Job sheet sistem pengapian sepeda motor

]

[

SPULL PENERANGAN LAMPU DEPAN A K KIPROK ½ GEL

Table of Contents

  • B. JOB PENGAMATAN SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR
  • SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) HONDA KARISMA
  • SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) HONDA GRAND
  • SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) YAMAHA VEGA – R
  • SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) SUZUKI SHOGUN
  • SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) YAMAHA MIO
  • C. JOB PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM PENGISIAN
  • D. TROUBLE SHOOTING SISTEM PENGISIAN

(6)

arus dari spull pengisian yang tadinya mengisi battery di bypass menuju SCR lalu ke massa sehingga tidak terjadi pengisian di battery. Siklus ini terjadi dengan cepat sekali sehingga bila kita ukur tegangan pengisiannya pada putaran rendah sampai tinggi maka akan berkisar antara 14 – 16 volt

pengaturan arus penerang lampu depan tipe AC

kiprok ini juga mengatur tegangan yang mengalir pada lampu kepala tipe AC yaitu ketika motor hidup dan lampu depan dinyalakan maka arus AC dari spull penerangan akan menuju ke rangkaian lampu dan sebagian dimasukkan ke kiprok. Didalam kiprok, sebagian arus tadi dilewatkan hambatan (R1) menuju massa dengan tujuan mengatur tegangan yang masuk ke rangkaian lampu depan antara 10,5 – 14 volt terutama ketika RPM tinggi agar lampu tidak putus

Digunakan pada sepeda motor : Grand, Supra, Shogun, dll

2) WIRING PENGISIAN GELOMBANG PENUH / FULL WAVE

Gambar wiring diatas tidak menunjukkan kiprok secara total (karena SCR tidak ditampilkan) hanya menunjukkan proses terjadinya system pengisian full wave

cara kerja sistem pengisian

terjadinya sistem pengisian saat mesin hidup dan dipengaruhi rpm mesin

KK ON kemudian mesin dihidupkan  magnet berputar sehingga spull pengisian menghasilkan arus AC (bolak – balik) menuju ke kiprok. Arus AC ada 2 polaritas yaitu positif dan negative yang di pakai untuk pengisian full wave

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes misalkan spesifikasi pada honda Tiger

pengaturan tegangan pengisian : 13,5 – 14,5 volt pada 5000 RPM SPULL PENGISIAN ON OFF FUSE BATTERY KELIST. BODY (termasuk Lampu Depan) +

-KUNCI KONTAK D 4 D 1 D 2 D 3 DIODE BRIDGE(7)

polaritas positif (saat magnet utara melintasi spull pengisian ) = spull pengisian  D3  fuse  + battery  - battery  D4  spull pengisian

polaritas negative (saat magnet selatan melintasi spull pengisian ) = spull pengisian  D1  fuse  + battery  - battery  D2  spull pengisian

Sehingga tipe pengisian lebih maksimal dalam proses chargingnya. Pengaturan tegangannya dilakukan oleh SCR antara 13,5 – 14,5 volt

Digunakan pada sepeda motor : Honda Tiger, ..

3. FUSE / SEKRING

Fungsinya sebagai pengaman dari arus yang berlebihan / konsleting. Penggantian fuse harus sesuai spesifikasinya

4. BATTERY

Fungsinya : 1) Sumber arus kelistrikan

2) Menyimpan arus DC dari sistem pengisian Sepeda motor sekarang umumnya memakai battery 12 volt

B. JOB PENGAMATAN SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR

perhatian : Gunakan wiring dibawah sebagai pedoman sesuai dengan sepeda motor

yang dipakai

1. Identifikasi letak komponen sistem pengisian pada sepeda motor masing – masing mulai dari spull pengisian, kiprok, fuse dan battery

2. Urutkan dan pelajari hubungan kabel body pada sistem pengisian sesuai warna kabelnya dimulai dari spull pengisian  battery (diskusikan dengan teman kelompok)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) HONDA KARISMA

