Manakah yang merupakan ciri khusus perkembangan nasionalisme Indonesia pada masa awal kemerdekaan?

Soal Pengaruh Nasionalisme Indonesia Pada Masa Kini – Halo sobat Dinas.id, inilah rekomendasi contoh Soal-soal sejarah kelas 11, XI KD 3.5 SMA Ujian Akhir Semester (UAS), soal Ujian Tengah Semester (UTS) genap, ganjil, gasal. Yuk, pelajari kumpulan contoh soal-soal sesuai kisi-kisi pertanyaan tentang pengaruh nasionalisme indonesia pada masa kini.

Rangkuman Materi Pengaruh Nasionalisme Indonesia Pada Masa Kini

Untuk memudahkan mengerjakan latihan, silahkan pahami ringkasan materi di bawah ini:

  • Munculnya rasa nasionalisme ini diawali dari peralihan perjuangan fisik menuju perjuangan organisasi, masa kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru,, masa reformasi, dan pasca reformasi.
  • Langkah strategis ke depan bangsa Indonesia harus menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme yang lebih kuat kepada generasi muda penerus bangsa ini ke depan sepanjang sejarah kesadaran nasionalisme ini memilki karakter dan ciri khas masing masing di setiap periodenya
  • Nasionalisme Indonesia begitu kuat pada masa lalu karena konsepsi bangsa lebih banyak merujuk pada beragam suku di tanah air yang menyatukan tekad dan semangat melawah penjajahan. Nasionalisme Indonesia harus mampu berkontribusi dalam mewujudkan tata masyarakat yang sejahtera, bermartabat, dan berkeadilan. Kontribusi ini memiliki peran ganda bagi penguatan nasionalisme Indonesia. Pertama, kita terhindar dari Chauvinisme yang menganggap bangsa sendiri lebih tinggi daripada bangsa lain.
  • Kedua, peran serta di panggung internasional menjadi sarana untuk menyosialisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam empat konsensus bangsa Indonesia.

Soal Pilihan Ganda

Oke, bacalah petunjuk di bawah ini sebelum menjawab soal!

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini yang bukan merupakan tahap perkembangan nasionalisme di tahap Indonesia pada masa pejajahan adalah …

A. Periode Nasionalisme bertahan

B. Periode nasionalisme politik Indoneisa

C. Periode nasionalisme radikal

D. Periode nasionalisme moderat

E. Periode awal perkembangan nasionalisme

2. Douwes Dekker menjelaskan bahwa usaba golongan pribumi untuk mencapai cita-cita pergerakan nasional tidak akan maksimal jika hanya berjuangan sendiri tanpa bantuan golongan lain. Dari pernyataan tersebut dapat disangkal bahwa …

A. golongan pribumi Indonesia memiliki dudukan lemah

B. perjuangan golongan pribumi untuk mewujud- tujuan pergerakan nasional belum selesai

C. golongan pribumi mampu mencapai tujuan pergerakan nasional tanpa bantuan golongan lain

D. semangat kerja sama antargolongan sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan gerakan nasional

E. Douwes Dekker mampu merangkul golongan pribumi untuk mewujudkan cita-cita per gerakan nasional

3. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Anti Imperalisme

2) Anti Kolonialisme

3) Chauvinisme

4) Pro-perdamaian

5) Primordialisme

Berdasarkan pernyataan tersebut, tujuan nasionalisme Bung Karno mengarah pada gagasan (nation character building) adalah …

A. 1,2 dan 3

B. 1, 2 dan 4

C. 1,3 dan 4

D. 2,3 dan 4

E. 3, 4 dan 5

4. Berikut ini yang bukan termasuk dalam faktor pendorong munculnya nasionalisme pada awal kemerdekaan Indonesia, adalah …

