Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Indonesia memiliki sejumlah komoditas andalan dari hasil pertanian, pertambangan, dan perkebunan.

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas andalan adalah produk atau jasa yang menjadi daya tarik utama. Artinya komoditas (produk atau jasa) tersebut punya posisi penting dan banyak diperjualbelikan.

Komoditas andalan Indonesia 

Berikut komoditas andalan Indonesia dari hasil pertanian, pertambangan, dan perkebunan, yaitu: 

Hasil pertanian dan perkebunan

Melansir dari situs Kementerian Pertanian Republik Indonesia, berikut empat komoditas andalan dari hasil pertanian dan perkebunan Indonesia:

Adalah komoditas andalan Indonesia dari hasil pertanian dan perkebunan. Karet menjadi komoditas ekspor yang paling sering dikirim ke luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

Baca juga: Contoh Komoditas Ekspor dari Bali

Sawit menjadi komoditas andalan Indonesia dari hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas ini sering diekspor ke India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Kakao beserta produk berbahan kakao menjadi komoditas andalan Indonesia. Kakao sering diekspor ke negara lain, seperti Amerika Serikat serta Malaysia.

Termasuk dalam salah satu komoditas andalan Indonesia. Hasil produksi kopi banyak yang diekspor ke Amerika Serikat serta Jerman.

Hasil pertambangan

Komoditas unggulan Indonesia dari hasil pertambangan adalah:

Menurut Anggun Purizza Putry dalam jurnal Strategi Meningkatkan Pangsa Pasar China Menjadi Negara Tujuan Utama Ekspor Batubara Indonesia, 2008-2011 (2014), batu bara merupakan komoditas andalan utama Indonesia dari hasil pertambangan.

Baca juga: Pengertian Komoditas dan Jenisnya

Selain batu bara, tembaga juga menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dari hasil pertambangan. Salah satu alasannya karena ketersediaan tembaga yang sangat melimpah di Indonesia.

Bauksit juga termasuk komoditas andalan Indonesia dari hasil pertambangan. Menurut Gamal Komandoko dalam buku Ensiklopedia Pelajar dan Umum (2010), bauksit adalah biji aluminium. Beberapa pertambangan bauksit yang ada di Indonesia ialah Pulau Bintan dan Bangka Belitung.

Nikel merupakan komoditas andalan Indonesia dari hasil pertambangan. Jumlah nikel yang melimpah di Indonesia menjadi alasan utama mengapa hasil tambang ini menjadi salah satu komoditas andalan asal Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia
Kredit Foto: Kementan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan akselerasi ekspor ke negara-negara besar di dunia. Dari sekian banyak produk yang diproduksi dan menjadi andalan komoditas ekspor Indonesia, empat di antaranya bertengger di posisi teratas produk pertanian yang diminati pasar internasional.

Keempat produk pertanian itu di antaranya karet, sawit, kakao, dan kopi. Sejak diekspor 2017, dominasi produk asli Indonesia ini meningkat signifikan, jauh lebih besar dari lalu lintas ekspor tahun sebelumnya.

Merujuk situs resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), urutan pertama ekspor terbesar adalah karet dan produk karetnya. Tercatat, sejak Januari hingga Juni 2017 total ekspor yang dilepas ke Amerika Serikat mencapai 1.020,3, sedangkan lalu lintas di 2018 mencapai 817,7.

Baca Juga: Selandia Baru Apresiasi Indonesia Cetak Generasi Muda Pertanian Lewat Pendidikan dan Teknologi

Pasar ekspor berikutnya ditempati oleh China dengan nilai 667,4 untuk periode Januari-Juni dan 317,0 untuk lalu lintas di tahun lalu.

Kedua, pasar ekspor kelapa sawit menembus pasar India sebagai negara pengimpor tertinggi dengan angka 2.521,6 untuk periode Januari dan Juni 2017. Sedangkan pada 2018 angkanya mencapai 1.4909,4. Pada urutan selanjutnya, China mengimpor kelapa sawit sebanyak 802,1 untuk periode 2017 dan 948.1 untuk periode 2018.

Pada posisi ketiga, produk kakao dengan pasar ekspor paling banyak menembus 147,9 untuk negara tujuan Amerika Serikat. Setahun berlalu, jumlahnya naik menjadi 170,9. Sedangkan Malaysia mengimpor produk Indonesia dengan jumlah 83,8 dan 63,7 untuk 2018.

Keempat, hasil produksi petani kopi Indonesia menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai 138,8 untuk 2017 dan 123,6 untuk 2018. Selanjutnya, negara ekspor kedua ditempati Jerman dengan total ekspor mencapai 42,3.

Baca Juga: Di Hari Krida Pertanian, Pesan Mentan Dahsyat!!!

Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa nilai ekspor pertanian indonesia naik 25,19% atau senilai US$0,32 miliar. Kenaikan, utamanya didorong pula oleh ekspor sarang burung, kopi, tanaman hutan, aromatik, dan rempah-rempah serta logam dasar mulia.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekapor pertanian yoy (year on year) dan mtm (month to month) naik. Di sisi lain, pasar ekspor juga bukan hanya didominasi Amerika, India, dan China saja. Namun juga ada Korea Selatan, Jerman, Brasil, Kanada, Turki, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Belanda, Italia, Amerika Serikat, Spanyol, dan Malaysia," tukasnya.

Baca Juga: Anggaran Jalur Sepeda Dihapus, Pengamat Kritik Pj Gubernur Heru Budi: Berpikir Sempit, Terkesan Hilangkan Jejak Anies Ketimbang..

MENIPISNYA cadangan minyak dan gas mendorong pemerintah Indonesia menggenjot ekspor dari sektor non-migas. Saat ini, penghasil devisa terbesar dari sektor non-migas adalah batubara. Berikutnya adalah minyak kelapa sawit yang merupakan produk industri pengolahan, diikuti produk pertanian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total ekspor Indonesia sepanjang 2018 mencapai US$180,06 miliar, naik 6,65% dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, sebanyak US$162,65 miliar di antaranya disumbang oleh sektor non-migas, yang mengalami kenaikan 6,25% dibanding 2017.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Jika dilihat berdasarkan sektor, industri pengolahan masih yang terbesar dengan nilai US$129,93 miliar untuk periode Januari-Desember 2018. Tambang dan lain-lain di urutan kedua dengan US$29,29 miliar. Migas di urutan tiga dengan US$17,40 miliar. Pertanian di posisi terbawah dengan US$3,44 miliar.

Meski hanya menyumbang sedikit devisa dibanding sektor lain, ekspor produk pertanian tidak bisa diabaikan. Kopi Indonesia masih menjadi primadona di pasar internasional. Bumi Pertiwi juga menghasilkan produk pertanian lain yang dibutuhkan dunia. Majalah PORTONEWS merangkum 8 produk pertanian Indonesia dengan nilai ekspor terbesar.

Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbaik dunia. Berbagai daerah di negeri ini memiliki kopi dengan keunggulan yang berbeda-beda. Mulai dari Gayo di Aceh, Kintamani di Bali, Toraja di Sulawesi, hingga Wamena di Papua punya kopi dengan karakternya yang unik.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Dengan banyaknya jenis, wajar kopi menjadi penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia dari bidang pertanian. Ekspor kopi Indonesia untuk periode Januari hingga Oktober 2018 lebih dari US$662 juta.

Data World Atlas menyebutkan Indonesia menempati urutan empat eksportir kopi terbesar dunia, dengan volume ekspor mencapai 660.000 ton per tahun. Posisi pertama ditempati Brasil dengan lebih dari 2,5 ton per tahun. Berikutnya adalah Vietnam dengan 1,65 juta ton per tahun. Kolombia di tempat ketiga dengan 810.000 ton per tahun. Ethiopia melengkapi lima besar dengan 384.000 per tahun.

Komoditas pertanian terbesar kedua yang diekspor Indonesia adalah kacang-kacangan. Produk yang dijual ke pasar internasional dalam bentuk segar dan kering, baik yang sudah dikupas atau masih beserta kulitnya.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Daerah penghasil kacang tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera. Mulai dari Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau. Daerah produsen utama lain adalah Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi.

Pada 2017 ekspor kacang-kacangan Indonesia menghasilkan devisa sebesar US$292 juta. Tahun lalu, hingga Oktober 2018, ekspor kacang-kacangan sudah menyumbang US$262 juta untuk Indonesia. Masih ada peluang nilainya menyamai atau setidaknya mendekati karena BPS belum merilis data ekspor November dan Desember.

Pada 2018, ekspor sayur-sayuran Indonesia mengalami kenaikan dari sisi volume dan nilai. Total produksi untuk periode Januari-Oktober 2018 mencapai 1,6 juta ton. Naik lebih dari 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 1,4 juta ton. Nilai ekspornya meningkat lebih dari 12% dari US$116 juta menjadi US$130 juta.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Jenis sayuran andalan ekspor Indonesia antara lain kubis, sawi, dan kembang kol. Negara tujuan ekspor utama antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, dan Belanda.

Data ekspor periode Januari-Maret 2017, produk hortikultura Indonesia tetap menjadi primadona di negara tujuanya. Ekspor sayuran pada 2017 seperti kubis, buncis, dan selada air menempati tiga tempat teratas untuk ekspor dengan volume 132.878 ton.

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi penghasil sayuran terbesar di Indonesia. Di luar Jawa, daerah penghasil sayuran lain adalah Kalimantan Selatan.

Rempah-rempah ini adalah salah satu alasan orang Eropa datang ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di abad ke-16, lada diperebutkan oleh maskapai dagang Eropa. Tingginya permintaan yang disertai kurangnya pasokan membuat harganya naik tajam.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia
black peppers on white background

Selain banyak digunakan sebagai bumbu masak, lada juga punya manfaat medis. Lada dipercaya bisa membantu mengobati batuk, mengurangi gejala hidung tersumbat, dan mengatasi sakit kepala.

