Jurusan kesehatan masyarakat kerja apa

Memilih jurusan kuliah bukan hal mudah, apalagi untuk Kamu yang belum punya tujuan pendidikan masa depan. Jika saat ini Kamu tengah menghadapi dilema memilih jurusan kuliah, mungkin beberapa prospek kerja kesehatan masyarakat ini bisa jadi bahan pertimbangan:

1. Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat

Dalam jurusan kesehatan masyarakat Kamu akan mempelajari ilmu gizi, meskipun tidak secara detail dan spesifik. Namun, para lulusan jurusan kesehatan masyarakat juga berkesempatan menjadi seorang ahli gizi. Pendapatan seorang ahli gizi mulai dari Rp4 jutaan sebulan.

2. Menjadi Petugas K3

Mengambil jurusan kesehatan masyarakat akan memberikan Kamu kesempatan menjadi petugas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Tugas dari seorang petugas K3 adalah memberikan simulasi bencana atau kejadian yang mungkin akan berakibat buruk di sebuah lingkungan kerja. Untuk masalah gaji, Kamu bisa mendapatkan mulai dari Rp3 juta per bulan.

3. Biostatistician

Jika ingin jenis pekerjaan yang lebih kompleks Kamu bisa menjadi biostatistician. Profesi ini Kamu akan melakukan riset dengan tingkat kompleksitas yang tinggi sehingga perlu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Gaji profesi ini minimal Rp5 juta setiap bulannya.

4. Marketing di Dunia Kesehatan

Setiap bidang usaha pasti memerlukan tenaga marketing, termasuk dunia kesehatan. Jika Kamu punya keahlian menjual, maka pekerjaan ini sangat cocok. Butuh dua keahlian, yaitu marketing dan pengetahuan mengenai dunia kesehatan. Untuk masalah gaji, Kamu bisa mendapatkan penghasilan Rp3 juta per bulan.

5. Pengajar atau Dosen

Menjadi tenaga pengajar atau dosen merupakan salah satu prospek kerja kesehatan masyarakat. Untuk menjadi tenaga pengajar apalagi dosen, Kamu harus punya bekal pendidikan yang memadai. Khusus untuk menjadi dosen, Kamu perlu pendidikan minimal S2 dan keahlian mengajar. Gaji tenaga pengajar minimal Rp3 juta hingga mencapai puluhan juta per bulan.

6. Peneliti Bidang Kesehatan

Peneliti juga menjadi karier yang bagus bagi lulusan jurusan kesehatan masyarakat. Penelitian berkisar mengenai berbagai masalah kesehatan di masyarakat dan bagaimana cara menanganinya. Penghasilan profesi ini bisa mencapai jutaan rupiah sebulan.

7. Epidemiologist

Seorang epidemiologist akan mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan penyebaran penyakit dan pengendaliannya di masyarakat. Dengan mengenyam pendidikan di jurusan kesehatan masyarakat, Kamu punya kesempatan menjadi epidemiologist dan mendapatkan penghasilan mulai dari Rp4 juta per bulan.

8. Bagian Promosi Instansi Kesehatan

Profesi lain yang bisa didapatkan adalah menjadi bagian promosi di instansi kesehatan. Tugasnya adalah mempromosikan layanan instansi tersebut ke masyarakat, baik secara langsung atau melalui media online. Gajinya mulai dari Rp3 juta.

9. Administrasi Layanan Kesehatan

Memiliki ijazah kesehatan masyarakat tidak melulu bekerja langsung sebagai ahli di bidang kesehatan, tapi juga bisa bekerja di belakang meja sebagai admin. Kamu bisa meniti karier sebagai administrator layanan kesehatan dan mendapatkan gaji Rp3 juta.

10. Pebisnis

Kamu juga bisa menjadi pengusaha di bidang kesehatan berbekal ijazah jurusan kesehatan masyarakat. Misalnya membuka apotek atau usaha lain yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Penghasilannya tergantung jenis dan besarnya usaha.

Sekarang setelah melihat prospek kerja kesehatan masyarakat, Kamu bisa mempertimbangkan dengan lebih baik apakah masuk jurusan kesehatan masyarakat cocok atau tidak. Selamat mencoba.


jurusan kesehatan masyarakat, Photo by Sara Bakhshi on Unsplash

Apa yang Sobat Pintar ketahui tentang Jurusan Kesehatan Masyarakat? Iya, ada jurusan kuliah yang bernama Kesehatan Masyarakat di perguruan tinggi, loh. Di beberapa kampus, bahkan, Kesehatan Masyarakat adalah sebuah fakultas. Fakultas Kesehatan Masyarakat atau FKM adalah sebuah fakultas yang menaungi beberapa jurusan di bidang ilmu kesehatan masyarakat.

Oke, tapi apa itu kesehatan masyarakat? Nah, kita pelajari bareng-bareng, yuk!

Jurusan kesehatan masyarakat kerja apa

Photo by Chris McLay on Unsplash

Untuk memahami tentang ilmu kesehatan masyarakat, kita pelajari dulu apa itu kesehatan masyarakat. Dikutip dari Pedia Ilmu, kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat memadukan antara teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Kesehatan masyarakat merupakan aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.

Konsep kesehatan masyarakat sebenarnya sudah berkembang sejak dulu. Di Indonesia, kesehatan masyarakat menjadi penting ketika kita mengatasi wabah kolera dan cacar pada masa pendudukan Belanda di abad ke-16. Pada 1851 pemerintah Belanda mendirikan sekolah dokter untuk pribumi, disusul sekolah dokter berikutnya di Surabaya pada 1931. Kemudian pada 1951, dr. Abdoel Patah dan dr. Johannes Leimena merumuskan Bandung Plan yang mengenalkan konsep preventif dan kuratif dalam kesehatan masyarakat. Kini, dua konsep penting ini diusung dalam perkuliahan di Jurusan Kesehatan Masyarakat.

Kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat

Jurusan kesehatan masyarakat kerja apa

Photo by National Cancer Institute on Unsplash

Dikenal juga dengan nama Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, di sini Sobat Pintar belajar tentang cara meningkatkan kesehatan dan taraf hidup masyarakat. Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat mempelajari baik ilmu medis maupun ilmu sosial. Apakah kamu menyukai keduanya, Sobat?

Jurusan kesehatan masyarakat kerja apa

Jangan memilih satu jurusan kuliah tanpa memastikannya terlebih dahulu dengan Minat Pintar, Sobat. Begitu juga dengan kuliah di Jurusan Kesehatan Masyarakat. Pasalnya, kamu akan belajar berbagai hal, dari A sampai Z. Sebagai gambaran, mata kuliah Jurusan Kesehatan Masyarakat yang akan Sobat temui nanti antara lain:

Etika dan Hukum Kesehatan

Sosiologi dan Antropologi Kesehatan

Filsafat Ilmu

Studi Kependudukan

Kesehatan Reproduksi Masyarakat

Komunikasi Kesehatan

Promosi dan Pendidikan Kesehatan

Epidemiologi Penyakit Menular

Pengembangan Kelompok Kesehatan Masyarakat

Biostatistika Inferensial

Kewirausahaan di Bidang Kesehatan

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Sistem Informasi Kesehatan

SDM dan Produktivitas Bidang Kesehatan

Wabah dan Manajemen Bencana

Surveilan Kesehatan Masyarakat

Analisis Kualitas Lingkungan

Ekonomi Kesehatan

Sebelum memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, mahasiswa jurusan ini diharuskan untuk memilih satu peminatan. Di Universitas Indonesia, misalnya, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat dihadapkan pada peminatan Biostatistik, Epidemiologi, Informatika Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, Manajemen Asuransi Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan, Manajemen Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Promosi Kesehatan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Kesehatan Lingkungan. Selain di Universitas Indonesia, gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dapat diraih di Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan berbagai universitas yang ada Jurusan Kesehatan Masyarakat lainnya.

Selepas kuliah dan meraih  gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sobat Pintar diharapkan sudah memiliki bekal untuk menjadi seorang manajer, innovator, researcher, apprentice, communitarian, leader, dan sekaligus educator. Namun tentu saja, perkuliahan dan mata kuliah Jurusan Kesehatan Masyarakat antar universitas tak selalu sama persis. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan Jurusan Kesehatan Masyarakat pada setiap universitas, penting untuk menguasai basic skills di atas agar Sobat siap untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah di tengah-tengah masyarakat.

Prospek Sarjana Kesehatan Masyarakat

Jurusan kesehatan masyarakat kerja apa

Photo by Daniel Frank on Unsplash

Lantas setelah selesai kuliah, lulusan Jurusan Kesehatan Masyarakat kerjanya apa? Salah satu profesi yang relevan dengan keadaan pandemi seperti sekarang adalah epidemiolog. Seorang ahli epidemiologi yang lulus dari Jurusan Kesehatan Masyarakat dapat berperan di tengah masyarakat dengan memberikan edukasi protokol kesehatan atau mengampanyekan vaksinasi.

Luasnya cakupan ilmu kesehatan masyarakat membuka prospek kerja Jurusan Kesehatan Masyarakat yang lapang. Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dapat mengantarkanmu untuk menjalani profesi sebagai ahli biologi, manajer data klinis, koordinator riset klinis, peneliti medis, manajer layanan medis, pengendali mutu produk, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya.

Ragam profesi di atas menunjukkan bahwa ruang lingkup kerja lulusan Jurusan Kesehatan Masyarakat cukup fleksibel. Seseorang dengan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dapat bekerja di Puskesmas ataupun perusahaan pertambangan. Prospek kerja Jurusan Kesehatan Masyarakat menawarkan posisi teknis lapangan hingga jajaran manajerial. Kalau begitu, enggak perlu ditanya lagi alumni Jurusan Kesehatan Masyarakat kerjanya apa, ya!

Lulusan sarjana kesehatan masyarakat kerja apa?

Prospek Kerja Kesehatan Masyarakat.
Administrator layanan kesehatan masyarakat. Prospek kerja kesehatan masyarakat yang pertama adalah sebagai administrator layanan kesehatan atau healthcare administrator. ... .
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... .
3. Biostatistician. ... .
4. Epidemiolog. ... .
Dosen. ... .
Sumber..

Berapa gaji seorang lulusan kesehatan masyarakat?

Kisaran gaji sebagian besar pekerja pada profesi Pekerja Kesehatan Masyarakat - dari IDR2,640,161 untuk IDR9,314,429 per bulan - 2022. Pekerja Kesehatan Masyarakat biasanya menghasilkan antara IDR2,640,161 dan IDR4,698,388 bersih per bulan pada awal pekerjaan.

Apa gelar sarjana ilmu kesehatan masyarakat?

Peserta didik yang telah menyelesaikan Program Studi Strata 1 Kesehatan Masyarakat akan mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM), lulusan dari Program Strata 1 Ilmu Gizi akan mendapatkan gelar Sarjana Gizi (S.Gz).

Apakah jurusan ilmu kesehatan masyarakat itu sulit?

Belajar di jurusan kesehatan masyarakat tidak mudah namun juga tidak sulit. Pada awal perkuliahan perkuliahan, biasanya mahasiswa mempelajari materi mengenai Ilmu Kependudukan, Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Kerja, Biokimia, Patologi, Ilmu Gizi, Epidemiologi Penyakit, Sosiologi Kesehatan, dan materi lainnya.