Jelaskan cara pemeriksaan Stabilizer bar dengan benar

You're Reading a Free Preview
Pages 9 to 11 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 18 to 24 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 28 to 50 are not shown in this preview.

Pada kendaraan terdapat banyak sekali komponen-komponen di dalamnya, salah satunya pada cassis kendaraan terdapat sistem suspensi.

Baik pada kendaraan sepeda motor dan kendaraan mobil pasti dilengkapi dengan sistem suspensi.

Sistem suspensi pada kendaraan terutama mobil terdiri dari beberapa bagian dan stabilizer bar merupakan bagian dari komponen suspensi pada kendaraan tersebut, namun yang perlu diingat tidak semua kendaraan menggunakan stabilizer bar ini.

Stabilizer bar pada umumnya terpasang pada kedua lower arm yang berada pada sebelah kiri dan kanan melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah stabilizer bar ini diikatkan ke frame melalui bushing. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan cara pemeriksaan Stabilizer bar dengan benar

Fungsi dari stabilizer bar yang dipasangkan pada kendaraan ini adalah :

  • Mengurangi kemiringan kendaraan mobil yang disebabkan oleh gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok.
  • Menjaga kendaraan tetap stabil terutama saat kendaraan membelok.
  • Meningkatkan gaya cengkram (traksi) ban terhadap permukaan jalan saat kendaraan membelok.

Cara kerja:

Ketika roda kanan dan kiri bergerak ke arah atas dan ke arah bawah secara bersamaan dengan jarak dan arah yang sama pula maka seharusnya stabilizer bar tidak akan mengalami puntiran.

Sedangkan ketika kendaraan membelok baik ke arah kiri maupun ke arah kanan maka pegas roda bagian luar (outer spring) akan tertekan dan pegas roda pada bagian dalam (inner spring) akan mengembang sehingga stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujung dari stabilizer bar tertekan keatas dan ujung satunya tertekan ke bawah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan cara pemeriksaan Stabilizer bar dengan benar

Stabilizer bar ini akan menahan terhadap puntiran yang terjadi sehingga dapat mengurangi terjadinya body roll dan dapat menjaga kemiringan body pada posisi yang aman.

Kemudian, apakah akibatnya bila stabilizer bar ini rusak? Jika stabilizer bar pada kendaraan rusak maka akan mengakibatkan kendaraan terasa bergoyang apalagi digunakan untuk membelok.

Stabilizer bar ini dapat rusak jika kendaraan mengalami benturan yang keras contohnya saat kendaraan mengalami kecelakaan maka stabilizer bar dapat rusak.

Selain itu, stabilizer bar ini dihubungkan ke lower arm atau frame dengan menggunakan bantalan karet, komponen karet ini dapat rusak karena umur pakai, maka jika karet ini rusak gejalanya akan terdengar bunyi dibagian bawah saat kendaraan berjalan.

Stabilizer bar ini juga ada yang terpasang dibagian atas (sebagai tambahan), yang pada umumnya digunakan pada kendaraan yang memiliki kecepatan tinggi guna untuk menambah kestabilan kendaraan saat membelok. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Jelaskan cara pemeriksaan Stabilizer bar dengan benar

Jawaban:

Cara Memeriksa Dan Memperbaiki Garpu Depan Dan Suspensi Belakang Pada Motor – Garpu depan ( suspensi depan ) fungsinya untuk meredam benturan atau hentakan yang pada saat timbul kendaraan sedang berjalan dalam kondisi permukaan jalan yang rusak atau berlubang sehingga membuat pengendara menjadi tidak nyaman.

Hal ini juga bukan hanya berpengaruh pada kenyamanan saja tetapi juga sangat berpengaruh pada pengoperasian dan kestabilan sepeda motor tersebut. Alat anti hentakan yang biasa digunakan untuk menyerap getaran.

