Jelaskan bahwa dalam membangun bisnis harus dengan cara berpikir kritis

JawaPos.com – Saat ini memiliki pemikiran kritis penting di tempat kerja. Sebab, dengan berpikir kritis maka ada banyak dampak positif yang bakal diperoleh para pekerja agar lebih unggul dan dapat dengan mudah mengembangkan karir.

Punya pemikiran yang kritis juga dapat membantu Anda menjadi pribadi yang lebih terorganisasi. Selain itu, juga bermanfaat saat ingin mengidentifikasi sebuah permasalahan yang sedang dihadapi begitupun dalam mencari solusinya.

Pribadi yang memiliki pemikiran kritis cenderung lebih bisa menganalisis sebuah gagasan atau ide dengan baik serta lebih spesifik. Saat ini, beberapa perusahaan besar telah mengimplementasikan poin berpikir kritis sebagai salah satu bahan penilaian untuk menyikapi masalah tenaga kerja serta evaluasi kinerja seorang karyawan.

Jelaskan bahwa dalam membangun bisnis harus dengan cara berpikir kritis
Berpikir kritis juga mampu meningkatkan kreativitas dalam bekerja. (pixabay)

Dikutip dari Cermati.com, berikut alasan Anda harus berpikir kritis di tempat kerja.

1. Mudah Menemukan Jalan Keluar atas Masalah yang Dihadapi

Tentu saja, masalah akan selalu ada di mana pun, tak terkecuali di lingkungan kerja. Dengan memiliki pemikiran yang kritis, kita dapat mengomunikasikan masalah yang tengah dihadapi.

Berbagai masalah itu bisa dengan rekan kerja maupun atasan, dan lainnya. Dengan berpikir kreatif, maka Anda mampu menghasilkan jalan keluar dari berbagai masalah yang muncul.

Saat Anda menghadapi masalah, cobalah memulainya dengan mengesampingkan ego. Lalu, cobalah berpikir jernih dalam mengambil keputusan.

2. Mendorong Jadi Pribadi yang Lebih Kreatif

Membiasakan diri berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki pemikiran yang kreatif, rasional, serta jernih dalam mengambil keputusan. Selain itu, Anda juga akan mudah memiliki ide-ide cemerlang yang bisa mendongkrak karir di tempat kerja.

3. Meningkatkan Kinerja Tim Lebih Kuat

Manfaat terpenting dari berpikir kritis dalam sebuah organisasi adalah membantu kinerja tim dan membuatnya menjadi lebih kuat. Bayangkan apabila hanya top management saja yang memiliki pemikiran kritis, maka visi dan misi sebuah organisasi tak akan terlaksana dengan baik dan hasilnya kurang maksimal.

Salah satu contohnya, sebuah tim marketing yang berada di lapangan tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan pada mereka dan tidak kritis dengan masalah yang muncul dalam tubuh tim, maka tim tersebut tak akan mampu menghasilkan omset yang ditargetkan sebelumnya.

4. Menghasilkan Produk yang Lebih Berkualitas

Memiliki pemikiran kritis juga bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Salah satunya dengan mengimplementasikan pemikiran kritis pada saat memastikan hasil akhir dari sebuah produk sebelum diedarkan ke pasaran.

Produk yang dikeluarkaan di pasaran tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari pakaian, makanan, kebijakan, hingga produk kreatif lainnya. Oleh karenanya, saat ini banyak perusahaan yang merekrut karyawan yang memiliki pemikiran kritis.

5. Menganalisis Peluang Baru

Semua setuju bahwa punya pemikiran kritis dapat menghasilkan sebuah peluang baru apabila diimplementasikan dalam sebuah bisnis. Memiliki pemikiran kritis pun turut serta mempertajam analisis Anda saat dihadapkan pada suatu keadaan.

Salah satu contohnya saat seorang business development ingin mengeluarkan sebuah produk baru atau sebuah kebijakan baru, mereka dituntut untuk memiliki analisis bagus sehingga produk yang nantinya hendak dilepas ke pasaran tidak menjadi produk gagal dan mampu diterima dengan baik oleh konsumen atau klien.

Editor : Novianti Setuningsih

Copy Editor : Fersita Felicia Facette

Liputan6.com, Jakarta - Berpikir kritis (Critical thinking) merupakan keterampilan yang memungkinkan seseorang membuat keputusan yang logis, berdasarkan data yang didapat yang kemudian diolah sesuai kemampuan untuk dijadikan informasi.