Hingga kini, Indonesia masih menjadi negara penghasil lada utama dunia. Posisinya di urutan tiga dengan menghasilkan 11% pasokan global, unggul tipis atas Cina yang porsinya 10%. Vietnam di urutan pertama dengan memasok 25% kebutuhan lada dunia. Peringkat dua ditempati India dengan 18%.

Daerah penghasil lada di Indonesia cukup tersebar antara lain di Pulau Bangka, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Ekspor lada Indonesia tahun lalu (hingga Oktober 2018) mencapai US$123 juta. Turun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$198 juta.

Dibanding produk pertanian lain, gondorukem kurang populer. Di dunia internasional, getah dari pohon pinus ini dikenal dengan istilah rosin.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Gondorukem adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan tinta printer, kertas, vernis, lem, sabun, alat solder, dan sealing wax. Gondorukem juga digunakan sebagai bahan pelapis dalam pembuatan obat-obatan dan permen karet.

Cina menjadi eksportir utama rosin dengan pangsa pasar sebesar 20%, sementara Indonesia hanya 6,9%. Importir utama komoditas ini adalah Jerman dengan menyerap 13% produk.

Ekspor gondorukem Indonesia tahun lalu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$81,4 juta, naik dari US$71,6 pada 2017.

Ekspor jagung Indonesia mengalami kenaikan tajam pada 2018. Data BPS yang dioleh oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (PEN) memperlihatkan volume ekspor jagung sebesar 272.057 ton untuk periode Januari-Oktober. Nilainya mencapai hampir US$73 juta.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Pada 2017, ekspor jagung Indonesia hanya sebanyak 1.502 ton dengan nilai US$672.000. Nilai ekspor terbesar kedua dalam lima tahun terakhir tercapai pada 2015 dengan US$53,8 juta.

Jagung lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Mulai dari sekadar direbus, dibakar, hingga diolah menjadi maizena untuk bahan baku kue.

Berdasarkan data Statista, Amerika Serikat masih menjadi penghasil utama jagung dengan 370 juta ton pada 2017-2018. Cina di urutan kedua dengan 215 juta ton dan Brasil di posisi ketiga dengan 82 juta ton. Indonesia menempati peringkat delapan dengan 19 juta ton.

Vanili lebih dikenal sebagai pengharum makanan, terutama untuk kue. Biasanya dijual dalam bentuk kering atau bubuk.

Pada 2016, negara penghasil vanila terbesar adalah Madagaskar dengan volume 2.926 ton. Indonesia menempati peringkat dua dengan 2.304 ton. Angka ini memperlihatkan kenaikan produksi di Asia dan Afrika. Panen vanila di kedua negara melebihi Cina (885 ton) dan Meksiko (513 ton).

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Pada 2018, nilai ekspor vanila Indonesia mencapai US$63 juta. Nilainya turun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$72,5 juta.

Daerah produsen utama vanili Indonesia adalah Sumatera Utara, Banyuwangi di Jawa Timur, Lampung, Pati di Jawa Tengah, Sumedang di Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di Sumut terdapat ribuan hektar lahan tanaman vanili dengan kualitas yang baik. Namun vanili terbaik ada di NTT, khususnya yang ditanam di Flores.

Produk pertanian lain yang tidak kalah penting adalah kakao. Tanaman penghasil cokelat ini tumbuh di semua pulau di Indonesia, tapi dua yang terbesar adalah Sulawesi dan Sumatera.

Sulawesi menjadi pulau penghasil utama kakao dengan porsi 60% produksi nasional. Berikutnya adalah Sumetara dengan 20%.

Sebutkan 4 contoh produk andalan pertanian di Indonesia

Ekspor kakao Indonesia tahun lalu (hingga Oktober 2018) mencapai 24.038 ton dengan nilai US$62,9 juta. Dari sisi volume, ada kenaikan sekitar 8% dibanding tahun sebelumnya. Dari sisi nilai, kenaikannya mencapai 32,98%.

Indonesia menempati peringkat tiga penghasil kakao terbesar dunia di bawah Ghana dan Pantai Gading. Padahal hingga awal 1980an tidak ada lahan tanaman kakao di sini. Seperti di dua negara produsen utama di atas, tanaman kakao ditanam oleh petani kecil. Pola ini ternyata memang lebih efisien dibanding pengelolaan oleh perusahaan besar.

Pantai Gading memasok sekitar 30% kebutuhan kakao dunia. Produsen coklat seperti Nestle dan Cadbury mendapatkan mayoritas pasokannya dari Pantai Gading. Buat negera di Afrika itu, kakao adalah komoditas yang penting dengan menyumbang sepertiga pendapatan nasional. ℗ Henri Loedji