Jelaskan dimana perbedaan start lari jarak pendek dengan lari jarak jauh

tirto.id - Lari cukup digemari banyak orang, selain praktis, olahraga ini juga tidak memakan banyak biaya. Cukup menggunakan sepatu dan mencari tempat yang pas, Anda sudah bisa mengeluarkan keringat. Tapi, ada pula yang menekuni olahraga ini, yakni para atlet profesional.

Secara umum, lari adalah gerakan memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki secara bergantian, demikian sebagaimana dikutip E-Modul Berlari Berprestasi.

Dalam konsep lari, ada beragam jarak yang harus ditempuh yakni, lari jarak pendek, jarak menengah, dan jarak jauh. Lari jarak pendek dengan jarak tempuh 400 meter ke bawah, lari jarak menengah dengan jarak di atas 400 meter sampai 3.000 meter, dan lari jarak jauh dengan jarak 5.000 meter ke atas, termasuk juga lari maraton yang menempuh jarak hingga 42 kilometer.

Lari jarak jauh berbeda dengan lari jarak pendek (sprint). Lari jarak jauh membutuhkan stamina dan daya tahan yang tinggi. Ritme dan teknik lari yang efektif perlu diperhatikan agar tidak menguras energi.

Oleh karena itu, latihan untuk meningkatkan stamina dan daya tahan sangat penting sehingga dapat bertahan lari dengan kecepatan konstan dan tidak kehabisan tenaga sampai garis finis.

Lari jarak jauh tidak membutuhkan kecepatan maksimal dengan mengerahkan kekuatan penuh dalam berlari. Keberhasilan lari jarak jauh lebih ditentukan oleh daya tahan dan stamina pelari.

Lari jarak jauh menggunakan start berdiri. Start berdiri digunakan karena pada lari jarak jauh tidak membutuhkan kecepatan maksimal pada awal start. Meski demikian teknik yang benar dalam melakukan start tetaplah penting.

Cara Melakukan Start

Adapun cara melakukan start yang baik dan benar dijelaskan pada Modul Pembelajaran SMA PJOK sebagai berikut:

  • Buka kedua kaki selebar bahu.
  • Buka salah satu kaki dengan cara menggesernya ke belakang, kira-kira dengan jarak tiga telapak kaki dan usahakan jaraknya sesuai.
  • Kaki belakang dijinjitkan dan letakkan titik tumpu pada jari kaki dan tumit.
  • Lutut bagian depan ditekuk secukupnya, hingga posisi badan menjadi lebih rendah.
  • Sedikit condongkan badan ke depan mengikuti tekukan kaki yang ada di depan.
  • Tetap usahakan dada terbuka lebar agar mempermudah pernapasan sehingga tubuh tidak menjadi tegang.
  • Usahakan konsentrasi tetap terjaga dan selalu memandang ke depan.
  • Posisi tangan mengepal, namun usahakan tetap rileks.
  • Tetap tenang dan fokus mendengarkan aba-aba selanjutnya untuk berlari.

Selanjutnya, teknik berlari lari jarak jauh juga sangat berbeda dengan teknik berlari lari jarak pendek. Lari jarak pendek mengharuskan pelari mengeluarkan tenaganya semaksimal mungkin mulai dari start hingga garis finis.

Pada lari jarak jauh, seorang pelari harus bisa mengatur tenaga dan kecepatannya agar mampu berlari hingga akhir atau mencapai garis finis. Jangan sampai seorang pelari atau atlet kelelahan di pertengahan perjalanan karena jaraknya yang cukup jauh.

Gerakan Lari Jarak Jauh

Dalam E-Modul Berlari Berprestasi dituliskan, teknik gerakan lari jarak jauh berikut ini:

  • Kecepatan gerakan lari jarak jauh tidak dilakukan maksimal, baik kecepatan langkah maupun panjang langkah kaki;
  • Kecondongan badan kurang lebih 10 derajat;
  • Ayunan lengan beberapa centimeter di atas pinggang secara santai;
  • Pendaratan kaki menggunakan sisi luar telapak kaki bagian tengah.

Teknik berlari harus dilakukan secara konstan dan tidak terlalu cepat, serta selalu mengatur pernapasan dan tenaga agar selalu terjaga sehingga tidak mudah lelah. Akan tetapi, ketika garis finis sudah mulai dekat, sekitar 1 km hingga 500 meter lagi maka kecepatan harus di tingkatkan dibandingkan dari sebelumnya.

Teknik pernapasan pada lari jarak jauh dapat dilakukan dengan beberapa hal yang termuat pada E-Modul Pembelajaran SMA PJOK berikut:

1. Bernapas dari mulut

Bernapas dari mulut memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar daripada bernapas dari hidung. Hal ini menyebabkan otot-otot wajah lebih rileks, sehingga berlari menjadi lebih santai.

2. Sering menggunakan pernapasan perut

Bernapaslah dari perut atau diafragma bukan dari dada. Cara berlatihnya dengan berbaring telentang dan lihat gerakan perut pada saat bernapas. Jika benar, maka setiap kali bernapas perut naik dan dada turun.

3. Mengambil napas pendek dan dangkal

Napas pendek dan dangkal mempermudah dalam mengatur napas. Pengambilan napas yang dalam dan panjang membuat orang tidak mampu berlari jauh dan lama.

4. Melakukan napas teratur dan berirama

Melakukan pengambilan dan pengeluaran napas secara tertatur, konsisten sesuai irama lari.

5. Dengarkan napas

Mengunakan telinga untuk mengotrol pernapasan. Jika mendengar napas terengah-engah maka kurangi kecepatan lari, jika suara napas sudah stabil tingkatkan kecepatan lari.

Baca juga:

  • Apa Itu Lari Estafet? Berapa Ukuran Tongkat Lari Sambung?
  • Apa Perbedaan Antara Jalan Cepat dan Lari dalam Olahraga Atletik?
  • Berapa Jarak yang Ditempuh dalam Lari Jarak Pendek atau Sprint?

Baca juga artikel terkait LARI JARAK JAUH atau tulisan menarik lainnya Nirmala Eka Maharani
(tirto.id - nem/ale)


Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Nirmala Eka Maharani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta -

Lari adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari orang. Dalam berlari yang dibutuhkan adalah kekuatan dan kecepatan. Lari termasuk cabang olahraga dari atletik.


Atletik sendiri diartikan sebagai kegiatan fisik atau jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu, jalan, lari, lompat, dan lempar.


Atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Atletik juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya, kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya.

A. Pengertian Lari


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lari adalah melangkah dengan kecepatan tinggi. Namun lari berbeda dengan jalan cepat.


Mengutip dari modul "PJOK Kelas X" oleh Kemendikbud, lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang, yang artinya pada kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah.


Lari atletik dibagi menjadi bermacam-macam nomor lari, di antaranya adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh.

B. Macam-macam Lari


1. Lari jarak pendek


Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish.

Pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.


2. Lari jarak menengah


Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri.


Pada lari 800 m masing-masing pelari berlari di lintasannya sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari-pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan pertama.

Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan atau stamina dari masing-masing pelari.


3. Lari jarak jauh


Lari jarak jauh adalah cara melakukan perpindahan diri dengan melangkahkan kakinya dengan cepat yang memiliki jarak tempuh cukup jauh.


Lari jarak jauh atau sering disebut sebagai lari marathon adalah cabang lari yang banyak digemari oleh banyak orang, meski jaraknya yang sangat jauh, namun banyak orang yang penasaran dan ingin mengikuti perlombaannya.


Ketika berlari jarak jauh maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena otot-otot membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara.


Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.

C. Perbedaan Lari dengan Jalan


Secara teknis perbedaan lari dengan jalan dibedakan dari cara dan kecepatannya. Meski pada olahraga jalan terdapat jenis jalan cepat namun tetap saja secara teknis berbeda.


Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.


Dengan kata lain, perbedaan mencolok antara lari dengan jalan bisa dilihat saat lari, badan akan ada saat melayang di udara atau tak menyentuh tanah, sedangkan saat jalan badan tidak menempel di udara karena kaki selalu menyentuh tanah.


Jadi, itulah penjelasan tentang lari dan perbedaannya dengan jalan. Selamat mencoba ya, detikers!

Simak Video "Ramai Balap Lari di Bekasi, Peserta Tadinya Pelaku Balap Motor Liar"



(faz/faz)