Faculty Member Business Economics Universitas Prasetiya Mulya dan COO BE Corp Consulting Isti Budhi Setiawati, mengatakan critical thinking bisa membantu para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) dan usaha lainnya dalam mengambil keputusan terkait bisnisnya.

  • Jual Bisnis di Indonesia dan Filipina, Home Credit Bakal Kantongi Rp 10 Triliun
  • Fitur Baru WhatsApp Permudah Cari Bisnis atau Toko Kecil
  • Influencer Jevon Andrean Buka Restoran Bernuansa Japanese Fusion

“Kenapa critical thinking itu penting dan thinking-thinking lainnya? Saya selalu ngomong thinking-thinking lainnya karena banyak sekali thinking ketika dikolaborasikan menjadi skill yang sangat powerfull dalam seseorang melaksanakan bisnisnya dan mengambil keputusan,” kata Isti dalam Talkshow Strategi Bisnis Kreatif bersama Kementerian Perindustrian, Kamis (3/12/2020).

Itulah kenapa critical thinking menjadi hal yang krusial di dalam menjalankan bisnis bagi pelaku IKM terutama untuk CEO-CEO atau pemilik bisnis atau orang-orang yang kreatif dalam memulai bisnis yang baru.

Kata Isti, sebenarnya yang penting dalam menjalankan bisnis itu ada 3, yakni analytical thinking, critical thinking, dan creative thinking. 3 hal itulah yang paling sering dipakai oleh entrepreneur dalam memulai dan menjalankan usahanya.

“Karena pertanyaan utamanya saya bisa apa dengan ini, dan apa yang bisa saya buat, tentunya analytical thinking itu penting untuk menciptakan sesuatu yang belum ada atau yang sudah ada kita modifikasi,” ujarnya.

Lanjut Isti, orang yang sudah tahu permasalahan mengenai bisnisnya melalui analytical thinking, kemudian dia akan muncul critical thinking. Di mana ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai bisnisnya.

Oleh karena itu, critical thinking dibutuhkan untuk memecahkan masalah selanjutnya. Misalnya Anda menganalisis produk apa yang belum ada, lalu tercetuslah cilok berwarna hijau karena belum ada yang menjual.

Selanjutnya dengan critical thinking Anda akan mencari tahu lebih lanjut bagaimana menciptakan cilok warna hijau dengan sawi misalnya. Tentunya Anda mencari tahu keunggulan dan manfaat sawi untuk kesehatan agar tidak membahayakan konsumen, dan bagaimana cara mengolah sawi agar memberikan warna yang bagus, dan lainnya.

Dengan begitu Anda dipaksa untuk berpikir kreatif (creative thinking). Menurut Isti dari 3 hal thinking itu saling dibutuhkan. “Critical thinking dengan creative thinking kalau digabung itu akan memberikan yang namanya problem solving, karena kita sudah kreatif dan tahu posisi kita ada dimana,” pungkasnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aplikasi Batik Analyzer berguna bedakan batik asli atau palsu. Banyak dimanfaatkan pelaku industri kecil menengah (IKM).

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

Mengapa kita harus memiliki pemikiran yang kritis?

Berpikir kritis memungkinkan kita untuk mengevaluasi ke dasar masalah dan menghasilkan solusi kreatif yang relevan. Dengan demikian, bukan hanya menghasilkan ide, berpikir kritis juga memungkinkan kita untuk mengevaluasi ide baru yang didapat, menyeleksi, dan memodifikasinya jika dirasakan perlu.

Mengapa kita harus berpikir kritis brainly?

Pada dasarnya kita perlu berpikir kritis untuk menemukan kesimpulan dan keputusan yang informasi bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan, karena kemampuan dalam berpikir kritis akan memberikan arahan yang lebih tepat dalam berpikir, bekerja, dan membantu lebih akurat dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan ...

Bagaimana cara mulai membangun kebiasaan berpikir kritis?

Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis.
Banyak bertanya. Rasa ingin tahu merupakan salah satu kunci dan cara utama untuk melatih kemampuan berpikir kritis. ... .
Mendengarkan secara aktif. ... .
Mempertimbangkan segala kemungkinan..

Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan berpikir kritis?

berdasarkan (Mertes,1991) pengertian berpikir kritis ialah sebuah proses yg sadar serta sengaja, yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi berita serta pengalaman dengan sejumlah sikap yang reflektif.