B/Y ON OFF FUSE 15 A

CDI

KIPROK

KOIL

LAMPU DEPAN + -PULSER / PICK UP COIL SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL Bu/Y W Y R BATT R/B G G

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat) KELIST . BODY G G + -R

B THROTTLESWITCH BUSI

FUSE 10 A

(8)

Workshop Otomotif Teknik Mesin UnnesY – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) HONDA GRAND

BUSI B/Y ON OFF FUSE

CDI

KIPROK

KOIL

BATT KELIST . BODY LAMP U DEPAN + -PULSER / GENERATOR PULSA SPULL PENGAPIAN / SOURCE COIL SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL Bu/Y B/R W Y R B/W G G G B G G

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-AC) YAMAHA VEGA – R

BUSI O ON OFF FUSE

CDI

KIPROK

KOI

L

BATT KELIST . BODY LAMPU DEPAN + -PULSER / PICKUP COIL SPULL PENGAPIAN / SOURCE COIL SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL R W Br G W Y/R R B/W B B B Br B(9)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) SUZUKI SHOGUN

110

W/Bu ON OFF FUSE

CDI

KIPROK

KOIL

BATT KELIST . BODY LAMP U DEPAN + -PULSER / PICK UP COIL SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL Bu/Y W/ R Y/W R O B/ W O B/ W B/ W

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

Y – Yellow (kuning)R – Red (merah)B – Black (hitam)G - Green (hijau)W – White (putih)Bu – Blue (Biru)O - (Orange)Br – Brown (coklat)

SISTEM PENGISIAN DAN PENGAPIAN (CDI-DC) YAMAHA MIO

CDI

KIPROK

KOI

L

BATT KELIST . BODY LAMPU DEPAN + -PULSER / PICKUP COIL SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL W/L W/R W Y/R R B B Br BUSI O B SOKET SPULL B B OFF ON FUSE Br(10)

C. JOB PEMERIKSAAN KOMPONEN SISTEM PENGISIAN

Sebelumnya hidupkan mesin sepeda motor beberapa saat untuk memastikan kondisi mesin normal. Baca dan lakukan langkah pemeriksaan dibawah ini secara berurutan

1. Spull Pengisian dan Penerangan

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery

b) Lepas konektor spull dengan cara menekan bagian penguncinya kemudian tarik sambil di goyang, yang di pegang konektornya bukan kabelnya.

c) Ukur tahanan spull pengisian dan penerangan menggunakan OHM tester skala X 1 ohm (kalibrasi)

NO TYPE SPULL PENGISIAN (Ohm) SPULL PENERANGAN (Ohm)

1 GRAND ( W - G )  0,1 – 1,0 ( Y – G )  0,1 – 0,6

2 VEGA - R ( W – B )  0,32 – 0,48 ( Y/R – B )  0,24 – 0,36

3 SHOGUN ( W/R – massa body ) 0,6 – 1,2 ( Y/W – massa ) 0,5 – 1,0

4 MIO ( W – B )  0,32 – 0,48 ( Y/R – B )  0,24 – 0,36

5 KARISMA ( W – G )  0,3 – 1,1 Tidak ada spull penerangan

6

d) Catat hasil pengukuran = ….

e) Konektor spull jangan dipasang dulu. Beri kesimpulan = …

2. Kiprok (hanya grand dan shogun)

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery b) Kiprok tidak perlu dilepas dari chasis

c) Lepaskan konektor kiprok.

d) Ukur nilai tahanan pada terminal kiprok menggunakan Ohm tester skala x 1 K ohm (kalibrasi)

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

(11)

c) Catat hasil pengukuran = …. d) Konektor kiprok jangan dipasang dulu

Beri kesimpulan =…

Catatan : kiprok yang tidak genuine / asli kadang nilainya tidak sama dengan spesifikasi tetapi belum tentu tidak bagus sebelum dilakukan pemeriksaan tegangan pengisiannya

3. Fuse / Sekring

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery b) Lepas fuse dengan hati-hati

c) Ukur kontinuitas fuse dengan Ohm tester pastikan tidak putus

d) Periksa dan perbaiki konektor terminal fuse dari kemungkinan berkarat atau kendor (mengikatnya fuse kurang kuat)

e) Pasang kembali fuse Beri kesimpulan =….

