Panduan idai diare bayi dehidrasi

Jumat, 19 Agustus 2022 13:50 WIB

Diare Akut pada Anak

Panduan idai diare bayi dehidrasi

1259

Sihol Marito S.Kep Ns - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang


Setiap orangtua pasti khawatir saat anak diare. Apa saja fakta penting seputar diare pada anak dan cara mengatasinya?

Diare akut didefinisikan sebagai keluarnya cairan abnormal atau tinja yang tidak berbentuk (cair), yang disertai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) sebanyak 3x atau lebih dalam sehari.

Etiologi (Penyebab Penyakit)

Infeksi, baik itu oleh virus, bakteri, maupun parasit merupakan penyebab tersering. Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab infeksi virus utama (60-70%), 10-20% adalah infeksi bakteri, dan kurang dari 10% adalah infeksi parasit.

Sedangkan faktor penyebab non-infeksi adalah :

  • Alergi
  • Kelainan anatomi usus
  • Gangguan penyerapan di usus
  • Keracunan makanan
  • Tumor

Patogenesis diare yang disebabkan oleh bakteri dan virus pada prinsipnya sama yaitu menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Perbedaannya adalah bakteri dapat menginvasi mukosa sel usus halus sehingga dapat menyebabkan tinja disertai darah, yang dikenal sebagai disentri.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua BAB cair merupakan diare. Pada bayi baru lahir, sistem pencernaan belum sepenuhnya sempurna, sehingga mereka belum mampu mencerna makanan dengan baik. Akibatnya, tinja bayi menjadi berair dalam kurun waktu tertentu, dan kondisi ini merupakan hal normal. Bayi yang baru lahir sampai usia 2 bulan juga memiliki frekuensi BAB yang cukup sering hingga 10x dalam sehari.

Gejala Diare

Gejala diare yang sering terjadi antara lain adalah sebagai berikut:

  • BAB cair/lembek, frekuensi 3x atau lebih per hari
  • Perut kembung
  • Mual dan atau muntah
  • Nyeri perut
  • Lemas
  • Kadang disertai demam

Diare yang tidak segera ditangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi. Dehidrasi dapat berupa gejala ringan, sedang, maupun berat.

Perlu diketahui juga tanda-tanda dehidrasi adalah:

  • tampak lemas dan pucat
  • mata cekung
  • sangat kehausan
  • mulut dan bibir kering
  • tubuh terasa dingin
  • jumlah urine sedikit dan warnanya kuning pekat kecoklatan
  • saat menangis, air mata hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali
  • mengantuk terus menerus

Jika terjadi hal-hal diatas, segeralah bawa ke klinik atau RS terdekat, karena jika terjadi dehidrasi berat maka dapat timbul komplikasi seperti penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.

Penanganan/Terapi di Rumah

Penanganan yang bisa dillakukan orang tua di rumah jika anak mengalami diare antara lain sebagai berikut:

  • Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang (rehidrasi). Misalnya oralit, diosmectite (Smecta)
  • Nutrisi yang baik. Tetap berikan susu dan makanan, kecuali jika ada intoleransi laktosa
  • Probiotik dan symbiotik
  • Antipiretik; bila diperlukan, seperti parasetamol atau ibuprofen

Karena sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh virus, maka tidak perlu diberikan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan jika diare disebabkan oleh bakteri. Diare akibat infeksi virus dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari, namun tetap perlu untuk memantau kondisi anak.

Jika gejala diare semakin berat atau terdapat gejala yang perlu diwaspadai, segeralah bawa ke klinik atau RS terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tips Pencegahan

Adapun cara untuk mencegah terjadinya diare pada anak adalah:

  • Memberikan ASI eksklusif pada bayi sampai dengan anak usia 2 tahun. ASI sangat bermanfat dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai jenis penyakit termasuk diare.
  • Menjaga kebersihan lingkungan, terutama sumber air minum. Pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang.
  • Membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air, dan setelah memegang benda kotor.
  • Memberikan anak makanan yang bergizi dan hindari semaksimal mungkin pemberian makanan olahan dan makanan cepat saji (fast food).

Referensi

Farting M, Salam MA, Lindberg G, et al. Acute Diarrhea in Adults and Children: a Global Perspective. J Clin Gastroenterol. 2013.

Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Jakarta: Balai Penerbit IDAI, 2012.

Guandalini S, Kahn SA. Acute Diarrhea. In: Kleinman RE, Sanderson IR, Goutlet O, Sherman PM, Mieli-Vergani G, Shneider B, editors. Walker’s Pediatric Gastrointestinal Disease. 5th ed. Hamilton: BC Decker Inc; 2008.

Cook G and Zumla A. Manson’s Tropical Diseases, 22. Aufl[Edinburgh]: Saunders. 2009.

DOC, PROMKES,RSMH

sumber gambar: https://www.yoedha.com/2016/11/pencegahan-penyakit-diare-yang-efektif.html

Bagaimana menangani diare pada anak IDAI?

Lintas diare.
Berikan oralit..
Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut..
Teruskan ASI-makan..
Berikan antibiotik secara selektif..
Berikan nasihat pada ibu/keluarga..

Bagaimana cara menilai dehidrasi pada anak diare?

Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

5 Langkah yang tepat untuk diare pada anak?

Berikut beberapa cara yang perlu diketahui:.
Berikan Lebih Banyak Air Putih. Salah satu cara mengatasi diare tanpa obat pada balita adalah dengan memberikannya lebih banyak air putih. ... .
2. Terapkan Metode Diet BRAT. ... .
3. Berikan Lebih Banyak Lemak dan Serat. ... .
Kurangi Konsumsi Jus Buah. ... .
Berikan Apel..

Berapa lama bayi dirawat karena diare?

Dengan penanganan yang baik, diare akibat infeksi parasit ini umumnya akan sembuh dalam 1-2 minggu. Langkah yang Anda lakukan dengan memeriksakan bayi Anda ke dokter sudah tepat. Sebaiknya, sembari menjalani penanganan sesuai saran dokter, Anda bantu anak Anda agar sembuh dengan cara: Susui ia ASI sering-sering.