A. Kedatangan Sekutu yang diboncengi oleh NICA

B. Belanda enggan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia

C. Sekutu ikut andil dalam upaya mempertahkan kemerdekaan

D. Adanya keinginan untuk mempertahankan identitas negara

E. Adanya rasa senasib untuk mewujudkan cita” bersama

5. Perang yang terjadi bukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak Sekutu dan NICA adalah …

A. Peristiwa 10 November

B. Peristiwa lima hari di Semarang

C. Peristiwa Bandung Lautan Api

D. Perang Puputan Jagaraga

BACA JUGA:  Soal Seni Rupa Tiga Dimensi Kelas 10

E. Perang Puputan Margarana

6. Ciri khusus perkembangan nasionalisme Indonesia pada masa awal kemerdekaan adalah…

A. Nasionalisme bersifat moderat

B. Nasionalisme dipengaruhi adanya politik etis

C. Nasionalisme mengarah pada Revolusi fisik

D. Nasionalisme memiliki corak sentralisme birokratik

E. Nasionalisme bersifat militeristik

7. Soekarno menawarkan sebuah konsep tata dunia yang baru dan terangkum dalam konsepsi politik bernama …

A. NAKOMSA

B. NASATOM

C. NASAKOM

D. SANATOM

E. SATAKOM

8. Konsep nasonalisme yang dikaitkan dengan revolusi belum selesai mengalami pergeseran makna. Hal ini dikarena kondisi ekonomi dan politik dalam negeri tidak terkontrol secara seimbang. Yang bukan termasuk kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin adalah …

A. Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional

B. Devaluasi

C. Peleburan bank

D. Deklarasi Eknomi

E. Gunting Syafruddin

9. Untuk melakukan indoktrinasi terhadap rakyat, tindakan Orde Baru diantaranya adalah…

A. Mengadakan wajib militer

B. Mengadakan penataran P4

C. Melarang kegiatan politik

D. Menayangkan film “Serangan Umum 1 Maret”

E. Sosialisasi gerakan KB

10. Nasionalisme pada masa orde baru juga disebut sebagai…

A. Nasionalisme Militeristik

B. Nasionalisme Soeharto

C. Nasionalisme Soekarno

D. Nasionalisme Pancasila

E. Nasionalisme P4

Kunci Jawaban dan Pembahasan

  1. D → Pembahasan: karena tahap perkembangan nasionlaisme di Indonesia meliputi 4 tahap yaitu: (1) Periode awal perkembangan nasionalisme; (2) periode nasionalisme politik Indonesia; (3) periode radikal; (4) periode nasionalisme bertahan.
  2. D → Pembahasan: Douwes Dekker merupakan salah satu tokoh Indische Partij yang menyerukan bahwa usaha golongan pribumi untuk mencapal tujuan pergerakan nasional tidak akan maksimal jika hanya berjuangan sendiri tanpa’bantuan golongan lain. Oleh karena itu, Douwes Dekker mengingatkan semangat kerja sama antargolongan agar pergerakan nasional segera terwujud.
  3. C → Pembahasan: Karena karakter politik nasionalisme Indonesia yang digagas Soekarno mengarah pada (nation character building) cenderung menekanakan pada sikap anti Imperialisme, anti Kolonialisme, dan pro-perdamaian.
  4. C → Pembahasan: Karena pihak Sekutu sepenuhnya memberi ruang kepada Belanda untuk kembali menjajah Indonesia melalui (NICA), sehingga tidak ikut adil dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang pada akhirnya menumbuhkan sikap nasionalisme pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
  5. D → Pembahasan: Karena perang Puputan Jagaraga/Perang Bali II merupakan perang yang berlangsung pada masa kerajaan Buleleng yakni tahun (1848-1849) jauh sebelum Indonesia merdeka, sehingga peristiwa tersebut tidak memiliki kaitan dengan sikap nasionalisme pada masa awal kemerdekaan (1945-1950).
  6. C → Pembahasan: Nasionalisme pada masa awal kemerdekaan mengarah pada Revolusi fisik, didasarkan pada kondisi pada saat itu yang dihadapkan dengan kekuatan asing yang ingin menjajah kembali khususnya Belanda. Sehingga, perlu adanya sikap nasionalisme untuk mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan fisik.
  7. C → Pembahasan: NASAKOM (Nasionalis, Komunis, dan Komunis) adalah tiga pilar kekuatan yang dapat menyatukan bangsa dan menangkal pengaruh imprealisme Barat. Termasuk menawarkan sebuah konsep tata dunia yang baru dan terangkum dalam konsepsi politik.
  8. E → Pembahasan: Gunting Syafruddin merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang dimiliki oleh masa Demokrasi Liberal.
  9. B → Pembahasan: Program ini diberlakukan bagi seluruh bangsa Indononesia sejak seseorang duduk sebagai siswa sekolah menengah. Kesetiaan seseorang terhadap negara bangsa harus ditunjukkan kepada pemimpin tanpa membantah.
  10. A → Pembahasan: Bergerak di bawah kawalan orang-orang bersenjata yakni militer (ABRI) sehingga kedudukan kelompok bersenjata ini lebih dominan daripada kelompok tidak bersenjata.

