainan video
PemilikCBS Interactive
Dihasilkan olehScott Bedard
Diluncurkan2000
Peringkat Alexa 20,968 (August 2012[update])[1]
Status saat iniAktif

GameRankings adalah suatu situs web yang mengumpulkan skor tinjauan dari sumber offline maupun online untuk memberikan nilai rata-rata.[2] Indeks situs ini sudah semakin mengandung 315.000 artikel yang berkaitan dengan semakin dari 14.500 game.

GameRankings dimiliki oleh CBS Interactive. Situs ini serupa dengan GameStats, Metacritic, MobyGames, dan TopTenReviews.

Pemeringkatan

GameRankings mengumpulkan dan menghubungkan pranala (bukan pengurus) ke ulasan rata-rata dari situs-situs lain, majalah dan orang-orang tertentu.[3] Sementara ratusan ulasan mungkin bisa terdaftar, tapi hanya orang-orang yang dianggap penting GameRankings yang digunakan untuk menghitung rata-rata. Skor yang diambil dari sumber-sumber Amerika dan Eropa banyak. Situs ini memakai kelas persentase untuk semua ulasan supaya mampu menghitung rata-rata, namun, karena tak semua situs memakai sistem penilaian yang sama (beberapa tingkat dari 5 atau 10, sementara yang lain memakai nilai-huruf), GameRankings perubahan semua lain jenis skor menjadi persentase memakai proses konversi yang relatif mudah.[2]

Ketika permainan memiliki sejumlah ulasan, itu diberikan peringkat dibandingkan dengan semua permainan lainnya dalam basis data dan peringkat dibandingkan dengan permainan video di konsol.

Anggaran inklusi situs

Ada anggaran yang cukup spesifik yang GameRankings berikut untuk menentukan situs review yang digunakan dalam menghitung nilai semuanya permainan. Dari halaman Bantuan GameRankings, yakni sebagai berikut:[2]

  • Situs harus memiliki minimal 300 ulasan diarsipkan untuk situs multi-system/multi-genre, atau 100 ulasan untuk single-sistem atau situs genre.
  • Situs harus mempublikasikan minimal 15 ulasan per bulan.
  • Situs harus visual menarik dan terlihat profesional.
  • Situs harus meninjau berbagai judul.
  • Situs harus memiliki nama domain khusus dengan hosting profesional.
  • Ulasan Situs harus ditulis dengan patut.
  • Situs harus melakukan sendiri secara profesional.

Namun, beberapa situs yang memenuhi anggaran ini tak diikutkan, seperti situs dalam bahasa non-Inggris.

Beberapa situs terkenal yang nilainya ada disini, diantaranya:[4]

  1. IGN
  2. Gamespot
  3. GameZone
  4. Game Informer
  5. Gamespy

Permainan video top

Permainan top semua konsol

Berikut ini adalah 10 permainan video yang dinilai oleh situs GameRankings 24 Desember 2011. [5]

Top 10 GameRankings
PeringkatNama permainanKonsolSkor
1The Legend of Zelda : Ocarina of TimeNintendo 6497,48 %
2Super Mario GalaxyWii97,46 %
3Super Mario Galaxy 2Wii97,12 %
4Grand Theft Auto IVPlayStation 397,01 %
5SoulCaliburDreamcast96,94 %
6Uncharted 2: Among ThievesPlayStation 396,41 %
7Metroid PrimeGameCube96,30 %
8Tekken 3PlayStation96,30 %
9The Orange BoxXbox 36096,19 %
10Grand Theft Auto IVXbox 36096,17 %

Permainan top masing-masing konsol

Di sini, untuk setiap konsol, permainan nilai tertinggi di situs, termasuk game dengan minimal 20 ulasan saat 5 Agustus 2011.[5] Permainan konsol yang tak muncul adalah permainan yang tak diuji semakin dari 20 kali. Juga dikecualikan adalah permainan yang terdapat di konsol yang tak tercantum seperti N-Gage dan Game Boy Color.

Konsol biasaNintendoSonyMicrosoft
  • Xbox : Halo: Combat Evolved
  • Xbox 360 : The Orange Box
SegaKonsol protabelNintendoSony
  • PlayStation Portable : God of War: Chains of Olympus

Referensi

Pranala luar

CBS Interactive

 
Merek
 
Situs terkait

  • CBS Innertube
  • Download.com
  • FindArticles
  • GameFAQs
  • GameRankings
  • Gooey
  • Movie Tome
  • MP3.com
  • VersionTracker
  • Wallstrip

 
Agenda

  • Buzz Out Loud
  • CNET TV
  • MobLogic

 
Staf

  • Dan Ackerman
  • Bridget Carey
  • Brian Cooley
  • Jeff Gerstmann
  • Jim Lanzone
  • Declan McCullagh
  • Andrew Nusca
  • Daniel Terdiman
  • Sharon Vaknin
  • Molly Wood

 
Mantan staf

  • Matthew Barzun
  • Veronica Belmont
  • Esther Dyson
  • Ina Fried
  • Richard Hart
  • James Kim
  • Tom Merritt
  • Halsey Minor
  • Natali Morris
  • Rafe Needleman
  • Ryan Seacrest

 
Kontributor

  • Violet Blue
  • Christopher Dawson
  • David Gewirtz
  • Jason Perlow

 
Mantan kontributor

edunitas.com