Catatan : Penggantian fuse harus sesuai spesifikasinya atau ampere nya

4. Battery

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery b) Terminal battery tidak perlu dilepas

c) Amati secara visual kondisi battery

d) Pada tipe battery basah cairan elektrolit harus diantara lower dan upper. Pengisian tambahan menggunakan air aki biasa bukan air zuur sampai batas upper.

e) Periksa kekencangan terminal positif dan negative

f) Bersihkan karat yang menempel pada terminal dengan amplas. Beri sedikit grease pada terminalnya

Berikan kesimpulan = …

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

PUTIH KUNING MERAH HIJAU

PUTIH ~ 8,5 ~

KUNING ~ ~ 30 - 40

MERAH ~ ~ ~

HIJAU ~ 30 - 40 ~

(12)

Catatan : pada aki basah bila jumlah elektrolit kurang dari batas lower maka akan menyebabkan plat selnya berkarat putih (sulfasi) sehingga fungsi menyimpan arusnya berkurang ( battery rusak)

5. Kontinunitas Kabel Body Antar Komponen Sistem Pengisian

a) Posisikan KK off dan lepas konektor negative battery b) Konektor spull dan kiprok dalam kondisi

terlepas

c) Ukur kontinuitas kabel body antar komponen tersebut dengan Ohm tester skala x 1 ohm

d) Setelah selesai pasang kembali semua konektor tersebut termasuk konektor negative batterynya (pastikan kencang) Berikan kesimpulan =…

Catatan : bila terdapat hubungan yang kurang baik / putus pada rangkaian maka akan menyebabkan system pengisian tidak bekerja. Masalah sering terjadi pada hubungan konektor yang kendor.

6. Pemeriksaan Kapasitas Battery dan Tegangan Pengisian

(wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)

a) Perhatikan dengan baik – baik gambar disamping. Kesalahan prosedur bisa merusak alat ukur

b) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang (negative battery telah terpasang)

c) Periksa kapasitas battery dalam kondisi terpasang pada sepeda motor dengan cara :

1) KK posisi off

2) Setting multimeter pada selector 50 DC Volt (pilihan selector DC V harus diatas tegangan yang akan diukur)

3) Tunjukkan setting multimeter pada instruktur agar di cek

4) Arahkan probe merah ke positif battery 5) Probe hitam ke negative battery /

massa body

6) Baca hasil ukur =……volt

Catatan = Bila hasil pengukuran kurang dari 12 volt berarti kapasitasnya kurang / lemah (belum tentu battery rusak). Untuk memastikan perlu di charger terlebih dahulu

d) Periksa tegangan pengisian dengan cara :

1) Pasang alat multimeter 50 DCV sama seperti diatas (gambar) 2) Hidupkan sepeda motor pada putaran 5000 rpm

3) Baca hasil ukur =…….volt

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

50 DC V

KARISMA &

GRAND VEGA - R SHOGUN MIO

Spesifikasi teg. pengisian pada put. 5000 rpm

(13)

Catatan : Secara umum bila tegangan pengisian kurang dari 13 volt atau terlalu tinggi dari spesifikasi maka system pengisian sepeda motor tersebut bermasalah. Pada sepeda motor tipe pengapian CDI – DC / konvensional DC kerusakan pada system pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok Berikan kesimpulan = …

7. Pemeriksaan Arus Pengisian

(Wajib didampingi instruktur untuk menghindari kerusakan multimeter)

a) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang (negative battery terpasang)

b) Set alat multimeter (Pilihan selector amper harus diatas arus yg akan diukur) Tipe analog : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 2,5 A