Demikian prediksi soal dan jawaban UTS, UAS modul sejarah Kelas 11, XI SMA yang bisa kami sajikan, disimak secara saksama yah. Merdeka Belajar!

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

KOMPAS.com - Nasionalisme di Indonesia telah melewati berbagai proses serta tahapan mulai dari prakemerdekaan, Sumpah Pemuda 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 1945. 

Perkembangan nasionalisme di Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa periode yakni:

  • Masa Perintis
  • Masa Penegas
  • Masa Percobaan
  • Masa Pendobrak

Baca juga: Kepercayaan Dinamisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Masa Perintis (1908-1927)

Munculnya nasionalisme Indonesia pada masa perintis ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional. 

Salah satunya Budi Utomo, sebuah organisasi yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasasiswa STOVIA, Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji.

Budi Utomo memiliki program utama mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. 

Sebab kala itu pemerintah kolonial sedang melakukan program edukasinya melalui politik etisnya. 

Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

Masa Penegas dan Percobaan (1928-1942)

Masa Penegas 

Perkembangan nasionalisme di Indonesia pada masa penegas ditandai dengan adanya Sumpah Pemuda 1928. 

Sumpah Pemuda dibentuk pada 28 Oktober 1928 yang berisikan sebuah sumpah meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. 

Di sekitar tahun 1928, imperaliasme Belanda berhasil menyebarkan percikan perpecahan. Berbagai perkumpulan kedaerahan mulai muncul, salah satunya Jong Java. 

Hal ini kemudian memicu para tokoh revolusioner Indonesia untuk menjebol dinding kedaerahan tersebut. 

Maka para pemuda revolusioner seperti Moh. Yamin, Suyono Hadinoto, J. Leimena, Rohyani, W.R. Supratman, Adnan K. Gani, dan lainnya berinisiatif untuk mempersiapkan suatu kongres.

Tujuan dari kongres tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana cara mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia. 

Sehingga pada tanggal 28 Oktober 1928 pukul 23.00 WIB di Wisma Indonesia, Jakarta, dikumandangkanlah Sumpah Pemuda. 

Sumpah ini menjadi bentuk serangan langsung terhadap para kaum kolonial. 

Masa Percobaan

Pada masa perkembangan nasionalisme Indonesia ini, bangsa Indonesia melakukan banyak gerakan gebrakan dengan bergabung dalam organisasi yang tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda. 

Beberapa organisasi bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI), organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. 

Namun kala itu, permintaan Indonesia untuk merdeka masih belum berhasil. 

Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya

Masa Pendobrak (1942-1945)

Pada masa ini, Indonesia masih dalam masa penjajahan Jepang. 

Indonesia terus mengajukan tuntutan kepada pemerintah jajahan, Jepang, yaitu kemerdekaan. 

Pada tanggal 6 Agustus 1945, jatuh sebuah bom atom Amerika Serikat di Jepang yang dikenal dengan nama bom Hiroshima. 

Dari kejadian tersebut, Jepang mulai menyadari bahwa negara mereka mulai mendekati ke titik kekalahan. 

Jepang pun membutuhkan bantuan dari bangsa Indonesia, sehingga pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menjanjikan bahwa suatu saat Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. 

Kemerdekaan tersebut disebut sebagai Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. 

Namun pada 15 Agustus 1945, Jepang tiba-tiba menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diikuti dengan lenyapnya janji kemerdekaan yang Jepang berikan untuk Indonesia. 

Meskipun berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu itu sangat dirahasiakan, sampai jugalah berita tersebut di Indonesia berkat ketangkasan para pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang.

Begitu para pemuda Indonesia mendengar berita Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, para pemuda Indonesia langsung membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Setelah melalui berbagai macam perjalanan panjang dan perundingan, diputuskan bahwa Soekarno akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Referensi:

  • Hobsbawn, E.J. (1992). Nasionalisme Menjelang Abad XXI. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  • Kartodirdjo, S. (1967). Kolonialisme dan Nasionalisme di Indonesia. Lembaran Sejarah No.1.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.