Mengapa perintah berbakti kepada orang tua lebih diutamakan?

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi semua umat muslim dan mendurhakainya adalah dosa besar. Yang dimaksud berbakti kepada kedua orang tua adalah mengurusnya, memberikan perhatian, memenuhi permintaannya dan melayaninya jika dia telah uzur, mengikuti perintahnya dan menghindari perbuatan-perbuatan dan tingkah laku yang tidak disenangi. Kewajiban ini menjadi sangat penting bagi semua orang khususnya mereka yang kedua orang tuanya masih hidup karena salah satu unsur penting dalam hubungan harmonisasi keluarga. Seseorang yang tidak memperhatikan bakti kepada kedua orang tuanya dan membiarkan hidup tanpa perhatian bukan saja mengakibatkan beban masyarakat akan tetapi juga pengabaian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam Alqur’an dan Hadis, perintah untuk berbakti kepada kedua orang tua dan keutamaannya serta pahala yang akan didapatkannya sangat sarat. Demikian pula sebaliknya mereka yang durhaka kepada kedua orang tuanya akan mendapatkan siksaan di hari kemudian. Bakti kepada kedua orang tua sangat penting, sehingga Rasulullah Saw menempatkan bakti kepada kedua orag tua lebih utama dari pada Jihad. Bahkan dalam beberapa ayat alquran menempatkan posisi berbakti kepada kedua orang tua setelah kewajiban menyembah Allah Swt. Artinya tidak ada kewajiban bagi setiap orang setelah mengabdi kepada tuhannya kecuali mengabdi kepada kedua orang tuannya sebagaimana dalam firman Allah Swt yang artinya sebagai berikut:

قال تعالى: واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئاً وبالوالدين إحساناً وقال تعالى: وقضى ربك أن لا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحساناً

Artinya Allah berfirman, dan sembahlah Allah dan janganlah mempersekutukannya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu.

Dan juga dalam firmannya mengatakan: sesungguhnya Allah telah mewajibkan kalian agar tidak menyembah kecuali kepada Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu

Demikian pula dalam hadis Rasulullah Saw menempatkan bakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban setelah menyembah Allah sebagaimana yang disebutkan dalam hadisnya sebagai berikut;

أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم: أي العمل أحب إلى الله ؟ قال: الصلاة على وقتها. قال: ثم أي ؟ قال: ثم بر الوالدين. قال: ثم أي ؟ قال: الجهادفي سبيل الله

Artinya seseorang datang kepada Rasulullah saw dan bertanya wahai Rasulullah perbuatan apakah yang paling dicintai oleh Allah Swt? Rasulullah menjawab ialah sholat pada waktunya, kemudian orang itu bertanya lagi, kemudian apa ya Rasulullah, nabi menjawab berbuat baik kepada kedua orang tua. Kemudian orang iu bertanya lagi kemudian apa Ya Rasulullah . Lalu Nabi menjawab berjihad di jalan Allah.

Dalam hadis ini jelas bahwa berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada berjihad karena Rasulullah telah mendahulukan bakti kepada kedua orang tua setelah menyembah Allah. Sementara jihad berada pada posisi ketiga, itupun terdapat interpretasi yang beragam tentang makna jihad berbeda dengan yang dimaksudkan oleh kelompok radikal saat ini. Bahkan Rasullullah menegaskan bahwa jihad yang paling besar adalah jihad melawan hawa nafsu.

Dalam hadis lain menegaskan bahwa tuhan akan mencintai hambanya yang mencintai orang tuanya dan membencinya bagi mereka yang mengabaikan orang tuanya. Artinya kecintaan tuhan terhadap seorang hamba erat kaitannya dengan kecintaan kedua orang tua kepadaa anaknya sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini;

قال رسول الله صلي الله عليه وسلم : رضا الرب تبارك وتعالى في رضا الوالدين، وسخط الله تبارك وتعالى في سخط الوالوالدين

Artinya keridhaan tuhan pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan tuhan pada kemurkaan kedua orang tua.

Jika orang tua murka maka tuhan akan murka dan sebaliknya jika kedua orang tua ridho kepada anaknya maka tuhan juga akan ridho.

Di hadis lain Rasulullah saw menyampaikan bahwa pengabdian terhadap ibu sungguh lebih mulia dan lebih utama sebagaimana hadis di bawah ini:

جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله، من أحق الناس بحسن صحابتي ؟ قال: (أمك). قال: ثم من ؟ قال: (ثم أمك). قال: ثم من ؟ قال: (ثم أمك). قال: ثم من ؟ قال: (ثم أبوك)

Artinya; seseorang datang kepada Rasulullah saw dan bertanya wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak saya perlakukan secara baik, Rasulullah berkata Ibumu, kemudian siapa lagi? Rasulullah berkata lagi ibumu , kemudian siapa lagi? Rasulullah berkata lagi Ibumu. Kemudian siapa lagi? Rasulullah berkata Bapakmu

Tiga kali Rasulullah menekankan bahwa yang paling utama adalah ibumu ini artinya bahwa manusia yang paling utama dalam hidup untuk diperlakukan dengan sebaik-baiknya adalah ibu dan bapak dan melakoninya adalah sebuah ibadah yang paling mulia.