2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 2,5 A Tipe digital : 1) putar selector (pelan – pelan) pada 10 A

2) pindah kabel merah multimeter pada terminal 10 A c) Tunjukkan setting multimeter pada instruktur agar dicek

d) Lepas fuse sepeda motor

e) Pasang alat seperti pada gambar (hati- hati, kesalahan memasang / terbalik bisa menyebabkan multimeter rusak)

1) Arahkan probe merah ke terminal fuse yang ke rangkaian

2) Probe hitam ke terminal fuse yang ke positif battery

f) KK ON kemudian hidupkan motor pada putaran 5000 rpm

g) Baca hasil ukur =…………A

e) Setting selector multimeter (2,5 A) jangan dirubah dulu untuk pengukuran selanjutnya

Catatan : Biasanya pekerjaan pemeriksaan pengukuran arus jarang dilakukan karena system pengisian bisa dikatakan baik ketika tegangan pengisian sesuai spesifikasi

8. Pemeriksaan Kebocoran Arus

a) Rangkaian system pengisian dan pengapian dalam kondisi terpasang

b) Posisi KK OFF dan selama pengukuran dilarang menghidupkan KK karena bisa merusak amperemeter

c) Setting multimeter (analog 2.5 A, digital 10 A) seperti pada pengukuran arus pengisian diatas

d) Lepas konektor negative battery

e) Pasang alat seperti pada gambar (perhatian : hati- hati, kesalahan memasang / terbalik bisa menyebabkan multimeter rusak)

(14)

1) Arahkan probe merah ke kabel massa / massa body

2) Probe hitam ke Negatif battery f) Hasil ukur =………

Kebocoran arus max 1 mA

g) Jika pengukuran telah selesai putar pelan – pelan selector multitester pada posisi off dan pindah kabel merah terminal 2,5A / 10 A ke tempat semula (positif multimeter)

Beri kesimpulan : …….

Catatan : Bila terjadi kebocoran arus melebihi spesifikasi kemungkinan ada hubungan singkat pada rangkaian listrik. Tentukan hubungan singkat dengan melepas hubungan satu - persatu

D. TROUBLE SHOOTING SISTEM PENGISIAN

Indikasi sistem pengisian normal / baik secara umum ditunjukkan dengan tegangan pengisian berkisar 13 – 16 volt dan semua komponen serta sambungan dalam keadaan baik. Sistem pengisian sepeda motor dikatakan bermasalah ditunjukkan gejala :

1. Battery mengalami penurunan tegangan (saat KK on engine mati  klakson, lampu sein menjadi redup)

2. Khusus pada sepeda motor dengan pengapian tipe CDI – DC kerusakan sistem pengisian bisa menyebabkan sepeda motor mogok

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

SKEMA SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

SPULL PENGISIAN / CHARGING COIL ON OFF FUSE KIPRO K BATT KELIST . BODY LAMPU DEPAN + -SPULL PENGAPIAN (KHUSUS TIPE CDI – AC)

SPULL PENERANGAN

KUNCI KONTAK

(15)

pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan :

Workshop Otomotif Teknik Mesin Unnes

1. Cek dahulu kekencangan setiap konektor dari kemungkinan kendor / berkarat 2. Cek kondisi fuse dan terminalnya (pastikan baik)

3. Periksa tegangan pengisian ke battery harus antara 13 – 16 volt

a) Bila baik = - cek terminal battery dari kemungkinan kendor / karat - Periksa kondisi battery (perbaikan sampai penggantian)

b) Bila tidak sesuai maka periksa percikan api pada spull pengisian

(besar/kecil/tidak ada)

Api Besar  Periksa kiprok (cek sambungan sampai penggantian)

Api kecil/tidak ada  Periksa spull pengisian (tahanan sampai penggantian)

Baca lebih lajut