Obat tidur lelap bertahan berapa jam

11 Jul 2021, 22:39

Apakah obat tidur lelap bisa dikonsumsi setelah abis minum obat lain, dan apakah bisa diminum ketika sakit demam atau sakit kepala. Trimksih

Dijawab oleh dr. Sylvia V

Selamat pagi BP,

Lelap adalah salah satu merek obat herbal terstandar yang digunakan untuk meringankan gangguan tidur (insomnia) dan membuat kualitas tidur lebih nyenyak. Obat ini mengandung beberapa bahan herbal misalnya Eleuthroginseng radix dan Polygalae radix. 

Cara minum obat tersebut adalah dengan mengonsumsi 1-2 tablet setiap harinya, sekitar 30-60 menit sebelum merencanakan tidur. Jika sedang mengonsumsi obat lainnya pada saat sakit kepala atau demam, maka boleh atau tidaknya mengonsumsi Lelap tergantung dengan jenis obat lain yang sedang diminum. Jadi, coba pastikan dulu jenis obatnya dan konsultasikan ke dokter Anda.

Anda juga disarankan untuk mencoba cara-cara alami agar lebih cepat tidur, misalnya:

  • mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium, misalnya pisang
  • mematikan lampu 1-2 jam sebelum tidur
  • mematikan telepon genggam dan perangkat lainnya
  • memastikan kamar tidur sunyi dan tidak berisik
  • menggunakan essential oil misalnya lavender

Semoga bermanfaat.

Salam sehat,
dr Sylvia

Terima kasih sudah membaca.

Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?

(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Beri Komentar

Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.

Selamat malam, F

Terima kasih atas pertanyaannya.

Kesulitan untuk tidur dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh seperti cepat lelah, tidak konsenstrasi saat bekerja, sering sakit kepala.  Sulit tidur umumnya disebabkan oleh stres, banyak pikiran, terlalu sering minum kafein, serta makan besar sesaat sebelum tidur.

Obat lelap adalah salah satu jenis obat herbal yang sering digunakan untuk mengurangi sulit tidur atau insomnia.  Herbal yang terkandung pada obat ini terdiri ekstrak akar valerian, pala, serta ginseng.  Akar valerian dikatakan memiliki efek dapat memperbaiki pola tidur yang bermasalah dan dapat meredakan gejala cemas berlebihan.  Walaupun begitu itu, obat herbal ini juga memiliki beberapa efek samping.

Efek samping obat lelap :

  • Mengalami mimpi yang seperti nyata, terkadang mimpi buruk.
  • Denyut jantung yang meningkat.
  • Mulut menjadi kering.
  • Perut yang kurang nyaman.
  • Sakit kepala.
  • Bingung.

Obat lelap dikonsumsi sesuai anjuran dokter atau sesuai anjuran yang tercantum di kemasan penggunaan tetapi alangkah lebih baiknya jika digunakan jika perlu saja karena efek samping yang dapat dialami pada beberapa orang. 

Tips untuk mempermudah tidur :

  • Kondisikan ruangan menjadi nyaman dengan mematikan lampu dan udara yang sejuk.
  • Meletakkan barang elektronik jauh dari jangkauan tangan.
  • Kelola stres dengan mengosongkan pikiran saat akan tidur.

Bila cara tersebut tidak dapat membantu pola tidur dan membuat Anda menjadi ketergantungan obat tidur, sebaiknya konsultasikan dengan psikiater untuk terapi lanjutan.  

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Farah

Dipublish tanggal: Sep 25, 2020 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit

Beberapa orang yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia terkadang mencari cara supaya bisa terlelap di malam hari, bahkan ada yang terpaksa harus mengonsumsi obat tidur. Akan tetapi, penggunaan obat tidur tentunya harus dengan resep dokter. 

Pemilihan dan pemberian obat tidur yang tepat harus didasari oleh penyebab gangguan tidur itu sendiri. Itulah sebabnya rekomendasi obat yang tepat dari dokter sangat dibutuhkan. Obat tidur tak hanya memicu rasa kantuk sehingga tubuh dapat beristirahat, tetapi juga bisa menimbulkan kecanduan jika digunakan secara berlebihan atau jangka panjang.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat Langung Dikirim!

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pesan Sekarang

Obat tidur lelap bertahan berapa jam

7 Aturan pakai obat tidur yang tepat dan aman

Jangan sekali-kali berpikir untuk mengonsumsi obat tidur secara sembarangan. Berikut merupakan 7 aturan pakai obat tidur agar mendapatkan manfaat yang tepat dan mencegah efek samping.

1. Berkonsultasi dengan dokter

Untuk memastikan penggunaan obat tidur yang tepat dan aman, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika Anda mengalami gangguan tidur. Dokter akan melakukan pemeriksaan seputar jenis, penyebab, serta durasi gangguan tidur yang Anda alami.

2. Ikuti aturan pakai dan petunjuk dokter

Penggunaan obat tidur baik yang dibeli secara bebas di apotek atau obat resep harus dikonsumsi sesuai aturan pakai yang biasanya tertera pada kemasan obat serta petunjuk dokter. Hal tersebut dapat membantu Anda memahami cara kerja dan waktu penggunaan obat yang tepat.