Dan memperbaiki tingkat kenyamanan biasanya terdiri dari kumparan pegas ( coil spring ) dan peredam/bantalan oli. Agar perawatan motor tetap nyaman dikendarai dapat melakukan aspek-aspek sebagai berikut :

Garpu Depan

Pemeriksaan ketinggian oli

Untuk memeriksa ketinggian oli lepaskan pegasnya dan kompres / tekan inner tube semaksimal mungkin. Inner dan outer tube harus dalam posisi vertikal.

Ukur dari bagian atas inner tube sampai ke permukaan oli bila jumlahnya tidak sesuai spesifikasinya atur ketinggian oli ketika mengganti oli tambahkan sedikit oli dibagian ujung atas garpu.

Pemeriksaan panjang pegas dalam keadaan bebas

Untuk memriksa panjang pegas letakan pegas diatas lantai datar lalu ukurlah, bila ukuranya tidak sesuai lagi gnti pegas dengan yang baru.

Pemeriksaan seal oli

Periksalah seal oli dari keausan atau kerusakan ketika mengganti seal perhatikan permukaan inner tube harus bersih dan halus sebelum memasangkan dengan seal oli baru.

Baca Juga Fungsi Suspensi Belakang Sangat Penting Pada Sepeda Motor

Pemeriksaan inner tube dan outer tube

Periksalah bagian sliding dari inner dan outer tube dari keausan atau goresan, periksa juga kelurusan inner tube dari kemungkinan bengkok.

Cara Memeriksa Dan Memperbaiki Garpu Depan Dan Suspensi Belakang Pada Motor

Suspensi belakang

Periksalah shock absorber belakang dari kemungkinan adanya keretakan atau kerusakan lainnya, periksa juga apakah ada kebocoran oli atau goresan pada batang pistonnya.

Pemeriksaan lengan ayun ( swing arm )

Periksalah swing arm dari kemungkinan adanya keretakan atau perubahan bentuk, periksa juga bantalan as pusat ( pivot bearing ) dan spacer dari keausan atau kerusakan dan periksa kelurusan as ( pivot shaft )

Pemeriksaan cushion lever dan cushion rod

Periksalah dari kemungkinan adanya keretakan perubahan bentuk dan lainnya, periksa juga bearing dan spacernya bila terdapat keausan atau kerusakan lainnya.

Demikianlah pembahasan mengenai Cara Memeriksa Dan Memperbaiki Garpu Depan Dan Suspensi Belakang Pada Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Baca Juga:

Cara Kerja Dan Kegunaan Sistem Suspensi “Untuk Perlu Di Ketahui”

[Penting Untuk Di Ketahui] Penyebab Suspensi Belakang Terlalu Lemah

Fungsi Suspensi Belakang Sangat Penting Pada Sepeda Motor

Fungsi Dan Jenis Shockbreaker Pada Motor “Untuk Di Ketahui”

4 / 5 ( 3 votes )

Posted in service, TIPSTagged cara kerja sistem suspensi sepeda motor, cara kerja suspensi belakang sepeda motor, cara membongkar suspensi depan mobil, cara merawat sistem suspensi pada sepeda motor, cara merawat sistem suspensi sepeda motor, cara pemasangan suspensi depan, cara perawatan sistem suspensi, cara perbaikan sistem suspensi, contoh laporan prakerin sistem suspensi, komponen suspensi depan dan fungsinya, langkah pembongkaran suspensi depan sepeda motor, langkah pembongkaran suspensi mobil, makalah sistem suspensi sepeda motor, melakukan perbaikan sistem suspensi, nama komponen suspensi depan sepeda motor, pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada suspensi belakang, pemeriksaan dan perbaikan kerusakan pada suspensi depan, pemeriksaan suspensi depan motor, pemeriksaan suspensi motor, perawatan dan perbaikan sistem suspensi, perawatan dan perbaikan sistem suspensi sepeda motor, perawatan suspensi sepeda motor, perbaikan sistem suspensi sepeda motor, prosedur pemeriksaan suspensi depan sepeda motor, sebutkan dan jelaskan jenis suspensi bagian depan yang terdapat pada sepeda motor

BAB  II

PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Rencana setiap kegiatan belajar anda, dengan mengikuti tabel di bawah ini dan mintalah  bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat Belajar

Alasan Perubahan

Paraf  Guru

1.    Mempelajari konstruksi dan cara kerja system suspensi

2.   Memeriksa sistem/komponen  suspensi dan menentukan kondisinya.

B.  Kegiatan  Belajar

  1. Menjelaskan konstruksi dan cara kerja system suspensi

Tujuan kegiatan belajar :

Menjelaskan  konstruksi system suspensi

Menjelaskan cara kerja system suspensi

  1. Memeriksa system/ komponen system suspensi

Memeriksa sistem / komponen suspensi dan menentukan kondisinya.

a.   Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi

b.    Peserta diklat mampu melaksanakan pemeriksaan system suspensi sesuai dengan SOP

Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.

Apabila salah satu komponen system suspensi mengalami gangguan, maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Sehingga kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat dicapai.

Gambar 1. Penggunaan sistem suspensi

Pada umumnya system suspensi kendaraan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu suspensi independent dan suspensi rigid

Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan

Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu suspensi wishbone dan suspensi mac pherson :

1). Suspensi wishbone pegas coil

Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper arm)

Gambar 2 :  Suspensi wishbone dengan pegas koil

Suspensi ini mempunyai sifat :

a)    Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat cocok digunakan untuk system suspensi roda depan.

b)    Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan pada knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti gerakan roda.

c)   Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan atas dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga memungkinkan knucklekemudi dapat diarahkan.

Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)

2).  Suspensi wishbone pegas torsi

Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang dipasangkan diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.

Suspensi ini mempunyai sifat :

a).  Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi depan

b)   Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada kerangka kendaraan , sedangkan ujung depannya dipasangkan pada lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat mati.

c).  Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan

3).     Suspensi Mac pherson

Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower arm ) sebagai dudukan komponennya

Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan lengan “melintang” dan lengan “L”

a).  Suspensi mac pherson lengan “melintang”

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk lurus , salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada kerangka kendaraan.

Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan beban kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping, lengan ini bersama-sama batang penahan (strut bar ) berfungsi mencegah perubahan jejak roda-roda depan

Gambar 4 : Suspensi mac pherson dengan lengan melintang

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka ( frame)

b)   Suspensi mac pherson lengan “L”

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm ) berbentuk “L” yang digunakan pada roda sebagai penggerak ( front wheel drive) dengan engine di depan ( front engine)

Gambar 5 : Suspensi mac pherson dengan lengan “L”

Lengan bawah “ L “ mempunyai dua tempat pemasangan pada kerangka yang masing-masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt bar)

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil antara lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .

b.  Konstruksi jenis suspensi independen belakang.

Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan.

Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu : Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

1)  Suspensi mac pherson penggerak roda depan.

Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah ( lower arm) dan lengan penopang (strut bar)

Gambar 6 :  Suspensi mac pherson bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :

a)   Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan

rangka silang kendaraan menggunakan bhusing karet

sedangkan ujung yang lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.

b)   Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan lengan control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya gaya lateral yang berlebihan.

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas antara lower arm dengan rangka (frame ) kendaraan.

2)   Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku ( rigid) berbentuk “ U “ yang didalamnya dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara puntiran saat terjadi gerakan    roda.

Gambar 7: Suspensi mac pherson dengan batang torsi

Suspensi ini mempunyai sifat :

a) Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif sebagai suspensi

b) Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi agar dapat mengurangi roling body, hingga menghasilkan pengemudian yang stabil

c) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi diteruskan kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan suspensi

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran dipasang antara rumah poros roda belakang dengan rangka (frame) kendaraan

3)   Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.

Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah ( lower arm) dan  lengan control atas  (upper arm) hingga dapat berayun secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan. Suspensi ini juga disebut aksel berayam

Gambar 8 : Poros berayun pada bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :

a)    Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.

b)    Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain ditopang oleh pegas suspensi

c)    Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol atas dan bawah juga lengan jejak.

d)    Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil mac pherson mengalami memendekan dan pemanjangan .

