Show
Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang untuk melakukan suatu kegiatan dan bersedia menghadapi risiko akibat perbuatan/perilaku tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa orang tersebut boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). Sikap tanggung jawab adalah kesadaran manusia atas tingkah laku dan perbuatannya sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab harus dilaksanakan kepada Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa-negara. Nah, artikel kali ini akan membahas 5 contoh sikap tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Tanggung Jawab sebagai Anggota KeluargaTanggung Jawab Anggota Keluarga. (Foto: https://pixabay.com)Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas V yang ditulis oleh Tim Tunas Karya Guru (2017: 22), keluarga merupakan masyarakat dalam lingkup kecil yang terdiri atas orang tua, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya, karena tanggung jawab ini berkaitan dengan nama baik keluarga. Tanggung jawab dalam keluarga merupakan bentuk lain dari kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Sebuah keluarga pada umumnya memiliki peraturan-peraturan sendiri yang bersifat mendidik dan apabila dilanggar akan diberi hukuman. Hukuman tersebut merupakan tanggung jawab anggota keluarga terhadap perbuatan yang telah dilakukannya. Berikut 5 contoh sikap tanggung jawab sebagai anggota keluarga:
Tanggung jawab harus berasal dari dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua anggota keluarga. Memiliki sikap tanggung jawab adalah ciri manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Itulah penjelasan mengenai sikap tanggung jawab dan 5 contoh sikap tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL) Page 2Jakarta - Peran anak dalam keluarga tentunya berbeda dengan orang tua. Pakar terapi pernikahan dan keluarga dari Amerika Serikat, Gabrielle Applebury, dalam lovetoknow menjelaskan, anak hanya perlu menjadi dirinya sendiri. Dalam sistem keluarga yang sehat, perkembangan fisik dan emosional anak dipengaruhi orang tua atau pengasuhnya. Orang tua dan pengasuh mungkin menaruh harapan tertentu kepada anak mereka. Seperti berpartisipasi aktif dalam acara keluarga, berbagi pendapat, jujur, dan menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai usia. Sementara itu, Edeh Samuel Chukwuemeka ACMC menjelaskan 7 peran anak dalam keluarga. Di sini, dijelaskan bahwa peran anak dalam keluarga merupakan hal yang penting. Sebab, peran ini akan mempengaruhi suasana keluarga yang diharapkan. Berikut daftarnya yang dikutip juga dari situs Suara Aisyiyah 1. Merawat rumahAnak yang tinggal di rumah berperan untuk merawat rumah tersebut dengan baik. Namun, tidak semua pekerjaan rumah dibebankan kepada anak. Anak hanya mengerjakan hal yang sesuai dengan kemampuannya. Anak yang mendapat pekerjaan rumah tertentu juga bisa melatih kemampuannya untuk mandiri dan mendapat tanggung jawab. Mereka juga akan mempelajari tentang ketrampilan tertentu yang berguna untuk pengembangan kepribadian mereka. 2. Merawat saudaraAnak-anak memiliki tanggung jawab untuk merawat saudara mereka, terutama yang lebih muda. Tujuannya agar anak mempelajari sikap kemanusiaan dalam hubungan mereka dengan orang lain di masyarakat. Serta menumbuhkan cinta dan hidup berdampingan secara damai. 3. Melindungi dan menjunjung tinggi citra keluargaAnak memiliki peran untuk menjaga nama baik keluarga di mata masyarakat. 4. Memenuhi harapan baikSeorang anak harusnya melaksanakan harapan orang tua yang baik, misalnya kewajiban untuk mengenyam pendidikan formal. Mereka memiliki tanggungjawab untuk bersekolah dan memperoleh hasil yang baik. 5. Menjadi investasi bagi orang tuaMenjadi investasi di sini menunjukkan bahwa mereka berusaha untuk menjadi bermanfaat, seiring dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan dan masa depan mereka. Anak-anak dituntut untuk menjadi produktif. Saat telah produktif, anak bertanggung jawab untuk merawat orang tua. 6. Mempertahankan silsilah keluargaJika sebuah keluarga tidak memiliki anak, namun ingin meneruskan keturunan, maka dimungkinkan untuk mengadopsi anak. Hal ini menggambarkan peran kelanjutan garis keturunan yang diberikan kepada anak-anak dalam sebuah keluarga. 7. Berkewajiban untuk terus belajarAnak-anak diharapkan tertarik untuk belajar dari institusi pendidikan yang terdaftar. Mempelajari kemampuan tertentu yang bisa diperoleh dari dalam keluarga. 8. Belajar menghormati orang tuaDijelaskan bahwa anak mendapatkan hak kasih sayang dari orang tua. Untuk membalas hak tersebut, ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh anak. Bentuk menghormati terhadap orang tua ini dapat berupa berbagai perilaku positif atau adab dalam berkeluarga. Misalnya, sejak kecil, anak dibiasakan taat kepada orang tua. 9. Mendengarkan nasihat orang tuaKeluarga merupakan sarana untuk penanaman agama, dan agama itu adalah nasihat. Nasihat orang tua ini dapat berupa saran-saran agar anak dibiasakan memilih yang terbaik. Dengan adanya saran dari orang tua, anak akan terbiasa berpikir dengan pertimbangan. Serta terjalin komunikasi harmonis antara orang tua dan anak. 10. Menjaga nama baik keluargaAnak yang sudah memiliki pergaulan luas dalam masyarakat harus mampu menjaga nama baik keluarga. Yakni dengan bersikap positif, sebagai pribadi yang tumbuh dalam nilai-nilai agama. Menjaga rahasia keluarga juga penting dalam keluarga. Apabila rahasia keluarga telah tersebar di masyarakat, apalagi yang bersifat aib, akan mencemarkan nama baik keluarga. 11. BerkomunikasiPeran komunikasi dalam musyawarah dari orang tua dan anak sangat dibutuhkan. Terlebih ketika anak sudah dewasa. Misalnya saat memilih pasangan untuk menikah, maka harus dimusyawarahkan bersama keluarga. Tugas Seorang AnakSelain peran, anak juga punya tugas dalam keluarga seperti dijelaskan dalam situs Open Learn Create. Berikut daftar tugas dan tanggung jawab seorang anak: 1. Kepada diri sendiriAnak memiliki tanggungjawab untuk melakukan apa pun yang mereka bisa. Yaitu untuk memastikan keselamatan, kesehatan, dan pembelajaran mereka sendiri. 2. Kepada anak-anak lain atau teman sebayaAnak memiliki tanggung jawab untuk perhatian, responsif dan protektif terhadap anak-anak lain atau teman sebaya. Serta tidak bertindak dengan cara yang menghalangi hak-hak anak lainnya. Misalnya dengan bullying (perundungan) atau perilaku mengganggu di sekolah. 3. Kepada keluargaAnak-anak harus berkontribusi pada kehidupan keluarga. Misalnya mendukung orang tua mereka dan menunjukkan rasa hormat yang pantas kepada orang yang lebih tua. 4. Kepada komunitasAnak tentunya tinggal di sebuah lingkungan atau komunitas. Karenanya, anak bisa berkontribusi secara positif terhadap kehidupan komunitas dan lingkungan mereka sendiri. Tugas dan tanggung jawab anak juga terdapat pada situs Kullabs dan Families Change, berikut daftarnya:
Demikian informasi mengenai peran dan tanggungjawab anak dalam keluarga. Semoga bisa dipahami ya, detikers! Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [Gambas:Video 20detik] (hse/row) |