Urgensi berbakti terhadap kedua orang tua sudah sangat jelas dalam alquran dan hadis Rasulullah saw sehingga siapapun yang ingin mencapai ridho Allah maka sebaiknya berbakti kepada kedua orang tuanya. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa suatu ketika seorang anak datang kepada Rasulullah Saw menyampaikan keinginanya untuk ikut dalam perang akan tetapi Rasulullah menanyakan jika anak itu masih memiliki kedua orang tua? Anak itu mengatakan bahwa ia masih memiliki kedua orang tua sehingga Rasulullah memintanya untuk kembali dan tidak ikut dalam perang dan memberikan perhatian kepada kedua orang tuanya karena hal yang demikian sesungguhnya jauh lebih dahsyat pahalanya dan lebih mulia dari pada jihad.

Oleh karena itu, jihad yang sesunguhnya dan diridhoi oleh Allah Swt adalah bakti kepada kedua orang tua bukan pergi ke medan perang apalagi jika hanya bergabung ke dalam kelompok aliran keras dan ekstrimis yang memiliki agenda tersendiri sesungguhnya itu bukanlah jihad yang dimaksudkan agama.

Orang tua adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kita di dunia ini. Orang tua merupakan sebab adanya kita di dunia. Tidak diragukan lagi bahwa jasa keduanya sangatlah besar dalam kehidupan kita mulai dari kita kecil sampai dewasa.

Lihatlah pengorbanan ibu kita, beliau telah mengandung kita dengan berbagai derita dan kesusahan, bahkan mengorbankan nyawanya saat melahirkan kita. Begitu juga dengan ayah, beliau telah bekerja dengan keras supaya dapat memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan bagi anak-anaknya. Oleh karena mulianya jasa orang tua itulah, Islam sangat memotivasi umatnya untuk memiliki sikap birrul walidain.

Perintah Untuk Birrul Walidain

Birrul walidain artinya berbuat baik kepada orang tua. Di antara motivasi Islam untuk birrul walidain adalah apa yang Allah Ta’ala firmankan,

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلً كَرِيمًا

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali- sekali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23).

Yang dimaksud dengan ‘berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya’ adalah berbakti, mengasihi, dan lemah lembut kepada keduanya. Dan yang dimaksud ‘janganlah kamu membentak mereka adalah janganlah kamu berbicara kepada keduanya dengan rasa jengkel ketika keduanya memasuki usia senja. Dalam ayat ini, Allah meletakkan perintah berbuat baik kepada orang tua langsung setelah perintah Allah kepada para hambaNya untuk menyembahNya saja karena besarnya hak kedua orang tua atas diri kita. Dan sebaliknya Allah juga menyertakan tindakan buruk kepada orang tua serta ketiadaan bakti terhadap keduanya dengan perbuatan kesyirikan. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Shahihain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلا أُنَبِّئُكُمْ بأَكْبَرِ الكَبائِرِ قُلْنا: بَلَى يا رَسولَ اللَّهِ، قالَ: الإشْراكُ باللَّهِ، وعُقُوقُ الوالِدَيْنِ

“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” Kami menjawab: ‘Tentu wahai Rasulullah’. Rasulullah bersabda, ‘Menyekutukan Allah dan mendurhakai orang tua” (HR. Bukhari-Muslim).

Bahkan sampai urusan jihad pun harus meminta izin pada orang tua. Dari Abdullah bin ‘Amr Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata yang artinya: ”Ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi lantas bertanya,

أحَيٌّ والِدَاكَ؟، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَفِيهِما فَجَاهِدْ

Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Ia jawab, Iya masih’. Nabi pun bersabda,’Datangilah keduanya dan berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.’ (HR. Muslim, no. 2549). Imam Nawawi menerangkan bahwa ini semua mejadi dalil agungnya keutamaan berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua lebih utama dibandingkan jihad.

Dalam hal berbuat baik kepada kedua orang tua ini, ibu lebih diutamakan baru kemudian ayah. Karena dalam hadits ini bagi ibu ada tiga kali bagian dari bagian yang didapatkan ayah. Dalam Shahihain disebutkan bahwa ada seseorang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk dipergauli dengan baik?” Beliau menjawab, ”ibumu”. Ia bertanya lagi, “lalu siapa lagi?” Beliau menjawab,”ibumu.” Ia bertanya lagi “lalu siapa lagi?” Beliau menjawab ibumu.” Ia bertanya lagi “Lalu siapa lagi”? Beliau pun menjawab, “ayahmu, kemudian kerabatmu yang terdekat, begitu seterusnya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Bersambung, insyaallah.

Penulis: Ummu Uwais Azma Faza Aisyi

Artikel Muslimah.or.id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Zhihar, Hadits Punuk Unta, Surat Cinta Untuk Suami Yang Jauh, Berapa Jumlah Istri Nabi Muhammad Saw, Mandi Wajib Setelah Haid, Id Fb, Pakaian Syar'i Laki Laki, Hukum Pacaran Dalam Islam Dan Dalilnya, Arti Nifas, Ciri Orang Munafik Menurut Al Quran