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan  (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut dipasang antara lower arm dengan rangka (frame)

a.    Konstruksi jenis suspensi rigid

1). Jenis suspensi rigit roda depan

Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit ( kaku) yang terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I   Roda sebelah kanan dan kiri dipasangkan pada ujung poros tunggal. Pada bagian tengah poros berfungsi menahan beban kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan momen punter karena gaya pengereman

Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi dengan menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle kemudi yang dipasangkan pada suspensi rigid roda depan yaitu :

a)   Jenis reverse eliot

Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya dan mudah untuk pemasangan komponen rem

Gambar 10 : Jenis Reverse Eliot

b).  Jenis eliot

Jenis ini ujung porosnya dibuat sangat komplek , knuckle kemudi dipasangkan ditengah ujung poros dengan menggunakan poros kingpin

c).  Jenis Lemoine :

Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros menjadi tambah tinggi

e)    Jenis marmon

Jenis ini juga tidak memerlukan poros kingpin kare knuckle kemudi dipasangkan pada bagian bawah ujung poros sehingga daya kekuatannya agak berkurang bila dibandingkan dengan jenis yang lain.

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan keporos depan rigit yang berbentuk “ I  “ hingga mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun)

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun / ayunan pegas daun yang berlebihan maka dipasangkan peredam getaran antara poros depan dengan rangka (frame).

2).  Jenis suspensi rigit roda belakang

Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu poros. Ada dua jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu

a).     Pegas daun

Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel antara rangka dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah.

Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan ke rumah poros melalui pegas daun

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara penopang pegas daun dengan (frame)

Gambar 15: Suspensi pegas daun

b).        Pegas koil

Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau tekanan samping.

Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan diteruskan kerumah poros roda belakang yang mengakibatkan pegas koil mengalami pemendekan dan pemanjangan ( konstanta pegas) untuk mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi ini dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros dengan kerangka (frame) kendaraan.

Gambar 16: Suspensi pegas koil

Ini uraian materi kegiatan belajar 2:

Fungsi dan prosedur pemeriksaan, pengujian dan menentuan komponen system suspensi :

1.    Upper arm dan lower arm

Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil, pemasangan knuckle kemudi dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.

Pemeriksaan :  Dalam keadaan terlepas lower arm dan upper arm, dengan cara disemprot menggunakan penetrant warna untuk menyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau retak.

2.    knuckle kemudi

Komponen ini berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan / sumbu roda, sehingga memungkinkan kendaraan membelok kekanan dan kekiri.

Pemeriksaan  : Dalam keadaan terlepas dan bersih knuckle kemudi disemprotkan menggunakan penetrant warna untuk meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau retak.

Gb. 17 Pemeriksaan Lower, Upper arm dan knuckle kemudi

.

                        Pengujian lower arm dan upper arm : dalam keadaan lower

arm dan upper arm terpasang dalam kerangka (frame) kendaraan komponen ini digerakkan kearah atas atau kearah bawah .

Bila tidak timbul suara yang aneh maka bias dipastikan  lower arm dan upper arm dalam keadan baik.

Pengujian knuckle kemudi : dalam keadaan terpasang pada lower arm maupun upper arm komponen ini digerakkan kearah samping kiri, kanan, atas dan bawah .

Bila tidak timbul suara aneh maka bias dipastikan knuckle kemudi dalam kondisi baik

3.    Ball Joint

Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membentuk, pemasangannya antara lower arm dengan steering knuck dan upper arm dengan steering knuekle.

a)    Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower arm.

  • Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang dengan penyangga.
  • Pastikan kendaraan sudah disangga dengan aman
  • Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan tekan pedal rem.
  • Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah dan pastikan tidak ada gerak bebas ball joint (berlebihan)
  • Gerakkan roda samping kanan samping kiri dan pastikan tidak ada gerakan yang berlebihan.

Gambar 18 : Pemerikasan ball joint terhadap lower arm dan upper arm

Pengujian ball joint : dalam keadaan roda terpasang gerakkan roda bagian atas kedalam dan bagian bawah keluar atau sebaliknya bila terjadi kekocakan yang berlebihan maka ball joint perlu diganti bila tidak terjadi kekocakan dapat dipastikan ball joint dalam keadaan baik.

