KOMPAS.com – Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang menjadikan sektor pertanian sebagai keunggulannya. Negara agraris artinya negara tersebut memiliki masyarakat agraris. Apakah masyarakat agraris itu? Dan bagiamana ciri-ciri masyarakat agraris? Show Masyarakat agraris adalah masyarakat yang menggantungkan hidupnya secara ekonomi dan pemenuhan kebutuhannya pada bidang pertanian. Ciri-ciri masyarakat agrarisBerikut ciri-ciri masyarakat agraris, yaitu: Memiliki ikatan kekeluargaan yang eratMenurut Marbur Baculu dalam skripsi Kemiskinan pada Masyarakat Agraris (2012), masyarakat agraris ditandai dengan rasa kekeluargaan dengan ikatan batin yang kuat. Ikatan kekeluargaan pada masyarakat agraris sangatlah erat, di mana mereka saling membantu, saling menghargai, dan memiliki rasa tanggung jawab yang sama dalam keselamatan serta kesejahteraan masyarakat. Baca juga: Indonesia sebagai Negara Agraris, Apa Artinya? Budaya gotong royongIkatan kekeluargaan yang erat pada masyarakat agraris, menciptakan budaya gotong royong di masyarakatnya. Gotong royong dilakukan masyarakat agraris dalam berbagai aktivitas baik berupa kepentingan umum maupun kepentingan pribadi. Misalnya mereka akan bergotong royong pada pembangunan jalan, jembatan, fasilitas umum, dan penanggulangan bencana dalam kawasannya. Namun, mereka juga akan bergotong royong dalam membantu kepentingan pribadi anggota masyarakatnya seperti ketika ada rumah warga yang rusak, adanya orang sakit, ibu melahirkan, acara pernikahan, juga mengurus upaca kematian. Bergantung pada pertanianMenurut Kuntoro Boga Ardi dalam jurnal Sejarah Perubahan Sosial Masyarakat Agraris Akibat Pembangunan Waduk di Banjarnegara, Jawa Tengah (2016), masyarakat agraris mata pencahariannya bergantung pada lahan pertanian. Artinya masyarakat agraris mengandalkan sektor produksi maupuan jasa di sektor pertanian sebagai mata pencahariannya. Lahan pertanian sangatlah penting bagi masyarakat agraris untuk membangun pertanian tanaman pangan dan tanaman obat, perkebunan, peternakan, juga perikanan. Baca juga: Ciri-Ciri Negara Agraris Kebanyakan usaha adalah milik keluargaMenurut Eko Mulyanti dalam buku Sosiologi Pedesaan (2008), masyarakat agraris memiliki hubungan dengan tanah dan air secara erat yang juga berkaitan dengan kdudukan sosial. Usaha tani bersifat subsisten (keluarga) merupakan dasar pemilikan produksi, konsumsi, dan kehidupan sosial. Artinya, kebanyakan usaha tani yang dijalankan masyarakat agraris adalah usaha keluarga yang turun-temurun. Seseorang yang datang dari keluarga dengan usaha pertanian yang luas atau maju biasanya memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Disebut usaha tani keluarga juga karena masyarakat agraris cenderung bertani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya terlebih dahulu, baru kemudian sisanya dijual ke luar. Namun, bagi yang tidak memiliki usaha tani sendiri, biasanya mereka menjual jasa dan memenuhi kehidupannya dari upah jasa pertanian. Menetap di kawasan yang suburCiri-ciri berikutnya dari masyarakat agraris adalah bahwa mereka mentap di kawasan yang subur. Masyarakat agraris bergantung pada lahan subur untuk dapat menumbuhkan tanaman juga mengembangbiakan berbagai hewan pertanian. Cotoh kawasan subur yang ditempati masyarakat agraris adalah daerah pegunungan (terutama pegunungan vulkanik yang tanahnya sangat subur dan juga daerah sekitar perairan. Baca juga: Badan Usaha Agraris: Pengertian, Ciri, dan Contoh di Indonesia Mahir sistem pengairanMasyarakat agraris juga mahir dalam sistem pengairan. Mereka mampu membuat sistem irigasi dari sumber mata air alami dan sungai untuk mengairi lahan-lahan pertanian dan peternakan mereka. Selain untuk mengairi lahan, sistem pengairan juga penting untuk mencegah terjadinya longsor terutama di lereng-lereng pertanian. Mahir dalam pembuatan alat pertanianMasyarakat agraris memiliki ciri-ciri mahir dalam pembuatan dan juga penggunaan alat pertanian. Mereka dapat memprofuksi sendiri alat-alat pertanian yang diperlukan. Hampir semua rumah anggota masyarakat agraris memiliki peralatan pertanian. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber daya yang diolah: Sumber daya yang dibutuhkan: Keahlian SDM yang dibutuhkan: Teknologi: Prinsip perkembangan: Mode produksi dalam bidang ekonomi: Perkembangan peradaban manusia terasa begitu cepatnya, kita tentunya mengenal masyarakat primitif, pada era itu seseorang untuk mendapatkan suatu barang harus ditukar dengan barang lagi (barter), kemudian meningkat ke masyarakat agraris, kemudian masyarakat industri. Dari masyarakat indusri loncat ke masyarakat informasi (era informasi). Mengapa dikatakan loncat ke masyarakat informasi ? karena kita baru memulai melangkah ke masyarakat industri, era informasi sudah datang. Dengan era informasi ini, semuanya menjadi serba yaitu serba murah, cepat, tepat, dan akurat. Namun disamping itu ada sisi negatifnya, tergantung kita mau kemana melangkah. Contoh dengan era informasi ini seorang auditor dapat melakukan supervisi audit ditempat yang berbeda, melakukan transaksi bisnis melalui internet (e-commerce). Dan bisa juga menyerap informasi budaya yang jelek, yang dapat merubah perilaku dan etika seseorang. Oleh karena itu diperlukan sikap arif dalam menyikapi era informasi ini, kita tidak boleh terjebak perdebatan dampak positif dan negatifnya era ini, yang akhirnya mandeg dan tidak berubah. Yang harus kita bangun adalah kemauan untuk merubah diri.
dokumen-dokumen yang mirip
|