Jika puasa tidak sholat 5 waktu apakah sah?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama bulan suci Ramadhan, puasa menjadi ibadah yang wajib dilakukan setiap Muslim. Setiap Muslim merasa wajib bangun saat sahur untuk kemudian berpuasa sampai waktu Maghrib.

Namun, ada kalanya, ketika Muslim menunaikan puasa Ramadhan, dia mengabaikan ibadah wajib lainnya yaitu sholat lima waktu. Lantas, bagaimana hukum puasa bagi orang yang tidak mendirikan sholat wajib lima waktu?

Mantan mufti Mesir, Syekh Dr Ali Jum'ah menjelaskan, puasa tersebut tetap sah tetapi perbuatan tersebut tidak bisa diterima. Perbuatan meninggalkan sholat wajib ini akan dimintai pertanggungjawaban di Hari Kiamat kelak.

"Puasanya sah, tetapi tidak mendirikan sholat wajib berarti telah melakukan dosa besar dan merupakan musibah besar. Ia akan dimintai pertanggungjawaban untuk itu," jelasnya sebagaimana dilansir dari laman Masrawy, Jumat (16/4).

Syekh Ali Jum'ah juga menyampaikan, setiap perbuatan anak Adam itu memiliki dua sisi, pertama sisi di mana kewajiban ditinggalkan. Kedua, sisi di mana seorang Muslim akan diberi pahala karena mengerjakan kewajiban tersebut.

"Orang yang tidak sholat justru tidak akan diberi pahala karena puasanya. Dan dia tidak mendapat apapun dari puasanya, kecuali lapar dan haus," kata Syekh Jum'ah menekankan.

Syekh Jum'ah kemudian menganalogikan orang puasa tetapi tidak sholat dengan orang yang mencuri sebotol air untuk berwudhu lalu shalat.

"Wudhu dan sholatnya memang sah, tetapi ia harus mengembalikan nilai atau sesuatu yang mirip dengan apa yang dia curi itu, sambil meminta ampunan kepada Allah SWT. Jika dia tidak melakukannya, maka dia berdosa, sholatnya tidak bisa diterima," katanya.

Selain berwudhu dengan air curian, Syekh Jum'ah juga mengumpamakan dengan sholat di tanah hasil rampasan. "Sholatnya tidak akan diberi pahala, dan akan diminta pertanggungjawaban pada Hari Kiamat dan akan diminta di dunia untuk mengembalikan hak yang dimiliki seseorang," ungkapnya.

Suara.com - Puasa ramadhan adalah wajib untuk muslim. Sama seperti sholat fardhu. Lalu bagaimana hukum seseorang jalani puasa ramadhan namun tidak sholat fardhu.

Dikutip dari AyoBandung (Jaringan Suara.com), Anggota Fatwa Elektronik Al-Azhar Internasional, Syekh Muhammad al-Alimi mengatakan pada dasarnya meninggalkan sholat adalah dosa besar.

Sementara di bulan Ramadhan justru muslim harus menghindari dosa besar.

"Meski meninggalkan sholat merupakan musibah, tetapi memang tidak membatalkan puasanya, tetapi mengurangi pahala puasanya," tutur dia.

Baca Juga: Info Terbaru Preman Pensiun 8 Kata Sutradara Aris Nugraha, Tayang Bulan Ramadhan 2023?

Sementara itu, Penasihat Mufti Mesir, Syekh Dr Majdi Asyour, juga memaparkan puasa dan sholat wajib hukumnya.

Ibadah puasa yang tidak disertai sholat, maka puasanya tetap sah karena yang bersangkutan tetap berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.

Liputan6.com, Jakarta - Salat adalah ibadah wajib dikerjakan dalam Islam, terutama bagi orang yang sudah memenuhi persyaratan. Sebuah hadis menyebutkan, salat ialah amalan pertama yang dilihat (hisab) Allah di hari akhirat kelak (HR: Ibn Majah).

Hadis lain juga menyebut bahwa seorang kafir ialah yang meninggalkan salat. Maka, salat bisa dianggap menjadi perantara bagi seseorang untuk menjadi kafir.

"Antara hamba (mukmin) dan kafir ialah meninggalkan salat" demikian berdasarkan Hadis Riwayat Ibnu Majah.