4.    Pegas Koil (Coil Spring)

Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus, ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273 mm.

Gambar 19: Pemeriksaan pegas koil

Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi bebas pegas, kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.

Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit spesifikasi sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti, dan sebaliknya

Catatan :

a.    Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat kendaraan melewati jalan yang rata.

b.    Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal

5.    Shock absorber (peredam getaran )

Komponen ini berfungsi untuk mengurangi oksilasai yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. Pemeriksaan peredam getaran dalam keadaan terlepas dan bersih, pastikan tidak ada kebocoran minyak dan gas.

Gb. 21a Pemeriksaan Shock absorber

Gb. 21b Pemeriksaan Shock absorber

Pengujian : Dalam keadaan terlepas dengan cara ditekan dan ditarik bila dengan tahanan yang tetap pastikan kondisi peredam gataran dalam keadaan baik . bila ada bushing peredam getaran yang rusak perlu dilakukan penggantian

Dalam keadaan terpasang:

a.    goyangkan mobil kearah samping, dan goyangan   kesamping harus cepat berhenti

b.    Pada mobil sedan tekan pada bagian depan mobil kemudian lepas maka getaran tambah setengah dari tekanan semula dan kembali pada posisi sebelumnya.

6.    Strut bar

Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat terjadinya pengereman, atau saat pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa batangan baja yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan. Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak.

Pemeriksaan kebengkokan  :

  • Letakkan strut bar pada v blok.
  • Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial indikator magnetik.
  • Kebengkokan tidak boleh melebihi batas limit yang sudah ditentukan pada buku manual dari jenis kendaraan tersebut

Pengujian : Dalam keadaan terpasang dan mobil di jack stand dengan aman :

  • Dengan rem kendaraan diinjak dorong bagian roda yang diuji kedepan atau kebelakang
  • Pastikan tidak ada bagian bushing strutbar yang aus atau rusak.
  • Bila ada bagian bushing yang aus/rusak lakukan penggantian.

7.    Stabilizer bar

Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat membelok atau saat lurus mengurangi tenaga guling. Stabilizer ini di pasangkan pada lower arm kiri dan kanan, bagian tengahnya diikatkan pada frame / body kendaraan, sehingga beban yang diterima komponen ini saat kendaraan membelok adalah beban puntiran.

Pemeriksaan stabilizer bar :

1. dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan komponen ini tidak ada bagian yang retak, aus atau patah.

2.   Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang pastikan karet-karet pengikat pada frame tidak ada yang retak

Pengujian : Dalam keadaan stabilizer terpasang tekan bagian depan mobil sebelah kanan atau tekan bagian mobil sebelah kiri secara bergantian .bila tekanan dilepaskan maka kondisi mobil cepat kembali seperti posisi semula pastikan stabilizer masih dalam kedaan normal

Bila pengujian diatas timbul suara yang aneh maka bushing pengikat stabilizer dengan rangka perlu diganti.

b.    Prosedur pemeriksaan komponen sistem suspensi rigid

Fungsi dan prosedur pemeriksaan komponen

1.    Pegas daun

Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan permukaan jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibanding dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh karena itu pegas daun banyak digunakan pada sistem suspensi bagian belakang kendaraan.

Pemeriksaan pegas daun :

a).  Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada ujung – ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.

b).  Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan

Gb. 25. Pemeriksaan pegas daun

Pengujian : Dalam keadaan terlepas :

  • Ukur NIP pada masing-masing lembaran pegas daun
  • Beri beban pada masing-masing lembara pegas daun sesuai dengan spesifikasi jenis mobilnya.
  • Ukur kembali NIP pada masing-masing lembaran pegas daun
  • Bandingkan pengukuran NIP setelah pembebanan dengan spesifikasi jenis mobilnya.
  • Bila ukuran NIP setelah pembebanan kurang dari batas limit maka perlu diganti lembaran pegas daunnya dan sebaliknya.

