Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?

Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?

Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?

JABARNEW | BANDUNG – Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama ia lahir di Tasikmalaya pada 11 Desember 1946 umur 74 tahun adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan Raja Dangdut. Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma mulai dikenal sebagai bintang film kanak-kanak.

Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958. Karirnya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Dilansir dari wikipedia.com data penjualan kaset, dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa.

Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tetapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan “Voice of Moslem” (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.

Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, “Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock”. Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiliki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. “Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma,” begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya.

Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, “Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset,” kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung. Ia juga terlibat dalam dunia politik.

Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. “Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang,” katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Penulis: Muhammad Amaludin

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok legendaris Rhoma Irama.

Pecinta dangdut pasti sudah tak asing lagi dengan Raja Dangdut legendaris yang satu ini.

Diketahui, Rhoma Irama juga dijuluki sebagai Raja Dangdut di Indonesia.

Rhoma Irama merupakan musisi dangdut kelahiran Tasikmalaya 73 tahun silam.

Nama Rhoma Irama yang merupakan penyanyi dangdut terpopuler di Tanah Air dari dulu hingga kini.

Sudah malang melintang sejak tahun 1958, kesuksesan Rhoma Irama sebagai penyanyi dangdut top tanah air tentu tak lepas dari Soneta Group yang menjadi partner kerjanya.

Berkat kepiawaian Rhoma Irama di bidang dangdut membuat ia dijuluki sebagai 'King of Dangdut'.

Pedangdut yang tenar sejak tahun 60-an ini dikenal dengan nama panggung Rhoma Irama atau Haji Rhoma Irama.

Namun, siapa sangka jika nama Rhoma Irama bukan nama asli raja dangdut Indonesia.

Bahkan, saking tenarnya nama Rhoma Irama di panggung musik dangdut, bisa jadi orangtua yang juga menyukai lagu-lagu Raja Dangdut ini juga tak tahu persis siapa nama aslinya.

Jika orangtua jaman dulu saja tidak tahu pasti nama asli Rhoma Irama, apalagi generasi anak muda jaman sekarang.

Bagi pecinta lagu-lagu Rhoma Irama seharusnya tahu mengenai informasi ini.

Telah berkarya lebih dari 50 tahun, namun jarang yang tahu terkait nama asli Rhoma Irama.

Kira-kira siapa nama asli Raja Dangdut Tanah Air ini? Berikut ulasan selengkapnya.

Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?
Chord Lagu Rhoma Irama (TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)

Rhoma Irama tak hanya memiliki daya pikat akan kesuksesannya di panggung musik dangdut.

Akan tetapi, Rhoma Irama memiliki segudang bakat lainnya yakni bermain gitar hingga menjadi aktor.

Jika melihat kembali film jaman dulu (jadul), Rhoma Irama juga kerap berperan dalam film atau sinetron tersebut.

Aktingnya pun tak diragukan, bahkan salah satu filmnya yang menjadi legenda yakni film yang beredar tahun 1984 ini berkisah tentang Rhoma yang beristri Ani.

Jika mengingat sebuah adegan Rhoma dan Ani, tentu saja mengingatkan pada jargon yang juga fenomenal yakni "Sudah cukup Rhoma," yang diucapkan pemeran wanita bernama Ani.

Hingga sekarang, meme Ani dan Rhoma banyak digunakan untuk mengungkapkan kekesalan yang berujung pada kejenakaan.

Kerap memakai nama panggung Rhoma Irama, namun nama sesungguhnya Raja Dangdut yakni Raden Haji Oma Irama.

Karir Rhoma Irama di dunia musik dangdut memang patut diacungi jempol.

Lagu-lagu yang ia bawakan juga merupakan ciptaan Rhoma Irama sendiri.

Dengan gitar khasnya, Rhoma Irama berkarya bersama Soneta Group yang kini masih aktif menghibur di acara-acara musik.

Soneta Group adalah sebuah grup musik dangdut dari Indonesia yang didirikan oleh Rhoma Irama pada tanggal 11 Desember 1970.

Kini di tahun 2020, usia Soneta Group sudah memasuki ke 50 tahun, yang terus berkarya menghibur penikmat dangdut di Indonesia.

Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?
Rhoma Irama. (KOMPAS.COM)

Hingga kini lagu-lgu Rhoma Irama masih sering didengar. Hampir semua lagu Rhoma Irama menjadi hits dan populer.

Lagu Rhoma seperti tak lekang oleh waktu. Tua ataupun muda masih bisa menikmati lagu-lagunya yang juga banyak mengandung nasihat.

Perjalanan Karir Rhoma Irama

Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma Irama mulai dikenal sebagai bintang film anak-anak Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958.

Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun.

Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963.

Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar.

Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.

Melansir dari Wikipedia, berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film-film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia.

Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa.

Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tetapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia.

Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan.

Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Mengapa Rhoma Irama dikatakan sebagai raja dangdut?
Rhoma Irama (Tribunnews)

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.

Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock".

Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. 

Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial.

Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku.

Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya.

Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. 

Hasil kerja keras dari film tersebut, disumbangkan Rhoma Irama untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.

Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar.

Rhoma sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993.

Riwayat Pendidikan

Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya.

"Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat.

Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan.

Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut.

Namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri.

Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.

Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan kurang lebih 1000 buah lagu dan bermain di lebih 20 film.

Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.

Kini tahun 2020, Rhoma Irama akan merayakan ulang tahunnya yang ke-74 pada 11 Desember mendatang. (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Jarang Diketahui, Siapa Sangka Inilah Nama Asli Raja Dangdut Rhoma Irama, Sudah Ciptakan 1000 Lagu!, https://palembang.tribunnews.com/2020/10/21/jarang-diketahui-siapa-sangka-inilah-nama-asli-raja-dangdut-rhoma-irama-sudah-ciptakan-1000-lagu?

Siapakah yang dijuluki raja dangdut?

Rhoma Irama, Penyanyi yang Mendapat Julukan Raja Dangdut.

Siapakah yang diberi gelar Raja dan ratu dangdut di Indonesia?

Seperti diketahui, Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih kerap kali berduet hingga keduanya mendapat gelar Raja dan Ratu Dangdut Indonesia.

Apa saja karya Rhoma Irama?

Album (Dangdut).
Pemburu (1973).
Risalah Penyanyi (1973).
Janda Kembang [Kelana I] (1973).
Tiada Lagi (1973).
Dangdut (1974).
Berbulan Madu (1974).
Joget (1974).
Berpacaran [Kelana II] (1974).

Rhoma Irama lahir pada tahun berapa?

11 Desember 1946 (usia 75 tahun)Rhoma Irama / Tanggal lahirnull