Dua hadis yang dikutip di atas menunjukkan betapa pentingnya mengerjakan salat. Terlebih lagi, terdapat kesepakatan ulama bahwa salat termasuk kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

Siapa pun yang sudah memenuhi persyaratan harus mengerjakan salat dalam keadaan apa pun dan sesulit apa pun. Selain puasa, terdapat kewajiban pokok lain yang hukumnya setara dengan salat, seperti haji dan zakat.

Lantas, bagaimana hukumnya bila mengerjakan puasa, tetapi tidak mengerjakan salat? Apakah puasanya masih dianggap sah mengingat salat sebagai amalan utama dan pokok?

Untuk menjawab pertanyaan ini, alangkah baiknya bertanya terlebih dahulu kepada orang yang meninggalkan salat tersebut apakah alasannya meninggalkan kewajiban.

Apakah karena mengingkari kewajiban atau lantaran malas. Sebab, keduanya memiliki implikasi hukum yang berbeda-beda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sekitar 180 ribu umat muslim membanjiri Masjid Al-Aqsa 10 Mei 2019. Mereka datang untuk menunaikan salat Jumat pertama di bulan Ramadan.

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 2 halaman


Hukum Meninggalkan Salat

Jika puasa tidak sholat 5 waktu apakah sah?

Perbesar

Ilustrasi salat (iStock)

Hasan Bin Ahmad al-Kaf dalam Taqriratus Sadidah fi Masail Mufidah menjelaskan, ada dua kondisi orang yang meninggalkan salat.

"Ada dua kondisi orang yang meninggalkan salat: meninggalkan salat karena mengingkari kewajiban dan meninggalkan salat karena malas. Orang yang masuk dalam kategori pertama, maka ia dihukumi murtad. Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis, maka ia masih dikatakan muslim."

Berdasarkan pendapat ini, orang yang tidak mengerjakan salat karena mengingkari kewajiban, puasanya batal secara otomatis. Sebab, dia sudah dianggap murtad. Sementara keluar dari Islam termasuk hal yang dapat membatalkan puasa.

Sementara puasa orang yang tidak mengerjakannya karena malas atau sibuk, statusnya masih muslim dan puasanya tidak batal secara esensial.

Meskipun puasanya tidak batal secara esensial atau secara hukum fikih tidak dianggap batal dan tidak wajib qadha, puasanya tidak bernilai apa-apa dan pahalanya berkurang.

Dalam Taqriratus Sadidah disebutkan: "Pembatalan puasa itu dibagi menjadi dua kategori: pertama, pembatalan yang merusak pahala puasa, namun tidak membatalkan puasa itu sendiri. Kategori ini dinamakan muhbithat (merusak pahala puasa) dan tidak diwajibkan qadha; kedua, sesuatu yang dapat membatalkan puasa dan merusak pahalanya. Bila melakukan ini tanpa udzur, maka wajib mengqadha puasa di hari lainnya. Kategori ini dinamakan mufthirat (membatalkan puasa)."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Apakah Boleh puasa Tapi tidak shalat 5 waktu?

Tidak shalat, puasa tetap sah Jadi hukum formal menyatakan bahwa tidak shalat bukan sesuatu yang membatalkan puasa,” jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Apakah puasa sia sia jika tidak sholat?

Hukum Meninggalkan Salat Sementara orang yang meninggalkannya karena malas, hingga waktunya habis, maka ia masih dikatakan muslim." Berdasarkan pendapat ini, orang yang tidak mengerjakan salat karena mengingkari kewajiban, puasanya batal secara otomatis. Sebab, dia sudah dianggap murtad.

Apakah syarat sahnya puasa?

Islam. Syarat sah puasa yang pertama adalah beragama Islam. Itu artinya, jika tidak beragama Islam, maka puasanya dianggap tidak sah. Perlu diketahui juga jika beragama Islam juga menjadi syarat wajib berpuasa.

Apakah bolong sholat Membatalkan puasa?

"Meski meninggalkan sholat merupakan musibah, tetapi memang tidak membatalkan puasanya, tetapi mengurangi pahala puasanya," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Rabu (30/3/2022). Penasihat Mufti Mesir, Syekh Dr Majdi Asyour, juga memaparkan, puasa dan sholat itu wajib hukumnya.