2.    Baut “U”

Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan pegas daun dengan poros roda belakang dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran bila roda menerima kejutaan dari permukaan jalan.  Pemeriksaan baut “U”:

a)   Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir yang aus, bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.

b)   Tidak terjadi kebengkokan pada bagian yang lain

c)   Tidak terjadi keausan pada ulir mur pengikat

Gb. 26. Pemeriksaan baut “U”

`                 Pengujian : Dalam keadaan terpasang kencangkan mur pengikat baut “U” dengan momen yang sesuai spesifikasinya pada buku manual.

Cek/periksa kembali mur-mur pengikat baut “U” bila masih dalam keadaan kendor maka baut U perlu diganti dan sebaliknya.

3.    Ayunan Pegas

Komponen ini berfungsi untuk memungkinkan pegas memanjang dan memendek bila roda menerima kejutan dari jalan. Pemasangannya diantara pegas dan frame (kerangka) kendaraan. Pemeriksaan ayunan pegas daun:

Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir baut dan mur pengikat yang aus.

Pengujian : Dalam keadaan ayunan pegas daun terpasang pada rangka kendaraan keraskan mur-mur pengikat ayunan pegas sesuai dengan spesifikasi buku manual

Cek / periksa kembali mur-mur pengikat ayunan pegas bila masih dalam keadaan kendor maka ayunan pegas perlu diganti

4.    Bhusing karet

Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara ayunan pegas daun dengan frame bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan. Pemeriksaan bushing karet : dalam keadaan terlepas pastikan bhusing karet tidak pecah atau berubah konstruksinya.

Gb. 27 Pemeriksaan ayunan pegas dan Bhusing karet.

.

Pengujian : Bushing dalam terpasang gerakan ayunan pegas keatas dan kebawah bila pada bagian ini timbul suara yang aneh maka perlu diganti. Sebab sudah terjadi pengerasan

5.    Bumper karet

Komponen ini berfungsi untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan tidak terjadi tumbukan antara poros roda dengan frame/kerangka kendaraan. Pemeriksaan bumper karet :dalam keadaan terpasang pastikan tidak ada bagian yang pecah atau berubah bentuk

      Pengujian : Dalam keadaan terpasang beri beban pada bagian belakang kendaraan yang diuji bumper kemudian lepaskan bebannya  lakukan beberapa kali . bila pada bagian ini timbul suara aneh maka perlu diganti bumper karet tersebut atau sebaliknya

C.  Rangkuman

1.    Sistem suspensi berfungsi

a.    Bersama-sama dengan roda menyerap kejutan dan oksilasi dari permukaan jalan.

b.    Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.

c.    Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak geometri antara body dengan roda.

2.    Sistem suspensi dapat digolongkan menjadi dua jenis

a.    Suspensi Independen (suspensi bebas)

b.    Suspensi Rigid ( Suspensi kaku )

  1. Suspensi independen menggunakan dua macam pegas

Yaitu : Pegas koil dan pegas torsi

  1. Suspensi rigid menggunakan dua macam pegas yaitu

a.    Pegas daun

b.    Pegas koil

  1. Komponen utama suspensi independen

a.    Pegas koil / torsi

b.    Shock absorber (peredam kejut)

c.    Stabilizer bar

d.    Strut bar

e.    Upper arm

f.     Lower arm

g.    Ball joint

  1. Komponen utama suspensi rigid

a.    Pegas daun

b.    Pegas koil

c.    Shock absorber ( peredam kejut )

d.    Lateral rod

e.    Bumper karet

7.   Prosedur pemeriksaan komponen.

D.  Tugas

1.    Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros independent pada kendaraan

2.    Sebutkan dua macam konstruksi suspensi poros rigit

1.    Jelaskan kerja suspensi wishbone pegas koil

2.    Jelaskan kerja suspensi rigid pegas daun

1.    Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas koil mengalami pemendekan sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta pegas)

2.    Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan dan diteruskan ke rumah poros belakang sehingga mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan dari bentuk elip mendekati lurus

