Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Pasar input hanhya berupa aktivitas ekonomi yang tidak berbentuk fisik. (pixabay)

adjar.id – Adjarian jika ingin membeli barang pasti pergi ke pasarkan?

Yap, pasar merupakan suatu tempat di mana para penjual dan pembeli saling bertemu untuk bertransaksi tentang jual beli barang.

Pasar sendiri memiliki berbagai macam jenis, yang salah satunya adalah pasar input.

Baca Juga: Mengenal Pasar Monopolistik: Ciri-Ciri dan Contohnya dalam Ekonomi

Pasar input sendiri merupakan pasar yang menyediakan faktor produksi berupa modal, sumber daya alam, tenaga kerja dan lainnya.

Harga dalam pasar input ini dapat ditentukan berdasarkan interaksi permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi.

Terdapat beragam jenis-jenis pasar input, yang salah satunya pasar tenaga kerja.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai pasar input dan jenis-jenis pasar input dalam ekonomi.

“Pasar input merupakan salah satu jenis-jenis pasar yang ada di dalam ekonomi.”


Page 2

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Pasar input hanhya berupa aktivitas ekonomi yang tidak berbentuk fisik. (pixabay)

Pengertian Pasar Input

Pasar input sendiri merupakan pasar yang menyedikan berbagai faktor produksi, baik berupa sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.

Permintaan pada pasar input ini sifatnya permintaan turunan, di mana permintaan input dipengaruhi oleh permintaan output.

O iya, keberadaan faktor produksi bisa didapatkan di pasar faktor produksi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis, Fungsi dan Faktor yang Memengaruhi Penawaran

Pemilik dan penyedia faktor produksi sendiri merupakan anggota rumah tangga yang kemudian digunakan oleh pengusaha.

Nah, nantinya pemilik produksi ini akan mendapatkan pendapatan sebagai balas jasa dari pengusaha.

Ciri-ciri pasar produksi, di antaranya aktivitasnya tidak berbentuk fisik dan faktor penawaran dan permintaan jumlahnya besar.

Selain itu, faktor produksi bisa berupa monopoli sedangkan permintaannya bersifat kolektif.

“Pasar input adalah pasar yang menawarkan faktor-faktor produksi.”


Page 3

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Pasar input hanhya berupa aktivitas ekonomi yang tidak berbentuk fisik. (pixabay)

Jenis-Jenis Pasar Input

Berikut ini jenis-jenis pasar input, yaitu:

1. Pasar Input Tanah

Pasar input tanah ini disebut juga sebagai pasar sumber daya alam, di mana tanah menjadi faktor produksi utamanya.

Nah, jika suatu perusahaan ingin memiliki sebidang tanah, maka akan mengeluarkan biaya kepada rumah tangga produsen sebagai pemilik tanah.

Biaya yang dikeluarkan ini disebut sebagai sewa tanah.

Baca Juga: Mengenal Pasar Oligopoli: Ciri-Ciri Pasar Oligopoli dan Contohnya

2. Pasar Input Tenaga kerja

Pasar input tenaga kerja adalah permintaan dan penawaran tenaga kerja yang diinginkan untuk mendukung produksi suatu perusahaan.

Tenaga kerja ini menjadi penentu kualitas hasil produksi juga, lo.

Jadi, jika perusahaan menginginkan hasil yang berkualitas, tenaga kerja yang digunakan juga harus berkualitas.

“Penawaran tanah tidak akan berubah, meski harganya berubah, hal ini terjadi karena sifat tanah yaitu tetap.”


Page 4

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Pasar input hanhya berupa aktivitas ekonomi yang tidak berbentuk fisik. (pixabay)

3. Pasar Input Kewirausahaan

Pasar input kewirausahan merupakan faktor yang penting karena diperlukan keahlian untuk memegang peranan dalam produksi.

Hal ini bertujuan agar segala komponen seperti faktor input tanah, modal, dan tenaga kerja dapat dikelola dengan baik.

4. Pasar Input Modal

Pasar modal merupakan tempat jual beli investasi dan dana dalam jangka waktu yang panjang.

Baca Juga: Jenis-Jenis Sistem Ekonomi yang Berlaku dalam Masyarakat

Penawaran datang dari pemilik modal, sedangkan permintaan modal datang dari pengusaha, yang melakukan balas jasa dengan berupa bunga.

Tingkat bunga modal dipegaruhi oleh kondisi ekonomi dan risiko kehilangan modal.

Nah, Adjarian itu tadi pengertian tentang pasar input dan juga jenis-jenis pasar input dalam ekonomi.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini, ya!

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan pasar input?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Pasar input disebut juga dengan pasar faktor produksi atau tempat terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa untuk suatu proses produksi.

Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap tentang Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Pasar Input + Teorinya. Jika ingin lebih spesifik silahkan klik di bagian bab pada daftar isi dibawah ini. Semoga bermanfaat.

Pengertian Pasar Input

Pengertian pasar input adalah pasar yang menawarkan faktor-faktor produksi. Input atau faktor produksi yang dimaksud merupakan barang atau jasa yang digunakan sebagai masukan pada suatu proses produksi.

Harga faktor produksi ditentukan melalui interaksi permintaan dan penawaran faktor produksi itu sendiri. Permintaan input di pasar faktor produksi bersifat permintaan turunan (derived demand) yang artinya permintaan input dipengaruhi oleh permintaan outputnya.

Penyedia faktor produksi adalah anggota rumah tangga, yang kemudian faktor tersebut digunakan oleh para penguasa. Pemilik faktor produksi akan mendapatkan pendapatan sebagai balas jasa.

Keuntungan yang didapat oleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut dipengaruhi oleh harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan.

Baca juga:

Jenis-Jenis Pasar Input

Faktor produksi pada pasar input dikelompokkan menjadi 4

Faktor produksi sumber daya alam adalah seluruh kekayaan alam yang bisa digunakan untuk proses produksi. Contohnya meliputi tanah, air, sinar matahari, barang tambang dan udara.

Artinya, pasar faktor produksi sumber daya alam berhubungan dengan permintaan dan penawaran sumber daya alam dari para pelaku ekonomi, guna kepentingan produksi atau investasi.

Balas jasa yang didapat dari penggunaan faktor produksi dalam proses produksi dinamakan sewa (rent). Contohnya untuk membangun gedung, pabrik dan jembatan.

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Kurva tersebut menunjukkan bahwa, semakin tinggi harga tanah maka permintaannya akan semakin berkurang. Sedangkan penawarannya bersifat inelastis sempurna yang artinya berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan mempengaruhi jumlah tanah yang ditawarkan.

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Teori Sewa Tanah

Dibawah ini adalah teori-teori yang menjelaskan hubungan Tanah dengan sewa.

1. Teori Kesuburan Asli Tanah 

Teori ini dinyatakan oleh kaum physiokrat, yaitu perubahan harga sewa tanah ditentukan oleh kesuburan tanah tersebut. Tanah yang subur akan menghasilkan produk yang lebih banyak.

Contohnya tanaman padi yang ditanam di tanah yang subur hasilnya lebih melimpah dibandingkan padi yang ditanam di tanah yang gersang. Oleh sebab itu, sebagian dari produk diberikan kepada pemilik tanah sebagai sewa tanah.

2. Teori Perbedaan Kesuburan Tanah

Teori ini dikembangkan sekitar abad XIX oleh David Ricardo. Ia menyatakan bahwa terbatasnya tanah yang subur memunculkan adanya perbedaan kesuburan tanah sehingga menimbulkan harga sewa.

3. Teori Letak Tanah

Von Thunen adalah seorang sarjana ekonomi Austria yang menyatakan bahwa, perbedaan letak tanah juga berpengaruh terhadap harga sewa tanah. Jadi meskipun kesuburannya sama, tetapi jika letak tanah dekat dengan pasar atau jalan raya ternyata harga sewanya lebih besar. Alasannya, jarak yang jauh mengakibatkan ongkos angkut hasil produksi lebih mahal.

4. Teori Harga Derivasi Tanah

Teori ini menyatakan bahwa, faktor yang menentukan perubahan harga sewa tanah adalah perubahan permintaan barang yang dihasilkan tanah tersebut sebagai input produksi.

Contohnya saja pada saat harga kedelai naik maka petani akan meningkatkan produksi kedelai dengan menambah lahan kedelai. meningkatnya permintaan terhadap hasil produksi tanah tersebut menyebabkan harga sewa tanah naik.

Faktor produksi tenaga kerja bersifat baku, sehingga keberadaannya dalam sebuah proses produksi sangat mutlak diperlukan.

Pasar faktor produksi tenaga kerja dalam sebuah pasar dihargai dengan gaji atau upah. Dan upah tenaga kerja dibentuk berdasarkan hasil interaksi antara permintaan dan penawaran di berbagai pasar.

Faktor produksi tenaga kerja erat kaitanya dengan pembentukan harga bagi tenaga kerja itu sendiri sebagai salah satu faktor produksi.

Faktor produksi tenaga kerja juga berkaitan dengan waktu kerja, yaitu meliputi jam kerja dan hari kerja. Misalnya seseorang bisa saja memutuskan hak untuk pensiun dini atau kuliah dan bekerja paruh waktu (part time) daripada penuh waktu (full time).

