Siapa saja orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa?

Fimela.com, Jakarta Seseorang yang memenuhi syarat wajib puasa Ramadan bisa berdosa jika lalai dalam menunaikan ibadah puasa. Ibadah puasa bukanlah ibadah yang membebani. Ada golongan tertentu yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan.

Kondisi dan situasi tertentu bisa membuat seseorang mendapatkan keringanan selama bulan Ramadan. Mengutip Ramadhan Bersama Nabi: Panduan Puasa, Shalat Tarawih, Lailatul Qadar, I’tikaf, dan Dzikir Ramadhan, ada empat golongan yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di sini, ya.

BACA JUGA

3 Syarat Wajib Puasa Ramadan, Apa Saja?

Bagaimana Puasa Dapat Membuang Racun dari Tubuh?

Berbuka Puasa dengan Kurma, Ini Manfaatnya dari Sisi Kesehatan

1. Orang yang Sakit

Orang yang sakit dan tidak memungkinkan untuk berpuasa, tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa Ramadan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 185, "Dan barang siapa sakit atau berada dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”

 

TERKAIT: 7 Cara agar Tidak Menjadi Perempuan yang Gampang Galau

TERKAIT: 6 Cara Memperbaiki Hubungan yang Hampir Putus

TERKAIT: 7 Cara Mengatasi Sakit Hati setelah Diselingkuhi

TERKAIT: Jangan Cuma Berkata, Ini 7 Tips Mencintai Pasangan dengan Tulus

Advertisement

2. Orang yang Bersafar

Siapa saja orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa?

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Sedang melakukan perjalanan atau menjadi seorang musafir pada bulan Ramadan? Maka, dalam kondisi tertentu bisa mendapat keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan.

Dalil seorang musafir boleh tidak berpuasa adalah firman Allah SWT (yang artinya), “Dan barang siapa sakit atau berada dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Dijelaskan lebih lanjut bahwa seorang musafir punya pilihan boleh tidak puasa ataukah tetap berpuasa.Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Jabir bin ‘Abdillah; mereka berkata, “Kami pernah bersafar bersama Rasulullah SAW, maka ada yang tetap berpuasa dan ada yang tidak berpuasa. Namun mereka tidak saling mencela satu dan lainnya.”

Ada tiga kondisi yang bisa jadi bahan pertimbangan soal pilihan tetap berpuasa atau tidak saat menjadi musafir. Pertama, jika musafir merasa berat untuk berpuasa atau sulit melakukan hal-hal yang baik ketika itu, maka lebih utama untuk tidak berpuasa. Kedua, jika tidak memberatkan untuk berpuasa dan tidak menyulitkan untuk melakukan berbagai hal kebaikan, maka pada saat ini lebih utama untuk berpuasa. Alasannya karena lebih cepat terlepasnya beban kewajiban dan lebih mudah berpuasa dengan orang banyak daripada sendirian. Ketiga, jika tetap berpuasa malah membahayakan kondisi diri, maka wajib tidak puasa.

 

3. Orang yang Sudah Tua Renta

Siapa saja orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa?

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/photographeeeu

“Dan orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan satu orang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Bagi orang tua yang sudah renta dan tidak mampu berpuasa, maka ada keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Selain itu, orang yang sakit dan tidak bisa sembuh lagi dari sakitnya atau tidak bisa diharapkan kesembuhannya juga mendapat keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Sebagai gantinya, bisa membayar fidyah.

 

Advertisement

4. Perempuan Hamil dan Menyusui

Siapa saja orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa?

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Rapeepat%2BPornsipak

Seorang perempuan yang sedang hamil atau menyusui juga bisa mendapat keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Sebagai gantinya, memiliki kewajiban qadha' puasa.

Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah meringankan separuh shalat dari musafir, juga puasa dari wanita hamil dan menyusui.”

Selain itu ada penjelasan tambah lagi terkait perempuan hamil dan menyusui yang dimisalkan seperti orang sakit. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin berkata, “Lebih tepat wanita hamil dan menyusui dimisalkan seperti orang sakit dan musafir yang punya kewajiban qadha’ saja (tanpa fidyah). Adapun diamnya Ibnu ‘Abbas tanpa menyebut qadha’ karena sudah dimaklumi bahwa qadha’ itu ada.” Kewajiban qadha’ saja merupakan pendapat Atha’ bin Abi Rabbah dan Imam Abu Hanifah.

Bagi yang merasa kehamilan atau kondisi menyusui sangat berat atau memiliki sejumlah komplikasi kesehatan, maka bisa mendapat keringanan untuk tidak berpuasa Ramadan. Ada baiknya untuk berkonsultasi juga ke dokter terkait kondisi kesehatan tubuh sebelum berpuasa selama kehamilan atau menyusui.

Semoga info di atas bermanfaat, ya untuk Sahabat Fimela sekalian. Semoga bulan Ramadan kali ini kita dilimpahi lebih banyak keberkahan dan kebahagiaan.

#ElevateWomen

  • Siapa saja orang yang mendapatkan keringanan tidak berpuasa?

    Ramadan Update

    Agenda

    Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

    Siapa saja orang yang tidak wajib berpuasa?

    Orang yang tidak memiliki akal dan kesadaran penuh, seperti orang gila, orang mabuk dan orang ayan selama seharian penuh tidak wajib melakukan puasa Ramadhan.

    Siapa saja orang yang diberi keringanan untuk berbuka puasa pada bulan Ramadan?

    Berikut adalah golongan orang yang diperbolehkan berbuka puasa :.
    Musafir. Musafir adalah orang yang melakukan perjalanan sejauh jarak (yang dianggap) safar. ... .
    Orang Sakit. ... .
    Wanita Haid atau Nifas. ... .
    4.Orang Tua Renta. ... .
    Orang Sakit yang Sudah Tidak Bisa Diharapkan Kesembuhannya. ... .
    6. Wanita Hamil dan Menyusui..

    Siapa sajakah yang diberi keringanan untuk meninggalkan puasa dan bagaimana cara menggantinya?

    Selain orang sakit, musafir atau orang yang melakukan perjalanan juga boleh tidak berpuasa namun wajib mengqadhanya. Yang termasuk golongan orang yang boleh tidak puasa dan diganti dengan fidyah yaitu usia tua atau lanjut usia yang susah untuk berpuasa serta orang sakit yang tidak ada harapan sembuh.

    Siapa saja yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan brainly?

    Jawaban:.
    Orang yang sakit. Orang yang sedang dalam kondisi sakit mendapat keringanan untuk tidak berpuasa. ... .
    Musafir. Musafir adalah orang yang sedang melakukan perjalan jauh. ... .
    Orang yang sudah tua renta (sepuh) Orang yang sudah tua diperbolehkan untuk tidak berpuasa. ... .
    Wanita hamil dan menyusui..