G.  Lembar Kerja

1.    Alat dan Bahan

a.    Dongkrak

b.    Jack stand

c.    Pengungkit

d.    Suspensi roda depan

e.    Suspensi roda belakang

f.     V blok

g.    Dial indicator magnetic

h.    Majun / kain lap

i.      Penetran warna

j.      Kuas

k.    Minyak pembersih

l.      Grease

a.    Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

b.    Ikuti intruksi dari instruktur / guru maupun prosedur kerja

c.    Jangan bekerja di bawah kendaraan yang tidak di jack stand dengan kuat.

a.    Persiapan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien mungkin.

b.    Perhatikan instruksi praktek yang disampaikan oleh instruktur.

c.    Lakukan pemeriksaan sistem suspensi dan analisis kerusakan pada komponennya.

d.    Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.

e.    Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula.

a.    Buatlah laporan kegiatan praktek secara ringkas dan jelas.

b.    Buatlah ringkasan pengetahuan yang diperoleh setelah belajar / praktek.

BAB  III

EVALUASI

A.       TES TULIS

Jenis Pekerjaan       :

Nama Peserta          :

Nomor Induk             :

Program Keahlian   :

1.        Apa yang membedakan konstruksi suspensi wishbone dengan suspensi mac pherson ?

2.        Apa yang membedakan konstruksi suspensi independen dan suspensi rigid ?

3.        Jelaskan kerja suspensi independen wishbone roda depan dengan menggunakan pegas koil ?

4.        Jelaskan kerja suspensi poros rigid menggunakan pegas daun ?

B.       TES PRAKTIK

Lakukan prosedur pemeriksaan, pengujian dan penentuan kondisi komponen suspensi wishbone

A.        Lembar penilaian Tes tulis

No

Pertanyaan

Kunci Jawaban

Skor

Maks

Skor

Perolehan

Keterangan
1 Apa yang membedakan konstruksi suspensi wishbone dengan suspensi mac pherson Independen :

Poros roda-rodanya bebas bergerak antara sebelah kiri dan sebelah kanan

Wishbone : pegas koil terpisah dengan peredam kejutnya

Mac pherson : pegas koil disatukan dengan peredam kejutnya

5

5

2 Apa yang membedakan konstruksi suspensi independen dan rigid Independen :

Poros roda-rodanya bebas bergerak antara roda sebelah kiri dan roda sebelah kanan

Rigid :

Poros roda sebelah kanan dan kiri satu rumah poros

5

5

3 Jelaskan kerja suspensi poros independen Bila roda berjalan dijalan tidak rata lower arm bebas bergerak bersama pegas koil

5

4. Jelaskan kerja suspensi poros rigid Bila roda berjalan dijalan tidak rata roda mendorong poros dan diteruskan ke pegas, maka pegas daun akan mengalami pemanjangan

5

                                                          Total Skor

30

B.     Lembar penilaian Tes Praktiks

No

Job praktik

Kunci Jawaban

Skor

Maks

Skor

Perolehan

Keterangan
1 Lakukan prosedur pemeriksaan , pengujian dan penentuan kondisi komponen sistem suspensi sesuai SOP 1 Persiapan :

a. Bahan

b. Alat

c. Tempat kerja

2.Cara menggu

nakan alat-alat tangan/ special tools dengan tepat dan benar

3.Cara menggunakan alat-angkat tepat dan benar

4.Penggunaan buku servis manual

Pemeriksaan dan pengujian

5.Pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan penentuan kondisi komponen sistem suspensi sesuai SOP

10

10

10

20

20

Total skor maksimal

70

BAB  IV

PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.

DAFTAR  PUSTAKA

Anonim. (1987), Dasar-dasar Automotive, Jakarta : PT.Toyota–Astra – Motor.

Anonim. (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT. Toyota – Astra- Motor.

Anonim. (1995), Materi Pelajaran chasis group step 2, Jakarta : PT. Toyota Astra-Motor.

Anonim, (1982), Mitsubishi L 300 Workshop Manual, Mitsubishi corporation.

Anonim, (1982), Mitsubishi Colt T120 Workshop Manual, Mitsubishi corporation.

Anonim, (1993), Servis Mobil, Pusat Pengembangan Guru Teknologi Malang