Keputusan ini dapat mengurangi jumlah jam kerja sepanjang hidup mereka di sisi lain seseorang yang memutuskan untuk bekerja sambilan akan menambah jam kerja sepanjang hidup mereka.

Kurva permintaan dan penawaran di pasar tenaga kerja jika kita lihat pada gambar berikut ini:

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

 
Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Teori Upah

Dibawah ini adalah teori-teori yang menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya upah dan pembentukan harga upah.

1. Teori Upah Normal

Teori upah normal disebut juga teori upah alami (natural wage). David ricardo menyatakan bahwa, upah yang wajar adalah yang didasarkan pada biaya hidup dari keluarga pekerja dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

2. Teori Upah Besi

Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle dari mazhab ekonomi sosialis. Lasalle menyatakan bahwa pengusaha akan menekan upah yang serendah-rendahnya demi mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.

3. Teori Dana Upah

Teori ini menyatakan bahwa tingginya upah berdasarkan dari jumlah dana atau modal yang disediakan perusahaan untuk membayar upah.

4. Teori Upah Etika

Teori ini dikemukakan oleh kaum utopis yang mendambakan masyarakat ideal sehingga upah diberikan secara etis. Artinya pemberian upah bukan hanya berdasarkan nominalnya namun upah seharusnya dapat menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

Apakah yang anda fikirkan saat pertama kali mendengar kata “modal” ? apakah tentang uang ?

Modal sendiri memiliki dua pengertian. Pengertian modal dalam kehidupan sehari-hari adalah setiap barang yang memberikan pendapatan bagi pemiliknya. Sedangkan pengertian modal dalam ilmu ekonomi adalah tiap-tiap produk yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk selanjutnya.

Nah dari pengertian tersebut, sebaiknya kita bisa memposisikan modal tidak selalu identik dengan uang, tapi segala sesuatu yang bisa menghasilkan barang.

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Baca juga:

Teori Bunga Modal

Mungkin anda sempat bertanya-tanya, bagaimana bisa penggunaan sumber daya modal dapat menimbulkan bunga modal. Silahkan simak pembahasan dari teori-teori berikut ini.

1. Teori Produktivitas “Jean Baptiste Say”

Teori ini menyatakan bahwa model yang dipinjamkan bisa digunakan untuk hal yang produktif seperti membuat toko mendirikan pabrik dan barang modal lainnya.

2. Teori Pengorbanan “Nassau William Senior Dan Marshaall”

Teori ini menyatakan bahwa bunga modal diberikan sebagai balas jasa dari pengorbanan bukan mewujudkan keinginan dari pemilik modal untuk tidak memakai modalnya selama dipinjam seorang pengusaha. Jadi pemilik modal akan mendapatkan bunga sebagai balasan dari pengorbanan setelah menunggu modalnya kembali.

3. Teori Agio  “Von Bohm Bawerk”

Agio berarti perbedaan nilai atau perbedaan nilai ini disebabkan adanya perbedaan waktu sekarang dengan waktu yang akan datang.

4. Teori Bunga Dinamis “Schumpeter.”

Teori ini menyatakan bahwa model dipakai dalam produksi akan menghasilkan laba maka laba tersebut harus diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga modal.

5. Teori Liquidity Preference  “John Maynard Keynes.”

Teori ini menyatakan bahwa bunga modal diberikan sebagai ganti rugi karena pengorbanan untuk tidak memakai uang yang likuid karena dipinjam orang lain.

Kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan seseorang dalam mengkombinasikan kan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang sangat berperan vital dalam terjadinya lompatan besar pada proses produksi. Seorang pelaku wirausaha dianggap sebagai orang yang mampu melihat peluang dan juga mempertimbangkan risiko tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

Penawaran faktor produksi terjadi di pasar input atau

Teori Laba Wirausaha

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teori, mengapa wirausaha berhak mendapatkan laba.

1. Teori Inovasi “Schumpeter”

Teori inovasi ini menjelaskan bahwa laba wirausaha muncul karena seorang wirausahawan harus mengembangkan kegiatan usahanya dengan dinamis. Temuan yang menghasilkan barang dan jasa baru akan meningkatkan penjualan sehingga keuntungan dan laba bisa diraih.

2. Teori Nilai Lebih “Karl Marx”

Munculnya laba pengusaha menurut karl marx disebabkan oleh pembayaran upah wirausaha kepada pekerja yang lebih rendah dibandingkan dengan prestasi yang diberikan oleh pekerja tersebut kepada perusahaan.

3. Teori Resiko Usaha “Hawley”

Teori ini wirausaha berhak untuk mendapatkan laba karena dalam mengelola perusahaan harus menanggung resiko rugi.

Demikianlah Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Pasar Input [Lengkap]. Semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih banyak atas kunjungannya.

Kunjungi juga artikel lainnya: