Apa tanda tanda menopause pada wanita

Menopause merupakan proses alamiah yang dialami wanita saat menginjak usia 40-an. Salah satu tanda-tanda yang paling umum adalah siklus haid tidak teratur. Lantas, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri haid menjelang menopause?

  • Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause
  • Kapan Harus ke Dokter?
  • Ciri-Ciri Menopause Selain Siklus Menstruasi
  • Kapan Tanda-Tanda Menopause Muncul?
  • Kesimpulan

Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause

Menopause adalah kondisi di mana wanita akan mengalami masa siklus menstruasi berakhir. Biasanya, seorang wanita dikatakan memasuki akhir masa subur ketika selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami menstruasi. Pada prinsipnya, kondisi ini akan dialami oleh semua wanita dengan rentang usia 40 hingga 50-an.

Gejala yang biasa dialami wanita sebelum masa reproduksinya berakhir berupa gejala fisik hingga psikologis. Salah satu gejala yang paling umum adalah adanya perubahan siklus menstruasi. Dalam hal ini, menstruasi menjadi tidak teratur, siklusnya lebih cepat atau lebih lama, hingga periodenya yang jarang-jarang. Hal ini lantaran perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh wanita.

Untuk itu, Anda harus memahami ciri-ciri haid menjelang menopause.

1. Flek di antara jadwal menstruasi

Salah satu tanda menstruasi sebelum menopause adalah keluarnya flek atau bercak darah antara masa subur dengan jadwal menstruasi berikutnya. Kondisi bercak darah biasanya terjadi dengan volume yang sedikit sehingga tidak perlu gonta-ganti pembalut.

Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon serta penumpukan jaringan pada endometrium atau lapisan rahim. Jika Anda mengalami flek selama 2 minggu secara teratur, ini mungkin tanda ketidakseimbangan hormon.

2. Darah haid keluar sangat banyak

Salah satu tanda yang menandakan wanita akan memasuki masa menopause adalah darah haid yang keluar sangat banyak. Hal ini terjadi karena kadar estrogen lebih tinggi dibandingkan kadar progesterone pada tubuh yang membuat dinding rahim menebal. Risiko dinding rahim yang menebal menyebabkan luruhan dinding rahim menjadi lebih banyak, tidak jarang disertai dengan gumpalan.

3. Darah haid berwarna coklat atau gelap

Umumnya, darah menstruasi memiliki warna merah terang hingga warna coklat pada akhir siklus. Namun jika Anda memasuki masa premenopause maka darah haid akan berwarna kecoklatan atau gelap. Selain berwarna coklat, darah haid juga disertai keputihan dengan tekstur cair maupun kental namun tidak berbau.

4. Siklus menstruasi lebih pendek/lebih lama

Ketika kadar estrogen lebih rendah maka lapisan rahim Anda menjadi lebih tipis. Hal ini menyebabkan pendarahan pada menstruasi Anda menjadi lebih sedikit dan lebih cepat berakhir. Siklus menstruasi yang pendek sering terjadi pada tahap awal perimenopause. Tidak jarang, Anda akan merasa bahwa menstruasi baru berakhir namun siklus menstruasi berikutnya datang kembali.

Sebaliknya, Anda mungkin akan mengalami siklus menstruasi lebih lama. Siklus lebih panjang ditandai dengan jarak antara menstruasi terakhir dengan berikutnya lebih dari 38 hari. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Obstetrics Gynecology menunjukkan bahwa wanita yang mengalami siklus anovulasi mungkin akan mengalami pendarahan yang lebih ringan daripada wanita yang mengalami siklus ovulasi.

5. Siklus menstruasi tidak teratur

Hal ini merupakan ciri-ciri paling umum pada wanita yang akan memasuki masa menopause. Perubahan hormonal pada tubuh menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur. Jika hal ini terjadi maka Anda akan sulit menentukan kapan jadwal haid berikutnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Pada prinsipnya, perubahan menstruasi merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, pada beberapa kasus, wanita kerap mengalami pendarahan berat yang diikuti sejumlah gejala, seperti:

  • Pembalut penuh dalam waktu 1-2 jam.
  • Aliran darah menstruasi tidak terbendung, hingga memerlukan pembalut ganda.
  • Menyebabkan kesulitan tidur.
  • Berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Membuat rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Bisa menyebabkan kelelahan bahkan memicu kondisi kesehatan lainnya, seperti anemia.

Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, ada baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter. Pasalnya, jika pendarahan berat terjadi bisa saja menandakan suatu kondisi medis tertentu.

Ciri-Ciri Menopause Selain Siklus Menstruasi

Meski siklus menstruasi menjadi salah satu gejala yang paling umum, nyatanya terdapat beberapa gejala bagi wanita yang akan memasuki masa menopause. Gejala yang dialami diakibatkan adanya perubahan hormonal. Terdapat beberapa perubahan fisik hingga perubahan psikologis.

Berikut gejala menopause selain siklus menstruasi.

  • Kesulitan tidur atau insomnia.
  • Kekeringan vagina yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada saat berhubungan.
  • Penambahan berat badan
  • Gangguan emosional seperti rasa cemas berlebihan, mudah marah, hingga depresi.
  • Gangguan konsentrasi yang membuat tidak fokus pada saat beraktivitas.
  • Libido menurun sehingga menurunkan gairah seksual.
  • Perubahan fisik seperti kulit kering, mata kering, hingga mulut kering.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Nyeri payudara
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Pegal-pegal atau nyeri sendi
  • Mengalami kerontokan atau penipisan rambut.
  • Peningkatan pertumbuhan rambut di area lain dari tubuh, seperti wajah, leher, dada, dan punggung bagian atas.
  • Hot flashes atau sensasi panas pada tubuh secara tiba-tiba tanpa penyebab yang pasti. Sebanyak 75 persen wanita akan mengalami gejala ini.
  • Tubuh berkeringat di malam hari.

Kapan Tanda-Tanda Menopause Muncul?

Umumnya, tanda-tanda menopause muncul pada usia pertengahan 40-an, wanita akan memasuki fase yang disebut perimenopause. Pada fase ini, kadar hormon dan siklus menstruasi mulai berubah. Perimenopause dapat berlangsung pada usia yang bervariasi namun rata-rata pada rentang usia 45 – 55 tahun. Selama fase ini juga ovarium akan menjadi ukuran yang lebih kecil dan memproduksi lebih banyak hormon estrogen. Di Amerika Serikat sendiri, usia rata-rata wanita mengalami menstruasi terakhir adalah 51 tahun.

Apa ciri ciri wanita mau menopause?

Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause:.
Menstruasi tidak teratur. ... .
Masalah pada saluran kemih. ... .
3. Sensasi rasa panas (hot flashes) ... .
4. Sulit tidur atau insomnia. ... .
Vagina kering. ... .
6. Gairah seks menurun. ... .
7. Masalah psikologis..

Berapa usia menopause pada wanita?

Usia menopause wanita merupakan hal yang normal dan pasti akan dialami. Diketahui usia menopause wanita rata-rata berada pada usia 51 tahun atau dalam rentan usia 45 sampai 55 tahun. Ciri-ciri dan gejala yang muncul pada setiap wanita akan berbeda tergantung pada kadar estrogen dalam tubuh mereka.

Bagaimana haid menjelang menopause?

Darah menstruasi yang jadi lebih banyak bahkan termasuk perdarahan berar juga menjadi salah satu ciri haid menjelang masa menopause. Ini terjadi karena hormon estrogen lebih tinggi daripada hormon progesteron. Belum lagi, wanita yang memasuki masa menopause juga mungkin melewatkan satu siklus haid.

Berapa lama gangguan haid sebelum menopause?

Wanita yang akan menopause jadi sulit menentukan kapan jadwal haidnya datang. Di akhir masa pra-menopause, terkadang wanita perlu menunggu haid yang sangat lama. Jedanya siklus haid ini bisa sampai 38 hari.