Baca juga: 26 Obat Tidur Alami yang Paling Ampuh Menurut Dokter 

3. Minum obat tidur sesaat sebelum tidur

Manfaat obat tidur tentunya untuk membuat Anda mengantuk dan bisa tertidur dengan lelap. Anda bisa mengonsumsinya sekitar 15-20 menit sebelum waktu tidur yang disarankan. Hindari penggunaan obat di waktu yang tidak tepat terutama saat akan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

4. Gunakan obat tidur saat benar-benar tidak bisa tidur semalaman

Minum obat tidur sebaiknya hanya saat Anda benar-benar merasa tidak bisa tidur. Obat yang dikonsumsi umumnya hanya memberikan efek jangka pendek dan membuat Anda tidur sekitar 4 jam saja karena efek obatnya sudah habis.

Iklan dari HonestDocs

Beli Gangguan Tidur via HDmall

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pesan Sekarang

Obat tidur lelap bertahan berapa jam

5. Perhatikan efek samping

Selain mendapatkan manfaat, perhatikan pula risiko efek samping yang biasanya ada pada kemasan obat. Jika penggunaan obat mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan kembali dengan dokter terkait jumlah dosis. Jika diperlukan, Anda juga bisa berkonsultasi untuk menghentikan penggunaan obat.

6. Hindari konsumsi alkohol

Hindari minum minuman beralkohol saat mengonsumsi obat tidur. Alkohol bisa menimbulkan interaksi obat dan meningkatkan efek sedatif. Selain itu, pola konsumsi yang demikian justru dapat memperparah insomnia dan menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur.

7. Hentikan penggunaan obat tidur secara bertahap

Jika ingin berhenti minum obat tidur, berkonsultasilah dengan dokter. Lakukan penghentian secara bertahap, mulai dari pengurangan dosis hingga berhenti sepenuhnya. Perlu diketahui juga bahwa penghentian obat tidur memiliki risiko efek samping, seperti sakit kepala yang bisa menyebabkan insomnia selama beberapa hari setelah berhenti. 

Baca juga: Daftar Obat Tidur yang Paling Aman untuk Ibu Hamil

Siapa saja yang boleh mengonsumsi obat tidur?

Pemilihan obat tidur akan bergantung pada seberapa parah kondisi insomnia yang dialami. Jenis obat tidur sendiri terbagi menjadi 2 macam, yakni obat tidur bebas dan obat tidur resep yang tentunya memiliki kegunaan dan efektivitas obat berbeda. 

Jika gangguan tidur hanya terjadi sesekali dan tergolong ringan atau ingin menghindari jet lag dan rasa tidak nyaman saat perjalanan jauh, penggunaan obat tidur yang dijual bebas di pasaran masih memungkinkan. Akan tetapi, tentu saja obat tersebut tetap harus digunakan secara hati-hati dan sesuai petunjuk pemakaian.

Iklan dari HonestDocs

Beli Gangguan Tidur via HDmall

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pesan Sekarang

Obat tidur lelap bertahan berapa jam

Sebaiknya cari cara lain yang aman dan alami untuk membuat Anda bisa tertidur, misalnya dengan latihan olahraga seperti yoga dan berenang. Anda juga dapat menggunakan aromaterapi yang bersifat menenangkan untuk membantu mendapatkan tidur yang berkualitas.

Jika insomnia sering terjadi, pemberian obat tidur resep oleh dokter mungkin menjadi pilihan yang tepat selama dikonsumsi sesuai petunjuk dan tidak dalam jangka panjang.

Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia dengan Yoga 

Kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat tidur?

Anda diharuskan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan penggunaan obat tidur yang tepat dan aman. Selain harus disesuaikan dengan petunjuk dokter, obat tidur sebaiknya hanya digunakan ketika Anda benar-benar tidak bisa tidur. Lagi pula, efek penggunaan obat tidur umumnya hanya bertahan sekitar 4 jam.

Jika kondisi kesehatan dan gangguan tidur sudah membaik, penghentian obat tidur bisa dilakukan secara bertahap. Penghentian secara tiba-tiba malah dapat menimbulkan efek samping. Obat tidur tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan.

Baca juga: Tips Atasi Insomnia Tanpa Obat Tidur 

3 Referensi

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.


Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Berapa lama efek obat tidur lelap?

Cara kerja obat ini sama dengan benzodiazepin sehinga menyebabkan kantuk. Namun, obat hanya memberikan efek tidur lebih lama dalam 6 sampai 8 jam. Efek sampingnya meliputi gangguan memori, halusinasi, atau berubahnya perilaku.

Apakah orang yang minum obat tidur bisa terbangun?

Pasalnya, ada obat tidur yang hanya memberikan efek jangka pendek. Ini artinya jika Anda merasa harus bisa tidur cukup (sekitar 7-8 jam), minum obat tidur jangka pendek akan rentan membuat Anda terbangun di tengah malam karena efek obatnya habis.

Bolehkah minum obat lelap 2 tablet?

Cara minum obat tersebut adalah dengan mengonsumsi 1-2 tablet setiap harinya, sekitar 30-60 menit sebelum merencanakan tidur.

Apa yang terjadi setelah minum obat tidur?

Efek berbahaya dari obat tidur yaitu kejang hingga sesak napas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak. Beberapa dari efek samping ini bisa menyebabkan overdosis yang mematikan.